Anda di halaman 1dari 8

1. Jelaskan dampak-dampak yang diakibatkan dari penerapan tarif impor?

Jawab:

Dampak-dampak yang diakibatkan dari penerapan tarif impor yaitu:

 Dampak harga, yaitu harga barang impor dalam mata uang nasional meningkat
sebesar tarif yang dikenakan sehingga akan mempengaruhi permintaan dan
penawaran domestik.
 Dampak konsumsi, yaitu permintaan produk impor dipasar domestik akan menurun
akibat peringkatan harga, besarnya penurunan ini tergantung dengan besarnya
elastisitas harga dari permintaan(negative).
 Dampak produksi, yaitu peningkatan produksi domestic akibat harga, kenaikan harga
produk impor mengakibatkan harga produk impor lebih mahal daripada produk
domestic, hal ini akan mendorong kenaikan permintaan terhadap produk domestic
dan permintaan terhadap produk impor akan menurun.
 Dampak pendapatan, yaitu hasil pajak impor (tarif) akan menjadi sumber pendapatan
bagi pemerintah.
 Dampak distribusi, yaitu kenaikan harga produk impor akan mengakibatkan kerugian
bagi konsumen atau terjadi penurunan consumer surplus akibat membeli produk
dengan harga yang lebih tinggi, hal ini menyebabkan terjadi kenaikan pada producer
surplus pada produsen domestic, sehingga terjadi perpindahan surplus dari konsumen
ke produsen domestic Penerapan tarif impor akan mengakibatkan jumlah surplus
konsumen yang hilang akan lebih besar dari jumlah surplus yang diperoleh produsen,
selisihnya masih kebih besar dari pendapatan yang diperoleh pemerintah dari pajak
impor. Maka secara neto, penerapan tarif impor akan mengalami kerugian. Namun,
masih ada dampak lain yang diakibatkan oleh penerapan tarif impor, yaitu:
 Peningkatan produksi dalam negeri, akan meningkatkan kenaikan output, kuantitas
output, dan harga input sehingga berdampak pada kegiatan perekonomian yang lain
 Peningkatan produksi domestic akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja, karena
semakin banyak tenaga kerja yang dibutuhkan
 Net impor akan menurun sehingga berdampak positif terhadap perbaikan neraca
pembayaran
2. Jelaskan dampak-dampak yang diakibatkan oleh penerapan pajak ekspor?

Jawab:

Dampak-dampak yang diakibatkan oleh penerapan pajak ekspor yaitu dampak penetapan
pajak ekspor pada negara kecil (ekspor tidak mempengaruhi harga arta-rata dunia)
mengakibatkan harga domestic lebij rendah sebesar pajak yang ditetapkan dari harga dunia,
sedangkan harga dunia tidak mengalami perubahan. Penerapan pajak ekspor menyebabkan
kenaikan biaya pemasaran bagi eksportir atau produsen sehingga mengakibatkan produksen
mengurangi produksi pada komuditas yang dikenakan pajak ekspor dan mengalihkan
sebagian sumberdaya yang dimiliki dari usaha yang dikenakan pajak ekspor ke usaha-usaha
lain. Dengan terjadinya transformasi sumberdaya mengakibatkan penurunan surplus
produsen domestic dan penurunan harga domestic mengakibatkan konsumsi domestic
meningkat sehingga surplus konsumen meningkat. Penerapan pajak ekspor akan
menurunkan jumlah ekspor sehingga mengakibatkan kerugian pada neraca perdagangan
negara pengekspor. Berdasarkan hal ini maka penerapan pajak ekspor akan menguntungkan
pemerintah dan konsumen domestic serta merugikan produsen domestic. Namun, disisi lain
penerapan pajak ekspor mengakibatkan kerugian efisien yang menjadi biaya sosial yang
tidak dapat dinikmati oleh pelaku-pelaku ekonomi yang terlibat.

