Anda di halaman 1dari 5

,TUGAS MENELAAH STRUKTUR TEKS CERITA INSPIRATIF

1. Bacalah teks cerita berjudul “Mangkuk Kayu” dengan saksama!


2. Telaah struktur teks cerita inspiratif tersebut (paragraf nomor berapa yang merupakan
orientasi, perumitan peristiwa , komplikasi, resolusi. dan koda) kemudian tuliskan pada
tabel yang tersedia !

Mangkuk Kayu
(1) Seorang lelaki tua tinggal bersama anak laki-lakinya, menantu dan cucunya yang baru berusia
4 tahun. Tangan lelaki tua itu selalu gemetar, matanya kabur dan jalannya pun tertatih-tatih.

(2) Kebiasaan keluarga ini selalu makan bersama di ruang makan. Tangan sang kakek yang
selalu gemetar sangat kesulitan memasukkan makanan ke mulutnya. Akibatnya, setiap makanan atau
minuman yang dia pegang menjadi tumpah. Sang kakek sudah berusaha untuk tidak melakukan
kesalahan. Akan tetapi, hal itu sangat sulit dilakukannya. Sampai suatu ketika dia mengambil segelas
air susu dan gelasnya terjatuh dan tumpah membasahi meja makan. Hal itu membuat anak dan
menantunya merasa jengkel.

(3) "Kita harus berbuat sesuatu terhadap ayah,” kata sang anak kepada istrinya di kamar
menjelang tidur. “Aku sudah tidak sabar lagi dengan kekacauan yang dilakukan ayah: menumpahkan
air susu, jika mengunyah selalu berbunyi, belum lagi percilan makanan yang berjatuhan ke lantai, ke
meja, ke bajunya. Jijik aku melihatnya!"

(4) Kemudian suami istri tersebut menyediakan meja kecil di sudut ruangan. Di meja inilah sang
kakek makan seorang diri. Karena ketakberdayaannya, setiap hari ada saja barang yang pecah.
Kadang piring, kadang gelas, atau mangkuk sayur. Sang anak dan menantu semakin jengkel dan
kadang memarahi lelaki tua itu. Akhirnya, mereka mengganti peralatan makan untuk ayahnya dengan
bahan yang terbuat dari kayu.

(5) Lelaki tua itu hanya bisa menerima perlakuan anaknya, meskipun di dalamnya hatinya dia
merasa sedih. Terkadang tampak matanya berkaca-kaca menyaksikan keakraban anak menantunya
di meja makan. Apalagi ketika melihat sang cucu yang kerap tersenyum padanya.

(6) Suatu petang, sebelum makan malam, lelaki tua itu menyaksikan anak lelakinya bermainmain
dengan potongan-potongan kayu bersama cucunya di lantai. “Wah, sedang membuat apa, Nak?
Asik benar!"tanya anak lelaki itu. Anak berusia 4 tahun itu spontan menjawab, “Aku sedang membuat
mangkuk kecil untuk makan papa dan mama bila aku sudah besar nanti.”

(7) Kata-kata si anak ini langsung menampar kedua orang tuanya sehingga mereka tidak bisa
berkata-kata lagi. Mereka terdiam dan merenungkan apa yang telah dilihatkan kepada anaknya, air
mata mulai mengalir membasahi pipi keduanya. Kini mereka sadar terhadap kesalahan yang telah
dilakukan terhadap ayahnya.

(8) Setelah kejadian itu, sang anak selalu memegang dengan lembut tangan sang ayah dan
membimbingnya ke arah meja makan keluarga. Mereka selalu makan bersama. Mereka menyadari
bahwa bagaimanapun keadaan lelaki tua di hadapan mereka, dia tetaplah orang tua yang harus
dihormati dan disayangi.
STRUKTUR NOMOR ALASA
PARAGRAF N

Orientasi Paragraf Paragraf ini


nomor 1 berisi
pengenal an carita u
yait
pengenal an tokoh lel
aki tua
,anak lel akinya,
menantu,
dan
cucu.

Perumit an perist iwa Paragraf nomor 2 Karena pada –


dan 3 paragraf
Nomor 2 dan 3 ini
sudah mul ai di
ceritakan masalah yan
g ada
di dalam cerita. Yaitu
Sang
Kakek yang kesulitan
pada
saat ia makan. Ia terk
adang
memecahkan n
peralata
makan, membuat mej a
jadi
kotor, sehingga
membuat
anak & mertua nya m
enjadi
jengkel. Kemudian se
makin
lama masalah se
makin
rumit dan menjadi
jadi.

Komplikasi Paragraf nomor 4 Paragraf nomor 4 i


dan 5 dan 5 ini
disebut komplikasi k
arena
paragraf paragraf
ini
mengandung puncak
konflik
dari cerita tersebut.
Yaitu
sang anak sudah
sangat
tidak sabaran dan a kh
irnya
menjadi durhaka de
ngan
orang tuanya yang su
dah
tua tersebut. Sang k
akek
dipisahkan
tempat
makannya di ujung ru
angan
& tidak diurus lagi oleh
si
anak. Sehingga sang
kakek
menjadi sangat
sedih.

Resolusi Paragraf nomor 6 Karena paragraph


dan 7 nomor 6 dan 7 ini berisi
tentang rangkaian peri
stiwa
yang menyadarkan
sang
anak yang durhaka di
ta
agar sabar &
kembali
melakukan
kebaika n
kepada ayahnya.
Melalui
serangkaian
peristiwa,
dengan cucunya, anak
sang
kakek tersebut
menjadi
sadar, bahwa apa
yang
dilakukannya itu
adalah
salah. Berbakti
kepada
kedua orang tua
merupakan
kewajiban nya
seumur
hidup. Dan ia
mendapat
pelajaran bagaimana
jika
saat tua nanti
ia
diperlakukan dengan
hal
yang sama oleh
anaknya. Ia
tidak ingin hal itu
terjadi.

koda Paragraf Paragraf ke 8 ini


nomor 8 berisi
tentang koda.
Yaitu
pelajaran yang dapat
kita
ambil dari cerita ini.
Pada
paragraf ini
diceritakan
bahwa sang anak
sudah
menyesali
kelakuannya
terhadap orang tuanya
yang
sudah tua tadi. Ia Ia
kembali
membawa ayahnya
yang
sudah tua ke meja
makan
untuk kembali
maka n
bersama sama. Ia
juga
mengurus sang
ayah
dengan perilaku
&
perkataan yang
lembut.
juga
berjanji,
bagaimanapun ke
adaan
ayahnya, ia akan
tetap
mengurusnya dengan
ikhlas
dan sepenuh
hati.

NAMA SISWA :SALWA AURELI MAHARANI


KELAS : 9A

Anda mungkin juga menyukai