kebijakan-kebijakan
yang
dimaksudkan
agar
suatu
negara
dapat
memperoleh keunggulan komparatif dalam sistem perekonomian internasional. Selain itu tujuan
dari ditetapkannya kebijakan yakni meningkatkan keuntungan negara dan setelah itu mampu
meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Kebijakan perdagangan internasional terbagi
menjadi dua: kebijakan pendukung dan kebijakan membatasi. Kebijakan mendukung terdiri dari
subsidi, pembiayaan ekspor (Eksport Financing), Zona perdagangan Asing (Foreign Trade Zone)
dan juga agensi khusus pemerintah (Special Government Agency). Sedangkan kebijakan
membatasi yakni berupa tarif (dan non-tarif), kuota, tarif-kuota, embargo, pemenuhan kebutuhan
lokal, penundaan administrasi, dan kontrol mata uang.
2. Motif Pemerintah dalam Perdagangan Internasional
Dalam menentukan kebijakan perdagangan, negara memiliki motif-motif yang digunakan
secara sendiri-sendiri atau kombinasi. Beberapa motif yang mendasari pemerintah untuk
mengeluarkan kebijakan terkait perdagangan intenasional diantaranya adalah adanya motif
ekonomi, motif politik, serta motif budaya.
Dalam motif ekonomi, negara memberlakukan kebijakan perdagangan guna melindungi
industri yang masih baru berdiri agar dapat bersaing. Produk luar yang lebih dahulu berkembang,
cenderung memiliki pangsa pasar yang luas. Jika pemerintah tidak mengontrol laju barang,
terutama barang impor yang ada maka dikhawatirkan perusahaan-perusahaan baru dalam negeri
akan kehilangan pangsa pasar dalam negeri.
Motif politik antara lain guna melindungi posisi sang pemimpin sendiri yang labil apabila
kondisi ekonomi dalam negeri menurun akibat kebijakan yang tidak tepat dan akan berujung
pada penurunan niat masyarakat untuk memilih pemimpin tersebut. Selain itu, motif politik juga
ditujukan untuk melestarikan keamanan nasional. Untuk melestarikan keamanan nasional maka
pemerintah sangat memperhatikan prosentase impor dan ekspor yang dilakukan dengan negara
asing lainnya. Pemerintah seringkali melakukan pembatasan impor dikarenakan negara juga
harus tetap menghemat sumberdaya yang dimiliki. Selanjutnya negara juga membatasi ekspor
dikarenakan ekspor yang berlebihan khususnya dalam bentuk senjata dan teknologi dapat
membahayakan keamanan negara, misalnya saja memicu perkembangan terorisme.
Motif budaya dapat mempengaruhi penerapan kebijakan perdagangan sebab negara berupaya
untuk melindungi budaya dan identitas nasionalnya agar tidak tergerus oleh budaya-budaya
asing. Secara umum, budaya suatu negara dapat terpengaruh dari adanya keterbukaan dari
pertukaran manusia dan produk-produk dari budaya lain, karena keduanya saling berinteraksi
dan berkaitan. Ketika suatu bentuk kebudayaan tidak diinginkan maka pemerintah dapat
melakukan pencegahan dengan cara menghalangi masuknya produk impor.
Kebijakan yang ketiga adalah Zona perdagangan Asing (Foreign Trade Zone). Zona
perdagangan Asing berarti wilayah yang di setting agar barang-barang diizinkan untuk lewat
dengan pajak rendah atau prosedur sedikit. Tujuannya adalah meningkatkan perdagangan
sekaligus meningkatkan jumlah tenaga kerja. Bea cukai meningkatkan jumlah harga produksi
total dan meningkatkan selang waktu menuju pasar. Misalnya adalah perusahaan mobil Jepang di
Indiana, Kenttucky, Ohio, dan Tennessee yang mengimpor faktor-faktor produksi dari tempat
lain, kemudian memasang dan di pasarkan di Amerika Serikat.
4.Pembiayaan Kegiatan Ekonomi Internasional
4.1 Agen Pemerintah
Pemerintah selalu memiliki cara untuk melindungi kedaulatan negara agar tetap utuh.
Dalam hal perekonomian internasional khususnya perdagangan internasional, pemerintah dalam
beberapa situasi melakukan intervensi dengan tujuan melindingi pasar domestiknya. Bahasan
kali ini akan membahas mengenai peran pemerintah dalam kegiatan bisnis internasional.
