Anda di halaman 1dari 7

Materi : Teks Cerita Inspiratif

Pilihan Ganda

Simak kutipan cerita berikut! kawasan sekolah.


(3) Bisa saja orang mencurigai
.... segerombolan anak tersebut
(1) "Bu, aku malu kepada Allah! Dia melakukan hal yang tidak diinginkan
seperti merokok.
hanya menerima 10 ribu tapi begitu (4) Jika Anda melihat perbuatan anak-
bersyukurnya kepada Allah dan berterima anak tersebut tentu saja akan ikut
kasih kepadaku. Kalau memang demikian, tergerak hatinya untuk turut
siapakah yang pantas masuk ke dalam membantu meringankan beban
tunawisma tersebut, bukan?
surga Allah, apakah dia yang menerima 10 (5) Pada suatu hari, terdapat
ribu dengan syukur yang luar biasa, segerombolan anak-anak sekolah yang
ataukah aku yang menerima jumlah lebih pergi ke area belakang sekolahnya
banyak dari itu namun sedikitpun aku tak ketika waktu istirahat tiba.
berucap hamdalah?” Susunan yang tepat dari kutipan cerita
inspiratif tersebut adalah....
(2) Budiman mengakhiri kalimatnya A. (5) - (1) - (3) - (2) - (4)
dengan suara yang terbata-bata dan B. (5) - (3) - (4) - (2) - (1)
beberapa bulir air mata yang menetes. C. (5) - (2) - (1) - (3) - (4)
D. (5) - (4) - (2) - (3) - (1)
Istrinya pun menjadi lemas setelah
menyadari betapa selama ini kurang 4. Bacalah kutipan cerita berikut
bersyukur sebagai hamba. dengan seksama!
Suatu hari, karena begitu laparnya, ia
1. Paragraf nomor (1) tersebut makan semua makanan yang ada di
merupakan bagian .... meja, termasuk jatah makanan kedua
A. Orientasi orang tuanya. Sepulang dari ladang,
B. Perumitan peristiwa bapaknya yang lapar mendapati meja
C. Komplikasi yang kosong tak ada makanan.
D. Resolusi Marahlah hatinya, karena tidak bisa
menguasai diri, keluarlah kata-katanya
2. Paragraf nomor (2) tersebut yang kasar. "Dasar anak keturunan
merupakan bagian .... ikan!" Seketika itu juga, isteri dan
A. Perumitan peristiwa anaknya hilang dengan gaib. Ia
B. Komplikasi menyesal atas perbuatannya. Karena
C. Resolusi ucapannya tersebut, ia telah
D. Koda melanggar janji pada isterinya.

