Anda di halaman 1dari 6

YAYASAN DWI SEJHTERA (YDS) PEKANBARU

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PEKANBARU


UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2021-2022
PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL

Mata Kuliah : Mekanika Tanah 1


Semester : II (Dua)
Dosen : Ulfa Jusi, ST. MT

Format Ujian Tengah Semester :


a. Ujian dilaksanakan secara online / classroom
b. Ujian bersifat perseorangan (Bukan Kelompok)
c. Dikumpulkan 1 minggu terhitung mulai tanggal dimana jadwal UTS dilaksanakan (Tidak
ada penundaan waktu)
d. Soal ujian berbentuk TEORITIS mengikuti format yang telah ditetapkan (lihat ketentuan
selanjutnya)
e. Lembar jawaban UTS di upload lagi di laman UTS classroom, berbentuk dokumen
Microsoft Word. (Ketik saja jawaban dibawah soal, simpan dan upload)
f. Jawaban UTS selain berdasarkan referensi juga bisa ditambah kosa kata yang bersifat
logika dan nalar, silahkan melihat dari berbagai sumber dan referensi baik dari buku,
jurnal, prosiding maupun internet dengan syarat mencantumkan daftar sumber agar tidak
menjadi plagiat.
g. PERHATIKAN dan IKUTI Jumlah kata yang diminta pada soal
h. Kesamaan jawaban antara satu mahasiswa dengan mahasiswa lainnya akan berakibat
pengurangan nilai kedua mahasiswa tersebut.
i. Penilaian akan maksimal jika memenuhi kriteria dan format yang telah ditentukan (ingat
BOBOT persentase UTS cukup besar)
j. Selamat Bekerja.....
UJIAN TENGAH SEMESTER
MEKANIKA TANAH 1

Nama :Bagus Eko Saputra


NIM :213112012

Soal 1. (Minimal 100 kata)


Jelaskan tentang Pengertian Tanah
Jawaban : Tanah menempati ruang antara atmosfir (lapisan udara) dan litosfir (lapisan batu-
batuan yang menyusun bumi) serta berbatasan juga dengan hidrosfir (lapisan air). Tanah merupakan
lapisan teratas dari lapisan bumi. Tanah umumnya memiliki ciri khas dan sifat-sifat yang berbeda
antara tanah di suatu lokasi dengan lokasi yang lain. Menurut Dokuchaev (1870) dalam Fauizek dkk
(2018), Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari material induk yang telah mengalami
proses lanjut, karena terjadinya perubahan alami di bawah pengaruh air, udara, dan macam-macam
organisme baik yang masih hidup maupun yang telah mati. Tingkat perubahan pada tanah dapat terlihat
terdiri dari komposisi, struktur dan warna hasil pelapukan.
http://repo.unand.ac.id/4976/1/MORFOLOGI%20DAN%20%20%20KLASIFIKASI%20TANAH.pdf
https://eprints.uny.ac.id/64033/4/03.BAB%20II.pdf

Soal 2. (Minimal 200 Kata)


