Dosen Pengampu :
Anak Agung Bagus Putu Widanta, S.E.M.Si
I Putu Hedi Sasrawan, S.E.,M.Si
Senantiasa kami ucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hingga saat
ini masih memberikan kami nikmat iman dan kesehatan, sehingga penulis diberi kesempatan untuk
menyelesaikan paper yang berjudul “EKSPOR DAN IMPOR”. Paper ini ditulis untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Internasional.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Anak Agung Bagus Putu
Widanta, S.E. M. Si. dan I Putu Hedi Sasrawan, S.E.,M. Si. selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengantar Ekonomi Internasional. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan
penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang
sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan paper ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam paper ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca
apabila menemukan kesalahan dalam paper ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam rangka menuju era globalisasi ekonomi atau sering disebut era perdagangan bebas
tingkat dunia, maka Indonesia harus membuka pasa bebas dalam negeri agar produk barang
dan/atau jasa dari luar negeri dapat masuk dan bersaing dengan barang dan/atau jasa dalam negeri.
Begitu pula sebaliknya bahwa produk Indonesia dapat masuk dan bersaing di pasar luar negeri.
Kegiatan impor dan ekspor merupakan hal yang tak terelakkan dalam perdagangan
Internasional. Suatu negara melakukan perdagangan internasional berdasarkan atas teori
keunggulan komparatif. Sehingga apabila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara akan
terjadi perdagangan internasional. Kegiatan impor atas suatu produk atau komoditi dapat
dilakukan setelah pemerintah dari suatu negara menetapkan data kebutuhan pangan atau produk
yang yang dibutuhkan di dalam negeri.
Kegiatan ekspor dan impor dilakukan unuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi
oleh Negara tersebut karena adanya perbedaan letak geografis mengakibatkan sumber daya yang
dimiliki oleh setiap Negara itu berbeda-beda maka untuk memenihi kebutuhan Negara itu sendiri
dengan cara mendatangkan barang yang dibutuhkan dari Negara lain. Kegiatan ini juga dinamakan
dengan perdagangan internasional. Kegiatan perdagangan internasional ini sangat berperan
penting dalam menigkatan perekonomian suatu Negara. Perdagangan internasional memberikan
manfaat yang memungkinkan bagi Negara-negara untuk mengekspor barang- barang yang
memiliki produksi yang lebih banyak menggunakan sumber daya yang berlimpah sedangkan
mengimpor barang-barang yang produksinya memanfaatkan sumber daya yang langka.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ekspor dan impor?
2. Bagaimana strategi ekspor dan impor?
3. Bagaimana strategi perdagangan luar negeri?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui segala hal mengenai ekspor dan impor
2. Untuk mengetahui strategi ekspor dan impor
3. Untuk mengetahui strategi perdagangan luar negeri
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui serta memahami ekspor dan impor
2. Dapat mengetahui serta memahami strategi ekspor dan impor
3. Dapat mengetahui serta memahami strategi perdagangan luar negeri
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan ekspor adalah perdagangan atau penjualan barang dan jasa melewati daerah pabean kepada
konsumen yang berada di luar negeri atau keluar batas negara dengan memenuhi ketentuan-
ketentuan yang berlaku. Kegiatan ekspor umumnya dilakukan oleh suatu negara yang mampu
menghasilkan produk barang dalam jumlah besar dan jumlah tersebut sudah terpenuhi di dalam
negeri.
1) Ekspor langsung
Ekspor langsung adalah cara menjual barang atau jasa melalui perantara/ eksportir
yang bertempat di negara lain atau negara tujuan ekspor. Penjualan dilakukan melalui
distributor dan perwakilan penjualan perusahaan. Keuntungannya, produksi terpusat di
negara asal dan kontrol terhadap distribusi lebih baik. Kelemahannya, biaya transportasi
lebih tinggi untuk produk dalam skala besar dan adanya hambatan perdagangan serta
proteksionisme .
3
2) Ekspor tidak langsung
Ekspor tidak langsung adalah teknik dimana barang dijual melalui perantara/eksportir
negara asal kemudian dijual oleh perantara tersebut. Melalui, perusahaan manajemen ekspor (
export management companies ) dan perusahaan pengekspor ( export trading companies ).
Keebihannya, sumber daya produksi terkonsentrasi dan tidak perlu menangani ekspor secara
langsung. Kelemahannya, kontrol terhadap distribusi kurang dan pengetahuan terhadap operasi
di negara lain kurang.
