DISUSUN
OLEH :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas paper yang berjudul KEBIJAKAN
EKONOMI INTERNASINOAL ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk memenuhi tugas
Bapak Putu Krisna Adwitya Sanjaya pada mata kuliah Pengantar Ekonomi
Internasional. Selain itu, paper ini juga menambah wawasan tentang kebijakan-
kebijakan ekonomi internasional yang diterapkan Indonesia bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Putu Krisna Adwitya
Sanjaya yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan paper ini.
Kami menyadari, paper yang kami tulis jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan paper ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 1
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 2
2.1 Kebijakan Ekonomi Internasional .............................................................. 2
2.1.1 Pengertian Kebijakan Ekonomi Internasional ................................... 2
2.1.2 Instrumen Kebijakan Ekonomi Internasional.................................... 3
2.1.3 Tujuan Kebijakan Ekonomi Internasional ........................................ 3
2.1.4 Kebijakan Ekspor dalam Perdagangan Internasional ........................ 4
2.1.5 Kebijakan Impor dalam Perdagangan Internasional ......................... 5
2.2 Kebijakan Tarif .......................................................................................... 6
2.2.1 Pengertian Kebijakan Tarif ............................................................... 6
2.2.2 Kebijakan Hmbatan Tarif .................................................................. 6
2.2.3 Macam Macam Penentuan Tarif ....................................................... 6
2.2.4 Jenis Jnis Tarif .................................................................................. 7
2.3 Kelebihan dan Kelemahan Sistem Tarif .................................................... 8
2.3.1 Sistem Tarif ....................................................................................... 8
2.3.2 Cara PengenaanTarif ......................................................................... 8
2.3.3 Kelebihan, dan Kelemahan Pengenaan Sistem Tarif ........................ 9
2.3.4 Dampak Sistem Tarif ........................................................................ 10
2.4 Kebijakan Perdagangan Lainnya................................................................11
2.4.1 Politik Proteksi .................................................................................. 11
2.4.2 Politik Autarki ................................................................................... 13
2.4.3 Politik Dagang Bebas ........................................................................ 13
2.4.4 Devisa................................................................................................ 14
2.4.5 Dampak Perdagangan Internasional .................................................. 14
iii
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 16
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 16
3.2 Saran ........................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap aktivitas Ekonomi, baik secara nasional maupun global, pasti tidak
lepas dari suatu kebijakan. Kebijakan atau policy merupakan rangkaian konsep dan
asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan
untuk tercapainya suatu tujuan. Dalam perdagangan Internasional, yang ruang
lingkupnya luas, tentu dibutuhkan suatu kebijakan untuk mengatur kegiatan
perekonomian tersebut. Tanpa sebuah kebijakan, roda perekonomian akan berjalan
dengan tidak teratur atau justru akan sewenang-wenang. Penyusunan ini dilatar
belakangi oleh pentingnya suatu kebijakan itu sendiri. Oleh karena itu, dalam
penyusunan makalah ini akan dijelaskan mengenai kebijakan ekonomi
Internasional secara lebih luas, instrumen dan tujuan-tujuan kebijakan ekonomi
Internasional, juga kebijakan yang berkenaan dengan ekspor-impor dan tarif serta
kebijakan perdagangan lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana pengertian kebijakan ekonomi internasional?
1.2.2 Bagaimana pengertian kebijakan tarif?
1.2.3 Bagaimana Kelebihan dan Kelemahan Sistem Tarif
1.2.4 Bagaimana Pengertian Kebijakan lainnya
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui dan memahami pengertian kebijakan ekonomi
internasional
1.3.2 Mengetahui dan memahami pengertian kebijakan tarif
1.3.3 Mengetahui dan memahami kelebihan dan kelemahan sistem tarif
1.3.4 Mengetahui dan memahami pengertian kebijakan perdagangan
lainnya
1.4 Manfaat
Manfaat penulisan paper ini adalah menambah pengetahuan dan
pemahaman mengenai kebijakan-kebijakan ekonomi internasional dalam
perdagangan internasional.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.1.2 Instrumen Kebijakan Ekonomi Internasional
Instrumen kebijakan ekonomi internasional dibedakan berdasarkan
kegiatan atau tindakan yang dilakukan. Berikut merupakan instrumen dari
kebijakan ekonomi internasional tersebut yaitu :
1) Kebijakan Perdagangan Internasional
Ruang lingkup kebijakan perdagangan internasional meliputi segala
tindakan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sebuah rekening yang
masih atau sedang berjalan transaksinya dari neraca pembayaran
internasional, khususnya hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan ekspor
dan impor suatu produk baik barang ataupun jasa. Jenis dari kebijakan ini
seperti kebijakan tarif terhadap impor, bilateral trade agreement dan
sebagainya.
