Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ekspor merupakan bagian penting dari perdagangan internasional, ekspor
adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara
lain. Proses ini sering kali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis kecil
hingga menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di tingkat internasional.
Ekspor merupakan sektor yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi seiring
dengan berubahnya strategi industrialisasi dari industri substitusi impor ke industri
promosi ekspor. Ekspor semakin penting peranannya sejak adanya perundingan
WTO menuju perdagangan dunia tanpa hambatan (free market). Indonesia
merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, tidak hanya disektor gas
tetapi juga disektor pertaniannya. Pertanian berperan penting dalam pertumbuhan
ekonomi di Indonesia. Ekspor utama untuk produk pertanian yaitu kelapa sawit,
karet alam, kopi, kakao, lada putih, dan udang. Produk pertanian menyumbang
pendapatan nasional setiap tahunnya dan karet alam menjadi tanaman komersial
setelah kelapa sawit.
Tanaman karet dapat berproduksi sepanjang tahun di Indonesia dan hampir
semua daerah di Indonesia cocok untuk ditanami karet. Hal tersebut yang
menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara produsen karet didunia. Indonesia
merupakan negara penghasil utama karet alam dunia bersama dengan Thailand dan
Malaysia. Indonesia menghasilkan 3,2 juta ton karet alam pada tahun 2014 setelah
Thailand dengan produksi karet alam sebesar 4,07 juta ton. Indonesia menjadi
negara pengeskpor kedua karet alam terbesar di dunia, tapi kondisi ini tidak
membuat ekspor karet alam Indonesia bebas dari masalah. Komoditi karet alam
indonesia ini pada tahun 2015 sebanyak 2,30 juta ton dari 3,11 2 juta ton di
produksi untuk kebutuhan ekspor. Ekspor karet alam Indonesia masih mengalami
beberapa kendala seperti harga karet alam yang fluktuatif, produktifitas yang
rendah, faktor minyak mentah dunia, ketidakstabilan nilai tukar serta kondisi
perekonomian dunia mempengaruhi volume ekspor karet alam Indonesia. Sektor
industri karet menyerap tenaga kerja dan terkait langsung dengan industri kurang
lebih sebanyak 2,1 juta orang, sementara untuk yang tidak terkait langsung dengan
industri karet tersebut telah menyerap tenaga kerja kurang lebih sebanyak 100 ribu
orang. Indonesia adalah salah satu negara pengekspor karet terbesar di dunia.

1
Indonesia mendapati pengekspor karet alami terbesar ke-2 setelah Thailand
dengan produksi Karet Alam : 2.982.000 ton (2011). Kontribusi terhadap produksi
karet dunia : 27,06%. Amerika, Jepang dan Cina merupakan negara utama yang
mengkonsumsi karet alam. Pengimpor terbesar karet alam Indonesia adalah
Amerika yang memiliki industri kendaraan bermotor terbesar di dunia.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pembatasan tersebut di atas maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
Seberapa besar pengaruh harga karet alam Indonesia ke negara luar terhadap
volume permintaan ekspor karet alam Indonesia ke negara China, Jepang,
Malaysia, dan Amerika Serikat.

1.3 Tujuan Masalah


Dari rumusan masalah yang telah dituliskan diatas dapat dijabarkan bahwa
tujuan tersebut adalah :
Mengetahui pengaruh harga karet alam Indonesia ke negara China, Jepang,
Malaysia, dan Amerika terhadap volume permintaan ekspor karet alam Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Ekspor

 Nilai ekspor Indonesia September 2023 mencapai US$20,76 miliar atau turun
5,63 persen dibanding ekspor Agustus 2023. Dibanding September 2022 nilai
ekspor turun sebesar 16,17 persen.
 Ekspor nonmigas September 2023 mencapai US$19,35 miliar, turun 6,41
persen dibanding Agustus 2023, dan turun 17,66 persen jika dibanding ekspor
nonmigas September 2022.
 Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–September 2023 mencapai
US$192,27 miliar atau turun 12,34 persen dibanding periode yang sama tahun
2022. Sementara ekspor nonmigas mencapai US$180,48 miliar atau turun 12,89
persen.
 Penurunan terbesar ekspor nonmigas September 2023 terhadap Agustus 2023
terjadi pada komoditas lemak dan minyak hewani/nabati sebesar US$601,1 juta
(20,54 persen), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada besi dan baja
sebesar US$78,6 juta (3,51 persen).
 Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–September
2023 turun 10,86 persen dibanding periode yang sama tahun 2022, demikian
juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 9,03 persen dan
ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 19,83 persen.
 Ekspor nonmigas September 2023 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$5,17
miliar, disusul Amerika Serikat US$1,84 miliar dan India US$1,50 miliar,
dengan kontribusi ketiganya mencapai 43,97 persen. Sementara ekspor ke
ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$3,49 miliar dan
US$1,33 miliar.
 Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–
September 2023 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$27,64 miliar (14,37
persen), diikuti Kalimantan Timur US$21,16 miliar (11,01 persen) dan Jawa
Timur US$16,21 miliar (8,43 persen).

