Anda di halaman 1dari 10

Ekonomi Pembangunan: Ujian Akhir Semester 1

2021

ANALISIS DAYA SAING EKSPOR KOMODITAS BESI DAN BAJA NEGARA


INDONESIA DI PASAR DUNIA

Naufal Herlambang1
1
Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember
Nim: 200210301046
email: naufalherlambang247@gmail.com

ABSTRAK
Artikel ini memberikan informasi yang berisi mengenai analisis data keunggulan kompetitif dari
Industri besi dan baja dari tahun 2018 – 2020 dengan menganalisis dan membandingkan komoditas
besi dan baja Negara Indonesia yang merupakan sebagai produsen, distributor, pengekspor utama
dengan beberapa Negara pengekspor utama lainnya seperti ( Malaysia, Singapura, Thailand,
Vietnam, Myanmar, Brunei Darussalam, Laos, Filipina, Kamboja ). Data diambil dari United Nation
Comtrade ( UN COMTRADE ), International Trade Centre ( ITC ). Berdasarkan hasil penelitian
dari beberapa sumber, bahwasanya Negara Malaysia lalu diikuti Negara Singapura, Negara Vietnam,
Negara Thailand masing – masing memiliki potensi untuk unggul di salah satu periode. Namun
Negara Indonesia masih tetap berada di peringkat satu, namun Negara Indonesia harus meningkatkan
dan memaksimalkan potensi untuk menghadapi kompetisi yang kuat di kemudian hari.

Kata Kunci: daya saing, besi dan baja, United Nation Comtrade ( UN COMTRADE ),
International Trade Center ( ITC )

PENDAHULUAN
Perkembangan peradaban manusia diiringi meningkatnya kebutuhan baik primer dan
sekunder sebuah Negara, sehingga muncul perdagangan antar Negara. Saat ini perdagangan
antar Negara atau Internasional mengalami perkembangan yang cukup signifikan pesat,
sehingga menciptakan struktur atau system mengenai pasar yang menjadi lebih kompetitif.
Lingkungan pasar sangat berpengaruh dan ketergantungan kepada permintaan dan penawaran
yang tersedia di setiap Negara baik itu Negara – Negara eksportir atau Negara – Negara
importer.
Sehingga setiap Negara wajib menyesuaikan berbagai strategi terhadap produksinya
yang didasarkan keadaan pasar saat ini, sebagai produk terbesar yang ada di perdagangan dunia
dan sebagai produk yang dicari dan dibutuhkan setiap Negara, besi dan baja memiliki berbagai
potensi yang sangat besar dan membuat pasar sangat kompetitif. Sedangkan di sisi lain besi
Ekonomi Pembangunan: Ujian Akhir Semester 2
2021

dan baja identic dengan penambang, pekerja, sumber daya alam di setiap Negara baik Negara
maju, Negara berkembang, dan Negara miskin. Pada kondisi saat ini setiap Negara harus
memikirkan strategi untuk bersaing dengan Negara lainnya di pasar yang kompetitif.

Pada dasarnya harga besi dan baja di pasar internasional sangat dipengaruhi oleh
penawaran dan permintaan, bila penawaran dari Negara – Negara eksportir sangat tinggi
sedangkan permintaan sangat rendah maka harga besi dan baja mengalami penurunan. Oleh
sebab itu, dari hal tersebut memunculkan kompetisi dan persaingan antar Negara eksportir.

Negara Indonesia merupakan salah satu Negara yang termasuk dalam kategori Negara
berkembang dan merupakan Negara pengekspor utama besi dan baja di dunia. Wilayah
produksi besi dan baja tersebar luas di berbagai daerah di Indonesia seperti Jawa, Sumatera dan
lain – lain. Indonesia merupakan salah satu Negara eksportir terbesar di dunia hingga sekarang
di tahun 2021, di tahun 2020 Negara eksportir utama besi dan baja seperti China, Amerika,
Indonesia dan lain – lain. Jumlah produksi besi dan baja Negara Indonesia di tahun 2020
sebesar 11.576.546 Ton, sebagian di ekspor dan sebagian dikonsumsi di dalam negeri, besarnya
produksi hal ini membuat perekonomian besi dan baja Indonesia terkait kestabilan sangat
dipengaruhi pada kondisi di pasar dunia.