3. Jelaskan tujuan dan fungsi penerapan tarif impor dan pajak ekspor dalam perdagangan
internasional?

Jawab:

Tarif merupakan bentuk kebijakan perdagangan yang paling tua dan secara tradisional telah
digunakan sebagai sumber penerimaan pemerintah. Tetapi penerapan tarif, tidak semata-
mata sebagai sumber pendapatan pemerintah, karena juga dapat digunakan sebagai bentuk
perlindungan terhadap industri dan produk dalam negeri. Bentuk hambatan perdagangan
ekspor suatu negara dapat dilakukan dengan pembatasan jumlah ekspor (quota export) dan
menarik pajak (export tax) dari barang ekspor. Pajak ekspor dibebankan oleh pemerintah
kepada eksportir dengan memungut sejumlah pembayaran tertentu (specific) atau
merupakan persentase dari nilai barang yang diekspor (ad-valorem), atau gabungan
keduanya. Sesuai dengan tujuannya kebijakan pajak ekspor dimaksudkan untuk membatasi
jumlah ekspor dalam rangka mendukung industri domestik. Adapun penerapan tarif impor
dan pajak ekspor sebagai bentuk kebijakan pada perdagangan internasional akan
berdampak pada kesejahteraan produsen dan konsumen, dan meningkatkan penerimaan
bagi pemerintah, yang ditunjukkan oleh perubahan surplus konsumen dan produsen dan
perubahan budget pada neraca pembayaran. Namun penerapan tarif impor dan pajak
ekspor akan berdampak pada kerugian efisiensi yang tidak dapat dinikmati oleh pelaku-
pelaku yang terlibat. Selain itu, penerapan tarif impor dan pajak ekspor sangat tergantung
dengan elastisitas penawaran dan permintaan barang yang akan diintervensi, disamping
harga dan tingkat nilai tukar Rupiah terhadap US$. Oleh sebab itu dalam penetapan tarif
impor dan pajak ekspor, komponen elastisitas penawaran dan permintaan barang, nilai
tukar dan tingkat harga domestik dan dunia harus menjadi pertimbangan pemerintah.

4. Gambarkan dan jelaskan dampak penerapan tarif impor pada negara kecil dalam
perdagangan suatu komoditi?

Jawab:

Kondisi awal penawaran dan permintaan ditunjukkan oleh kurva penawaran (supply) S, dan
permintaan (demand) D. Sebelum tarif impor diterapkan, harga domestik sama dengan
harga dunia (Pb), jumlah permintaan konsumen sebesar Q4, jumlah produksi domestik
sebesar Q1. Pada kondisi ini Q4 > Q1, artinya jumlah permintaan domestik lebih besar
daripada jumlah produksi domestik. Dengan demikian, untuk memenuhi permintaan
domestik dilakukan impor dari luar negeri sebesar (Q4 – Q1) untuk menambah penyediaan
barang di domestik. Jika diterapkan tarif impor dengan menerapkan sistem ad-valorem
tariff sebesar t, maka harga akan naik dari Pb menjadi Pd, dimana Pd merupakan harga
domestik sebelum tarif ditambahkan dengan besaran tarif ad-valorem yang ditetapkan (Pb +
t). Dengan meningkatnya harga, maka permintaan konsumen menurun menjadi Q3, dan
disisi lain produsen domestik merespon kenaikan harga sehingga produksi naik menjadi Q2.
Dengan demikian, impor menurun menjadi sebesar (Q3 – Q2), karena terjadi penurunan
permintaan dan kenaikan produksi domestik. Akibat terjadinya perubahan dalam produksi
dan konsumsi, maka akan terjadi perubahan dalam kesejahteraan konsumen dan produsen,
penerimaan pemerintah, dan terjadi inefisiensi dalam perekonomin. Berdasarkan kurva di
atas, penjelasan yang dapat diambil secara lebih jelas mengenai perubahan kesejahteraan
konsumen dan produsen, penerimaan pemerintah, dan inefisiensi dalam perekonomin yakni
sebagai berikut:

 Penurunan konsumsi oleh konsumen akan mengakibatkan terjadinya kerugian pada


konsumen yang ditandai dengan penurunan pada net consumers surplus (NCS)
sebesar areal Pb Pd CH
 Peningkatan produksi dalam negeri akan memberikan keuntungan pada produsen
yang ditandai dengan meningkatkan net produser surplus (NPS) sebesar area Pb Pd BE
 Penerapan tarif impor sebesar t akan memberikan benefit (keuntungan) bagi
pemerintah karena terjadi pemasukan pada devisa sebesar area FBCG
 Penerapan tarif impor akan mengakibatkan kehilangan efisiensi pada konsumen
karena terjadi penurunan kesejahteraan konsumen. Besarnya inefisiensi ditunjukkan
oleh terjadinya net economic loss in consumption (NELc) sebesar area GCH, dan net
economic loss in production (NELp) sebesar area EBF, sehingga total inefisiensi atau
net effect of a tariff on import (net economis loss/TEL) sebesararea GCH dan EBF.

