Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PERPAJAKAN KE III

NAMA:Gordianus Sandri Kona

NIM: 1833211036

KELAS: MANAJEMEN A

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUPANG

2020
Jawablah pertanyaan dibawah ini!

1. Sebutkan dan jelaskan Subjek Pajak, Objek Pajak dan Wajib Pajak PPh Pasal 21!

Jawab:

a. Wajib Pajak PPh 21 (Peraturan Pajak Pasal 21)


Wajib Pajak atas PPh Pasal 21 adalah pegawai, penerima uang pesangon, pensiun,
tunjangan hari tua, jaminan hari tua, ahli waris dan Wajib Pajak kategori bukan pegawai
yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan pemberian jasa.
Wajib pajak yang dimaksud tersebut adalah sebagai berikut:
1) Tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri dari akuntan, arsitek,
pengacara, dokter, konsultan, aktuaris, penilai, dan notaris.
2) Bintang film, pemain musik, penyanyi, pembawa acara, bintang iklan, bintang
sinetron, peragawan, kru film, sutradara, foto model, pelukis, pemain drama, penari,
pemahat, dan seniman lainnya.
3) Olahragawan, pelatih, penyuluh, pengajar, penasihat, moderator, dan penceramah.
4) Peneliti, pengarang, dan penerjemah.
5) Penyedia jasa komputer dan sistem aplikasi, fotografi, teknik, telekomunikasi,
ekonomi, elektronika, sosial dan penyedia jasa kepanitiaan.
6) Petugas dinas luar asuransi, direct selling, distributor perusahaan multi-level
marketing, petugas penjaja barang dagangan.
7) Dewan pengawas yang tidak merangkap sebagai pegawai tetap perusahaan atau
anggota dewan komisaris. Penerima penghasilan atas keikutsertaan dalam kegiatan
seperti peserta perlombaan dan seni dalam segala bidang termasuk perlombaan
olahraga,ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ketangkasan dan jenis perlombaan
lainnya.
8) Peserta pertemuan, sidang, konferensi, kunjungan kerja, dan peserta rapat. Peserta
pendidikan dan pelatihan, peserta kegiatan lainnya.
9) Mantan pegawai.
b. Objek Pajak PPh Pasal 21
1) Penghasilan yang Dipotong PPh Pasal 21
 Penghasilan yang diterima atau diperoleh Pegawai tetap, baik berupa penghasilan
yang bersifat teratur maupun tidak teratur.
 Penghasilan yang diterima atau diperoleh Penerima pensiun secara teratur berupa
uang pensiun atau penghasilan sejenisnya.
 Penghasilan sehubungan dengan pemutusan hubungan kerja dan penghasilan
sehubungan dengan pensiun yang diterima secara sekaligus berupa uang
pesangon, uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua atau jaminan hari tua, dan
pembayaran lain sejenis.
 Penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, berupa upah harian, upah
mingguan, upah satuan, upah borongan atau upah yang dibayarkan secara
bulanan.
 Imbalan kepada bukan pegawai, antara lain berupa honorarium, komisi, fee, dan
imbalan sejenisnya dengan nama dan dalam bentuk apapun sebagai imbalan
sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan.
 Imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku, uang representasi,
uang rapat, honorarium, hadiah atau penghargaan dengan nama dan dalam bentuk
apapun, dan imbalan sejenis dengan nama apapun.
2) Penghasilan yang Tidak Dipotong PPh Pasal 21
 Pembayaran manfaat atau santunan asuransi dari perusahaan asuransi
sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa,
asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa.
 Penerimaan dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan dalam bentuk apapun
diberikan oleh Wajib Pajak atau Pemerintah, termasuk Pajak Penghasilan yang
ditanggung oleh pemberi kerja, termasuk yang ditanggung oleh Pemerintah,
merupakan penerimaan.
 Iuran pensiun yang dibayarkan kepada dana pensiun yang pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan, iuran tunjangan hari tua atau iuran jaminan
hari tua kepada badan penyelenggara tunjangan hari tua atau Badan
penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang dibayar oleh pemberi kerja.
 Zakat yang diterima oleh Orang Pribadi yang berhak dari Badan atau lembaga
amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah, atau sumbangan
keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia
yang diterima oleh orang pribadi yang berhak dari lembaga keagamaan yang
dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah sepanjang tidak ada hubungan dengan
usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yang
bersangkutan.
 Beasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Ayat (3) huruf l Undang-
Undang Pajak Penghasilan
c. subjek pajak PPh pasal 21
Peraturan Direktur Jenderal Pajak No PER-16 /PJ/2016 tentang Pedoman Teknis Tata
Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau
Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang
Pribadi, Pasal 3, menyebutkan ada 6 kategori subjek pajak PPh 21:
1. Pegawai;
2. Penerima uang pesangon, pensiun atau uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua,
atau jaminan hari tua, termasuk ahli warisnya;
3. Bukan Pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan
pemberian jasa.
4. Anggota dewan komisaris atau dewan pengawas yang tidak merangkap sebagai
Pegawai Tetap pada perusahaan yang sama;
5. Mantan pegawai; dan/atau
6. Peserta kegiatan yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan
keikutsertaannya dalam suatu kegiatan.

