Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

DISRUPTIVE INNOVATION AND TECHNOLOGY MANAGEMENT

(Inovasi Disruptif dan Manajemen Teknologi)

Disusun oleh:

1. Melvana Calista Sari 201113707


2. Arya Saputra 201113722
3. Sekar Sri Rahmaningsih 201113772
4. - -

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WIDYA MATARAM

2023
DISRUPTIVE INNOVATION AND TECHNOLOGY MANAGEMENT

(Inovasi Disruptif dan Manajemen Teknologi)

1. PENDAHULUAN
Di era yang sudah serba digital saat ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat
terutama berkaitan dengan inovasi dan perkembangan teknologi. Dengan tingkat
persaingan yang tinggi para pengusaha akan berusaha mempertahankan reputasinya
dengan meningkatkan kualitas produk dan layanan usahanya dengan melakukan inovasi
serta merapkan manajemen terhadap penggunaan teknologi. Inovasi usaha dapat
dilakukan dengan melakukan inovasi disruptif, inovasi disruptif merupakan sebuah
inovasi produk atau layanan yang bisa menggantikan ide lama dengan inovasi yang
sesuai dengan kebutuhan konsumen serta menggambarkan kemunduran industri
terdahulu.
Selain itu untuk memperkuat sebuah usaha dalam persaingan adalah dengan
melakukan manajemen teknologi yang tepat. Dengan manajemen teknologi yang tepat
sebuah usaha akan sistematis karena dengan manajemen teknologi akan
menghubungkan kajian manajemen dengan rekayasa teknik dan pengetahuan dengan
maksud untuk mencapai tujuan strategik yang telah ditetapkan. Manajemen teknonogi
atau pengelolaan teknologi adalah upaya memberdayakan teknologi sebagai sarana
untuk mencapai tujuan tertentu dengan mengkombinasikan teknologi dan ilmu
pengetahuan.