4
Dimana barang yang dapat diekspor oleh eksportir terdaftar, karena adanya perjanjian /
ketentuan International, Contoh : kopi, produk kehutanan (rotan dan kayu), intan, timah
batangan
2.) Ekspor yang diawasi
Dimana barang yang dapat diekspor oleh eksportir setelah memperoleh rekomendasi dari
Kementerian Perdagangan dan atau dari instansi terkait, Contoh : kulit buaya, emas murni, inti
kelapa sawit
3.) Ekspor yang dilarang
Dimana barang ekspor yang dilarang pengeksporannya oleh siapapun, Contoh : pasir, kayu
bulat, binatang liar, barang kuno
4.) Ekspor bebas
Dimana semua barang yang tidak termasuk dalam kelompok , diatur, diawasi dan dilarang,
contoh : tekstil dan produk tekstil, furniture, hadycraft, plastik.
5
Beberapa manfaat impor adalah:
1.) Mendapatkan barang atau jasa yang tak bisa dihasilkan di dalam negeri
2.) Mendapatkan pasokan bahan baku untuk industri di dalam negeri
3.) Mendapatkan teknologi yang lebih modern dari barang yang diimpor
4.) Mengendalikan inflasi karena barang impor lebih murah
5.) Suatu negara bisa fokus memproduksi barang atau jasa tertentu
Contoh kegiatan impor adalah negara Indonesia yang setiap tahun mengimpor minyak dari
negara-negara Timur Tengah. Sebaliknya, negara-negara Arab setiap tahun mengimpor minyak
sawit atau CPO dari Indonesia.
6
2) Bahan baku dan bahan penolong, merupakan barang yang digunakan untuk kegiatan industri
baik sebagai bahan baku atau bahan pendukung seperti kertas, bahan kimia, dan kendaraan
bermotor.
3) Bahan modal, merupakan barang yang digunakan untuk modal usaha seperti mesin, suku
cadang, komputer, alat berat.
7
B dengan harga murah, sedangkan pakaian yang diekspor negara A ke negara C tergolong
relatif mahal.
6) Politik dagang bebas
Pemerintah memberikan kebijakan untuk bebas melakukan kegiatan ekspor atau impor.
Kebebasan ini diharapkan nantinya bisa membawa beberapa keuntungan, contohnya mendapat
barang produksi berkualitas tinggi atau barang yang harganya lebih murah.
1.) Tariff
Tariff adalah suatu pembebanan atas barang yang melintasi daerah pabean. Daerah pabean
merupakan suatu daerah geografis, yang mana barang-barang bebas bergerak tanpa dikenakan
cukai. Pemungutan tariff oleh suatu negara itu mungkin didasarkan pada alasan-alasan fiskal,
yaitu unutk memperoleh pendapatan negara, mungkin juga karena alasan-alasan perlindungan
bagi industri-industri muda nasional. Dengan pengenaan bea masuk yang besar atas barang-
barang dari luar negeri mempunyai maksud antara lain unutk proteksi atas industri dalam
negeri, dan juga untuk menghemat pemakaian deviden, sehingga devisa negara dapat dihemat.
Tujuan penerapan tarif atau bea masuk adalah sebagai berikut:
a. Menghambar impor barang-barang/jasa luar negeri
b. Melindungi barang/jasa produksi dalam negeri
Pajak atau bea masuk akan menambah harga jual suatu barang/jasa impor, sehingga
diharapkan harga barang produksi dalam negeri akan lebih murah dari harga produksi luar
negeri yang diimpor tersebut.
c. Menambah pendapatan pemerintah dari pajak
Tariff ini merupakan suatu rintangan yang membatasi kebebasan-kebebasan perdagangan
internasional.
2.) Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau bantuan kepada
industri (pengusaha) dalam negeri dalam bentuk modal, bisa berupa mesin-mesin, peralatan,
keahlian, keringanan pajak, pengembalian pajak, fasilitas kredit, dan subsidi harga yang
8
bertujuan untuk menambah produksi dalam negeri, mempertahankan jumlah konsumsi di
dalam negeri, serta menjual produk dengan harga yang lebih murah daripada produk impor.