2) Kebijakan Pembayaran Internasional
Kebijakan pembayaran internasional mencakup beberapa hal
mengenai kebijakan pemerintah terhadap rekening modal dalam neraca
pembayaran internasional tepatnya pada pengawasan terhadap pembayaran
internasional. Contoh dari kebijakan ini seperti pengawasan yang dilakukan
oleh pemerintah terhadap lalu lintas devisa atau pengawasan terhadap lalu
lintas modal jangka panjang.
3) Kebijakan Bantuan Luar Negeri
Kebijakan bantuan luar negeri merupakan sebuah tindakan atau
kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah yang berhubungan dengan
bantuan, pinjaman dan lainnya. Bantuan tersebut berupa bantuan dengan
tujuan untuk membantu rehabilitasi serta pembangunan dan bantuan
meiliter kepada negara lain.
2.1.3 Tujuan Kebijakan Ekonomi Internasional
Tujuan kebijakan ekonomi internasional antara lain meliputi :
1) Kesejahteraan (welfare)
Kesejahteraan merupakan tujuan yang dimana nantinya akan
memperoleh keuntungan maksimal dari terjadinya spesialisasi produksi dan
meningkatnya tingkat konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat di suatu
negara. Maka, untuk mendorong perdagangan internasional, hambatan atau
3
restriksi dalam perdagangan internasional seperti tarif, quota, dan
sebagainya akan dihilangkan atau paling tidak dikurangi.
2) Keseimbangan Neraca Pembayaran
Salah satu tujuan kebijakan ekonomi internasional ini adalah
keseimbangan neraca pembayaran. Karena pada dasarnya penerapan
kebijakan ekonomi internasional ini akan mempengaruhi keadaan neraca
pembayaran pula. Contoh ketika pemerintah menerapkan kebijakan
stabilitas ekonomi internasional pada negara dengan kelebihan valuta asing
atau devisa maka yang tidak akan terjadi apa-apa pada neraca pembayaran.
Sedangkan jika pemerintah menerapkan kebijakan ekonomi internasional di
negara yang valuta asingnya kurang, maka hal berbeda akan terjadi akan
ada sebuah perubahan baik dari proses maupun lalu lintas uang. Contoh
kebijakan yang dilakukan yakni pengawasan tidak hanya pada devisa
namun juga pada lalu lintas barang dan jasa serta modal.
3) Pembangunan Ekonomi
Untuk menunjang pembangunan ekonomi suatu negara, pemerintah
dapat mengarahkan perdagangan internasionalnya dengan kebijakan
sebagai berikut :
- Perlindungan terhadap industri dalam negeri yang baru tumbuh (infant-
industries).
- Mengurangi impor barang yang nonesensial dan mendorong impor
barang-barang yang lebih esensial.
- Mendorong ekspor.
2.1.4 Kebijakan Ekspor dalam Perdagangan Internasional
Adapun kebijakan ekspor dalam perdagangan internasional meliputi :
1) Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga merupakan suatu tindakan dalam penetapan harga
barang yang berbeda untuk suatu negara dengan negara yang lain. Dalam
barang yang sama, harga yang diberikan antara negara satu lebih mahal dari
pada negara yang lainnya. Hal ini dilakukan dengan dasar perjanjian untuk
perang tarif.
4
2) Larangan Ekspor
Larangan ekspor merupakan sebuah kebijakan yang dilakukan negara
untuk melarang ekspor ke luar negeri dengan alasan yang digunakan adalah
ekonomi, politik, dan sebagainya. Sebagai contoh, larangan ekspor kayu
gelondongan ke luar negeri, dan larangan pengiriman minyak bumi ke Irak.
Hal tersebut tentunya larangan yang bernuansa politik. Sehingga larangan
tersebut dilakukan bukan atas dasar dari negara itu tersendiri namun akibat
dari campur tangan negara yang berkepentingan seperti PBB dan juga
Amerika Serikat yang sedang menjalankan embargo ekonomi.