2. ISI
2.1 Disruptive Innovation
2.1.1 Pengertian
Menurut Ranti (2022) inovasi disruptif atau disruptive innovation adalah
inovasi membuat produk atau layanan baru dalam rangka untuk menggantikan ide
bisnis lama yang bertujuan untuk membuat produk lebih terjangkau dan lebih
mudah diakses oleh masyarakat pada segmen tertentu atau niche market. Menurut
Natalia (2020) inovasi disruptif merupakan inovasi yang bisa membuat pasar baru,
atau menggantikan pasar yang lama dengan ide bisnis yang segar dan inovasi yang
sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Inovasi disruptif merupakan istilah yang diciptakan oleh Profesor Harvard
business scholl Clayton Christensen yang mengulas mengenai inovasi disruptif
yang sedang terjadi. Professor tersebut menjelaskan bahwa inovasi disruptif
menggambarkan situasi apa pun di mana industri terguncang dan perusahaan
terdahulu mengalami kemunduran (Ranti: 2022).
Berdasarkan pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa inovasi
disruptif adalah sebuah inovasi produk atau layanan yang bisa menggantikan ide
lama dengan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan konsumen serta
menggambarkan kemunduran industri terdahulu.
2.1.2 Jenis – Jenis Disruptive Innovation
Christensen (1995) dalam Ranti (2022) mengungkapkan bahwa terdapat dua jenis
inovasi disruptif, yaitu:
a. Low-End Disruption.
Low-End Disruption adalah ketika perusahaan menggunakan model
bisnis dan menawarkan produk dengan harga lebih rendah dengan kinerja
yang dapat diterima, sehingga berpotensi untuk mengklaim segmen pasar atau
mengakuisisi pelanggan pesaingnya.
Dalam konsep ini, umumnya perusahaan yang telah mapan akan terus
mencoba menggapai profit dan permintaan yang paling tinggi dengan
meningkatkan kualitas produk dan layanan, sehingga mereka kurang
memperhatikan pelanggan yang permintaannya rendah. Hal tersebut yang
kemudian akan membuka peluang bagi inovasi disruptif untuk menjadi cukup
baik di pasar low end dan secara perlahan menjadi superior di masa depan.
b. New Market Disruption.
New Market Disruption yaitu ketika perusahaan menciptakan segmen
baru di pasar yang sudah ada dengan versi berbiaya rendah. Pada konsep ini,
perusahaan akan cenderung mencari cara bagaimana agar menarik konsumen
baru. Contoh dari konsep ini dapat dilihat dari mesin penyedia fotokopi
Xerox. Pada awalnya Xerox menyediakan fotokopi untuk perusahaan besar,
namun seiring berjalannya waktu banyak berbagai segmen pasar kecil yang
juga membutuhkan mesin fotokopi. Peluang tersebutlah yang akan
menciptakan pasar baru dalam industri tersebut.
2.1.3 Manfaat
Menurut Kuncoro (2023), inovasi disruptif akan memberikan manfaat, antara lain:
a. Mampu membuat terobosan.
Dengan adanya berbagai macam persiapan diri dalam rangka menyambut
disruptive innovation maka nantinya manusia akan lebih mampu dalam
membuat terobosan terbaru. Misalnya dalam hal pengembangan bisnis yang
akan dilakukan dengan penuh strategi baru dalam menghadapi pasar yang baru.
Terobosan yang baru nantinya akan membantu perusahaan semakin
berkembang di tengah pasar yang penuh dengan inovasi baru.
b. Melakukan perubahan.
Setiap perubahan harus dilakukan dengan pengetahuan dan keahlian
tertentu. Dengan melakukan inovasi disruptif seorang pengusaha akan lebih
terbiasa dengan perubahan-perubahan yang terjadi, dan tetntunya akan lebih
cepat untuk melakukan penyesuaian. Terlebih di zaman yang terdapat banyak
perubahan menuju dunia modern. Perusahaan diharapkan bisa menyikapi pasar
baru dengan melakukan berbagai macam perubahan agar tetap bertahan dan
berkembang.
c. Mengembangkan strategi.
Sebuah strategi akan menjadi kunci keberhasilan bagi jalannya bisnis
termasuk saat sebuah perusahaan harus menghadapi disruption. Pasar yang
baru awalnya tidak dapat diterima dengan mudah, namun hal tersebut tetap
harus diikuti dengan adanya penerapan strategi baru. Strategi haruslah
dikembangkan dengan melibatkan inovasi baru agar nantinya tercipta suatu ide
yang unik dan menarik bagi pasar.
d. Menciptakan hasil nyata.
Tidak hanya mengembangkan pemikiran dan pandangan serta strategi saja
tetapi pada akhirnya harus tercipta hasil nyata. Termasuk pula hasil nyata dari
sikap menerima disruption di pasar yang baru. Selain itu hasil nyata juga harus
tercipta dalam mewujudkan perubahan pada pada sebush usaha.
2.1.4 Tujuan
