Sistem klasifikasi tanah baru yang dikembangkan oleh, Amerika Serikat dengan nama Soil Taxsonomy
(USDA, 1975, 1999) menggunakan enam kategori yaitu Ordo, SubOrdo, Great group, Subgroup,
Family, dan Seri. Sistem ini merupakan sistem yang benar–benar baru baik mengenai cara–cara
penamaan (tata nama) maupun definisi–definisi mengenai horison–horison penciri ataupun sifat–sifat
penciri lain yang digunakan untuk menentukan jenis–jenis tanah.
2. Sistem FAO/UNESCO
Sistem ini dibuat dalam rangka pembuatan peta skala 1:5.000.000 oleh FAO/UNESCO. Untuk ini telah
dikembangkan suatu sistem klasifikasi dengan dua kategori. Kategori yang pertama kurang lebih setara
dengan kategori great group, sedangkan kategori kedua mirip dengan subgroup dalam sistem
Taksonomi Tanah USDA. Kategori yang lebih tinggi dan lebih rendah dari kedua kategori tersebut
tidak dikembangkan.
Untuk pengklasifikasian, digunakan horison–horison penciri, sebagian di ambil dari kriteria–kriteria
horison penciri pada Taksonomi Tanah USDA dan sebagian dari sistem klasifikasi tanah
FAO/UNESCO sendiri. Nama–nama tanah yang diambil dari nama–nama klasik terutama nama–nama
tanah Rusia yang sudah terkenal, serta nama–nama tanah yang digunakan di Eropa Barat, Kanada,
Amerika Serikat, dan beberapa nama baru yang khusus dikembangkan untuk tujuan ini (misalnya
Luvisol dan Acrisol). Dari uraian diatas tampak bahwa sistem ini merupakan kompromi dari berbagai
sistem. Tujuannya jelas agar dapat diterima oleh semua pihak. Walaupun demikian, sistem ini lebih
tepat disebut sebagai suatu sistem satuan tanah daripada suatu sistem klasifikasi tanah karena tidak
disertaidengan pembagian kategori yang lebih terperinci.
Ket. :
K : Permeabilitas (darcy)
Vis : Viskositas (centi poise)
L : Panjang (cm)
Q : Laju Alir (cc/sec)
A : Luas Penamapang (Cm^2)
P : Tekanan (atm)
Didalam batuan reservoir fluida yang mengalir biasanya lebih dari satu macam, sehingga permeabilitas
dapat dibagi menjadi :
1. Permeablitas Absolute
Merupakan harga Permeabilitas suatu batuan apabila fluida yang mengalir melalui pori-pori batuan
hanya terdiri dari satu fasa. contoh. yang mengalir hanya gas, atau minyak.
2. Permeabilitas Efektif
Merupakan permeabilitas bila fluida yang mengalir lebih dari sati macam. contoh yang mengalir pada
batuan reservoir yaitu minyak, gas dan air.
3. Permeabilitas Relatif
Merupakan perbandingan antara permeabilitas efektif dengan permeabilitas absolute.
Pengukuran permeabilitas bautan dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya :
a. Analisa Core yaitu melakukan intepretasi terhadap sampel core batuan formasi reservoir.
b. Anlisa Log yaitu melalui hasil data atau chart Log yang didapat dari running Logging. biasanya yang
digunakan yaitu Log Spontaneus Pontential (SP) dan bisa di inteprestasikan dengan hasil dari Log
lainna.
c. Pengujian Sumur (Well Test)
https://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi/buku/buku%20sifat%20fisik%20tanah/
16hidrolik.pdf