3
Gambar 1 Perkembangan Ekspor Dan Impor Indonesia Februari 2023

 Nilai ekspor Indonesia Februari 2023 mencapai US$21,40 miliar atau turun 4,15
persen dibanding ekspor Januari 2023. Dibanding Februari 2022 nilai ekspor naik
sebesar 4,51 persen.
 Ekspor nonmigas Februari 2023 mencapai US$20,21 miliar, turun 3,00 persen
dibanding Januari 2023, sementara itu naik 3,76 persen jika dibanding ekspor
nonmigas Februari 2022.
 Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Februari 2023 mencapai US$43,72
miliar atau naik 10,28 persen dibanding periode yang sama tahun 2022. Sementara
ekspor nonmigas mencapai US$41,05 miliar atau naik 8,73 persen.
 Penurunan terbesar ekspor nonmigas Februari 2023 terhadap Januari 2023 terjadi
pada komoditas bahan bakar mineral sebesar US$277,0 juta (6,51 persen), sedangkan

4
peningkatan terbesar terjadi pada mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya
sebesar US$141,0 juta (10,93 persen).
 Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Februari 2023
turun 0,26 persen dibanding periode yang sama tahun 2022, demikian juga ekspor hasil
pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 1,95 persen, sedangkan ekspor hasil
tambang dan lainnya naik 58,76 persen.
 Ekspor nonmigas Februari 2023 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$5,04 miliar,
disusul Amerika Serikat US$1,91 miliar dan Jepang US$1,74 miliar, dengan kontribusi
ketiganya mencapai 42,99 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27
negara) masing-masing sebesar US$3,97 miliar dan US$1,25 miliar.

 Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Februari


2023 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$6,00 miliar (13,72 persen), diikuti
Kalimantan Timur US$5,10 miliar (11,67 persen) dan Jawa Timur US$3,83 miliar
(8,75 persen).

A. Perdagangan Luar Negeri


Terdiri dari ekspor dan impor barang-barang

1. Cakupan komoditas

Semua jenis barang kecuali dibawah ini :

a. Pakaian dan perhiasan dari para penumpang dan awak alat angkut.
b. Barang-barang yang diekspor / diimpor dari suatu negara untuk
digunakan untuk keperluan kedutaan besar negara tersebut.
c. Barang-barang yang digunakan untuk keperluan ekshebisi atau
pameran.
d. Peti Kemas yang dimaksudkan untuk diisi kembali.
e. Uang, surat-surat berharga dan barang finansial lainnya.
f. Barang-barang contoh.

2. Sistem Perdagangan
a. Statistik ekspor berdasarkan pada Sistem Perdagangan Umum yang
meliputi seluruh area geografi Indonesia.
b. Statistik Impor berdasarkan pada Sistem Perdagangan Umum sejak
tahun 2008. Sebelum tahun 2008 menggunakan Sistem Perdagangan
Khusus yang meliputi seluruh area geografi Indonesia kecuali
Kawasan Berikat yang dianggap sebagai Luar Negeri.

5
3. Penilaian
a. Ekspor mengacu pada nilai Free On Board (FOB).
b. Impor mengacu pada nilai Cost Insurance and Freight (CIF).
c. Keduanya dinyatakan dalam Dollar Amerika (USD)

4. Pengukuran Kuantitas
a. Semua kuantitas dinyatakan dalam bentuk berat netto dalam satuan
kilogram.

5. Rekan Negara
a. Negara tujuan adalah negara yang pada saat pengiriman diketahui
sebagai negara terakhir dimana barang tersebut akan terkirim.
b. Negara asal adalah negara dimana barang-barang tersebut
diproduksi, setelah diverifikasi oleh Kantor Bea Cukai, sesuai
dengan peraturan.

2.2 Ekspor Migas dan Nonmigas


Ekspor Indonesia pada September 2023 turun 5,63 persen dibanding Agustus
2023, yaitu dari US$21.998,0 juta menjadi US$20.759,3 juta. Sementara jika
dibanding September 2022, ekspor turun 16,17 persen. Penurunan ekspor
September 2023 dibanding Agustus 2023 disebabkan oleh menurunnya ekspor
nonmigas 6,41 persen dari US$20.679,2 juta menjadi US$19.354,2 juta,
sedangkan ekspor migas naik 6,54 persen, yaitu dari US$1.318,8 juta menjadi
US$1.405,1 juta. Peningkatan ekspor migas disebabkan oleh meningkatnya
ekspor minyak mentah 185,14 persen menjadi US$205,2 juta, sementara ekspor
hasil minyak turun 2,20 persen menjadi US$497,9 juta dan ekspor gas turun
4,84 persen menjadi US$702,0 juta. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia
periode Januari–September 2023 mencapai US$192,27 miliar atau turun 12,34
persen dibanding periode yang sama tahun 2022, sementara ekspor kumulatif
nonmigas mencapai US$180,48 miliar atau turun 12,89 persen.