Terlebih lagi, sekarang banyak berbagai Negara melakukan perjanjian internasional


mengenai perdagangan bebas, system produksi, system kuota dan lain sebagainya, sehingga
pada kondisi seperti ini seharusnya Negara Indonesia meningkatkan dan memaksimalkan
kinerja ekspor besi dan baja agar bisa bersaing denan berbagai Negara di pasar dunia.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mengevaluasi terkait daya sain ekspor besi
dan baja Negara Indonesia di pasar dunia. Terkait penelitian ini menggunakan analisis beberapa
data di Internasional Trade Centre (ITC) dan United Nation Comtrade ( UN COMTRADE ).
Ekonomi Pembangunan: Ujian Akhir Semester 3
2021

METODE ANALISIS
Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data ekspor dari 10 Negara di
kawasan Asean seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Brunei
Darussalam, Myanmar, Laos, Kamboja dari tahun 2018 – 2020. Data ini diperoleh dari United
Nation Comtrade dan Internasional Trade Centre.
Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif, penelitian yang menggunakan metode
Deskriptif merupakan penelitian yang menggambarkan karakteristik populasi atau fenomena
yang sedang diteliti. Sehingga metode penelitian ini fokus utamanya adalah menjelaskan objek
penelitiannya. Sehingga menjawab apa peristiwa atau apa fenomena yang terjadi.

PEMBAHASAN
Hasil dari penelitian terhadap data yang didapatkan dari berbagai sumber dan bisa
dilihat di gambar 1, bahwasanya jumlah ekspor besi dan baja Negara Indonesia kepada salah
satu Negara yaitu china sangat besar sehingga memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan
Negara lainnya seperti Malaysia.
Sehingga Negara Indonesia merupakan salah satu Negara pengekspor terbesar besi dan
baja dan membuat daya saing Indonesia sangat kuat, hal ini disebabkan kualitas besi dan baja
Negara Indonesia memiliki kriteria yang baik, jumlah pabrik produksi yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia dan kekayaan sumber daya alam.

Gambar 1. Jumlah ekspor besi dan baja Negara Indonesia kepada Negara China
Ekonomi Pembangunan: Ujian Akhir Semester 4
2021

Terlihat di gambar bahwasanya jumlah ekspor besi dan baja Negara Indonesia setap
tahun mulai dari 2018 – 2020 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dan tentu dalam
jumlah yang besar.
Di tahun 2018 jumlah ekspor besi dan baja Indonesia ke China berjumlah 2.609.283
USD, selanjutnya di tahun 2019 mengalami peningkatan sehingga berjumlah 3.100.213 USD,
dan di tahun 2020 mengalami peningkatan yang tajam dibandingkan tahun 2019 yaitu
berjumlah 7.533.141 USD, sehingga Indonesia menjadi salah satu Negara pengekspor utama
besi dan baja di dunia.

Gambar 2. Jumlah ekspor besi dan baja Negara Malaysia kepada Negara China

Terlihat di gambar bahwasanya Negara Malaysia memiliki potensi yang kuat untuk
menjadi salah satu Negara eksportir utama, hal ini disebabkan kemajuan industry dan kualitas
besi dan baja yang baik.
Berdasarkan data di tahun 2018 jumlah ekspor besi dan baja Negara Malaysia kepada
Negara China yaitu 99.469 USD, sedangkan di tahun 2019 mengalami kenaikan menjadi
626.148 USD, dan di tahun 2020 mengalami kenaikan cukup signifikan menjadi 2.282.835
USD.
Ekonomi Pembangunan: Ujian Akhir Semester 5
2021

Gambar 3. Jumlah ekspor besi dan baja Negara Vietnam kepada Negara China

Terlihat di gambar bahwasanya Negara Vietnam memiliki potensi yang kuat untuk
menjadi salah satu Negara eksportir utama, hal ini disebabkan kemajuan industry dan kualitas
besi dan baja yang baik, dan kerja sama antar Negara yang baik.
Berdasarkan data di tahun 2018 jumlah ekspor besi dan baja Negara Vietnam kepada
Negara China yaitu 24.646 USD, sedangkan di tahun 2019 mengalami kenaikan menjadi
199.895 USD, dan di tahun 2020 mengalami kenaikan cukup signifikan menjadi 1.490.225
USD.

Gambar 4. Jumlah ekspor besi dan baja Negara Singapura kepada Negara China

Bisa dilihat di gambar 4. Bahwasanya Negara Singapura bisa bersaing dan kompetitif
dengan Negara lainnya, walaupun adanya keterbatasan sumber daya alam, wilayah dan lain
sebagainya, hal ini disebabkan kemajuan industry dan adanya kerja sama yang baik Negara
Singapura dengan Negara lainnya.
Ekonomi Pembangunan: Ujian Akhir Semester 6
2021

Di tahun 2018 jumlah ekspor besi dan baja Negara Singapura kepada Negara China
yaitu 174.510 USD, sedangkan di tahun 2019 mengalami penurunan yaitu 81.736 USD, namun
di tahun 2020 mengalami peningkatan menjadi 110.755 USD.