Daniels et al (2007) dalam artikelnya Business-Government Trade Relations
menyebutkan terdapat tiga alasan mengapa pemerintah mengintervensi pasar, yaitu politik,
ekonomi, dan budaya. Alasan politik dibalik intervensi pemerintah terhadap perdagangan
internasional antara lain memproteksi lapangan kerja, melindungi keamanan nasional, sebagai
respon terhadap perilaku dagang negara lain yang dianggap tidak adil, dan meningkatkan
pengaruhnya terhadap negara lain (Daniels et al, 2007:172). Hal yang ditakutkan pemerintah dan
juga masyarakat adalah ketika produk-produk lokal tidak mampu bersaing dengan produk impor
yang membanjiri pasaran, yang berakibat pada pengangguran karena perusahaan lokal yang
merugi, yang lebih jauh akan berakibat pada menurunnya kesejahteraan masyarakat.
Dari segi ekonomi pemerintah mengintervensi pasar sebagai upaya untuk melindungi
industri-industri kecil dan menengah dari kompetisi serta bentuk promosi sebagai kebijakan
strategi perdagangan. Meski demikian terdapat beberapa kelemahan dari strategi proteksionisme
ekonomi ini. Misalnya adalah sulit untuk menentukan industri kecil-menengah seperti apa yang
patut mendapatkan perlindungan, proteksi dari kompetisi internasional membuat para pengusaha
cepat puas dan menjadi kurang kompetitif sehingga kurang adanya poerbaikan kualitas dari
waktu ke waktu, dan lain sebagainya.
Dalam bidang kultural, jelas yang dipertahankan adalah identitas nasional (Daniels et al,
2007:176). Budaya secara umum suatu negara dapat terpengaruh dari adanya keterbukaan dari
pertukaran manusia dan produk-produk dari budaya lain, karena keduanya saling berinteraksi
dan berkaitan. Ketika suatu bentuk kebudayaan tidak diinginkan maka pemerintah dapat
melakukan pencegahan dengan cara menghalangi masuknya produk impor.
Sementara itu diperlukan beberapa instrumen dalam rangka turut terjun dalam interaksi
perdagangan. Daniels et al (2007) menyebutkan dua metode, yaitu metode promosi dan metode
pembatasan. Metode promosi berarti pemerintah turut mendukung perdagangan lintas negara
melalui beberapa hal seperti subsidi, pembiayaan ekspor, zona perdagangan asing foreign trade
zone (FTZ), dan agen khusus pemerintah. Subsidi merupakan bantuan keuangan yang dapat
berupa bantuan tunai, pinjaman bungan rendah, potongan pajak dan lain sebagainya yang
diberikan pemerintah dengan tujuan membantu perusahaan lokal untuk dapat bersaing dengan
pesaing internasional melalui biaya produksi yang rendah. Pembiayaan ekspor hampir sama
dengan subsidi, hanya saja perusahaan menerima bantuan supaya dapat mengekspor produknya.
FTZ berarti terdapat beberapa negara yang menggabungkan diri dalam sebuah zona regional
geografis dimana di dalamnya negara-negara anggotanya dapat saling menjual-beli produk tanpa
dibatasi oleh pajak. Kemudian terdapat pula agen yang ditunjuk oleh pemerintah untuk
mempromosikan produk-produk yang akan diekspor ke negara lain.
Sebaliknya, metode pembatasan justru menjadi penghalang bagi terjadinya perdagangan
yang bebas lintas negara, antara lain tarif, kuota, embargo, penundaan administratif, kontrol nilai
mata uang, dan prasyarat lokal (Daniels et al, 2007:177). Metode ini digunakan dengan maksud
untuk melindungi industri lokal. Batasan tarif berarti pemerintah menetapkan sejumlah tarif
untuk setiap barang impor yang masuk. Kuota berarti pemerintah memberikan batasan berapa
banyak jumlah barang tertentu yang boleh diimpor atau masuk. Embargo berarti pemerintah
menetapkan larangan untuk berinteraksi dagang suatu barang maupun seluruh jenis produksi
dengan suatu negara akibat kondisi politik tertentu. Penundaan administratif bertujuan untuk
mendiskriminasi produk tertentu dengan cara seperti mensyaratkan lisensi khusus atau inspeksi
terhadap bahaya produk dan lain sebagainya yang membutuhkan waktu cukup lama hingga
produk tersebut dapat masuk. Kontrol nilai mata uang berarti mempersulit proses konvertibilitas
mata uang melalui persyaratan pembayaran yang harus dipenuhi. Prasyarat lokal berarti produk
harus sedikitnya mengandung faktor-faktor lokal seperti sumberdaya alam maupun tenaga kerja
dalam proses produksinya.
