Grafik 1. Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Non Migas
Kinerja ekspor industri pengolahan non migas pada bulan Januari 2022 mengalami penurunan
jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (m-to-m). Hal yang sama juga terjadi pada impor
industri pengolahan non migas pada bulan Januari 2022 yang mengalami penurunan secara
month-to-month. Neraca perdagangan industri pengolahan non migas pada bulan Januari 2022
mencatatkan surplus US$ 763,04 juta.
Nilai ekspor industri pengolahan non migas pada bulan Januari 2022 tercatat sebesar US$
15,71 miliar, turun sebesar 7,91% dibanding Desember 2021 (m-to-m) yang mencapai US$
17,06 miliar. Jika dibandingkan dengan bulan Januari 2021 (year-on-year), kinerja ekspor
industri pengolahan non migas bulan Desember 2021 naik sebesar 31,16%.
Adapun nilai impor industri pengolahan non migas mengalami penurunan sebesar 9,50%
dibanding bulan sebelumnya (m-to-m) dari US$ 16,52 miliar pada Desember 2021 menjadi
US$ 14,95 miliar pada Januari 2022. Jika dibandingkan dengan Januari 2021 (year-on-year),
nilai impor pada bulan Januari 2022 mengalami peningkatan sebesar 37,64%.
-2-
Dilihat dari volumenya, ekspor industri pengolahan non migas pada bulan Januari 2022 tercatat
sebesar 8,62 juta ton, turun sebesar 10,29% dibanding Desember 2021 yang mencapai 9,61
juta ton. Adapun volume impornya mencapai 6,74 juta ton, turun sebesar 15,96% dibanding
bulan sebelumnya yang mencapai 8,01 juta ton.
Sektor industri yang mencatat surplus di atas US$ 500 juta pada bulan Januari 2022 adalah (1)
Makanan sebesar US$ 2,38 miliar, diikuti oleh (2) Logam Dasar sebesar US$ 1,06 miliar; (3)
Pakaian Jadi sebesar US$ 864,60 juta; dan (4) Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki sebesar
US$ 585,57 juta.
Adapun sektor industri yang mengalami defisit tertinggi pada bulan Januari 2022 adalah Mesin
dan Perlengkapan Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan di Tempat Lain (YTDL) senilai US$ 1,70
miliar. Termasuk ke dalam sektor industri ini adalah Mesin Untuk Keperluan Khusus yang
impornya tercatat sebesar US$ 1,03 miliar dan Mesin Untuk Keperluan Umum dengan impor
sebesar US$ 997,59 juta.
Sektor industri lainnya yang mengalami defisit di atas US$ 400 juta adalah (1) Komputer,
Barang Elektronik, dan Optik sebesar US$ 1,34 miliar; (2) Bahan Kimia dan Barang dari Bahan
Kimia sebesar US$ 940,47 juta; (3) Tekstil sebesar US$ 465,61 juta dan (4) Barang Logam,
Bukan Mesin dan Peralatannya sebesar US$ 451,11 juta.
-3-
Grafik 3. Pertumbuhan Ekspor Impor Industri Pengolahan Non Migas Bulan Januari 2022
Kinerja ekspor dari seluruh sektor industri pengolahan non migas pada bulan Januari 2022
mengalami pertumbuhan negatif jika dibandingkan dengan Desember 2021. Sektor industri
yang mengalami pertumbuhan positif secara month-to-month di atas 5% terjadi pada industri
(1) Produk dari Batu Bara dan Pengilangan Minyak Bumi sebesar 66,11% dengan nilai ekspor
US$ 10,43 juta; (2) Pengolahan Lainnya sebesar 65,90% dengan nilai ekspor US$ 531,42 juta;
(3) Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman sebesar 8,89% dengan nilai ekspor US$ 3,04
juta.
Dilihat dari sisi impor, sektor industri pengolahan non migas membukukan pertumbuhan yang
negatif pada bulan Januari 2022. Sektor industri yang mengalami pertumbuhan positif secara
month-to-month di atas 10% terjadi pada industri (1) Pengolahan Tembakau yang mengalami
peningkatan impor sebesar 23,00% dengan nilai impor US$ 57,79 juta; (2) Pencetakan dan
Reproduksi Media Rekaman yang mengalami peningkatan impor sebesar 21,53% dengan nilai
impor US$ 17,23 juta; (3) Kendaraan Bermotor, Trailer, dan Semi Trailer yang mengalami
peningkatan impor sebesar 11,94% dengan nilai impor US$ 691,81 juta.
Jika dilihat secara year-on-year, sektor industri yang mengalami kenaikan ekspor di atas 50%
terjadi pada (1) Produk dari Batu Bara dan Pengilangan Minyak Bumi sebesar 538.069,81%
dengan nilai ekspor US$ 10,43 juta; (2) Pengolahan Lainnya sebesar 95,16% dengan nilai
ekspor US$ 531,42 juta; (3) Logam Dasar sebesar 87,97% dengan nilai ekspor US$ 3,05
miliar; dan (4) Minuman sebesar 62,05% dengan nilai ekspor US$ 7,66 juta.
-4-
Di sisi impor, sektor industri yang mengalami kenaikan impor (y-on-y) di atas 55% terjadi pada
(1) Kendaraan Bermotor, Trailer, dan Semi Trailer sebesar 128,12% dengan nilai impor US$
691,81 juta; (2) Logam Dasar sebesar 61,72% dengan nilai impor US$ 1,99 miliar; dan (3)
Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya sebesar 56,88% dengan nilai impor US$
584,19 juta; dan (4) Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia sebesar 55,59% dengan nilai
impor US$ 212,43 juta.
