Anda di halaman 1dari 10

PRESENTASI

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


Permasalahan - Permasalahan Akuntansi Temporer
1.ALMAWIA RAJAF
2. ANDI FAUZIAH AMALIAH
3. ELVINA MAUDI HALDIN
4. NURHADI HARIS
5. UCHI ARDIANTI
6. YUNAR ADE SAPUTRA
Materi kontemporer dalam akuntansi publik mencakup berbagai topik terkini yang mempengaruhi praktik akuntansi
publik. Berikut adalah beberapa contoh materi kontemporer dalam akuntansi publik yang penting untuk dipahami:

1. Standar Akuntansi Terbaru: Materi kontemporer akan mencakup pemahaman tentang standar akuntansi terbaru
yang dikeluarkan oleh badan pengatur, seperti International Financial Reporting Standards (IFRS) atau Generally
Accepted Accounting Principles (GAAP) di negara tertentu.

2. Teknologi dan Transformasi Digital: Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara
kerja akuntan publik. Materi kontemporer akan mencakup pemahaman tentang penggunaan teknologi seperti
analisis data besar (big data), kecerdasan buatan (artificial intelligence), otomatisasi proses, dan teknologi cloud
computing dalam praktik akuntansi publik.

3. Audit dan Assurance: Materi kontemporer akan membahas tren terkini dalam audit dan jasa assurance, termasuk
praktik audit berbasis risiko, pengujian kecukupan pengendalian internal, audit berbasis data, dan inovasi dalam
proses audit

4. Etika dan Tanggung Jawab Profesional: Materi kontemporer akan mencakup pemahaman tentang kode etik dan
tanggung jawab profesional yang relevan dalam praktik akuntansi publik. Perubahan dalam tuntutan etika dan
peraturan yang berkaitan dengan integritas, independensi, dan transparansi akan dibahas untuk memastikan
bahwa praktisi akuntansi publik mengikuti standar tertinggi dalam profesinya.

5. Pelaporan Keberlanjutan dan CSR: Dalam era yang semakin peduli terhadap isu-isu lingkungan dan sosial,
materi kontemporer akan membahas pentingnya pelaporan keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan
(Corporate Social Responsibility/CSR) dalam praktik akuntansi publik. Pelaporan keberlanjutan melibatkan
pengukuran, pelaporan, dan pengungkapan dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi perusahaan.
PERMASALAHAN-PERMASALAHAN EKONOMI
KONTEMPORER DI DUNIA

Dana Moneter Internasional (IMF) membunyikan alarm atas ekonomi


dunia, memperingatkan bahwa ekonomi dunia akan menghadapi masa
''genting‟ pada tahun 2020 mendatang. IMF menyebutkan perlambatan terjad hampir
di 90% kawasan di dunia. IMF pun memangkas proyeksi
pertumbuhan ekonomi global di 2019 menjadi 3% di Oktober lalu, dari
sebelumnya 3,3% di April dan 3,5% di Januari.

Perang dagang menjadi salah satu faktor yang menyebabkan


kestidakstabilan, yang menekan ekspor dan manufaktur sejumlah negara.
Prediksi IMF ini bukan isapan jempol semata. Banyak negara memang
menunjukkan penurunan produk domestik bruto (PDB) di sepanjang kuartal
III-2019 ini. Dan, rata-rata memang menyalahkan perang dagang, selain
sejumlah hal lain seperti krisis geopolitik karena ketidakpastian keluarnya
Inggris dari Uni Eropa tanpa kesepakatan dan Asia karena demo Hong Kong
NEGARA YANG MENGALAMI PERLAMBATAN PERTUMBUHAN EKONOMI ANTARA LAIN YAITU
 Jepang, yang mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi kuartal III-2019 sebesar 0,2% secara kuartalan yang
disetahunkan (annualized). Jauh melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang mampu tumbuh 1,8% dan
menjadi laju pertumbuhan terlemah sejak kuartal III-2018. Ekspor jepang terpukul karena perang dagang dengan
Korea Selatan dan terdampak perang dagang AS-China. Penjualan ritel pada Oktober tumbuh 7,2% year-on-year
(YoY). Melambat dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 7,8% YoY dan menjadi laju terlemah sejak April.
Kemudian output industrial China pada Oktober naik 4,7% YoY Melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang
tumbuh 5,8% YoY dan jauh di bawah konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu 5,4%.