2. Apa yang dimaksud dengan Dasar Pengenaan Pajak dan Pemotongan PPh pasal 21

Jawab:

 Dasar Pengenaan Pajak (DPP) PPh 2


Dasar Pengenaan Pajak (DPP) adalah dasar pengenaan pajak yang didapat dari
Penghasilan Kena Pajak dari para Wajib Pajak penerima penghasilan.
 Pemotong PPh Pasal 21 adalah :
Wajib Pajak Orang Pribadi atau Wajib Pajak Badan, termasuk Bentuk Usaha Tetap
(BUT), yang mempunyai kewajiban untuk melakukan pemotongan pajak atas
penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan orang pribadi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang
Pajak Penghasilan

3. Sebutkan dan jelaskan PPh pasal 21 Pegawai, Bukan Pegawai, Pegawai Tidak Tetap atau
Tenaga Kerja Lepas, dan Badan Usaha Tetap!

Jawab:

 Pegawai merupakan orang yang bekerja dengan perjajian dan kesepakatan kerja secara
tertulis maupun tidak tertulis, dalam melaksanakan suatu pekerjaan dengan jabatan atau
kegiatan tertentu dan memperoleh bayaran berdasarkan waktu tertentu atau ketentuan
lain yang ditetapkan oleh si pemberi kerja dan bisa juga merupakan hasil kesepakatan
oleh kedua belah pihak saat awal transaksi.
 Bukan Pegawai adalah seseorang, orang pribadi atau individu, selain pegawai tetap &
pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas di sebuah perusahaan yang memperoleh
penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apapun sebagai imbalan jasa yang
dilakukan berdasarkan permintaan (request) dari pemberi penghasilan.
 Pengertian Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas adalah :Pegawai yang hanya
menerima penghasilan apabila pegawai yang bersangkutan bekerja, berdasarkan jumlah
hari bekerja, jumlah unit hasil pekerjaan yang dihasilkan atau penyelesaian suatu jenis
pekerjaan yang diminta oleh pemberi kerja.Bentuk usaha tetap
 (BUT) adalah :bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak
bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari
183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, dan
badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia untuk
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia.
Pilih satu jawaban yang paling tepat!

1) Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan amortisasi atas
pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai masa manfaat lebih
dari satu tahun sebagaimana dimaksud dalam Pasal ….
A. Pasal 10 dan Pasal 10B
B. Pasal 11 dan Pasal 11A
C. Pasal 12 dan Pasal 12A
D. Pasal 13 dan Pasal 13B
Jawab :
A. Pasal 10 dan Pasal 10B
2) Suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan
informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan, dan biaya serta
jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa yang ditutup dengan menyusun
laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi pada setiap tahun pajak berakhir
dinamakan ….
A. pembagian laba
B. norma penghitungan penghasilan neto
C. pengarsipan
D. pembukuan
Jawab:
D. Pembukuan
3) Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam
bentuk natura dan kenikmatan, kecuali penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh
pegawai serta penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan di daerah
tertentu dan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan yang diatur dengan atau
berdasarkan peraturan ….
A. Menteri Perekonomian
B. Menteri Keuangan
C. Menteri Koordinator Kesejahteraan
D. Peraturan Pemerintah
Jawab:
A.menteri perekonomian
4) Sumbangan keagamaan bersifat wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia dan
diterima oleh lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh ….
A. pemerintah
B. perpajakan
C. DPR
D. Menteri Keuangan
Jawab:
B. Perpajakan
5) Untuk wajib pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT), yang menjadi dasar
pengenaan pajak adalah ….
A. penghasilan neto
B. penghasilan bruto
C. Penghasilan Kena Pajak
D. penghasilan UMR
Jawab:

C. Penghasilan kena pajak

Anda mungkin juga menyukai