Anda di halaman 1dari 20

TUGAS EKONOMI INTERNASIONAL

“Analisis Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) tahun 2020”

DISUSUN OLEH:

1. Dinda Zahara (C1A022018)


2. Delma Gita (C1A022019)
3.Fitrias Novalia Dewi Subagyo (C1A022020)
4. Angelina Aprilia Sinaga (C1A022022)

Kelas: 3b

Dosen Pengampu:

Sunoto., D.rs., M.si.

PROGRAM STUDI S1 EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BENGKULU

2023
TOPIK BAHASAN/ANALISIS TERKAIT :
1. Perkembangan Neraca Pembayaran Indonesia Triwulan IV 2020
2. Transaksi Modal dan Finansial
3. Indikator Sustainable Eksternal
1. PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
TRIWULAN IV 2020

GRAFIK 1. NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

GRAFIK 2. NERACA PEMBAYARAN INDONESIA (TAHUNAN)

• Pada triwulan IV 2020, npi mengalami defisit sebesar USD 0,2 miliar.
• Pada triwulan IV 2020, neraca transaksi berjalan surplus USD 0,8 miliar lebih
rendah disbanding surplus triwulan III 2020 sebesar USD 1,0 miliar.
• Kinerja neraca TB periode laporan terutama ditopang oleh surplus neraca
perdagangan barang karna meningkatnya ekspor sejalan dengan kondisi
ekonomi global yang mulai membaik dan komoditas ekspor, ditengah
perkembangan impor yang mulai meningkat secara terbatas.
• Neraca transaksi modal dan finansial mencatat defisit pada triwulan IV 2020
sebesar USD 0,9 miliar. Tahun 2020, neraca transaksi berjalan tercatat sebesar
USD 4,7 miliar, menurun signifikan dibandingkan tahun sebelumnya USD
30,3 miliar.

TRANSAKSI BERJALAN

GRAFIK 3. TRANSAKSI BERJALAN

• Transaksi berjalan triwulan IV 2020 mengalami surplus sebesar USD 0,8


miliar.
Secara keseluruhan 2020, neraca transaksi berjalan defisit sebesar USD 4,7
miliar disbanding defisit tahun sebelumnya mencapai USD 30,3 miliar.
Perbaikan neraca transaksi berjalan didukung neraca perdaganagan barang
yang surplus akibat kontraksi impor yang lebih dalam dari kontraksi ekspor
akibat pelemahan ekonomi global.

NERACA PERDAGANGAN BARANG


• Neraca perdagangan barang triwulan IV 2020 surplus USD 10 miliar, lebih
tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar USD 9,8 miliar. Peningkatan surplus
neraca perdagangan barang terutama bersumber dari meningkatnya surplus
neraca perdagangan non migas yang melampaui peningkatan defisit neraca
perdagangan migas.
NERACA PERDAGANGAN NONMIGAS

GRAFIK 4. NERACA PERDAGANGAN NONMIGAS

• Neraca perdagangan nonmigas pada triwulan IV 2020 mencatat surplus


sebesar USD 11,2 miliar, lebih tinggi dari surplus USD 10,5 miliar pada
triwulan sebelumnya. Perkembangan tersebut bersumber dari peningkatan
ekspor mnonmigas sejalan dengan pemulihan ekonomi global, ditengah
peningkatan impor nonmigas yang masih terbatas akibat pandemic Covid-19.
Surplus neraca perdagangan nonmigas ini juga meningkat signifikan
dibandingkan capaian surplus pada triwulan IV 2019 sebesar USD3,5 miliar.
• Untuk keseluruhan tahun 2020, neraca perdagangan nonmigas
mencatatsurplus USD33,6 miliar, naik signifikan dibandingkan dengan surplus
tahun 2019 sebesar USD 13,8 miliar. Perkembangan ini terutama disebabkan
oleh impor nonmigas yang mengalami kontraksi lebih dalam sebesar 15,0%
(yoy) terkait melemahnya permintaan domestic, serta kontraksi ekspor
nonmigas sebesar 1,0%(yoy).
EKSPOR NONMIGAS

GRAFIK 5. PERTUMBUHAN EKSPOR NONMIGAS

• Ekspor nonmigas pada triwulan laporan tumbuh 8,5% (yoy) menjadi sebesar
USD43,8 miliar, terbalik arah dibandingkan dengan kontraksi 4,6% pada
triwulan III 2020, secara triwulan, pertumbuhan ekspor nonmigas tetap tinggi
dengan mencapai 12,8% (qtq) meski melambat dari 18,0% triwulan III 2020.

