Anda di halaman 1dari 6

ANALISA KADAR ZAT TERBANG BATUBARA

ASTM D 3175 DAN ISO 562 – 1998 (E)

1. Ruang Lingkup : Standard ini meliputi analisis kadar zat terbang dari semua
contoh batubara kokas dan gambut

2. Standard Acuan : ASTM D 3175 – 2004


ISO 562 – 1997 8 (E)
3. Prinsip : Kadar zat terbang ditentukan dengan cara menghitung
kehilangan berat dari contoh yang dipanaskan tanpa oksidasi pada kondisi standard,
kemudian dikoreksi terhadap air lembab

4. Cara Preparasi Contoh


Cara preparasi contoh dilakukan sesuai prosedur preparasi contoh ASTM
D2013/D2013 M/12 sehingga diperoleh contoh batubara dengan ukuran saringan 60
Mesh
5. Teori
Zat terbang adalah bagian dari batubara, akan berubah menjadi produk bila batubara
dipanaskan tanpa adanya udara pada suhu sekitar 950 C. Zat terbang terdiri dari gas-
gas yang mudah terbakar seperti H2, CO, CH4 dan uap-uap yang mengembun
seperti tar, juga gas CO2 dan H2O. Zat terbang sangat erat hubunganya dengan
peringkat batubara. Makin kecil kadar zat terbang, maka makin tinggi peringkat
batubara. Pada pembakaran batubara, kandungan zat terbang yang tinggi akan lebih
mempercepat pembakaran karbon padatnya dan sebaliknya zat terbang yang lebih
rendah mempersulit proses pembakaran

6. Peralatan
Peralatan yang digunakan terdiri dari
a. Muffle furnace dengan suhu 0 sampai 1200 C
b. Cawan silika tertutup
c. Neraca analitik dengan ketelitian 0,1 mg
d. Desikator
e. Dudukan kawat nikel chrom sebagai tempat cawan
f. Piringan asbes, Stop watch
g. Tang penjepit panjang
7. Bahan
a. Batubara

8. Cara kerja
a. Letakan cawan silika dan tutupnya diatas piringan asbes dalam dudukan kawat
nikel chrom, lalu panaskan pada suhu 900 C selama 7 menit
b. Angkat dudukan dan cawan dari dalam furnace lalu dinginkan diatas
lempengan logam selama 5 menit, kemudian masukan ke dalam desikator
c. Setelah dingin timbang cawan dan tutupnya
d. Timbang 1,000 gram contoh batubara dalam cawan tersebut
e. Ratakan permukaan contoh dengan cara mengetuk-ngetuk cawan secara
perlahan-lahan
f. Letakan cawan dalam keadaan tertutup diatas dudukan
g. Masukan dudukan tadi ke dalam furnace, panaskan tepat selama 7 menit pada
suhu 900 C atau 950 C (ASTM standard)
h. Angkat dudukan dari furnace diatas lempengan logam selama 5 menit dan
masukan ke dalam desikator
i. Timbang cawan bila sudah dingin
j. Hitung kadar zat terbang
Catatan
Untuk contoh yang sparking pada waktu pemanasan, lakukan pemanasan dahulu
pada suhu 400 C dalam furnace selama 7 menit, kemudian pemanasan dilanjutkan
pada furnace yang lain pada suhu 900 C selama 7 menit
9. Data Pengamatan
Ukuran Batu Bara 60mesh 170mesh
Berat sampel (g) 1,0169 g 1, 0133 g
Cawan kosong + 27,9688 g 27, 7688 g
tutup(ml)
Cawan kosong + tutup + 28,7857 g 28, 7621 g
sampel mol
Kadar air lembab (%) 26,2258 g 26, 2981 g
6mad
10. Perhitungan
A. Batubara ukuran 60 mesh
A−B
Mad (lengas terlambat)= x 100
A
1,0169−1,543
\ = x 100
1,0169
= 0,5173 X 100 = 51,7%
m3−m1
% Kadar Zat terbang = x 100 % - mad
m2−m1
26,2258−27,7688
= x100% - mad
28,7857−27,7688
26,2258−27,7688
= x 100 – 0,5173
28,7857−27,7688
1,543
= x 100 -0,5173
1,0169
= 1,00000 – 100%
B. Batubara ukuran 170 mesh
A−B
Lengas tertambat = x 100 %
A
1,0133−1,4707 gr
= x 100%
1,0 133 gr
= 0,4513 – 45,13 %
m3−m1
Kadar zat terbang = x 100% - mad
m2−m1
26,2981−27,7688 gr
= x 100% - 0,4513
28,7821−27,7688 gr
0 1,4707 gr
= x 100% - 0,4513
1,0 133 gr
= 1,0000 – 100%
11. Analisis Data
Percobaan kadar zat terbang (volatile matter) ini bertujuan untuk mengetahui
kadar zat terbang yang terkandung dalam batubara dan juga kadar lengas
tertambatnya. Setelah menghitung kadar zat terbang,terlebih dahulu kita harus
mengetahui kadar lengas tertambat yang terkandung dalam batubara sehingga bisa
mendapatkan hasil kadar zat terbang pada perhitungan.
Dari hasil percobaan dapat dianalisis bahwa lengas tertambat adalah lengas
yang terikat secara kimiawi dan fisika di dalam batubara pada saat pembentukan
batubara. Sedangkan zat terbang adalah bagian dari batubara yang akan berubah
menjadi produk bila batubara dipanaskan pada suhu sekitar 900°C. Makin kecil
kadar zat terbang, maka makin tinggi peringkat batubara. Pada pembakaran semakin
tinggi kandungan zat terbang maka semakin cepat proses pembakaran karbon
padatnya, dan sebaliknya zat terbang yang rendah akan mempersulit proses
pembakaran. Maka didapat untuk ukuran 60 mesh lengas tertambatnya adalah
51,7% dan kadar zat terbang 100%, untuk ukuran 170 mesh lengas tertambat nya
45,13 %dan kadar zat terbang 100%.

12. Kesimpulan
Dari pratikum yang telah dilakukan,maka dapat disimpulkan :
 Sampel 60 mesh
Berat sampel = 1,0169 g
Cawan + tutup = 27,7688 gr
Cawan + tutup + sampel = 28,7857 gr
Cawan + tutup + sampel + kadar air lembab(%) = 26,2258 gr
Sampel 170 mesh
Berat sampel = 1,0133g
Cawan + tutup = 27,7688 gr
Cawan + tutup + sampel = 28,7621 gr
Cawan + tutup + sampel + kadar air lembab(%) = 26,2981 gr
13. Daftar Pustaka
Jobsheet pratikum “Analisa Batubara” Politeknik Negeri Sriwijaya 2022/2023

Gambar Alat

Muffle furnace Cawan silika


Neraca analitik Desikator

Anda mungkin juga menyukai