5. Gambarkan dan jelaskan dampak penerapan pajak ekspor pada negara-negara kecil
dalam perdagangan suatu komoditi?

Jawab:

Dampak penetapan pajak ekspor pada negara kecil (dimana ekspor tidak mempengaruhi
harga rata-rata dunia) mengakibatkan harga domestik) dari harga dunia, sedangkan

Pungutan pajak ekspor merupakan tambahan biaya pemasaran bagi eksportir atau
produsen, sehingga kenaikan biaya pemasaran tersebut mengakibatkan produsen
mengurangi produksi pada komoditas yang dikenakan pajak ekspor dan mengalihkan
sebahagian sumberdaya yang dimiliki dari usaha yang dikenakan pajak ekspor ke usaha-
usaha lain. Akibat terjadinya transformasi sumberdaya, produksi domestik menurun sebesar
q3q4, yang mengakibatkan penurunan surplus produsen sebesar bidang (a+b+c), sedangkan
penurunan harga domestik mengakibatkan konsumsi domestik meningkat sebesar q1q2,
dan surplus konsumen meningkat sebesar bidang (a). Disamping production effect, dan
consumption effect, penerapan pajak ekspor juga menurunkan jumlah ekspor (export
effect) dari q1q4 sebelum pajak (Xo) menjadi sebesar q2q3 (X1) setelah penerapan pajak
ekspor, sehingga mengakibatkan kerugian pada neraca perdagangan negara pengekspor.
Disamping itu pemerintah yang melakukan pungutan pajak menerima penerimaan sebagai
fiscal reveneu effect dari pajak ekspor sebesar bidang (c). Berdasarkan tersebut dapat
dilihat bahwa penerapan kebijakan pajak ekspor akan menguntungkan pemerintah dan
konsumen domestik, serta merugikan produsen domestik. Disisi lain penerapan pajak
ekspor mengakibatkan kerugian efisiensi yang menjadi biaya sosial (sosial cost) yang tidak
dapat dinikmati oleh pelaku-pelaku ekonomi yang terlibat, yaitu sebesar bidang segitiga (b
dan d).

6. Analisis dampak penerapan tarif impor komoditi jagung sebesar 10% jika diketahui
data sebagai berikut:
1. Harga domestik (Rp/ton) Pd 2,500,000
2. Harga rataan dunia (US$/ton) Pb 100
3. Rataan nilai tukar (Rp/US$) ER 9,000
4. Produksi domestik (000 ton) Q1 2,000
5. Konsumsi domestik (000 ton) Q4 6,500
6. Produksi setelah Tarif Impor (000 ton) Q2 3,500
7. Konsumsi setelah Tariff Impor (000 ton) Q3 5,500

jawab:

Data dasar

1. Harga domestik (Rp/ton) Pd 2,500,000


2. Harga rataan dunia (US$/ton) Pb 100
3. Rataan nilai tukar (Rp/US$) ER 9,000
4. Produksi domestik (000 ton) Q1 2,000
5. Konsumsi domestik (000 ton) Q4 6,500
6. Harga rataan dunia (Rp/ton) Pd' = Pb x ER = 900000
7. Nominal Protection Coefficient (NPC) NPC = Pd/Pb = 25000
8. Tarif Impor/Ad Valorem Tariff (%) t = NPC-1 =24999
t' = (NPC-1)/NPC = 0,99996
9. Elastisitas Supply (sebelum tariff) Es = (Q2-Q1)/(Pd-Pd) x (Pd/Q2) = -0,6696429
10. Elastisitas Demand (sebelum tariff) Ed = (Q3-Q4)/(Pd-Pd) x (Pd/Q3) = 0,28409091
11. Elastisitas Supply (setelah tarif) Es' = (Q2-Q1)/(Pd-Pd) x (Pd'/Q1) = -1,171875
12. Elastisitas Demand (setelah tarif) Ed' = (Q3-Q4)/(Pd-Pd) x (Pd'/Q4) = 0,24038462
13. Nilai produksi pada harga dunia tanpa tarif (Rp) V = Pd' x Q5 = 1800000000
14. Nilai konsumsi pada harga dunia tanpa tarif (Rp) W = Pd' x Q4 = 5850000000
15. Nilai produksi pada harga domestik degan tarif (Rp) V' = Pd x Q2 = 3150000000
16. Nilai konsumsi pada harga domestik degan tarif(Rp) W' = Pd x Q3 = 4950000000