3. Simaklah kutipan cerita inspiratif Amanat kutipan cerita tersebut adalah


berikut! ...
(1) Tentunya hal tersebut akan A. Karena nila setitik akan rusak susu
membuat orang lain merasa curiga sebelanga.
melihatnya. B. Jangan mudah marah agar tidak
(2) Namun nyatanya dugaannya salah menyesal.
besar, ternyata anak-anak sekolah C. Selesaikan segala persoalan
tersebut sedang membagi-bagikan dengan bermusyawarah.
baju bekas dan makanan kepada D. Biasakan hidup sederhana jangan
seorang bapak tunawisma yang foya-foya.
biasanya sering berkeliaran di
5. Bacalah kutipan cerita berikut! 7. Bacalah kutipan cerita berikut!
"Jangan tanya bagaimana hidup di "Maafkan saya, Rinda. Saya memang
kota, jangan paksa aku untuk khilaf waktu itu," kataku pelan.
mengisahkannya. Sudahlah! Mending Akhirnya muncul juga kata-kata itu
kita bicara yang lain saja,” buru-buru setelah beberapa waktu tak jua ada
kalimat itu meluncur dari bibirku keberanian untuk mengatakannya. Ya,
sebelum Parjo sempat aku memang harus minta maaf. Aku
menanyakannya. Bukannya enggan, sadar, sikap dan kata-kataku tempo
takutnya kisah kota malah hari terhadapnya tentu saja telah
membebaninya. Bagaimana tidak, membuatnya marah dan sakit hati.
setengah lima pagi aku harus sudah Dan kali ini aku sudah bersiap untuk
bangun, mandi dan bergegas pergi ke menerima perlakuan dan makian
ujung gang kampung tempat aku paling kasar sekalipun dari mulut
mengontrak sebuah rumah sederhana Rinda.
di sana sebelum jam menunjukkan Rinda diam sejenak, lalau
pukup lima. Telat sedikit saja bisa memandangku tajam. Tetapi tak
ketinggalan bus jemputan perusahaan berapa lama, kulihat ekspresi Rinda
tempatku bekerja. Belum lagi, bahaya seperti tengah menahan tawa.
yang harus kulalui.
Amanat kutipan cerita tersebut adalah
Amanat kutipan cerita tersebut adalah ...
... A. Hadapilah segala permasalahan
A. Tuturkan kondisi hidup di kota dengan senyuman.
kepada setiap orang yang terdekat. B. Memberi maaf tidak harus
B. Sampaikan pengalaman hidup di diucapkan dengan kata-kata.
kota dengan bijaksana. C. Jangan takut meminta maaf jika
C. Hadapi hidup ini dengan tegar dan melakukan kesalahan.
bersemangat. D. Saling bermaaf-maafan dalam
D. Bantu teman lama di desa dengan persahabatan
ikhlas.
8. Bacalah kutipan teks cerita berikut!
6. Bacalah kutipan cerita berikut! Kalau tidak, tentu telah berkurang satu
“Hai Merak, bulumu begitu bagus, lowongan kerja untuk tukang kebun
bagaimana bisa kau memiliki bulu keliling seperti dia. Dua hari yang lalu
sebagus itu?” tanya kancil penasaran. itu kukemas pakaian-pakaian bekas
“Semua itu karena pemberian Yang anak-anak yang sudah tidak muat lagi
Mahakuasa, aku hanya mereka kenakan. Aku yang
mensyukurinya.” menyisihkan pakaian-pakaian tua
“Ah, bohong kamu pasti tahu cara milikku, begitu juga milik istriku.
mendapatkan bulu-bulu indah itu,” Pakaian-pakaian bekas itu kuberikan
kancil tidak percaya kuasa Tuhan. Ia kepadanya, di samping upah yang dia
ingin memiliki bulu merak. terima. Kami sebenarnya bukanlah
Kancil tidak sabar dia menginginkan orang yang mampu. Tapi kebiasaan
bulu merak lalu Merak pun seperti itu telah ditanamkan orang
menempelkan bulunya di tubuh kancil tuaku sejak aku masih kecil.
dengan getah karet.
Amanat yang sesuai dengan kutipan
Amanat kutipan cerita tersebut adalah cerita tersebut adalah ...
... A. Kita harus menghormati orang
A. Hidup harus dinikmati. lain!
B. Hidup tidak boleh puas. B. Harus berbagi rezeki dengan orang
C. Mensyukuri pemberian Tuhan. lain!
D. Jangan menyalahkan orang lain. C. Haruslah tolong menolong dalam
hidup!
D. Jangan berprasangka buruk pada
orang lain! “Mulai hari ini Bapak akan
memegang sementara ponsel ini kalau
9. Bacalah kutipan teks cerpen berikut! kamu ingin ponsel ini kembali, temui
Saat pelajaran dimulai Rio Bapak bersama orang tua kamu besok
hanya fokus pada ponselnya saja. “Rio, di ruang guru,” kata Pak Widi. Pak
ssst Rio udah berhenti main ponselnya, Widi pun langsung melanjutkan
“Tegur Fikri kepada Rio dengan nada pelajaran hingga bel istirahat berbunyi.
pelan. “Kenapa? Tanggung ini lagi seru
mainnya,” Jawab Rio. “Ayo, fokus pada Amanat yang tepat untuk kutipan
pelajaran,” Tegur Fikri kepada Rio. cerpen tersebut adalah ...
Ternyata diam-diam Pak Widi A. Kita harus jujur dalam bersikap!
memperhatikan mereka yang sedang B. Saat belajar harus konsentrasi!
berbisik-bisik itu. “Fikri dan Rio apa C. Kita harus berbagi dengan sesama!
yang kalian bicarakan? Dari tadi kalian D. Meminjam milik orang lain harus
hanya berbicara saja.” Tegur Pak Widi permisi!
kepada mereka berdua. “Nggh ini, Pak
si Rio... si Rio ...” jawab Fikri dengan 10. Bacalah kutipan cerpen berikut!
ragu-ragu. “Ada apa dengan Rio Fikri?” (1) Sekembalinya ayahku dari
potongnya. “Si Rio dari tadi tidak undangan guru mengajiku, aku dibawa
memperhatikan saat Bapak menjelaskan pulang. (2) Di rumah lima jari mendarat
tadi,” jawab Fikri. “Apa benar Rio di pipiku. (3) Ayahku berteriak,
kamu tidak memperhatikan saat Bapak kobaran api membakar langit
menejelaskan di papan tulis tadi?” kepalanya, “Masih mau mencuri
Tanya Pak Widi kepada Rio. “I... iya lagi?”(4) “Tidak!” Jawabku penuh
Pak,” jawab Rio dengan terbata-bata. ketakutan. Air mataku pun
Tanpa pikir panjang Pak Widi berguguran.(5) “Kalau ternyata mencuri
segera bergegas menuju tempat duduk lagi. bagaimana?” (6) Aku diam. Aku
mereka bedua. “Coba keluarkan menyerahkan jawabannya kepada ayah.
ponselmu, tegur Pak Widi kepada Rio
dengan nada tinggi. “B... baik ini, Pak,” Amanat yang terdapat pada kutipan
sahut Rio sambil mengeluarkan ponsel cerpen tersebut adalah ...
dan memberikan kepada Pak Widi. A. Jangan mencuri karena tidak baik!
“Pasti ponsel ini yang membuat kamu B. Sebaiknya diam jika dinasihati
tidak memperhatikan Bapak tadi, benar orang tua!
bukan?” tanya Pak Widi. “Iya Pak,” C. Jika dimarahi ayah haruslah
jawabnya dengan lesu dan menahan menangis!
malu. D. Jangan membuat kesal orang tua!