6
Tabel 1 Nilai Ekspor Migas dan Nonmigas Indonesia, Januari–September 2023.

Keterangan:
* Angka Sementara
r Angka Revisi

Gambar 2 Nilai Ekspor Migas dan Nonmigas Indonesia, Januari 2021–September 2023.

2.3 Ekspor Nonmigas Menurut Golongan Barang


Penurunan terbesar ekspor nonmigas September 2023 terhadap Agustus 2023
terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati US$601,1 juta (20,54 persen),
sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada besi dan baja US$78,6 juta (3,51
persen). Penurunan dan kenaikan sepuluh komoditas (golongan barang) dapat
dilihat pada Tabel 2. Komoditas lainnya yang juga menurun nilai ekspornya

7
adalah bijih logam, terak, dan abu US$272,4 juta (23,80 persen); pakaian dan
aksesorinya (rajutan) US$258,3 juta (48,45 persen);
bahan bakar mineral US$151,7 juta (5,25 persen); dan alas kaki US$128,8 juta
(23,07 persen). Sementara komoditas yang meningkat selain besi dan baja
adalah logam mulia dan perhiasan/ permata US$76,4 juta (18,77 persen); nikel
dan barang daripadanya US$53,3 juta (10,60 persen); aluminium dan barang
daripadanya US$47,5 juta (55,69 persen); serta tembaga dan barang
daripadanya US$40,6 juta (21,60 persen). Selama Januari–September 2023,
ekspor dari sepuluh golongan barang (HS 2 digit) di atas memberikan
kontribusi 55,33 persen terhadap total ekspor nonmigas. Dari sisi pertumbuhan,
ekspor sepuluh golongan barang tersebut turun 14,12 persen terhadap periode
yang sama tahun 2022.

Tabel 2 Nilai Ekspor Sepuluh Golongan Barang Nonmigas, Januari–September 2023.

2.4 Ekspor Nonmigas Menurut Negara Tujuan

Ekspor nonmigas Indonesia pada September 2023 ke Tiongkok, Amerika


Serikat, dan India masing-masing mencapai US$5.172,0 juta; US$1.835,8 juta;
dan US$1.502,0 juta. Nilai ekspor ke beberapa negara tujuan dapat dilihat pada
Tabel 3. Total nilai ekspor nonmigas September 2023 ke-13 negara tujuan
mencapai US$13.883,8 juta atau turun US$1.376,4 juta (9,02 persen) dibanding
Agustus 2023. Penurunan tersebut
disebabkan oleh menurunnya nilai ekspor ke sebagian besar negara tujuan
utama seperti India US$342,0 juta (18,55 persen); Amerika Serikat US$293,8

8
juta (13,80 persen); dan Tiongkok US$198,4 juta (3,69 persen). Sementara
negara yang mengalami peningkatan adalah Taiwan US$60,2 juta (11,89
persen); Belanda US$55,0 juta (18,74 persen); dan Italia US$41,1 juta (37,02
persen). Ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa pada September 2023 mencapai
US$3.488,2
juta dan US$1.331,1 juta, atau ke ASEAN turun 8,68 persen, sementara ke Uni
Eropa naik 5,37 persen dibanding Agustus 2023.

Tabel 3 Nilai Ekspor Nonmigas Indonesia Menurut Negara Tujuan, Januari–September 2023.

Pada periode Januari–September 2023, Tiongkok tetap merupakan negara


tujuan ekspor yang memiliki peranan terbesar dengan nilai US$45.387,7 juta
(25,15 persen), diikuti Amerika Serikat dengan nilai US$17.405,6 juta (9,64
persen), dan India US$14.573,3 juta (8,07 persen).
Komoditas utama yang diekspor ke Tiongkok pada periode tersebut adalah
besi/baja, lignit, dan batubara. Sementara itu ekspor ke kawasan ASEAN dan
Uni Eropa pada periode tersebut kontribusinya masing-masing 18,70 persen
dan 7,00 persen.