 China, sedang menghadapi situasi ekonomi yang kompleks, dengan tekanan penurunan di dalam ne cgerinya. Para
analis memberi peringatan ekonomi China bisa menghadapi kondisi terparah dalam tiga dekade terakhir. Berharap
ada kebijakan pelonggaran moneter lebih lanjut di china. Data negatif juga ditunjukkan pada harga barang yang
diproduksi pabrik-pabrik di China, yang dalam angka terendah dalam tiga tahun terakhir. Harapan penyelamat
ekonomi China adalah kesepakatan dagang akan terjadi dengan AS
PERMASALAHAN-PERMASALAHAN EKONOMI KONTEMPORER DI INDONESIA
Permasalahan ekonomi yang terjadi di suatu negara dapat memperlambat laju pertumbuhan
ekonomi. Di Indonesia permasalahan ekonomi dapat menghambat terwujudnya kesejahteraan
masyarakat. Beberapa permasalahan ekonomi Indonesia sebagai berikut

• Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi


• Utang Luar Negeri
• Defisit Anggaran
• Ketidakmampuan Industrial
MASALAH DEFISIT TRANSAKSI BERJALAN
Neraca Transaksi berjalan merupakan komponen dari neraca pembayaran, yang
didalamnya terdapat neraca perdagangan, neraca jasa, dan transfer payment yang akan
mempengaruhi posisi cadangan devisa Indonesia dan nilai tukar rupiah pada
akhirnya.Defisit transaksi berjalan adalah suatu kondisi dimana angka pertumbuhan
impor lebih tinggi dibandingkan angka pertumbuhan ekspor

Indonesia selalu berhadapan dengan permasalahan menahun sejak orde baru


yaitu tingkat produktivitas yang sangat rendah. Kemudian ketergantungan pada
impor bahan bakar minyak. Dua permasalahan ini akan terus menghantui nilai
pergerakan Rupiah, inflasi dan keuangan negara. Minimnya pendapatan negara dari
sektor pajak, yang disebabkan oleh rendahnya nilai ekspor akan terus menggerus
keuangan negara
Sementara itu, untuk meningkatkan produktivitas yang berbasis teknologi
terapan dibutuhkan kualitas sumber daya manusia yang tinggi. Kalau dilihat
dari kondisi pembangunan sumber daya manusia dari tingkat competitiveness index
di tahun 2018 menunjukkan Indonesia berada di posisi ke 45 jauh tertinggal dari
negara tetangga terdekat seperti Thailand, Malaysia dan Singapura, meskipun dalam
kurung sepuluh tahun Indonesia sudah naik 10 digit dari posisi 55 ke 45