Gambar 5. Jumlah ekspor besi dan baja Negara Thailand kepada Negara China

Bisa dilihat di gambar 5. Bahwasanya Negara Thailand bisa bersaing dan kompetitif
dengan Negara lainnya, walaupun adanya keterbatasan di berbagai bidang atau aspek, namun
dengan adanya kemajuan industry dan adanya kerja sama yang baik Negara Thailand dengan
Negara lainnya maka bias bersaing.
Di tahun 2018 jumlah ekspor besi dan baja Negara Thailand kepada Negara China
yaitu 17.614 USD, sedangkan di tahun 2019 mengalami penurunan yaitu 13.718 USD, namun
di tahun 2020 mengalami peningkatan menjadi 39.541 USD.

Gambar 6. Jumlah ekspor besi dan baja Negara Brunei Darussalam kepada Negara China
Ekonomi Pembangunan: Ujian Akhir Semester 7
2021

Bisa dilihat di gambar 6. Bahwasanya Negara Brunei Darussalam kurang bisa bersaing
dan kurang kompetitif dengan Negara lainnya, dikarenakan adanya keterbatasan di berbagai
bidang atau aspek, seperti sumber daya alam dan lain – lain.

Di tahun 2018 jumlah ekspor besi dan baja Negara Brunei Darussalam kepada Negara
China yaitu 123 USD, sedangkan di tahun 2019 mengalami peningkatan yaitu 504 USD, namun
di tahun 2020 tidak ada data.

Gambar 7. Jumlah ekspor besi dan baja Negara Myanmar kepada Negara China

Bisa dilihat di gambar 7. Bahwasanya Negara Myanmar bisa bersaing dan kompetitif
dengan Negara lainnya, hal ini disebabkan kemajuan industry dan adanya kerja sama yang baik
Negara Myanmar dengan Negara lainnya.
Di tahun 2018 jumlah ekspor besi dan baja Negara Myanmar kepada Negara China
yaitu 235.233 USD, sedangkan di tahun 2019 mengalami penurunan yaitu 220.140 USD,
namun di tahun 2020 mengalami peningkatan menjadi 333.678 USD.
Ekonomi Pembangunan: Ujian Akhir Semester 8
2021

Gambar 8. Jumlah ekspor besi dan baja Negara Filipina kepada Negara China

Bisa dilihat di gambar 8. Bahwasanya Negara Filipina bisa bersaing dan kompetitif
dengan Negara lainnya, hal ini disebabkan kekayaan alam dan adanya kerja sama yang baik
Negara Filipina dengan Negara lainnya.
Di tahun 2018 jumlah ekspor besi dan baja Negara Filipina kepada Negara China yaitu
9.562 USD, sedangkan di tahun 2019 mengalami peningkatan yaitu 9.895 USD, di tahun 2020
mengalami peningkatan menjadi 10.333 USD.

Gambar 9. Jumlah ekspor besi dan baja Negara Kamboja kepada Negara China
Ekonomi Pembangunan: Ujian Akhir Semester 9
2021

Bisa dilihat di gambar 9. Bahwasanya Negara Kamboja bisa bersaing dan kompetitif
dengan Negara lainnya, hal ini disebabkan adanya kerja sama yang baik Negara Kamboja
dengan Negara lainnya.
Di tahun 2018 jumlah ekspor besi dan baja Negara Kamboja kepada Negara China yaitu
89 USD, sedangkan di tahun 2019 mengalami penurunan yaitu 77 USD, di tahun 2020
mengalami peningkatan menjadi 4.498 USD.

Gambar 10. Jumlah ekspor besi dan baja Negara Laos kepada Negara China

Bisa dilihat di gambar 10. Bahwasanya Negara Laos kurang bisa bersaing dan kurang
bias kompetitif dengan Negara lainnya, hal ini disebabkan rendahnya kemajuan industry dan
kurangnya kekayaan alam.
Di tahun 2018 jumlah ekspor besi dan baja Negara Laos kepada Negara China yaitu 0
USD, sedangkan di tahun 2019 mengalami peningkatan yaitu 19 USD, di tahun 2020 tidak ada
data.
Ekonomi Pembangunan: Ujian Akhir Semester 10
2021

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian terhadap data yang telah didapat, secara garis besar jumlah
ekspor besi dan baja Negara Indonesia memiliki keunggulan kompetitif dan daya saing yang
kuat jika dibandingkan 10 Negara lainnya, hal ini disebabkan kemajuan industry, kekayaan
sumber daya alam, hubungan baik dengan Negara lain dan market share yang sesuai.

DAFTAR PUSTAKA

International Trade Center (ITC). 2019. Trade Statistic for Business Development, (diakses
pada 3 Desember 2021).
International Trade Center (ITC). 2019. Trade Statistic for Business Development, (diakses 3
Desember 2021).
United Nations. 2019. Statistical Year Book 2019, (online), (diakses 3 Desember 2021)
United Nations. 2013. Statistical Year Book 2011 Trade by Commodity, (diakses 3 Desember
2021).
Badan Pusat Statistik. 2021. Monthly Report July 2021, ( diakses 3 Desember 2021 )

Anda mungkin juga menyukai