5
barang impor menjadi lebih mahal, sehingga akan mengurangi
pembelian barang impor
6
2) Bea transito (transit duties)
Bea transito (transit duties) adalah pajak atau bea yang dikenakan
terhadap barang-barang yang melalui batas wilayah suatu negara
dengan tujuan akhir barang tersebut negara lain.
3) Bea impor (import duties)
Bea impor (import duties) adalah pajak atau bea yang dikenakan
terhadap barang-barang yang masuk dalam suatu negara dengan
ketentuan bahwa negara tersebut merupakan negara akhir (didalam
custom area).
2.2.4 Jenis - Jenis Tarif
Menurut jenisnya tarif dibedakan menjadi dua, yaitu:
• Berdasarkan asal komoditi
Tarif berdasarkan asal komoditi terbagi menjadi dua, yaitu:
1) Tarif ekspor (Export Tarif), merupakan tarif yang dikenakan
untuk setiap komoditi ekspor.
2) Tarif impor (Import Tarif), merupakan tarif yang dikenakan
untuk setiap komoditi yang diimpor dari negara lain.
• Berdasarkan mekanisme perhitungannya.
Berdasarkan mekanisme perhitungannya, tarif dibedakan menjadi
tiga jenis, sebagai berikut:
1) Ad Valorem, merupakan tarif yang dikenakan berdasarkan
angka presentase tertentu dari nilai barang-barang yang diimpor.
2) Specific, merupakan tarif yang dikenakan berdasarkan ukuran
fisik barang.
3) Specific Ad – Valorem, merupakan gabungan antara tarif Ad –
Valorem dan tarif dengan tarif Specific.
7
2.3 Kelebihan dan Kelemahan Sistem Tarif
2.3.1 Sistem Tarif
Sistem tarif dalam export dan import digunakan untuk menentukan
besarnya tarif yang berlaku ke setiap barang atau komoditi yang
diperdagangkan secara internasional. Sistem tarif dalam export import
secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi komposisi, arah serta
bentuk dari perdagangan dan pembayaran internasional. Para pelaku
perdagangan internasional (eksportir-importir) menggunakan pedoman
berdasarkan sistem tarif yang berlaku.
Ada 3 sistem tarif, yaitu :
1) Tarif Tunggal (Single Column Tariff)
Yaitu pengenaan satu tarif untuk satu jenis barang atau komoditi yang
besarnya berlaku sama untuk impor komoditi tersebut dari negara mana
saja tanpa terkecuali.
2) Tarif Umum atau Konvensional (General Conventional Tariff)
Dikenal jugan dengan istilah berganda (double coloum tariff), yaitu
pengenaan satu tarif untuk satu komoditi yang besar presentase tarifnya
berbeda antara satu negara dengan negara lain.
3) Tarif Preferensi (Preferensi Tariff)
Yaitu tarif yang ditentukan oleh lembaga tarif internasional GATT yang
presentasenya diturunkan. Bahkan untuk beberapa komoditi sampai
menjadi 0% yang diberlakukan oleh negara terhadap komoditi yang
diimpor dari negara-negara tertentu. Itu karena adanya hubungan khusus
antara negara pengimpor dengan negara pengekspor.
8
masuk yang dikenakan sebesar = 10% x US$100 x Rp. 5.000,- = Rp.
50.000,-
2) Dasar Jumlah Barang (Ad Specific)
Pungutan bea masuk ini didasarkan pada ukuran atau satuan tertentu dari
barang impor. Sebagai contoh, bea masuk yang dikenakan atas barang-
barang atau komoditi seperti dibawah ini :
a. Semen : Rp. 3.000,- per ton
b. Sepatu : Rp. 14.500,- per pasang
c. Piring : Rp. 5.000,- per lusin
d. Jeruk : Rp. 500 per kg
e. VCR : Rp. 250.000,- per unit
3) Compound Duties
Pengenaan tarif yang merupakan kombinasi dari ad valeroom dan ad
specific. Contoh : sejenis barang tertentu dikenakan bea 10 % Ad
valeroom ditambah dengan Rp. 50.000,- setiap unit.
9
a. Mudah dilaksanakan karena tidak memerlukan perincian harga
barang sesuai kualitasnya.
b. Dapat digunakan sebagai alat kontrol proteksi industri dalam
negeri.
Kerugian :
a. Pengenaan tarif dirasakan kurang atau tidak adil karena tidak
membedakan harga dan kualitas barang.
b. Hanya dapat digunakan sebagai alat kontrol proteksi yang
bersifat statis.