TABEL 1. EKSPOR NONMIGAS MENURUT KELOMPOK BARANG


(BERDASARKAN SITC)

• Harga ekspor melanjutkan tren peningkatan dari 3,5% (yoy) di triwulan III
2020 menjadi 8,1% (yoy) di triwulan IV 2020. Ekspor riil juga membaik dari
sebelumnya terkontraksi 7,8% (yoy) menjadi tumbuh positif 0,3% (yoy).
Untuk keseluruhan tahun 2020, ekspor nonmigas mencatat kontraksi sebesar
1,0% (yoy), lebih rendah dibandingkan kontraksi ekspor nonmigas ditahun
sebelumnya sebesar 4,1% (yoy). Kondisi ini didorong oleh harga komoditas
ekspor yang tumbuh positif di tengah kontraksi ekspor riil yang semakin
dalam.

TABEL 2
EKSPOR NONMIGAS MENURUT NEGARA TUJUAN UTAMA

• Ekspor nonmigas ke sepuluh Negara tujuan utama pada triwulan IV 2020


tumbuh 9,0% (yoy), berbalik arah dari triwulan sebelumnya yang mencatat
kontraksi sebesar 6,1%(yoy).

EKSPOR NONMIGAS MENURUT KOMODITAS UTAMA

TABEL 3
PERKEMBANGAN EKSPOR KOMODITAS NONMIGAS UTAMA (BERDASARKAN HS)

• Total ekspor 10 Komoditas utama nonmigas tumbuh 11,5% pada triwulan IV


2020, Berbalik arah dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami
kontraksi sebesar 6,1% kinerja positif ekspor tersebut terutama didukung oleh
akselerasi harga komoditas ekspor nonmigas dari 6,9% Menjadi 11,9%
khususnya pada Minyak dari lemak nabati, batubara, kimia organik serta
sepatu dan peralatan kaki lainnya. selain itu ekspor riil sepuluh Komoditas
utama ekspor non migas juga mencatat kontraksi yang lebih rendah terutama
didorong oleh membaiknya perintaan minyak dan elmak nabati, batu bara, dan
besi baja.

IMPOR NONMIGAS

GRAFIK 5
PERTUMBUHAN EKSPOR NONMIGAS
TABEL 4
IMPOR NONMIGAS (C.I.F) MENURUT KELOMPOK BARANG

• Impor nonmigas (c.i.f) triwulan IV tercatat mengalami peningkatan, baik


secara triwulan maupun tahunan seiring dengan aktivitas ekonomi domestik
yang berangsur membaik . dibandingkan triwulan sebelumnya, impor
nonmigas (c.i.f) triwulan IV 2020 tumbuh sebesar 15,2%(qtq), meningkat dari
triwulan sebelumnya sebesar 0,8% (qtq). Untuk keseluruhan tahun 2020,
kinerja impor nonmigas memburuk dengan mencatat kontraksi sebesar
15,0%(yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi tahun 2019 sebesar
6,1% (yoy). Kontraksi impor yang lebih dalam tersebut terjadi merata pada
seluruh kelompok barang yang dipengaruhi oleh turunnya aktivitas ekonomi
domestic akibat pembatasan aktivitas masyarakat selama pandemic covid-19
serta kontraksi pertumbuhan ekspor ditahun 2020.
NERACA PERDAGANGAN BARANG
NERACA PERDAGANGAN MIGAS

GRAFIK 7
NERACA PERDAGANGAN MIGAS

• Neraca perdagangan migas pada triwulan IV 2020 mencatat defisit neto


sebesar USD1,2 miliar, meningkat dibandingkan defisit pada triwulan
sebelumnya sebesar USD0,7 miliar, namun lebih rendah dibandingkan defisit
triwulan IV 2019 sebesar USD3,2 miliar.

TABEL 6
PERKEMBANGAN EKSPOR MINYAK

• Pada triwulan IV 2020, ekspor minyak tumbuh 24,8% (qtq) menjadi USD 1,2
miliar dari USD 0,9 miliar di triwulan sebelumnya. Peningkatan kinerja ekspor
minyak tersebut terjadi pada ekspor minyak mentah sebesar 96,1% (qtq),
sementara produk kilang mengalami kontraksi 26,3% (qtq).
TABEL 7
PERKEMBANGAN IMPOR MINYAK (f.o.b)

• Impor minyak triwulan IV 2020 tercatat sebesar USD 3 miliar, mengalami


peningkatan secara triwulan (35,9%, qtq), namun terkontraksi secara tahunan
(-45,9%, yoy).