Motif Budaya
Negara-negara membatasi perdagangan barang dan jasa demi suatu tujuan budaya yang paling
umum adalah untuk melindungi identitas nasional. Banyak negara memandang kebudayaan AS
sebagai ancaman terhadap kebudayaan nasionalnya sendiri karena kekuatan global perusahaanperusahaan AS dalam barang-barag konsumen serta dalam dunia hiburan dan media.
2.
Motif Politik
Motif Ekonomi
Alat/metode yang paling umum digunakan oleh pemerintah untuk mendorong perdagangan yaitu
a.Subsidi
Subsidi adalah bantuan finansial bagi produsen domestik dalam bentuk pembayaran tunai,
pinjaman berbunga rendah, keringanan pajak, atau bentuk lainnya. Bertujuan membantu
perusahaan-perusahaan domestik mengimbangi pesaing internasional.
b.Pembiayaan Ekspor
Pemerintah seringkali mendorong ekspor dengan membantu perusahaan mendanai kegiatan
ekspornya melalui pinjaman atau jaminan pinjaman.
Sebagai contoh, dua badan khusus yang berfungsi membantu perusahaan-perusahaan AS
memperoleh pembiayaan ekspor adalah Export-Import Bank of The United States dan Overseas
Private Insurance Corporation (OPIC).
c.Zona Perdagangan Luar Negeri
Zona perdagangan luar negeri adalah suatu kawasan gegrafis tertentu dimana barang dagang
diperbolehkan masuk dengan bea cukai yang lebih rendah dan/atau prosedur pabean yang lebih
sedikit.
Saat ini banyak perusahaan membuat sarana-sarana di zona-zona seperti ini untuk operasi
perakitan akhir produk.
Sebagai contoh, pabrik mobil Jepang di Indiana, Kentucky, Ohio, dan Tennessee ditetapkan
sebagai zona perdagangan luar negeri yang dikelola oleh Departemen Perdagangan AS
d.Badan Pemerintah Khusus
Badan pemerintah khusus ini seringkali didirikan untuk mendorong ekspor suatu Negara.
Badan-badan ini sangat membantu dalam memperoleh kontrak bagi usaha-usaha kecil dan
menengah yang memiliki sumberdaya finansial yang terbatas, juga dapat membantu perusahaanperusahaan asing menemukan lokasi yang cocok di negara tuan rumah.
internasional
Sebuah ekspor menahan diri sukarela adalah versi unik dari kuota ekspor suatu
bangsa membebankan pada ekspor biasanya atas permintaan bangsa pengimpor.
5.3 Embargo
Embargo adalah larangan lengkap tentang perdagangan (impor atau ekspor) dalam satu atau
lebih produk dengan negara tertentu.Ini dapat ditempatkan pada satu atau beberapa barang atau
sepenuhnya melarang perdagangan semua barang.Ini adalah hambatan perdagangan nontariff
paling ketat dan sering memiliki tujuan politik.Embargo dapat ditetapkan oleh negara-negara
individu atau oleh organisasi supranasional seperti PBB.
6.Regulasi Negara Tuan Rumah(Host Country)
a.) Penundaan Administrasi
Penundaan administrasi merupakan ketentuan pengendali atau peraturan birokratik yang
dirancang untuk menghambat arus impor yang deras ke dalam suatu negara. Tujuan utamanya
adalah proteksionisme.
b.) Pengendalian Mata Uang
Pengendalian mata uang merupakan pembatasan daya konversi suatu mata uang ke dalam mata
uang lainnya atau menetapkan nilai tukar yang tidak menguntungkan bagi pengimpor.
c.) Sistem Perdagangan Internasional
Sistem Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu
Negara dengan penduduk Negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Pengertian kedua,
merupakan hubungan kegiatan ekonomi antarnegara. dengan adanya proses pertukaran barang
atau jasa, atas dasar suka rela dan saling menguntungkan.
Kedua, sebagai suatu forum [wadah] perundingan perdagangan dan diupayakan agar
praktek perdagangan dapat dibebaskan dari rintangan-rintangan yang mengganggu
[liberalisasi perdagangan]
Ketiga, GATT mengupayakan agaraturan atau praktek perdagangan demikian itu menjadi
jelas baik melalui pembukaan pasar nasional atau melalui penegakan dan juga
penyebarluasan pemberlakuan peraturannya.