Dampak dari pemberlakuan subsidi adalah:
a. Harga produksi dalam negeeri menjadi murah
b. Mempertinggi daya saing produksi dalam negeri di pasar dalam negeri
3.) Premi
Premi adalah penambahan dana (dalam bentuk uang) kepada produsen yang berhasil mencapai
target produksi yang ditentukan oleh pemerintah, dengan kata lain premi adalah “bonus” yang
berbentuk sejumlah uang yang disediakan pemerintah untuk para produsen yang dapat
mencapai target yang telah ditetapkan. Dengan diadakannya premi dan subsidi kepada
produsen dalam negeri, maka terjadi hal-hal sebagai berikut:
a. Harga jual barang lebih murah dan lebih terjangkau oleh masyarakat menyebabkan
permintaan bertambah banyak
b. Hasil produksi meningkat menjaga kelangsungan hidup perusahaan
4.) Quota
Quota adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diperdagangkan dalam jangka waktu
yang ditentukan. Quota impor adalah pembatasan jumlah barang yang diimpor. Tindakan
untuk membatasi atau mengurangi jumlah barang impor ada yang dilakukan secara sukarela
yang disebut sebagai pembatasan ekspor sukarela (voluntary export restriction/VER). VER
adalah kesapakatan antara negara pengekspor untuk membatasi jumlah barang yang dijualnya
ke negara pengimpor. Dampak yang ditimbulkan dari kebijakan quota bagi negara importir,
yaitu:
a. Harga barang melambung tinggi
b. Konsumsi terhadap barang tersebut menjadi berkurang
c. Meningkatnya produksi di dalam negeri
5.) Larangan Impor
Larangan impor adalah kebijakan perdagangan internasional yang melarang secara mutlak
impor barang tertentu. Dengan berbagai alasan, ada barang tertentu yang dilarang untuk
diimpor, misalnya barang-barang yang berbahaya untuk masyarakat dan menghindari barang-
barang yang dapat merugikan masyarakat. Contohnya, melarang impor senjata api, pakaian
9
bekas, dll. Larangan impor bertujuan untuk melindungi produsen dalam negeri dengan
meningkatkan produktivitasnya dan meningkatkan harga.
Tarif atau bea masuk dikenakan pada barang impor. Tarif atau bea masuk ini juga biasa
disebut dengan pajak atas barangbarang impor. Setiap barang yang masuk ke dalam pasar dalam
negeri dikenai bea masuk. Hal ini sebagai upaya untuk mengurangi ketergantuangan akan produk
lokal dan juga menambah kas negara akan nilai jual produk luar di negera yang bersangkutan.
b) Politik Dumping
c) Kuota
Kuota merupakan salah satu cara melakukan proteksi yang sifatnya non tarif. Kuota adalah
suatu kebijaksanaan untuk membatasi jumlah maksimum yang dapat diimpor. Hal ini dilakukan
apabila pemerintah tidak melakukan pelarangan impor suatu barang tetapi tidak juga ingin menarik
bea masuk atau tarif karena khawatir akan menaikkan harga dalam negeri.
10
a) Selera Konsumen
Karena banyaknya peluang dan peminat tersebut, maka muncul pelaku ekspor dan impor
memperluas jangkauan pasar mereka dengan melakukan ekspor-impor barang. Jika tidak ada
selera konsumen, pihak supplier atau perusahaan tidak akan menawarkan produk tersebut.
Faktor umum yang mempengaruhi ekspor impor adalah masalah nilai tukar kurs terhadap
mata uang domestik. Disebut-sebut juga nilai tukar juga dapat menentukan jumlah mata uang
domestik yang diperlukan untuk membeli sejumlah mata uang asing.
Jika mungkin pernah mendatangi di negara A yang menjual produk X dengan harga lebih
murah, dan saat masuk ke Indonesia mengalami kenaikan harga, maka jangan heran. Karena
produk yang sudah masuk ke Indonesia pun harus mengalami banyak proses dan banyak beban-
beban biaya, yang akan mempengaruhi harga jual.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa harga yang ditawarkan di dalam dan diluar
negeri akan berbeda. Bagi pelaku ekspor dan impor ini sudah hal yang wajar dan lumrah terjadi.
e) Pendapatan Konsumen
Pendapat konsumen juga menjadi faktor yang mempengaruhi impor dan ekspor. Jika suatu daerah
berpenghasilan kecil, maka produk yang masuk pun juga produk-produk yang sesuai dengan
penghasilan mereka. Berlaku juga sebaliknya.
f) Kebijakan Pemerintah
Terhadap Perdagangan Internasional. Faktor yang tidak kalah mempengaruhi yang terakhir
adalah masalah kebijakan pemerintah terhadap perdagangan internasional. Ada banyak aturan saat
memutuskan menjalankan bisnis ekspor impor. Tidak hanya aturan dari dalam negeri, aturan dari
negara tujuan pun juga perlu diperhatikan.