Selain itu kondisi ekonomi politik global termasuk perang dagang


Amerika dan Tiongkok, kemungkinan besar masih akan terus berlangsung
sampai tahun 2020. Oleh karena itu, Indonesia tidak bisa berharap banyak
pada pergerakan ekonomi dunia, malah pemerintah harus mengantisipasi
perubahan perekonomian dunia yang menunjukkan pergerakan ke krisis
finansial di tahun 2020
MASALAH DEFISIT BPJS KESEHATAN
Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan selalu mencatatkan defisit keuangan setiap
tahun sejak lembaga tersebut didirikan pada 2014. Angkanya bahkan setiap tahun mengalami peningkatan. Pada
2014, defisit keuangan yang dialami BPJS Kesehatan hanya mencapai Rp 1,9 triliun. Kemudian di tahun 2015,
melonjak menjadi Rp 9,4 triliun. Lalu turun pada 2016 menjadi Rp 6,7 triliun dan kembali melonjak menjadi Rp
13,8 triliun pada 2017. Sementara tahun lalu, defisit BPJS Kesehatan mencapai Rp 9,1 triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan terdapat empat akar masalah defisit BPJS Kesehatan,
diantaranya yaitu:
1. Struktur iuran BPJS masih di bawah perhitungan aktuaria atau underpriced.
2. Banyaknya Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) dari sektor mandiri atau informal yang hanya mendaftar
pada saat sakit lalu berhenti membayar iuran setelah mendapatkan layanan kesehatan. Hal ini, menurut dia, tentu
harus diantisipasi dengan memperbaiki kebijakan.
3. Tingkat keaktifan peserta mandiri atau informal yang cukup rendah atau hanya sekitar 54%. Sementara,
tingkat utilisasi atau penggunaannya dinilai Sri Mulyani sangat tinggi.
4. Beban pembiayaan BPJS Kesehatan pada penyakit katastropik yang sangat besar. Tercatat, beban pembiayaan
mencapai lebih dari 20% dari total biaya manfaat
Maka dari itu, perlu dilakukan beberapa upaya mendukung keberlanjutan
program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Upaya tersebut antara lain berupa
perbaikan sistem dan manajemen JKN, penguatan peranan pemerintah daerah, dan
penyesuaian iuran peserta JKN. Dari sisi perbaikan sistem dan manajemen JKN, perlu
dilakukan perbaikan database peserta, optimalisasi kepesertaan badan usaha, serta
perbaikan sistem pembayaran dan pemanfaatan dana kapitasi. Ini karena ada beberapa
badan usaha yang kadang sudah mendaftar tapi jumlah karyawannya dikurang-
kurangi. Atau badan usaha yang melaporkan gaji pegawainya direndah-rendahin
karena tadi persentasi 5% dari penghasilan tetap mereka

Pemda dinilai perlu memberikan dukungan peningkatan kepesertaan JKN,


pembiayaan JKN, penguatan promotive, preventif, dan supply side.
Sementara di sisi penyesuaian iuran, peserta JKN perlu melakukan proses
penyesuaian kenaikan iuran
KESIMPULAN
Permasalahan ekonomi saat ini yang sedang terjadi pada ekonomi dunia yaitu melambatnya
pertumbuhan ekonomi dunia. Hal tersebut terjadi karena adanya perang dagang antar negara
terutama AS dan China, kemudian juga adanya geopolitik karena ketidakpastian keluarnya Inggris
dari Uni Eropa tanpa kesepakatan. Permasalahan ekonomi saat ini yang sedang terjadi di Indonesia
antara lain: rendahnya pertumbuhan ekonomi, utang luar negeri, defisit anggaran, dan
ketidakmampuan industrial. Permasalahan ekonomi di Indonesia yang saat ini tengah ramai
menjadi perbincangan adalah masalah defisit neraca transaksi berjalan dan defisit BPJS kesehatan.
Defisit neraca transaksi berjalan dikarenakan impor yang dilakukan Indonesia lebih besar dari
pada ekspornya. Produktivitas masyarakat Indonesia memang masih rendah dan harus ditigkatkan
untuk mendorong laju ekspor. Defisit BPJS kesehatan, terjadi karena struktur iuran BPJS yang
masih di bawah perhitungan aktuaria atau underpriced, banyaknya Peserta Bukan Penerima Upah
(PBPU) dari sektor mandiri atau informal yang hanya mendaftar pada saat sakit lalu berhenti
membayar iuran setelah mendapatkan layanan kesehatan, tingkat keaktifan peserta mandiri atau
informal yang rendah, dan Beban pembiayaan BPJS Kesehatan pada penyakit katastropik yang
sangat besar.

Anda mungkin juga menyukai