Natalia (2020) menyebutkan bahwa tujuan dari inovasi disruptif adalah:
a. Menciptakan pasar baru dengan mengganggu pasar yang sudah ada serta
seringkali dengan menggantikan teknologi sebelumnya.
b. Membuat produk atau layanan baru untuk membuat produk lebih terjangkau
dan lebih mudah diakses oleh masyarakat pada segmen tertentu atau niche
market.
2.1.5 Contoh
Dalam Natalia (2020) terdapat contoh dari inovasi disruptif antara lain:
a. Inovasi terkait dengan transportasi, yaitu angkutan umum yang tadinya
konvensional berubah menjadi berbasis aplikasi (online) misalnya Gojek, Grab,
dll. Keberadaan ojek online membuat alat transportasi lebih mudah diakses
oleh konsumen serta lebih murah dan lebih menghemat waktu.
b. Inovasi pasar, yaitu yang semulanya pasar beroperasi secara konvensional
berubah menjadi marketplace berbasis aplikasi misalnya Shopee, Tokopedia,
Bukalapak, dll. Marketplace mulai mengubah cara pandang konsumen
mengenai bagaimana cara mereka untuk berbelanja, dimana sebelumnya
konsumen harus pergi ke toko untuk membeli barang dengan marketplace
berbelanja bisa dilakukan dimanpun dan kapanpun.
2.1.6 Pendekatan untuk melakukan inovasi distruptif
Dalam Kennard (2021), pada penelitian Christensen menunjukkan bahwa beberapa
pendekatan dapat dilakukan untuk membantu memaksimalkan inovasi disruptif
yang dilakukan, yaitu:
a. Menentukan sejak awal apakah teknologi baru berpotensi mengganggu atau
hanya akan bertahan lama. Ini adalah langkah pertama, dan meskipun sebagian
besar organisasi memiliki proses untuk mengidentifikasi dan mengelola inovasi
yang berkelanjutan, tidak banyak yang berfokus pada mengidentifikasi dan
mengelola inovasi distruptif.
b. Jangan mengukur potensi dampak dari inovasi distruptif dengan matriks yang
sama yang digunakan untuk menilai inovasi berkelanjutan. Misalnya,
Sustaining innovations selalu memberikan peningkatan kinerja.
c. Temukan pasar awal untuk inovasi distruptif. Contoh klasiknya adalah
transistor, sebuah teknologi yang hanya menjadi sukses global setelah aplikasi
pasar massal berbiaya rendah diidentifikasi radio transistor. Setelah ini
didirikan, transistor menggantikan teknologi tabung vakum dalam aplikasi
elektronik lainnya, dengan cepat membuat tabung menjadi usang.
d. Pisahkan tanggung jawab untuk mengembangkan teknologi distruptif dari
bisnis arus utama dan jaga agar tetap independen. Hal ini memastikan bahwa
bisnis distruptif memiliki sumber daya dan fokus yang berdedikasi dan tidak
terikat pada target keuntungan jangka pendek yang sama dari bisnis arus utama.
e. Pertimbangkan untuk mengembangkan kemampuan distruptif melalui akuisisi.
Misalnya, pada tahun 1990-an Cisco Systems memperluas kemampuannya
dengan cepat dan hemat biaya melalui serangkaian akuisisi perusahaan tahap
awal. Oleh karena itu mampu bersaing secara efektif dengan perusahaan yang
memiliki kemampuan pengembangan teknologi internal yang jauh lebih mapan.
f. Mengembangkan model bisnis distruptif. Misalnya, Ryanair menggunakan
model bisnis berbiaya rendah untuk mengganggu pasar penerbangan Eropa.
Dell menggunakan model bisnis online kustomisasi massal untuk mengganggu
pasar global untuk komputer pribadi. Amazon menggunakan pasar online dan
distribusi gudang untuk mengganggu pengecer tradisional.
2.1.7 Dampak Inovasi Disruptif (Disruptive Innovation)
Disrupsi pada dunia bisnis merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Bahkan,
disrupsi ini bisa terjadi setiap saat. Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan
disrupsi terus terjadi dalam dunia bisnis di antaranya adalah:
a. Adanya disrupsi berdampak kepada penghematan pengeluaran. Hal ini
dikarenakan adanya penyederhanaan proses bisnis yang tentu mengakibatkan
biaya semakin murah.
b. Produk yang dihasilkan melalui inovasi biasanya memiliki kualitas yang lebih
baik dibandingkan dengan produk sebelumnya yang dibuat secara
konvensional. Akibatnya konsumen pun beralih karena produk yang dibuat
lebih sesuai dengan kebutuhan mereka seiring kemajuan zaman
c. Terbukanya peluang pasar baru. Dengan adanya disrupsi, cakupan pasar bisnis
menjadi lebih luas, bahkan berpotensi untuk membuat pasar baru dengan
produk atau layanan yang mereka ciptakan.
d. Dengan inovasi disrupsi, hasil produk atau jasa akan lebih mudah diakses oleh
konsumen.
e. Akibat disrupsi semua hal menjadi serba lebih baik, mulai dari lebih hemat
waktu hingga lebih efisien.

