Anda di halaman 1dari 13

Makalah Ekonomi Internasional

Kebijakan Ekonomi Internasional

Oleh :

Kadek Vina Anggreni ; 2117011006 ; 2A

Kadek Rizpa Dwi Anggayasa ; 2117011011 ; 2A

Komang Putri Yurika Ardani ; 2117011074 ; 2A

S1 Pendidikan Ekonomi

Fakultas Ekonomi

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan penyusunan makalah
ini. Atas segala anugerah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
"Kebijakan Ekonomi Internasional" dengan tepat waktu.

Makalah "Kebijakan Ekonomi Internasional" disusun guna memenuhi tugas


dari Ibu Ni Wayan Ayu Santi, S.Pd., M.Pd. pada mata kuliah Ekonomi
Internasional di Universitas Pendidikan Ganesha. Selain itu, kami juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang bagaimana
sistem dan pemberlakuan kebijakan ekonomi internasional pada suatu negara.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ni Wayan


Ayu Santi, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Ekonomi
Internasional. Karena tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah
ini

Singaraja, 9 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL HALAMAN…………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
PEMBAHASAN MATERI ..................................................................................... 4
A. PENGERTIAN KEBIJAKAN EKONOMI INTERNASIONAL ................. 4
B. INSTRUMEN KEBIJAKAN EKONOMI INTERNASIONAL ................... 4
C. TUJUAN KEBIJAKAN EKONOMI INTERNASIONAL ........................... 5
D. Bentuk-bentuk Kebijakan Ekonomi Internasional ........................................ 6
PENUTUP ............................................................................................................. 12
Kesimpulan ...................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

iii
PEMBAHASAN MATERI

A. PENGERTIAN KEBIJAKAN EKONOMI INTERNASIONAL


Di dewasa ini kebijakan akan suatu hal merupakan sebuah antisipasi
guna mencegah atau memperlancar keadaan di suatu negara, entah itu dalam hal
ekonomi atau lainnya. Kebijakan ekonomi adalah cara yang ditempuh atau
tindakan yang diambil pemerintah dengan maksud mengatur kehidupan
ekonomi nasional guna mencapai tujuan tertentu. (Gilarso, 2004:225).
Kebijakan Ekonomi Internasional merupakan suatu aksi,kegiatan atau
kebijaksanaan ekonomi dari pemerintah dalam suatu negara, yang dimana aksi
dan kebijaksanaan ekonomi tersebut akan berdampak pada bagaimana situasi
dalam pemerintahan itu nantinya berjalan. Hal-hal yang terkena dampak dari
kebijakan ekonomi internasional tersebut diantaranya seperti kualitas, arah serta
gambaran daripada bagaimana pembayaran dan perdagangan itu berlangsung.
Pada intinya Kebijakan Ekonomi Internasional merupakan suatu tindakan yang
akan mempengaruhi secara langsung atau tidaknya pada ekspor dan impor yang
berkaitan langsung dengan ekspor barang serta jasa, juga akan memajukan laju
dari pertumbuhan ekonomi suatu negera, meningkatankan pendapatan negara,
serta dapat mengatur banyak hal tak terkecuali kegiatan impor.

B. INSTRUMEN KEBIJAKAN EKONOMI INTERNASIONAL


Dalam instrument kebijakan ekonomii internasional ini mencakup
beberapa kebijakan,seperti diantaranya kebijakan perdagangan internasional,
kebijakan pembayaran internasional, serta kebijakan bantuan luar negeri.

a. Kebijakan Perdagangan Internasional

Kebijakan ini merupakan kebiajakan yang meliputi tindakan pemerintah


terhadap perdagangan luar negeri yang , yang khusus menekankan mengenai
ekspor dan impor barang serta jasa, dan juga menliputi tindakan pemerintah
terhadap neraca berjalan yang berkaitan dengan transaksi ekspor impor seperti
misalnya tarif barang impor, state trading, bilateral, trade agreement dan
lainnya.