EKSPOR DAN IMPOR GAS


• Ekspor Gas
Ekspor gas pada triwulan IV 2020 tumbuh 15,1% (qtq) menjadi USD 1,2
miliar, setelah mengalami kontraksi 11,5% (qtq) pada triwulan sebelumnya.
Secara tahunan, ekspor gas mengalami kontraksi 33,1% (yoy), lebih rendah
dari kontraksi di triwulan sebelumnya (-37%, yoy).

TABEL 8
PERKEMBANGAN EKSPOR GAS

• Impor Gas
Impor gas pada triwulan IV 2020 tercatat sebesar USD 0,7 miliar, mengalami
peningkatan secara triwulan sebesar 26,3% (qtq) setelah pada triwulan
sebelumnya terkontraksi sebesar 7,9% (qtq).
NERACA PERDAGANGAN JASA

GRAFIK 9
PERKEMBANGAN NERACA PERDAGANGAN JASA

• Neraca perdagangan jasa pada triwulan IV 2020 mengalami defisit sebesar


USD 3,1 miliar lebih dalam dibandingkan dengan defisit pada triwulan
sebelumnya sebesar USD 2,7 miliar. Peningkatan defisit neraca jasa tersebut
antara lain bersumber dari meningkatnya defisit neraca jasa transportasi dan
defisit jasa telekomunikasi komputer dan informasi serta jasa keuangan.
Peningkatan defisit lebih jauh tertahan oleh membaiknya jasa perjalanan yang
mencatat surplus di triwulan IV.
• Secara keseluruhan tahun 2020 defisit neraca perdagangan jasa meningkat
28,8% (yoy) menjadi USD 9,8 Miliar Dari USD 7,6 miliar pada 2019
peningkatan defisit tersebut terutama dipengaruhi oleh surplus jasa perjalanan
yang menurun signifikan (75,3% yoy), baik dari sisi penerimaan maupun
pembayaran.

NERACA PERDAGANGAN PRIMER DAN SEKUNDER


• NERACA PERDAGANGAN PRIMER
Kinerja neraca pendapatan primer pada triwulan IV 2020 defisit sebesar USD
7,5 miliar sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan defisit triwulan 3 2020
USD 7,4 miliar. Namun masih lebih rendah dari defisit triwulan IV 2019
sebesar US 8,3 Miliar. untuk keseluruhan tahun, defisit neraca pendapatan
primer turun dari USD 33,8 miliar pada tahun 2019 menjadi 29 miliar pada
tahun 2020
• NERACA PERDAGANGAN SEKUNDER
Neraca pendapatan sekunder pada triwulan IV 2020 surplus sebesar USD 1,4
miliar relatif sama dengan triwulan sebelumnya. untuk keseluruhan tahun
2020 surplus neraca pendapatan sekunder mencapai USD 5,9 miliar, lebih
rendah dibandingkan surplus tahun 2019 sebsar USD 7,6 miliar.

TRANSAKSI MODAL DAN FINANCIAL

GRAFIK 10
TRANSAKSI MODAL DAN FINANCIAL

• Pada triwulan IV 2020 transaksi modal dan finansial mencatat defisit sebesar
USD 0,9 miliar (-0,3% DARI PDB) berbalik arah dibandingkan triwulan
sebelumnya yang mencatat surplus USD 1 miliar (0,4% dari PDB).
Defisit neraca TMF tersebut disebabkan oleh investasi lainnya yang mencatat
defisit setelah pada triwulan sebelumnya mencatat surplus untuk keseluruhan
tahun 2020 transaksi modal dan finansial pada tahun 2020 mencatat surplus
sebesar USD 7,9 miliar, Lebih rendah dibandingkan capaian tahun 2019
sebesar USD 36,6 miliar terutama disebabkan aliran keluar investasi portofolio
di awal tahun terkait dengan kepanikan pasar keuangan Global terhadap
dampak covid-19 yang meluas ke seluruh dunia.
INVESTASI LANGSUNG

GRAFIK 11
PERKEMBANGAN INVESTASI LANGSUNG

• Pada triwulan IV 2020 langsung mencatat harus surplus sebesar US 4,2 miliar
yang lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2019.
Sementara, investasi langsung pada sisi kewajiban mengalami pertumbuhan
menjadi USD 5,1 miliar dari tahun sebelumnya USD 5 miliar. Adapun hal ini
diakibatkan adanya peningkatan penyertaan modal asing pada perusahaan
disektor industry pengolahan, perdagangan, dan lembagaperantara keuangan.