2.2 Technology Management


2.2.1 Pengertian
Pengelolaan teknologi merupakan ilmu yang menghubungkan kajian
manajemen dengan rekayasa teknik dan pengetahuan dengan maksud untuk
mencapai tujuan strategik yang telah ditetapkan. Menurut beberapa ahli seperti
Nazarudin (2008) dan David (2006) dalam Saptro (2023), pengertian manajemen
teknologi ialah proses menjembatani ilmu yaitu engineering dan science dengan
ilmu manajemen dalam proses perencanaan, pelaksanaan hingga pengevaluasian
untuk mencapai hasil yang lebih baik. Dalam hal ini hasil yang dimaksud berupa
laba dan teknologi diharapkan bisa menaikkan laba perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa manajemen
teknologi atau pengelolaan teknologi adalah upaya memberdayakan teknologi
sebagai sarana untuk mencapai tujuan tertentu dengan mengkombinasikan
teknologi dan ilmu pengetahuan.
2.2.2 Konsep
Menurut Saputro (2023) konsep pengelolaan teknologi dalam bisnis terfokus
pada peningkatan daya saing produk yang dihasilkan sampai penambahan nilai
perusahaan. Dalam konsepnya, pengeloaan teknologi memiliki beberapa komponen
penting yaitu technoware atau kecanggihan pada mesin dan humanware atau
kecanggihan pada sumber daya manusia. Teknologi juga dikenal
sebagai infoware yang berarti teknologi sebagai sumber informasi data
serta orgaware yang maksudnya teknologi dalam organisasi. Setiap komponen
tersebut akan berjalan dengan saling melengkapi untuk sampai ke tujuan tertentu.
Konsep technology management juga mengacu pada ruang lingkup
pembahasannya. Disebutkan bahwa istilah tersebut mencakup semua perencanaan
hingga evaluasi. Perencanaan teknologi melihat teknologi sebagai alat untuk
meningkatkan daya saing. Artinya bahwa teknologi akan dimanfaatkan untuk
memaksimalkan keuntungan. Selain itu, teknologi juga akan berguna untuk
mengatasi masalah yang kompleks dan dinamis (Saputro:2023).
2.2.3 Manfaat
s
2.2.4 Tujuan
s
2.2.5 Contoh
s

3. CASE STUDY DAN SOLUSI/PERTANYAAN

4. DAFTAR PUSTAKA
Ranti, Soffya. (2022). Apa aitu Innovation dan Jenis-jenisnya. Tersedia di:
https://www.aeec.unair.ac.id/apa-itu-disruptive-innovation/, diakses pada April
2023.
Natalia. (2020). Pengertian Inovasi Disruptif, contoh, dan tips untuk bisnis anda.
Tersedia di: https://accurate.id/bisnis-ukm/pengertian-inovasi-disruptif/, diakses
pada April 2023.
Kuncoro, Hanan. (2023). Disruptive Innovation dalam Dunia Usaha. Tersedia di:
https://www.jojonomic.com/blog/disruptive-innovation/, diakses pada April
2023.
Kennard, Mike. (2021). Innovation and Entrepreneurship. Routledge.
Rabbani, Aletheia. (2023). Pengertian Inovasi Disruptif, Penyebab, Jenis, Dampak, dan
Contoh. Tersedia di: https://www.sosial79.com/2021/08/Pengertian%20Inovasi
%20Disruptif.html, diakses pada April 2023.
Saputro, Nurul. (2023). Manajemen Teknologi: Pengertian, Konsep, dan Fungsinya.
Tersedia di: https://idmanajemen.com/manajemen-teknologi/, diakses pada April
2023.

Anda mungkin juga menyukai