Dampak Perubahan Produksi dan Konsumsi

1. Produksi setelah Tarif Impor (000 ton) Q2 3,500


2. Konsumsi setelah Tarif Impor (000 ton) Q3 5,500

Dampak Efisiensi setelah pemberlakuan tarif impor

1. Net Economic Loss in Production (Rp) NELp = (0.5 x Es) (t') ^2 x V'= - 1054603127
2. Net Economic Loss in Consumption (Rp) NELc = (0.5 x Ed) (t') ^2 x W' = 703068751,1
3. Total Net Economic Loss (Rp) NELt = - (NELp + NELc) = 351534375,6

Dampak Kesejahteraan

1. Perubahan surplus produsen (Rp) PS = (t' x V') +NELp = 2095270873


2. Perubahan surplus konsumen (Rp) CS = - (t' x W') +NELc = -4246733249

Dampak penerimaan pemerintah

Perubahan Penerimaan Pemerintah (Rp) B = t' x (W' - V') = 1,55919E+19

Dampak Perubahan Neraca Perdagangan

1. Perubahan dalam neraca perdagangan (Rp) BoP = - (t/(NPC^2)) x ((Es x V') - (Ed x W'))
= 140619,375
2. Perubahan dalam neraca perdagangan (US $) BoP= BoP/ER = 0,15624375
7. Analisis dampak penerapan pajak ekspor komoditi ikan tuna sebesar 8% jika diketahui
data sebagai berikut:
1. Harga domestik (Rp/ton) Pd 5.000.000
2. Harga rataan dunia (US$/ton) Pf 600
3. Rataan nilai tukar (Rp/US$) ER 9.000
4. Produksi tuna domestik (000 ton) Qs 4.000
5. Konsumsi tuna domestik (000 ton) Qd 2.500
6. Produksi setelah PE (000 ton) Qst 3.500
7. Konsumsi setelah PE (000 ton) Qdt 3.000

Jawab:

Data Dasar

1. Harga domestik (Rp/ton) Pd 5.000.000


2. Harga rataan dunia (US$/ton) Pf 600
3. Rataan nilai tukar (Rp/US$) ER 9.000
4. Harga rataan dunia (Rp/ton) Pd' = Pd x ER = 45000000000
5. Nominal Protection Coefficient (NPC) NPC = Pd/Pd' = 0,000111111
6. Tingkat Pajak Ekspor (PE) CPO (%) t = (1-NPC)/NPC = 8999
7. Produksi tuna domestik (000 ton) Qs 4.000
8. Konsumsi tuna domestik (000 ton) Qd 2.500
9. Elastisitas Supply Es = (Q2-Q1)/(Pd-Pd) x (Pd/Q2) = -1,58748E-05
10. Elastisitas Demand Ed = (Q3-Q4)/(Pd-Pd) x (Pd/Q3) = 1,85206E-05
11. Selisih harga dunia dan domestik (Rp) P = Pd' – Pd = 44995000000
12. Nilai produksi pada harga dunia (Rp) V = Pd x Qs = 20000000000
13. Nilai konsumsi pada harga dunia (Rp) W = Pd x Qd = 12500000000
14. Nilai produksi pada harga dunia (Rp) V' = Pd' x Qst = 1,575E+14
15. Nilai konsumsi pada harga dunia (Rp) W' = Pd' x Qdt = 1,35E+14

Perubahan Produksi dan Konsumsi


1. Produksi setelah PE (000 ton) Qst 3.500
2. Konsumsi setelah PE (000 ton) Qdt 3.000
Efek Efisiensi

1. Net Economic Loss in Production (Rp) NELp = 0,5Es x t2 x V' = -1,01239E+17


2. Net Economic Loss in Consumption (Rp)NELc = 0,5Ed x t2 x W' = 1,01239E+17
3. Total Net Economic Loss (Rp) NELt = NELp + NELc = 0

Efek Kesejahteraan

1. Perubahan surplus produsen (Rp) PS = -(t x V'+NELp) = -1,3161E+18


2. Perubahan surplus konsumen (Rp) CS = t x W'-NELc = 1,11363E+18

Efek Penerimaan Pemerintah

B = t(V'-W') = 2,02478E+17

Efek Perubahan Neraca Perdagangan

BoP = -Pb/Pd x t x (Es x V' – Ed x W') = 5400000000

Anda mungkin juga menyukai