Jelaskan tentang tanah granular dan tanah kohesif berserta contohnya
Jawaban : Butiran atau tanah granular merupakan sebuah struktur tanah yang dimana tanah
berbentuk membulat dan memiliki banyak sisi yang berbeda-beda. Ciri khas dari tanah
yang granular tidak terlalu kering dibandingkan dengan struktur. Gumpal membulat adalah sebuah
kondisi tanah yang akan terlihat membentuk beberapa sudut membulat yang dapat dilihat dengan
mudah. Tanah granular merupakan tanah yang baik untuk tanah urug pada dinding penahan tanah
karena menghasilkan tekanan lateral yang kecil.  Tanah granular memiliki beberapa sifat khusus yaitu
mempunyai kuat geser rendah, bila basah bersifat plastis dan mudah mampat (menurun), menyusut bila
kering dan mengembang bila basah, akan berkurang kuat gesernya bila kadar air bertambah dan
struktur tanahnya terganggu, berubah volumenya dengan bertambahnya waktu akibat rayapan ( creep)
pada beban yang konstan, merupakan material kedap air, material yang jelek untuk tanah urug karena
menghasilkan tekanan lateral yang tinggi. Contoh dari tanah granular yaitu pasir, kerikil, batuan dan
campurannya.
Jenis tanah yang termasuk kedalam tanah kohesif yaitu berupa lempung, lempung berlanau, lempung
berpasir atau berkerikil yang sebagian besar butiran tanahnya terdiri dari butiran yang halus. Dalam
menentukan kuat geser tanah ini dapat ditentukan dengan melihat nilai kohesinya.
https://www.rumah.com/panduan-properti/stuktur-tanah-46306
https://sci-geoteknik.blogspot.com/2012/05/tanah-dan-sifat-teknis-tanah.html
Soal 3 (Minimal 500 kata)
Apa saja jenis pengujian laboratorium yang mengemukakan sifat-sifat tanah termasuk
rumusnya.
Jawaban :
1. Pengujian CBR Laboratorium
Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan CBR tanah atau campuran agregat yang dipadatkan di
laboratorium pada kondisi batas cair. CBR adalah perbandingan beban penetrasi pada suatu bahan
(dapat berupa tanah ataupun material perkerasan jalan) dengan bahan standar dengan kedalaman dan
kecepatan penetrasi yang sama. Pengujian CBR dilakukan untuk mengetahui tingkat kekerasan material
perkerasan jalan.
Peralatan yang digunakan :
1) Mesin penetrasi.
2) Cetakan silinder ( Mold).
3) Alat penumbuk sesuai dengan cara pemeriksaan pemadatan.
4) Alat pengukur pengembangan (swell).
5) Keping beban dengan berat 2,27 kg ( 5 pond ).
6) Tolak penetrasi logam.
7) Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram dan 0,01 gram.
8) peralatan Bantu lainnya ( alat perata, bak perendam dan lain-lainnya).
Perhitungan :
1. Pengembangan {swell) adalah nilai pebanding antara perubahan tinggi benda uji selama peredaman
(H2) terhadap tinggi benda uji semula(Hl) dinyatakan dalam persen.
H 2−H 1
Swelling (h) = 100%
H1
2. Hitung pembebanan dalam (lbs) dan gambarkan grafik beban terhadap kedalaman penetrasi.
3. Dengan mengunakan grafik yang telah dibuat, hitung Harga CBR
Tekananterkoresi(lbs/inchi 2)
Penetrasi 0,1” = x 100%
1 000
Tekananterkoresi(lbs/inchi 2)
Penetrasi 0,2” = x100%
1500
4. Bila CBR pada 0,1" lebih kecil dari 0,2", maka percobaan diulang. Apabila pada pengujian kedua ini
masih lebih kecil pada 0,1", maka nilai CBR yang dipakai adalah yang terbesar.
2. Uji Kadar Air
Uji kadar air dimaksudkan untuk memeriksa dan menentukan kadar air dari sampel tanah. Kadar air
(w) adalah perbandingan berat air yang dikandung tanah dengan berat kering tanah. Kadar air diber
simbol notasi w dan dinyatakan dalam persen (%)
Peralatan :
1. Cawan
2. Timbangan Ketelitian 0,01 gr
3. Oven
4. Desikator
Perhitungan :
Untuk menentukan kadar air tanah dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 4.4 berikut:
(W 2−W 1)
Kadar air = x100%
(w 3−wt )
Dengan :
Wi = Cawan yang sudah dibersihkan
W2 = Berat cawan dan contoh tanah sebelum dioven
W3 = Berat cawan dan contoh tanah setelah dioven

Soal 4. (Minimal 500 Kata)