Uraian
Bacalah cerita rakyat berikut!
Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman. Dore itu ia
menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah
toko swalayan. Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastic belanjaan.
Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita
pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. Wanita pengemis itu berkata kepada
istri Budiman,” Beri kami sedekah,Bu!”
Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu ia menyodorkan selembar uang
kertas berjumlah 1000 rupiah. Wanita pengemis itu lalu menerimanya. Tatkala tahu
jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke
mulutnya. Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan
jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya, seolah ia ingin berkata ,”Aku dan anakku ini sudah
berhari-hari tidak makan, tolong beri kami tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan!”
Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan
gerak tangannya seolah berkata, “Tidak …tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah
untukmu!” Ironisnya meski tidak menambahkan sedekahnya, istri dan putrinya Budiman
malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan. Pada kesempatan yang
sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu
memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mengecek saldo rekening dia.
Di depan ATM, Ia memasukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol
informasi saldo. Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman
menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam
rekening. Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan
ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang
berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompetnya. Uang itu
kemudia ia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita yang tadi meminta tambahan sedekah.
Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia.
Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-
kalimat penuh kesungguhan : “Alahmdulillah … Alhamdulillah … Alhamdulillah…
Terimakasih tuan!” Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga.
Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan
karunia keluarga sakinah, mawaddah, warahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yag
sholeh dan sholehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak
nanti di surga!”
Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan.
Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terimakasih saja. Namun , apa
yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan
membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, “Dik,
Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga …!”
Deggg …!!!!!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupaya wanita tadi
sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus kemudian
mata Budiman membuntuti kepergianmereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu
masuk ke sebuah warung tegal untuk makan disana.
Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali
lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman kini mulai berkaca-kca dan istrinya
pun mengetahui itu. “Ada apa pak?” Istrinya bertanya.
Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan : “Aku baru saja
menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!”
Awalnya istri Budiman hamper tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia
memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis. Namun Budiman kemudian
melanjutkan kalimatnya:
“Bu …, aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia
berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan
aku, mendoakan dirimu, anak-anak, dan keluarga kita. Panjaaan sekali ia berdoa!
Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian
hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saataku mengecek saldo dan
ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu
rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa
bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.
Bu ….., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia
kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas
masuk ke dalam surga Alla, apakah dia yang menerima 10 ribu denga syukur yang luar biasa,
ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap
hamdalah.”
Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir
air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini
kurang bersyukur sebagai hamba. Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang kerap lalai
atas segala nikmat-Mu.

1. Datalah ungkapan simpati, kepedulian, empati atau perasaan pribadi dari teks cerita
inspiratif di atas!
Ungkapan Bukti Kalimat

Simpati

Kepedulian

Empati

Perasaan tokoh
2. Tanggapi isi ungkapan simpati, kepedulian, empati, dan perasaan pribadi dari teks cerita
inspiratif dengan alasan yang logis dengan menjawab pertanyaan dibawah ini!
a. Kesan apa yang kamu dapatkan setelah membaca tulisan tersebut?

b. Rasa empati (merasakan apa yang dirasakan orang lain) apa yang ada?

c. Pelajaran apa yang kamu dapatkan dari cerita tersebut?

d. Apa yang akan kamu jadikan pedoman hidup berdasrkan pelajaran yang diambil dari
cerita itu?

3. Tentukan pokok pikiran tiap pargraf dari teks cerita inspiratif tersebut!
Paragraf Uraian Pokok Pikiran
1

9
10

11

12

13

14

15

4. Simpulkan teks cerita inspiratif tersebut adalah

5. Sebutkan ciri-ciri teks inspiratif

6. Jelaskan perbedaan empati, simpati, dan kepedulian dengan menggunakan bahasa


sendiri!

Anda mungkin juga menyukai