Grafik 1. Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Non Migas
Secara kumulatif, kinerja ekspor industri pengolahan non migas pada periode Januari-Agustus
2023 adalah sebesar US$ 123,63 miliar, turun sebesar 11,08% dibanding periode yang sama
pada tahun sebelumnya. Sedangkan impor industri pengolahan non migas mencapai US$
113,67 miliar, turun sebesar 5,62% (cumulative to cumulative/c-to-c). Neraca perdagangan
industri pengolahan non migas pada periode Januari-Agustus 2023 adalah surplus sebesar
US$ 9,96 miliar.
Kinerja ekspor industri pengolahan non migas pada bulan Agustus 2023 mengalami
peningkatan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (m-to-m). Hal sebaliknya terjadi pada
impor industri pengolahan non migas pada bulan Agustus 2023 yang mengalami penurunan
secara month-to-month. Neraca perdagangan industri pengolahan non migas pada bulan
Agustus 2023 mencatatkan surplus US$ 1,53 miliar.
Nilai ekspor industri pengolahan non migas pada bulan Agustus 2023 tercatat sebesar US$
16,33 miliar, naik sebesar 3,22% dibanding Juli 2023 (m-to-m) yang mencapai US$ 15,82
miliar. Jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2022 (year-on-year), kinerja ekspor industri
pengolahan non migas bulan Agustus 2023 turun sebesar 17,33%.
-2-
Adapun nilai impor industri pengolahan non migas mengalami penurunan sebesar 1,67%
dibanding bulan sebelumnya (m-to-m) dari US$ 15,05 miliar pada Juli 2023 menjadi US$ 14,79
miliar pada Agustus 2023. Jika dibandingkan dengan Agustus 2022 (year-on-year), nilai impor
pada bulan Agustus 2023 mengalami penurunan sebesar 11,96%.
Dilihat dari volumenya, ekspor industri pengolahan non migas pada bulan Agustus 2023 tercatat
sebesar 12,09 juta ton, naik sebesar 0,53% dibanding Juli 2023 yang mencapai 12,03 juta ton.
Adapun volume impornya mencapai 7,73 juta ton, turun sebesar 5,02% dibanding bulan
sebelumnya yang mencapai 8,14 juta ton.
Sektor industri yang mencatat surplus di atas US$ 500 juta pada bulan Agustus 2023 adalah (1)
Makanan sebesar US$ 2,63 miliar, diikuti oleh (2) Logam Dasar sebesar US$ 1,64 miliar; dan
(3) Pakaian Jadi sebesar US$ 870,41 juta.
Adapun sektor industri yang mengalami defisit tertinggi pada bulan Agustus 2023 adalah Mesin
dan Perlengkapan Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan di Tempat Lain (YTDL) senilai US$ 2,23
miliar. Termasuk ke dalam sektor industri ini adalah Mesin Untuk Keperluan Umum yang
impornya tercatat sebesar US$ 1,38 miliar dan Mesin Untuk Keperluan Khusus dengan impor
sebesar US$ 1,13 miliar.
Sektor industri lainnya yang mengalami defisit di atas US$ 400 juta adalah (1) Komputer,
Barang Elektronik, dan Optik sebesar US$ 1,08 miliar; (2) Bahan Kimia dan Barang dari Bahan
Kimia sebesar US$ 565,44 juta; dan (3) Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
sebesar US$ 465,68 juta.
-3-
Grafik 3. Pertumbuhan Ekspor Impor Industri Pengolahan Non Migas Bulan Agustus 2023
Kinerja ekspor dari sektor industri pengolahan non migas pada bulan Agustus 2023 mengalami
pertumbuhan positif jika dibandingkan dengan Juli 2023. Sektor industri yang mengalami
pertumbuhan positif secara month-to-month di atas 20% terjadi pada industri (1) Pencetakan
dan Reproduksi Media Rekaman sebesar 28,83% dengan nilai ekspor US$ 2,82 juta; (2)
Minuman sebesar 25,05% dengan nilai ekspor US$ 12,44 juta; (3) Alat Angkutan Lainnya
sebesar 24,50% dengan nilai ekspor US$ 343,11 juta; dan (4) Pakaian Jadi sebesar 21,42%
dengan nilai ekspor US$ 926,88 juta.
Dilihat dari sisi impor, industri pengolahan non migas membukukan pertumbuhan yang negatif
pada bulan Agustus 2023. Sektor industri yang mengalami pertumbuhan positif secara month-
to-month di atas 10% terjadi pada industri (1) Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman
yang mengalami peningkatan impor sebesar 50,79% dengan nilai impor US$ 30,19 juta; (2)
Minuman yang mengalami peningkatan impor sebesar 28,03% dengan nilai impor US$ 53,83
juta, dan (3) Karet, Barang dari Karet, dan Plastik yang mengalami peningkatan impor sebesar
13,42% dengan nilai impor US$ 513,80 juta.
Jika dilihat secara year-on-year, sektor industri yang mengalami kenaikan ekspor di atas 20%
terjadi pada (1) Produk dari Batu Bara dan Pengilangan Minyak Bumi sebesar 252,17%
dengan nilai ekspor US$ 58,93 juta; (2) Pengolahan Lainnya sebesar 21,22% dengan nilai
ekspor US$ 521,95 juta; dan (3) Pengolahan Tembakau sebesar 20,15% dengan nilai ekspor
US$ 136,19 juta.