10
2.4 Kebijakan Perdagangan Lainnya
11
negeri mampu menyaingi barang impor maka diharap impor barang menjadi
turun.Ada 3 macam penentu tarif bea masuk:
a) Bea ekspor (export duties) merupakan pajak / bea yang dikenakan
kepadabarang yang diangkut menuju negara lain (diluar costum area)
b) Bea impor (import duties) merupakan pajak / bea yang dikenakan
kepada barang-barang yang masuk dalam suatu negara (tom area)
c) Bea transito (transit duties) merupakan pajak / bea yang dikenakan kepada
barang-barang yang melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan
akhir barang tersebut ke negara lain.
b) Subsidi
c) Dumping
12
menimbulkan kerugian dan menjadi penghambat perdagangan
internasional. Biasanya praktik ini dilakukan dengan tujuan untuk
mematikan persaingan di luar negeri. Dumping juga dianggap sebagai
bentuk diskriminasi harga. Hal ini karena produsen menurunkan harga
barang yang memasuki pasar luar negeri dari harga yang dibayarkan oleh
pelanggan domestik di negara asal.
13
dan perjanjian bebas Amerika Utara yang telah mendirikan pasar terbuka
dengan sangat sedikit pembatasan perdagangan. Contoh pasar bebas
NAFTA, AFTA, INDO-JEPANG(EPA), CAFTA
2.4.4 Devisa
1) Dampak Positif
14
membantu aktivitas industri agar lebih cepat bergerak. Untuk
menambah tenaga kerja maka dibukalah lapangan pekerjaan untuk
masyarakat di negara tersebut.
2) Dampak Negatif
b) Adanya persaingan tidak sehat. Pemerintah dalam memenangkan
perdagangan internasional seringkali menciptakan persaingan yang
tidak sehat antar industri. Pemerintah menerapkan banyak sekali
kebijakan seperti dumping, kemudian juga praktik tarif impor yang
memicu munculnya pungutan liar jelas sangat tidak sehat.
c) Cenderung ketergantungan pada negara-negara. munculnya
ketergantungan negara miskin atau negara berkembang pada
negara maju. Hal ini karena faktor produksi terutama teknologi,
dimana negara maju jauh lebih canggih di bidang teknologi
sehingga memiliki produk yang lebih berkualitas. Akibatnya warga
negara lokal dibanding berupaya berinovasi menciptakan produk
serupa, lebih memilih impor dari negara maju tersebut.
d) Munculnya penjajahan ekonomi dari negara lain. negeri sendiri
akan dijajah secara ekonomi oleh negara lain. Ketika produk dalam
negeri tidak mampu mengimbangi pasar dan penjualan barang
impor dari luar negeri, pada akhirnya produk buatan Indonesia
sendiri mengalami penurunan permintaan.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebijakan ekonomi internasional merupakan keseluruhan tindakan
pemerintah suatu negara yang bertujuan untuk meningkatkan laju
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan negaranya dengan
melalui kegiatan yang mendorong ekspor dan mengatur atau mengendalikan
impor. Adapun instrumen dari kebijakan ekonomi internasional yaitu
kebijakan perdagangan internasional, kebijakan pembayaran internasional,
dan kebijakan bantuan luar negeri. Tujuan dari kebijakan ekonomi
internasional yaitu autarki, kesejahteraan (welfare), proteksi, keseimbangan
neraca pembayaran, dan pembangunan ekonomi. Beberapa kebijakan
ekspor dalam perdagangan internasional yaitu diskriminasi harga,
pemberian premi (subsidi), dumping, politik dagang bebas, dan larangan
ekspor. Kemudian adapun kebijakan impor dalam perdagangan
internasional yaitu tarif, quota, subsidi, dan larangan impor.
3.2 Saran
3.2.1 Saran Bagi Mahasiswa
Saran yang diambil dalam penulisan paper ini bagi mahasiswa adalah
mahasiswa dapat mengetahui serta memahami bagaimana kebijakan
ekonomi internasional dalam perdagangan internasional.
3.2.2 Saran Bagi Masyarakat
Saran yang dapat diambil dalam penulisan paper ini bagi masyarakat
adalah masyarakat dapat mengetahui dan memahami kebijakan ekonomi
internasional dan sehingga dapat mengimplementasikan pengelolaan dan
tata cara serta penerapannya dalam perdagangan internasional.
16
DAFTAR PUSTAKA
17