Jelaskan apa yang dimaksud dengan klasifikasi tanah dan jelaskan pula pembagian
sistem klasifikasinya
Jawaban : Menurut Harjowigeno (1993) klasifikasi tanah merupakan suatu ilmu yang
mempelajari berupa cara-cara membedakan sifat-sifat tanah yang satu dengan yang lain dan
mengelompokkan tanah kedalam kelas-kelas tertentu berdasarkan atas kesamaan sifat yang dimiliki.
Dapat dikatakan bahwa ilmu klasifikasi tanah ini bermanfaat agar dapat berpikir secara sistematis,
mengikuti aturan dan menggunakan logika serta didukung oleh data yang jelas dan akurat. lmu
klasifikasi tanah merupakan ilmu yang bersifat dinamis dengan tingkat perkembangan yang cepat
sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan lainnya. Sistem klasifikasi tanah (alami) yang ada di dunia
ini berbagai macam, karena banyak negara menggunkan sistem klasifikasi yang dikembangkan sendiri
oleh negara tersebut. Di Indonesia saja sekarang ini paling sedikit dikenal tiga sistem klasifikasi tanah
yang masing–masing dikembangkan oleh Pusat Penelitian Tanah Bogor, FAO/UNESCO, dan USDA
(Amerika Serikat). Ketiga sistem klasifikasi tanah ini memiliki kekurangan dan kelebihan jika
diaplikasikan ke tanah-tanah di Indonesia, sehingga pada KONGRES X HITI (Desember 2011)
disepakati akan dibentuk Sistem Klasifikasi Tanah Nasional yang diharapkan akan dapat mewakili
sifat-sisat tanah yang tersebar di Indonesia.
Pembagian sistem klasifikasinya:
1. Taksonomi Tanah (USDA)

Sistem klasifikasi tanah baru yang dikembangkan oleh, Amerika Serikat dengan nama Soil Taxsonomy
(USDA, 1975, 1999) menggunakan enam kategori yaitu Ordo, SubOrdo, Great group, Subgroup,
Family, dan Seri. Sistem ini merupakan sistem yang benar–benar baru baik mengenai cara–cara
penamaan (tata nama) maupun definisi–definisi mengenai horison–horison penciri ataupun sifat–sifat
penciri lain yang digunakan untuk menentukan jenis–jenis tanah.

2. Sistem FAO/UNESCO
Sistem ini dibuat dalam rangka pembuatan peta skala 1:5.000.000 oleh FAO/UNESCO. Untuk ini telah
dikembangkan suatu sistem klasifikasi dengan dua kategori. Kategori yang pertama kurang lebih setara
dengan kategori great group, sedangkan kategori kedua mirip dengan subgroup dalam sistem
Taksonomi Tanah USDA. Kategori yang lebih tinggi dan lebih rendah dari kedua kategori tersebut
tidak dikembangkan.
Untuk pengklasifikasian, digunakan horison–horison penciri, sebagian di ambil dari kriteria–kriteria
horison penciri pada Taksonomi Tanah USDA dan sebagian dari sistem klasifikasi tanah
FAO/UNESCO sendiri. Nama–nama tanah yang diambil dari nama–nama klasik terutama nama–nama
tanah Rusia yang sudah terkenal, serta nama–nama tanah yang digunakan di Eropa Barat, Kanada,
Amerika Serikat, dan beberapa nama baru yang khusus dikembangkan untuk tujuan ini (misalnya
Luvisol dan Acrisol). Dari uraian diatas tampak bahwa sistem ini merupakan kompromi dari berbagai
sistem. Tujuannya jelas agar dapat diterima oleh semua pihak. Walaupun demikian, sistem ini lebih
tepat disebut sebagai suatu sistem satuan tanah daripada suatu sistem klasifikasi tanah karena tidak
disertaidengan pembagian kategori yang lebih terperinci.