4
b. Kebijakan Pembayaran Internasional

Kebijakan Pembayaran Internasional merupakan kebijakan yang dimana


mencakup tindakan oleh pemerintah terhadap pembayaran internasional,
seperti pengawasan pada lalu lintas devisa, dan juga pengaturan lalu lintas
modal jangka panjang.

c. Kebijakan Bantuan Luar Negeri

Kebijakan Bantuan Luar negeri merupakan sebuah tindakan serta


kebijakasanaan yang dilakukan oelh pemerintah yang sagat berkaitan dengan
bantuan (grants), pinjaman, serta bantuan yang tujuannya adalah untuk
membantu rehabilitasi serta pembangunan, juga bantuan militer terhadap
negara lainnya.

C. TUJUAN KEBIJAKAN EKONOMI INTERNASIONAL


Tujuan dari diberlakukannya kebijakan ekonomi internasional pada suatu
negara adalah sebagai berikut :

1. Autarki yaitu bertujuan untuk menghindari pengaruh pengaruh dari negera


lain, seperti pengaruh di bidang ekonomi, politik maupun militer.

2. Kesejahteraan, tujuan dari penerapan kebijakan ekonomi internasional salah


satunya yaitu menciptakan kesejahteraan dengan menyelenggarakan
perdagangan internasional yang nantinya akan menghasilkan keuntungan
maksimal dari terciptanya spesialisasi produksi dan meningkatnya jumlah
konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat di suatu negara.

3. Proteksi, dalam penerapan kebijakan ekonomi internasional, melindungi


industri-industri yang sedang berkembang maupun yang sudah maju dari
persaingan barang impor di suatu negara tentunya menjadi salah satu tujuan
utamanya.

4. Keseimbangan neraca pembayaran, pada intinya dalam penerapan kebijakan


ekonomi internasional, tentunya akan mempengaruhi keseimbangan neraca
pembayaran internasional. (Lilimantik 2015) Apabila suatu negara

5
kelebihan cadangan valuta asing atau devisa, maka masalah neraca
pembayaran internasional yang akan muncul ketika pemerintah
mengeluarkan kebijakan untuk stabilis ekonomi dalam negeri akan sangat
sedikit. Namun kebanyakan negara tidak memiliki cadangan devisa yang
banyak, apalagi pada negara berkembang. Yang dimana cadangan
devisanya sangat lemah. Sehingga pemerintah negara-negara tersebut harus
mengambil kebijakan ekonomi internasional untuk menyeimbangkan
neraca pembayaran internasionalnya.

5. Pembangunan ekonomi, tidak lain dan tidak bukan salah satu tujuan dari
diterapkannya kebijakan ekonomi internasional adalah untuk melancarkan
pembangunan ekonomi pada suatu negara. Untuk mencapai tujuan tersebut
pemerintah dapat mengambil kebijakan dengan cara :

a. Perlindungan terhadap industri dalam negeri (infant industries)

b. Mendorong ekspor dan mengurangi impor

c. Meningkatkan pendapatan nasional

D. Bentuk-bentuk Kebijakan Ekonomi Internasional


Di dalam pelaksanaannya terdapat beberapa bentuk kebijakan ekonomi
internasional yakni,

1. Kebijakan Ekspor

Ekspor merupakan suatu tindakan atau aktivitas perdagangan yang


dilakukan dengan cara mengirim barang ke negara lain. Dalam kegiatan ekspor
memiliki beberapa kebijakan sebagai berikut;

1) Diskriminasi harga, yaitu penetapan harga barang yang berbeda pada


suatu negara. Yang mana penetapan harga ini dilakukan sesuai dengan
perjanjian negara tersebut, apakah harga barang dijual dengan harga yang
lebih mahal atau lebih murah dari negara lain.

6
2) Pemberian subsidi, pemberian subsidi dalam kegiatan ekspor biasanya
berbentuk pembebasan pajak, pemberian fasilitas, atau pengurangan biaya
produksi. Pemberian subsidi ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan
jumlah ekspor barang yang dilakukan.

3) Dumping, yaitu suatu kebijakan penetapan harga barang, yang mana


harga barang yang diekspor dijual lebih murah dibandingkan di dalam
negeri. Hal ini dapat terjadi ketika pemerintah dapat terlebih dahulu
mengendalikan harga barang tersebut di dalam negeri.

4) Larangan ekspor, yaitu kebijakan yang melarang mengekspor beberapa


jenis barang tertentu ke luar negeri. Contohnya seperti minyak bumi,
kayu, dan barang-barang bersejarah.