-4-
Di sisi impor, sektor industri yang mengalami kenaikan impor (y-on-y) di atas 35% terjadi pada
(1) Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman sebesar 91,45% dengan nilai impor US$
30,19 juta; (2) Alat Angkutan Lainnya sebesar 48,66% dengan nilai impor US$ 454,07 juta; dan
(3) Pakaian Jadi sebesar 35,39% dengan nilai impor US$ 56,47 juta.
Sektor industri makanan menjadi penyumbang devisa terbesar dari ekspor industri pengolahan
non migas pada bulan Agustus 2023. Nilai ekspor industri makanan yang tercatat US$ 4,09
miliar, terbesar di antara sektor industri lainnya.
Jika dilihat dari faktor pembentuknya, nilai ekspor sektor industri makanan pada bulan Agustus
2023 didominasi oleh komoditi Minyak Kelapa Sawit sebesar US$ 2,53 miliar, atau memberi
kontribusi sebesar 61,94%, turun dibandingkan bulan Juli 2023 yang mencapai 62,14%.
Tingginya nilai impor pada sektor industri pengolahan non migas berasal dari sektor Mesin dan
Perlengkapan YTDL dengan impor pada Agustus 2023 mencapai US$ 2,51 miliar, turun 0,99%
secara year-on-year dibanding tahun sebelumnya sebesar US$ 2,54 miliar. Termasuk ke dalam
sektor industri ini adalah Mesin untuk Keperluan Umum yang impornya tercatat sebesar US$
1,38 miliar dan Mesin untuk Keperluan Khusus dengan impor sebesar US$ 1,13 miliar.
-5-
Grafik 6. Negara Tujuan Ekspor Industri Pengolahan Non Migas Terbesar Agustus 2023
Pada bulan Agustus 2023, (1) RRT menjadi negara tujuan ekspor utama industri pengolahan
non migas dari Indonesia, diikuti oleh (2) Amerika Serikat, (3) India, (4) Jepang, dan (5)
Singapura. Sedangkan jika dilihat pertumbuhan secara year-on-year, kelima negara tersebut
mengalami pertumbuhan sebagai berikut: Tiongkok turun sebesar 6,71%; Amerika Serikat turun
-6-
sebesar 17,46%; India turun sebesar 28,86%; Jepang turun sebesar 19,27%; dan ekspor ke
Singapura mengalami penurunan sebesar 1,74%.
Jika dilihat lebih luas, dari 30 negara terbesar tujuan ekspor industri pengolahan non migas,
pertumbuhan tertinggi Agustus 2023 secara year-on-year terhadap Agustus 2022 adalah (1)
Taiwan sebesar 36,61%; (2) Swiss sebesar 35,44%; dan (3) Meksiko sebesar 28,78%. Jika
dirinci, 3 (tiga) jenis industri pengolahan non migas dengan nilai ekspor terbesar ke Taiwan
pada bulan Agustus 2023 adalah: (1) Industri Logam Dasar; (2) Industri Bahan Kimia dan
Barang dari Bahan Kimia; dan (3) Industri Makanan. Sementara ekspor terbesar ke Swiss
adalah: (1) Industri Pengolahan Lainnya; (2) Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan
Kimia; dan (3) Industri Komputer, Barang Elektronik, dan Optik. Sedangkan ekspor terbesar ke
Meksiko adalah: (1) Industri Kendaraan Bermotor, Trailer, dan Semi Trailer; (2) Industri Logam
Dasar; dan (3) Industri Komputer, Barang Elektronik, dan Optik.
Grafik 7. Negara Asal Impor Industri Pengolahan Non Migas Terbesar Bulan Agustus 2023
Pada Agustus 2023, impor industri pengolahan non migas yang masuk ke Indonesia sebagian
besar masih didominasi oleh produk buatan (1) Tiongkok, diikuti oleh (2) Jepang, (3) Singapura,
(4) Thailand, dan (5) Korea Selatan. Jika dilihat secara year-on-year, impor dari Tiongkok
mengalami penurunan sebesar 21,16%; Jepang turun 0,47%; Singapura naik 4,97%; Thailand
turun 11,81%; dan impor dari Korea Selatan turun 13,33%.
-7-
Adapun nilai impor yang mengalami pertumbuhan positif tertinggi pada bulan Agustus 2023
terhadap Juli 2023 (month-to-month) berasal dari (1) Brasil sebesar 56,72%; diikuti (2) Inggris
sebesar 43,65%; dan (3) Belanda sebesar 39,42%. Jika dirinci, 3 (tiga) jenis industri
pengolahan non migas dengan nilai impor terbesar dari Brasil pada bulan Agustus 2023 adalah:
(1) Industri Makanan; (2) Industri Pengolahan Tembakau; dan (3) Industri Karet, Barang dari
Karet, dan Plastik. Sementara itu, impor terbesar dari Inggris adalah: (1) Industri Mesin dan
Perlengkapan YTDL; (2) Industri Alat Angkutan Lainnya; dan (3) Industri Bahan Kimia dan
Barang dari Bahan Kimia. Sedangkan impor terbesar dari Belanda adalah: (1) Industri Mesin
dan Perlengkapan YTDL; (2) Industri Makanan; dan (3) Industri Bahan Kimia dan Barang dari
Bahan Kimia.
-8-
Lampiran
Tabel 1. Ringkasan Nilai Ekspor Industri Pengolahan Non Migas Bulan Agutus 2023
Tabel 2. Ringkasan Volume Ekspor Industri Pengolahan Non Migas Bulan Agutus 2023
Tabel 3. Ringkasan Nilai Impor Industri Pengolahan Non Migas Bulan Agutus 2023
Tabel 4. Ringkasan Volume Impor Industri Pengolahan Non Migas Bulan Agutus 2023