11
2.3.3 Pihak-pihak yang terlibat dalam Strategi Perdagangan Luar Negeri
1) Eksportir
Eksportir adalah pihak penjual atau pihak yang melakukan kegiatan pengiriman barang
dari dalam negeri/daerah pabean keluar negeri/daerah pabean. Pihak eksportir dapat berbentuk
badan hukum perorangan maupun perusahaan. Secara singkat syarat untuk menjadi eksportir
adalah sebagai berikut:
a) Memiliki kegiatan usaha (PT, CV, Firma, Koperasi, BUMN, atau perusahaan
perseorangan).
b) Memiliki izin usaha dari depertemen teknis/lembaga pemerintah non depertemen.
c) Memiliki tanda daftar perusahaan dan nomor pokok wajib.
d) Tercatat sebagai eksportir terdaftar untuk barang yang tata niaga ekspornya diatur
seperti kopi, cendana, dan sebagainya.
2) Importir
Importir merupakan pihak pembeli atau pihak yang melakukan kegiatan pengiriman barang
dari luar negeri/daerah pabean kedalam negeri. Pihak importir dapat berbentuk badan hukum
perorangan maupun perusahaan. Secara singkat syarat untuk menjadi importir adalah sebagai
berikut:
a) Memiliki kegiatan usaha (PT, CV, Firma, Koperasi, BUMN, atau perusahaan
perseorangan).
b) Memiliki angka pengenal impor umum. Yang dikeluarkan oleh kementrian
perdagangan, diberikan kepada perusahaan yang telah memiliki izin usaha
perdagangan, digunakan untuk mengimpor segala jenis barang kecuali barang yang
tata niaganya diatur.
c) Angka pengenal impor produsen. Yang diterbitkan oleh kementrian perdagangan,
diberikan kepada perusahaan industri.
d) Angka pengenal impor terbatas. Yang diterbitkan oleh badan koordinasi penanaman
modal, dan diberikan kepada perusahaan industri.
3) Bank
Bank yang terlibat dalam kegiatan ekspor-impor adalah bank devisa yaitu bank yang
memperoleh surat penunjukan dari bank indonesia untuk dapat melakukan kegiatan usaha
perbankan dalam valuta asing.
12
4) Maskapai Pelayaran
Perusahaan pemilik yang kegiatan utamanya adalah mengangkut barang ekspor dari
pelabuhan muat atau pelabuhan di dalam negeri eksportir sampai dengan pelabuhan didalam negeri
eksportir sampai dengan pelabuhan bongkar.
5) Maskapai Udara
Perusahaan pemilik pesawat yang kegiatan utamanya adalah mengangkut barang ekspor
dari bandara muat sampai dengan bandara bongkar.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ekspor dan impor kegiatan perdangan internasional dengan menjual dan membeli barang
dan jasa dari luar negeri. Ekspor-impor memiliki tujuan untuk saling memenuhi kebutuhan antar
negara pengekspor maupun pengimpor. Dalam kegiatan ekspor-impor, pemerintah memberikan
kebijakan kebebasan yang diharapkan mampu membawa keuntungan bagi negara tersebut. Namun
kegiatan ini juga memiliki kebijakan dalam melarang eksportir maupun importir untuk
memperjual-belikan barang-barang berbahaya, barang bersejarah.
Pihak-pihak dalam kegiatan ekspor-impor yang dikenal dengan eksportir dan importir
harus memiliki kegiatan usaha (PT, CV, Firma, Koperasi, BUMN, atau perusahaan perseorangan)
serta surat izin untuk melakukan ekspor maupun impor dari pihak yang berwenang seperti
Kementerian perdagangan.
14
DAFTAR PUSTAKA
ANGGI, W,M. (2019) Prosedur Penyelesaian Ekspor Furniture oleh PT. Teduh Makmur
Semarang. AMNI Perpustakaan Semarang
Yufi, C,S,I. (n.d). Mengenal Ekspor Impor: Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Komoditasnya.
Gramedia.com: https://www.google.com/amp/s/www.gramedia.com/literasi/ekspor-impor/amp/
Amir, M. (1999). Ekspor Impor: Teori dan Penerapannya. Jakarta: Pustaka Binaman.
Wahab, A. (2013). Ekonomi Internasional. Makassar: Alauddin University Press.
Vanya, K,M,P. (2021). Kebijakan Perdagangan Internasional Bidang Ekspor dan Impor.
Kompas.com:https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/21/131212369/kebijakan-
perdagangan-internasional-bidang-ekspor-dan-impor?page=all
P, Wahyu. (2019). Ekspor dan Impor. Semarang: Alprin.
P, Astuti. (2013). Dasar-Dasar Ekspor Impor. Yogyakarta: Sinar Grafindo.
15