Sektor industri Makanan menjadi penyumbang devisa terbesar dari ekspor industri pengolahan
non migas pada bulan Januari 2022. Nilai ekspor industri makanan yang tercatat US$ 3,44
miliar, terbesar di antara sektor industri lainnya.
Jika dilihat dari faktor pembentuknya, nilai ekspor sektor industri Makanan pada bulan Januari
2022 didominasi oleh komoditi Minyak Kelapa Sawit sebesar US$ 2,03 miliar, atau memberi
kontribusi sebesar 58,96%, turun dibandingkan bulan Desember 2021 yang mencapai 60,82%.
-5-
Tingginya nilai impor pada sektor industri pengolahan non migas berasal dari sektor Bahan
Kimia dan Barang dari Bahan Kimia dengan impor pada Januari 2022 mencapai US$ 2,59
miliar, naik 39,20% secara year-on-year dibanding tahun sebelumnya sebesar US$ 1,86 miliar.
Termasuk ke dalam sektor industri ini adalah Damar Buatan (Resin Sintetis) dan Bahan Baku
yang impornya tercatat sebesar US$ 720,60 juta; Kimia Dasar Organik yang bersumber dari
Minyak dengan impor sebesar US$ 281,67 juta; dan Barang Kimia Lainnya dengan impor
sebesar US$ 261,65 juta.
-6-
Grafik 6. Negara Tujuan Ekspor Industri Pengolahan Non Migas Terbesar Januari 2022
Pada bulan Januari 2022, (1) RRT menjadi negara tujuan ekspor utama industri pengolahan
non migas dari Indonesia, diikuti oleh (2) Amerika Serikat, (3) Jepang, (4) Malaysia, dan (5)
India. Sedangkan jika dilihat pertumbuhan secara year-on-year, kelima negara tersebut
mengalami pertumbuhan sebagai berikut: Tiongkok naik sebesar 34,77%; Amerika Serikat naik
sebesar 52,75%; Jepang naik sebesar 16,56%; Malaysia naik sebesar 20,16%; dan ekspor ke
India mengalami peningkatan sebesar 21,41%.
Jika dilihat lebih luas, dari 30 negara terbesar tujuan ekspor industri pengolahan non migas,
pertumbuhan tertinggi Januari 2022 secara year-on-year terhadap Januari 2021 adalah (1)
Swiss sebesar 365,13%; diikuti (2) Turki sebesar 139,46%; dan (3) Italia sebesar 106,15%. Jika
dirinci, 3 (tiga) jenis industri pengolahan non migas dengan nilai ekspor terbesar ke Swiss pada
bulan Januari 2022 adalah: (1) Industri Pengolahan Lainnya; (2) Industri Logam Dasar; dan (3)
Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia. Sementara ekspor terbesar ke Turki
adalah: (1) Industri Makanan; (2) Industri Tekstil; dan (3) Industri Logam Dasar. Sedangkan
ekspor terbesar ke Italia adalah: (1) Industri Logam Dasar; (2) Industri Makanan; dan (3) Industri
Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia.
-7-
Grafik 7. Negara Asal Impor Industri Pengolahan Non Migas Terbesar Bulan Januari 2022
Pada Januari 2022, impor industri pengolahan non migas yang masuk ke Indonesia sebagian
besar masih didominasi oleh produk buatan (1) Tiongkok, diikuti oleh (2) Jepang, (3) Thailand,
(4) Korea Selatan, dan (5) Singapura. Jika dilihat secara year-on-year, impor dari Tiongkok
mengalami peningkatan sebesar 42,46%; Jepang naik 60,37%; Thailand naik 72,25%; Korea
Selatan naik 30,05%, dan impor Singapura dari naik 6,78%.
Adapun nilai impor yang mengalami pertumbuhan positif tertinggi pada bulan Januari 2022
terhadap Desember 2021 (month-to-month) berasal dari (1) Federasi Rusia sebesar 85,33%;
diikuti (2) Taiwan sebesar 19,26%; dan (3) Thailand sebesar 8,61%. Jika dirinci, 3 (tiga) jenis
industri pengolahan non migas dengan nilai impor terbesar dari Federasi Rusia pada bulan
Januari 2022 adalah: (1) Industri Logam Dasar; (2) Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan
Kimia; dan (3) Industri Makanan. Sementara itu, impor terbesar dari Taiwan adalah: (1) Industri
Komputer, Barang Elektronik, dan Optik; (2) Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia;
dan (3) Industri Tekstil. Sedangkan impor terbesar dari Thailand adalah: (1) Industri Bahan
Kimia dan Barang dari Bahan Kimia; (2) Industri Makanan; dan (3) Industri Kendaraan
Bermotor, Trailer, dan Semi Trailer.
-8-
Lampiran
Tabel 1. Ringkasan Nilai Ekspor Industri Pengolahan Non Migas Bulan Januari 2022
Tabel 2. Ringkasan Volume Ekspor Industri Pengolahan Non Migas Bulan Januari 2022
Tabel 3. Ringkasan Nilai Impor Industri Pengolahan Non Migas Bulan Januari 2022
Tabel 4. Ringkasan Volume Impor Industri Pengolahan Non Migas Bulan Januari 2022