5) Politik dagang bebas, merupakan suatu kebijakan yang diberikan oleh


pemerintah untuk bebas melakukan kegiatan ekspor dan impor, dengan
harapan kebijakan ini dapat membawa beberapa keuntungan, seperti
mendapat barang produksi yang berkualitas dengan harga yang murah.

2. Kebijakan Impor

Impor merupakan suatu tindakan perdagangan yang mana dilakukan


dengan cara memasukan barang atau produk negara lain ke dalam negeri. Dalam
kegiatan impor itu sendiri terdapat beberapa kebijakan yakni;

1) Pemberlakuan kuota impor, bertujuan untuk mencegah terjadinya


gangguan produksi di dalam negeri. Pemberlakukan kuota impor ini dapat
menekan jumlah serta jenis barang yang masuk ke dalam negeri.

2) Pengenaan bea masuk, kebijakan ini merupakan pembebanan pajak pada


barang-barang luar yang masuk ke dalam negeri. Kebijakan ini dapat
meningkatkan pendapatan negara dalam bentuk devisa.

3) Larangan impor, merupakan kebijakan yang melarang beberapa jenis


barang untuk di impor ke dalam negeri, contohnya seperti senjata api.

7
3. Kebijakan tarif (Tariff Barriers)

Adalah kebijakan pembebanan pada bea atau pajak yang berasal dari
masuknya barang luar ke dalam negeri. Kebijakan tarif ini terbagi ke dalam
beberapa golongan takni;

1) Bea eksport (Export duties), yaitu pajak yang dipungut oleh custom area
untuk barang-barang dalam negeri yang dikirim keluar ke negara lain.
Custom area adalah batas pemungutan bea masuk dan keluar pada
bagian wilayah suatu negara.

2) Bea transito (Transit duties) , adalah pajak yang dikenakan terhadap


barang yang melewati batas suatu negara dengan tujuan pengiriman ke
negara lain.

3) Bea impor (Impor duties), merupakan pajak barang yang masuk ke


dalam suatu negara, yang mana negara itu merupakan tujuan akhir dari
barang tersebut.

Kebijakan tarif ini memiliki 3 jenis yakni;

a) Ad Valorem Tariffs, adalah tarif pajak yang diambil berdasarkan


persentase tarif tertentu dari harga suatu barang.

b) Specific Tariffs, adalah tarif yang ditentukan berdasarkan pajak serta


beban tetap barang per unit.

c) Compound Tariffs, adalah tarif penggabungan dari Ad Valorem Tariffs


dan Specific Tariffs

Kebijakan tarif memiliki sistem dalam pelaksanaanya. Sistem-sistem itu adalah;

1) Single-column tariffs, adalah sistem di mana setiap barang memiliki satu


macam tarif, yang mana biasanya tarif ini ditentukan oleh suatu negara
tanpa adanya persetujuan dengan negara lainnya (autonomous tariffs).

2) Double Column Tariffs, yaitu sistem di mana untuk setiap barang


memiliki 2 tarif, yakni tarif minimum dan maksimum.

8
3) Triple Column Tariffs, merupakan sistem di mana untuk setiap barang
dikanakan tiga macam tarif. Tarif ini merupakan perluasan dari Double
Column Tariffs dengan menambahkan tarif preference (tarif bea masuk
berdasarkan perjanjian internasional) untuk negara bekas jajahan.

4. Kebijakan hambatan non-tarif (non tariff barrier)

Adalah kebijakan perdagangan selain pajak atau bea masuk yang dapat
menyebabkan distorsi atau kondisi dimana pasar menjadi tidak efisien. Yang
mengakibatkan berkurangnya manfaat dari perdagangan internasional.

Menurut A.M Rugman dan R.M Hodgetts hambatan non tarif dikelompokan
menjadi beberapa kelompok yakni;

1) Pembatasan spesifik (specific limitation) yang berupa;

a. Larangan impor secara mutlak.

b. Pembatasan impor (quota system).

c. Peraturan atau ketentuan teknis untuk impor produk tertentu.

d. Peraturan kesehatan/karantina.

e. Peraturan pertahanan dan keamanan negara.

f. Peraturan kebudayaan.

g. Perizinan impor (import licence).

h. Embargo atau pelarangan perdagangan dengan suatu negara.

i. Hambatan pemasaran/marketing.