3. Sistem Pusat Penelitian Tanah Bogor


Sistem klasifikasi tanah yang berasal dari Pusat Penelitian Tanah Bogor dan telah banyak dikenal di
Indonesia adalah sistem Dudal-Soepraptohardjo (1957). Sistem ini mirip dengan sistem Amerika
Serikat terdahulu (Baldwin, Kellog, dan Throp, 1938; Thorp dan Smith, 1949) dengan beberapa
modifikasi dan tambahan. Dengan dikenalnya sistem FAO/UNESCO (1974) dan sistem Amerika
Serikat yang baru (Soil Taxosonomy, USDA, 1975), sistem tersebut telah ppuka mengalami
penyempurnaan. Perubahan tersebut terutama menyangkut definisi jenis–jenis tanah (great group) dan
macam tanah (subgroup). Dengan perubahan–perubahan definisi tersebut maka disamping nama–nama
tanah lama yang tetap dipertahankan dikemukakanlah nama–nama baru yang kebanyakan mirip dengan
nama–nama tanah dari FAO/UNESCO, sedang sifat–sifat pembedanya digunakan horison–horison
penciri seperti yang dikemukakan oleh USDA dalam Soil Taxosonomy (1975) ataupun oleh
FAO/UNESCO dalam Soil Map of the World (1974).
http://repo.unand.ac.id/4976/1/MORFOLOGI%20DAN%20%20%20KLASIFIKASI%20TANAH.pdf
https://hmit.lk.ipb.ac.id/2010/07/21/sistem-klasifikasi-tanah/

Soal 5. (Minimal 500 Kata)


Jelaskan apa yang dimaksud dengan permeabilitas dan jelaskan pula tentang
pengukuran permeabilitasnya
Jawaban : Permeabilitas merupakan salah satu sifat dari lapisan tanah yang sangat berpengaruh
terhadap kepekaan tanah terhadap erosi. Pada tanah yang bersifat permeable (berpermeabilitas tinggi)
relatif kurang peka terhadap erosi dibandingkan dengan tanah yang permeabilitasnya rendah. Beberapa
model prediksi erosi, seperti USLE (Wischmeier dan Smith, 1978), WEPP (Flanagan dan
Frankenberger, 2002), GUEST (Rose et al., 1997), dan beberapa model erosi lainnya, menggunakan
permeabilitas tanah sebagai salah satu parameter untuk menduga besarnya erosi. Namun demikian,
nilai yang digunakan untuk input model-model tersebut sebaiknya merupakan hasil pengukuran di
lapangan, karena data yang diperlukan adalah nilai permeabilitas dari suatu penampang tanah. Data
permeabilitas tanah juga merupakan salah satu data sifat fisik yang sangat diperlukan dalam penilaian
kesesuaian lahan (Sys, 1985; Keersebilck dan Soeprapto dalam Prasetyo et al., 2004).
Definisi API untuk 1 darcy adalah suatu medium berpori yang punya kelulusan (permeablitas) sebesar
1 darcy. jika cairan berfasa tunggal dengan kekentalan (cp), mengalir dengan kecepatan (1 cm/cc),
melalui penampang seluas (1 cm^2) pada gradient hidrolik (1 atm = 76 MMHg/cm ) dan jika cairan
tersebut seluruhnya mengisi medium, maka secara matematis dapat di definisikan sebagai berikut :

Ket. :
K : Permeabilitas (darcy)
Vis : Viskositas (centi poise)
L : Panjang (cm)
Q : Laju Alir (cc/sec)
A : Luas Penamapang (Cm^2)
P : Tekanan (atm)
Didalam batuan reservoir fluida yang mengalir biasanya lebih dari satu macam, sehingga permeabilitas
dapat dibagi menjadi :
1. Permeablitas Absolute
Merupakan harga Permeabilitas suatu batuan apabila fluida yang mengalir melalui pori-pori batuan
hanya terdiri dari satu fasa. contoh. yang mengalir hanya gas, atau minyak.
2. Permeabilitas Efektif
Merupakan permeabilitas bila fluida yang mengalir lebih dari sati macam. contoh yang mengalir pada
batuan reservoir yaitu minyak, gas dan air.
3. Permeabilitas Relatif
Merupakan perbandingan antara permeabilitas efektif dengan permeabilitas absolute.
Pengukuran permeabilitas bautan dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya :
a. Analisa Core yaitu melakukan intepretasi terhadap sampel core batuan formasi reservoir.
b. Anlisa Log yaitu melalui hasil data atau chart Log yang didapat dari running Logging. biasanya yang
digunakan yaitu Log Spontaneus Pontential (SP) dan bisa di inteprestasikan dengan hasil dari Log
lainna.
c. Pengujian Sumur (Well Test)
https://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi/buku/buku%20sifat%20fisik%20tanah/
16hidrolik.pdf

Anda mungkin juga menyukai