TABEL 9
PERKEMBANGAN PMA MENURUT SEKTOR EKONOMI
• Secara sektoral aliran masuk modal PMA selama triwulan IV 2020 didominasi
oleh sector perdagangan dan perantara keuangan yang memiliki pangsa pasar
hingga 64%. Berdasarkan data yang dirilis BPKM, realisasi PMA selama
triwulan IV 2020 tercatat Rp111,1 triliun

INVESTASI PORTOFOLIO

GRAFIK 12
PERKEMBANGAN INVESTASI PORTOFOLIO

GRAFIK 13
PERKEMBANGAN POSISI KEPEMILIKAN SBI & SUN OLEH ASING
GRAFIK 14
INVESTASI PORTOFOLIO MENURUT SEKTOR INSTITUSI

• pada triwulan IV 2020 tercatat surplus USD 2,2 miliar. Hal ini dikarenakan
arus masuknya investasi portofolio disisi kewajiban sebesar USD 2,8 miliar
yang berbalik arah dari arus keluar.
Meningkatnya aliran masuk neto dana asing terjadi pada sector public dalam
bentuk surat utang Negara berdenominasi Rupiah yang mencatat inflow
sebesar USD 2,9 miliar.
• Indeks harga saham gabungan secara point-to-point mengalami peningkatan
pada level 5.979 1 dari posisi akhir di triwulan III 2020 dan 4.870,0 dengan
perkembangan tersebut, surplus investasi portofolio pada triwulan IV 2020
disumbang sebagian besar oleh sektor publik yang tercatat neto investasi asing
sebesar USD 2,3 miliar sedangkan investasi portofolio sektor swasta secara
neto mencatat defisit sebesar USD 0,1 miliar.
INVESTASI LAINNYA

GRAFIK 15
PERKEMBANGAN INVESTASI LAINNYA

• Tercatat terjadi defisit sebesar USD 7,5 Miliar terhadap transaksi investasi
lainnya dibandingkan triwulan sebelumnya yang surplus USD 1,5 miliar. Hal
ini terjadi karna defisit disisi asset dan sisi kewajiban yang menjadi defisit.
Tercatat pada tahun 2020, investasi lainnya secara neto tercatat defisit sebesar
USD 10,2 miliar dikarnakan sector swasta yang melakukan penempatan dana
di perbankan, luar negri, rendahnya penarikan pinjaman dan terjadinya neto
pembayaran utang dagang.
GRAFIK 16
TRANSAKSI ASET INVESTASI LAINNYA SEKTOR SWASTA

GRAFIK 17
TRANSAKSI KEWAJIBAN INVESTASI LAINNYA SEKTOR SWASTA

• Pada sisi kewajiban transaksi investasi lainnya sektor swasta pada triwulan IV
2020 mengalami arus keluar neto sebesar USD 1,9 miliar, meningkat
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencatat arus keluar neto
sebesar USD 0,03 miliar, terutama disebabkan oleh pembayaran pinjaman
yang jatuh tempo.
GRAFIK 18
PERKEMBANGAN PINJAMAN LN SEKTOR PUBLIK

• sector public mencatat neto penarikan pinjaman luar negri sebesar USD 1,3
Miliar pada triwulan IV 2020, lebih rendah dibandingkan triwulan
sebelumnya sebesara USD 1,4 miliar. Pembayaran pinjaman luar negri
pemerintah sesuai jadwalnya pada triwulan laporan mencapai USD 1,9 miliar,
sementara penarikan pinjaman luar negri pemerintah, baik dalam bentuk
pinjaman program maupun pinjaman proyek, mencapai USD 3,2 miliar.

INDIKATOR SUSTAINABLE EKSTERNAL


• Kondisi sektor eksternal indonesia pada triwulan iv 2020 relatif terkendali
• Rasio utang luar negri jangka pendek terhadap PDB lebih rendah
• Beberapa indicator yang menunjukan pelemahan
✓ Rasio transaksi berjalan terhadap PDB dan rasio ekspor neto barang
dan jasa terhadap PDB yang lebih rendah
✓ Rasio ekspor dan impor barang dan jasa terhadap PDB tercatat
meningkat
✓ Selain itu, perbaikan pertumbuhan domestic dari -3,5%(yoy) menjadi -
2,2% (yoy) pada triwulan IV 2020.

Anda mungkin juga menyukai