2) Peraturan bea cukai (customs administration rules)

a. Tata laksana impor tertentu (procedure).

b. Penetapan harga pabean. Harga pabean adalah perhitungan dasar


bea masuk serta bea impor.

c. Penetapan kurs valas (forex rate) dan pengawasan devisa (forex


control).

9
d. Packaging/labelling regulations.

e. Documentation needed.

f. Quality and testing standard.

g. Pungutan administasi (fees).

h. Tariff classification.

3) Partisipasi pemerintah (government participation):

a. Kebijakan pengadaan pemerintah.

b. Subsidi dan insentif ekspor.

c. Countervailing duties, adalah bea impor perdagangan yang


pelaksanaannya berdasarkan peraturan Organisasi Perdagangan
Dunia untuk menetralisir efek negatif dari subsidi.

d. Trade-diverting, adalah pengalihan perdagangan dari eksportir


yang efisien ke yang kurang efisien dengan pembentukan perjajian
perdagangan bebas.

e. Import charges atau biaya impor.

f. Import deposits, adalah pembatasan impor ke suatu negara yang


mengharuskan para importir membayar sejumlah uang atau bea
cukai ketika mengimpor barang.

g. Variable levies, adalah pungutan terhadap barang impor yang


menaikkan harganya ke tingkat setidaknya setinggi harga domestic.

5. Kebijakan politik proteksi

Adalah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah untuk melindungi


pertumbuhan industri di dalam negeri dari persaingan-persaingan barang impor,
dengan tujuan untuk memperluas lapangan pekerjaaan, serta memaksimalkan
produksi di dalam negeri.

10
6. Kebijakan politik dagang bebas

Adalah kebijakan yang dimana pemerintah memberikan sekempatan serta


kebebasan dalam melakukan kegiatan ekspor dan impor. Yang mana dengan
kebebasan perdagangan ini diharapkan mampu memberikan keuntungan, seperti
mutu barang yang tinggi dengan harga yang murah.

7. Politik Autarki

Adalah kebijakan yang bertujuan menjauhkan pengaruh-pengaruh negara


lain ke dalam negeri. Kebijakan ini merupakan kebijakan yang bertolak
belakang dengan kebijakan politik dagang bebas.

11
PENUTUP
Kesimpulan
Kebijakan Ekonomi Internasional merupakan suatu aksi, kegiatan atau
kebijaksanaan ekonomi dari pemerintah dalam suatu negara, yang dimana aksi
dan kebijaksanaan ekonomi tersebut akan berdampak pada bagaimana situasi
dalam pemerintahan itu nantinya berjalan. Dalam instrument kebijakan ekonomi
internasional ini mencakup beberapa kebijakan, seperti diantaranya kebijakan
perdagangan internasional, kebijakan pembayaran internasional, serta kebijakan
bantuan luar negeri.

Adapun tujuan dari diberlakukannya kebijakan ekonomi internasional pada


suatu negara yaitu, menghindari pengaruh-pengaruh dari negara lain,
menciptakan kesejahteraan, melindungi industri-industri yang sedang
berkembang, mempengaruhi keseimbangan neraca pembayaran internasional,
serta melancarkan pembangunan ekonomi suatu negara. Didalam pelaksanaan
kebijakan ekonomi internasional, terdapat beberapa bentuk kebijakan seperti
kebijakan ekspor, kebijakan impor, kebijakan tarif, kebijakan non tarif,
kebijakan politik proteksi, kebijakan politik perdagangan bebas dan politik
autarki.

12
DAFTAR PUSTAKA

ARDIPRAWIRO, S. M. (2013). ARDIPRAWIRO, S.E., M.MSI. Retrieved


September 8, 2022, from UNIVERSITAS GUNADARMA:
http://ardiprawiro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.2

Lilimantik, E. (2015). BUKU AJAR Kebijakan Ekonomi internasional. In E.


Lilimantik, BUKU AJAR Kebijakan Ekonomi internasional (pp. 39-45).
Banjarbaru: FPK UNLAM (Fakultas Perikanan dan Kelautan UNLAM).

Putri, V. K. (2021, Juni 21). Kebijakan Perdagangan Internasional Bidang


Ekspor dan Impor. Retrieved September 8, 2022, from Kompas.com:
https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/21/131212369/kebijakan-
perdagangan-internasional-bidang-ekspor-dan-impor?page=all

13

Anda mungkin juga menyukai