2.5 Ekspor Menurut Sektor

Peranan dan perkembangan ekspor nonmigas Indonesia menurut sektor untuk


September 2023 dibanding Agustus 2023 dapat dilihat pada Tabel 4 dan
Gambar 2. Ekspor produk industri pengolahan turun 5,62 persen yang
disumbang oleh penurunan ekspor minyak kelapa sawit. Ekspor produk
pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 3,64 persen disumbang oleh
peningkatan ekspor buah-buahan tahunan. Sementara itu ekspor produk

9
pertambangan dan lainnya turun 10,66 persen yang disebabkan oleh
menurunnya ekspor bijih tembaga. Selama Januari–September 2023, ekspor
nonmigas Indonesia menurut sektor industri pengolahan menurun 10,86 persen
dibanding 2022 yang disumbang oleh menurunnya ekspor minyak kelapa sawit.
Ekspor produk pertanian, kehutanan, dan perikanan menurun 9,03 persen yang
disebabkan oleh menurunnya ekspor buah-buahan tahunan, demikian juga
ekspor produk pertambangan dan lainnya turun 19,83 persen yang disumbang
oleh menurunnya ekspor batubara.

Tabel 4 Nilai Ekspor Indonesia Menurut Sektor, Januari–September 2023.

Keterangan:
* Angka Sementara
r Angka Revisi

10
Gambar 2 Struktur Nilai Ekspor, Januari–September 2022 dan 2023.

2.6 Ekspor Menurut Provinsi Asal Barang

Tiga provinsi yang memberikan sumbangan terbesar terhadap ekspor nasional


pada Januari– September 2023 adalah Jawa Barat US$27.638,8 juta (14,37
persen), Kalimantan Timur US$21.164,3 juta (11,01 persen), dan Jawa Timur
US$16.210,1 juta (8,43 persen). Ketiganya memberikan kontribusi hingga
mencapai 33,81 persen dari seluruh ekspor nasional. Ekspor Indonesia menurut
provinsi asal barang untuk periode Januari–September 2023 dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.

Tabel 5 Nilai Ekspor Indonesia Menurut Provinsi Asal Barang dan Pelabuhan Muat
(juta US$), Januari–September 2023

11
Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut Kelompok
Komoditi dan Negara, Juli 2023, 2022, dan 2021

12
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Seperti telah disebutkan sebelumnya, ekspor umumnya terjadi bila kemampuan
produksi dalam negeri suatu negara sudah lebih dari permintaan atau kebutuhan pasar.
Negara yang melakukan ekspor mampu memanfaatkan kapasitas produksi yang
berlebih pada suatu produk. Dengan begitu, negara tersebut dinilai mampu
mengendalikan harga produk ekspor yang terjadi di negaranya. Berkat produksi yang

13
mudah dan melimpah, harga komoditas terkait dapat dijual lebih murah di pasar. Untuk
tetap mengendalikan harga pasar, negara perlu melakukan kegiatan ekspor ke negara
lain yang membutuhkan produk terkait.

Ekspor berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan


ekonomi Indonesia selama tahun 1983-2017. Hal ini dapat di artikan bahwa jika ekspor
meningkat maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan menurun. kegiatan ekspor akan
membuka peluang pasar baru di luar negeri. Menariknya, terbukanya peluang tersebut
juga akan berdampak pada perluasan pasar domestik suatu negara, masuknya investasi,
serta bertambahnya devisa negara. Secara tidak langsung, ialah membuka lapangan
pekerjaan baru. Dengan kata lain, adanya kegiatan ekspor turut serta berperan dalam
menekan angka pengangguran. Terciptanya lapangan pekerjaan juga diharapkan bisa
menurunkan angka kemiskinan di negara pengekspor.

14
DAFTAR PUSTAKA

BIBLIOGRAPHY Destiana, N. (2022, September 17). Ekspot dan manfaatnya. Retrieved from
/solusi/detail/ekspor-adalah: https://majoo.id/solusi/detail/ekspor-adalah

Perkembangan ekspor indonesia. (2023, oktober 16). Retrieved from BRS No.
67/10/Th. XXVI, .
Stastistik, B. P. (2023, maret 15). Ekspor februari 2023. Retrieved from bps.go.id:
https://www.bps.go.id/pressrelease/2023/03/15/1963/ekspor-februari-2023-
mencapai-us-21-40-miliar--turun-4-15-persen-dibanding-januari-2023-dan-
impor-februari-2023-senilai-us-15-92-miliar--turun-13-68-persen-dibanding-
januari-2023.html
stastistik, b. r. (2023, oktober 16). No.67/10/Th. XXXVI, 16 Oktober 2023. Retrieved
from Berita Resmi.
Wikipedia. (2017, Juni 02). Retrieved from Ekspor:
www.coursehero.com/file/19561343/Makalah-6- Ekspor-Impor /

15

Anda mungkin juga menyukai