Anda di halaman 1dari 1

THE FINE LINE RECAP.

Dibuka dengan keadaan rumah sakit didalam ruangan psikiater yang dimana disana terdapat calv
mangoth si pemeran utama yang berkonsultasi terhadap kondisi psikologisnya kepada seorang
psikiater bersama marrine Adam,mereka tampak membicarakan tentang keluh kesah si
pasien,Calvin,yang mengakui sulit sekali untuk beradaptasi terhadap perubahan dirinya sejak 2
tahun yang lalu yang dimana si calv ini mempunya teman imajinasinya sedari kecil bernama Defen
Alexandr Marsaw,dia digambarkan sebagai orang yang rapih dan berkharisma murah senyum dan
selalu memakai seragam dan berdiam tempat di bukit yang ia sebut the village of the blue
eyes,singkatnya disini calv harus melapor perkembangannya sebulan sekali kepada marrine dan
memang si marrine ini sudah menjadi orang yang sangat akrab terhadapnya.

Disitu kita melihat timeline waktu yang berjalan mundur ke tahun tanda tanya dimana disana
diperlihatkan landscape bukit yang tampak seperti flashback si calv disaat kecil bersama Defen yang
agatar umur mereka sangat beda ibarat ayah dan anak...di scene tersebut calv berkeluh kesah akan
dirinya yang tidak ingin pulang kerumah akibat perdebatan keluarganya dirumah yang sangat
konflik,namun dia tidak menjelaskan lebih lengkap persoalan apa yang ditengkarkan
keluarganya,disitu kita bisa melihat Defen yang tampak terlihat peranan baiknya layaknya seorang
bapak yang sedang mencari solusi untuk si calv,setelah mereka berbincang di indahnya alam
tersebut mendadak si calv terbangun dari tidurnya di waktu sekarang,dia terbangun disebuah mobil
fan yang ia jadikan sebagai rumahnya selama ±2 tahun itu,dia terbangun dan keluar untuk melihat
apakah Jacob(sahabat berkendaranya) sudah terbangun dari tidur atau belum,tampaknya dia sudah
2 hari berkelana di Padang Rastari bersama sahabatnya si Jacob dan juga yang lainnya,tampaknya
kurun waktu antara dia di rumah sakit dan sekarang cukup terpisah jauh karena melihat jenggot calv
yang mulai lebat.

Scene berikutnya melihatkan calv dan Jacob berbincang soal kemana tujuan mereka pergi setelah
ini,si calv juga menjelaskan bahwa dia ditelpon terus terusan oleh kakaknya bernama Joseph yang
dicurigainya ingin si calv menginap dirumahnya saja,namun calv menjelaskan juga betapa bencinya
dia untuk tau segala hal tentang keluarganya,si Jacob,yang tengah terbangun dan melamun karena
kantuknya tidak hilang-hilang menjelaskan bahwa ia dan calv kemungkinan akan pergi ke kota
bainhilk disana mereka bisa mencari bekal untuk perjalanan mereka selanjutnya

Pada scene setelahnya tampak si calv memegang kertas yang berisi no telepon yang kemungkinan
itu no telp si kakak atau siapa lah itu,dia lalu merenung 3 menit hingga scene di cut setelah itu kita di
flashback kembali ke adegan calv si kecil dan Defen yang berziarah ke makam si anak Defen,Mike,si
Defen tak menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada anaknya,namun setelah Duka yang mereka
alami mereka bersepeda ke pasar kecil untuk membeli makanan ringan,diterangkan disana bahwa si
Defen tak menyukai kopi,meskipun terdengar sepele namun ini akan berpengaruh ke scene yang
akan datang.

Setelah mereka asik berjalan jalan

Anda mungkin juga menyukai