Anda di halaman 1dari 2

Untuk menjawab pertanyaan tadi mengenai dampaknya bagi Indonesia kita perlu melihat

bagaimana ekspor dan impor perdagangan Indonesia dengan Rusia dan ukraina. Di sini
terdapat data mengenai komoditas ekspor dan impor utama perdagangan Indonesia dengan
Rusia dan ukraina tahun 2021 dan 2022.

Mari Kita lihat sisi kiri terlebih dahulu yaitu dibagian negara Rusia

Dapat kita lihat pada tahun 2021, ekspor Indonesia ke Rusia paling banyak adalah komoditas
lemak dan minyak hewan/nabati senilai US$ 883,6 juta. Disusul oleh karet dan barang dari
karet senilai US$ 99,4 juta serta mesin/peralatan listrik sebesar US$ 89,4 juta

Sedangkan Untuk tahun 2022, komposisinya masih sama di mana lemak dan minyak
hewan/nabati masih mendominasi dengan US$ 204,4 juta. Diikuti oleh mesin/peralatan
mekanik sebesar US$ 21,8 juta serta mesin dan peralatan mekanis senilai US$ 16,5 juta.

Di sisi impor, produk terbanyak yang didatangkan dari Rusia adalah besi dan baja. Sepanjang
2021, impor besi dan baja dari Rusia adalah US$ 447 juta. Disusul oleh pupuk senilai US$
326.1 juta dan bahan bakar mineral senilai US $233,4 juta.

pada tahun 2022 komposisinya masih sama persis di mana besi dan baja masih mendominasi
dengan US$ 135 juta. Di ikuti oleh pupuk senilai US$ 95.6 juta dan bahan bakar mineral
senilai US $ 63.9 juta.

Selanjutnya kita beralih ke sisi kanan yaitu negara ukraina

Pada tahun 2021, Indonesia paling banyak mengekspor komoditas lemak dan minyak
hewan/nabati ke Ukraina dengan nilai US$ 368,7 juta. Disusul oleh kertas/karton senilai US$
5,6 juta dan alas kaki senilai US$ 5,1 juta.

Pada 2022, lemak dan dan minyak hewan/nabati masih menjadi komoditas andalan ekspor
Indonesia ke Ukraina dengan nilai US$ 20,5 juta. Kemudian dilanjutkan kertas/karton senilai
US$ 1,4 juta dan alas kaki seniali US$ 1,1 juta.

Di sisi impor, produk Ukraina yang banyak didatangkan di Indonesia pada 2021 adalah
serealia dengan nilai US$ 946,5 juta. Diikuti oleh besi dan baja senilai US$ 53,3 juta serta
mesin dan peralatan mekanis senilai US$ 10,9 juta.

Untuk 2022, komposisinya masih sama persis. Dengan Serealia masih dominan dengan nilai
impor US$ 15,7 juta. Kemudian ada besi dan baja senilai US$ 15 juta serta mesin dan
peralatan mekanis senilai US$ 0,2 juta.

Khusus untuk komoditas impor serealia, Ukraina adalah salah satu pemasok terbesar di
Indonesia. Tahun 2021, serealia dari Ukraina menyumbang 23,23% dari total nilai impor
komoditas tersebut. Namun kemudian menurun drastic pada tahun berikutnya.
NEXT

Berdasarkan data ekspor dan impor Indonesia terhadap Rusia dan Ukraiana

Pada tahun 2021. Nilai ekspor Indonesia ke Rusia adalah US$ 1,49 miliar. Dan Nilai impor
dari Rusia adalah US$ 1,25 miliar. Sedangkan pada tahun 2022 Nilai ekspor Indonesia ke
Rusia adalah US$ 332,1 juta. Dan Nilai impor dari Rusia adalah US$ 347,1 juta.

Dapat dilihat bahwa terjadi penurunan terhadap nilai ekspor maupun impor dari tahun 2021
ke 2022

Selanjutnya kita akan lihat bagaimana dengan Ukraina

Pada tahun 2021 Nilai ekspor Indonesia ke Ukraina adalah US$ 417 juta. Dan Nilai impor
dari Ukraina adalah US$ 1,04 miliar. Sedangkan pada tahun 2022 Nilai ekspor Indonesia ke
Ukraina adalah US$ 28,7 juta. Dan Nilai impor dari Ukraina adalah US$ 35,6 juta

Ternyata disini juga terjadi penurunan terhadap nilai ekspor dan impor

Dapat disimpulkan bahwa Indonesia mengalami penuruan dari ekspor dan impor terhadap
kedua negara tersebut dari tahun 2021 ke 2022

Selanjutnya untuk mengetahui apa maksud dan dampak dari penurunan tersebut, akan
dijelaskan oleh teman saya…

Anda mungkin juga menyukai