Anda di halaman 1dari 32

PROSEDUR PENGAJUAN (PEMBERIAN) KREDIT

KARYAWAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)


DI PT. BPR BANDUNG KIDUL CABANG CIBEUREUM

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Dalam Menyelesaikan


Pendidikan Pada Sekolah Menengah Kejuruan Itikurih Hibarna Ciparay
Tahun Pelajaran 2019/2020

Disusun Oleh:
LAELA SARI
NIS:

PROGRAM STUDI
PERBANKAN BISNIS DAN MANAJEMEN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ITIKURIH HIBARNA
2020
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

PROSEDUR PENGAJUAN (PEMBERIAN)


KREDIT KARYAWAN
DI PT BPR BANDUNG KIDUL CAB.CIBEUREM

Oleh:

LAELA SARI
NIS:

Laporan ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan Praktek


Kerja Industri (PRAKERIN) di PT. BPR Bandung Kidul Cab.Cibeureum. Yang
disetujui dan di sahkan oleh:

Ka.Komp.keahlian Perbankan Pembimbing

Selly Windi Nurhayati,S.pd HanifahListiawati, S.Pd

Mengetahui:

Kepala Sekolah Wakasek Hubin

Drs. Sonson Sukarsa Atep Sobarudin,


S.ST.
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN

PROSEDUR PENGAJUAN (PEMBERIAN ) REDIT NON


ANGGOTA
DI PT BPR BANDUNG KIDUL CAB.CIBEUREM

Oleh:
LAELA SARI
NIS:

Laporan ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan Praktek


Kerja Industri (PRAKERIN) di PT. BPR Bandung Kidul Cab.Cibeureum. Yang
disetujui dan di sahkan oleh:
Mengetahui
Pimpinan Cabang Pembimbing
PT.BPR Bandung Kidul

Cepi Faizal Rizal.,SE Cecep Rochmat Saefudin


LEMBAR PENGUJI LAPORAN

PROSEDUR PENGAJUAN (PEMBERIAN ) KREDIT


KARYAWAN
DI PT BPR BANDUNG KIDUL CAB.CIBEUREM

Oleh:
LAELA SARI
NIS:

Laporan ini telah di presentasikan dan di pertanggung jawabkan pada


sidang PRAKERIN SMK Itikurih Hibarna Ciparay Tahun 2019/2020 di hadapan
penguji pada:

Hari/Tanggal :
Bertempat di :
Penguji I Penguji II

....................................... .......................................
Mengetahui:
Ka.Komp.Keahlian Perbankan

Selly windi Nurhayati,S.pd

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT atas segala rahmat
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) untuk memenuhi persyaratan Ujian Nasional (UN).
Dalam penyusunan laporan ini penyusun mengambil judul “PROSEDUR
PENGAJUAN (PEMBERIAN) KREDIT KARYAWAN DI PT. BPR
BANDUNG KIDUL CABANG CIBEUREUM”. Judul tersebut di ambil dari
hasil PRAKERIN yang penulis lakukan selama dua bulan terhitung dari tanggal
13 Januari 2020 sampai dengan 03 Maret 2020 selama penulis melaksanakan
PRAKERIN, penulis mendapatkan banyak manfaat dan pengalaman berharga
sehingga dari pengalaman ini penulis dapat menyusun laporan ini.
Selama melaksanakan PRAKERIN dan penyusunan laporan ini penulis
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
dengan rasa hormat  penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Sonson sukarsa selaku kepala sekolah SMK ITIKURIH
HIBARNA.

2. Ibu Hanifah Listiawati selaku pembimbing yang telah bersedia


memberikan waktunya untuk membimbing penyusun dalam praktek
kerja industri (prakerin) maupun dalam penyusun laporan Praktek
Kerja Industri (Prakerin).

3. Ibu Selly windi nurhayati,S.pd selaku wakasek HUBIN sebagai


motivator yang telah memberikan dukungan, arahan serta bimbingan
kepada penyusun selama pelaksanaan prakerin.

4. Bapak Cepi Faizal Rizal.,SE selaku Pimpinan PT. BPR Bandung


Kidul Cabang Cibeureum telah memberi izin, dukungan serta
kesempatan kepada penyusun untuk melaksanakan Prakerin di PT.
BPR Bandung Kidul Cabang Cibeureum yang telah Bapak pimpin.

5. Bapak Cecep Rochmat Saefudin selaku pembimbing dari PT BPR


Bandung Kidul cabang cibeureum terimakasih atas bimbingan, arahan,
serta kerjasamanya.
6. Bapak Rudi Karyadi, Selaku Administrasi Kredit di PT.BPR Bandung
Kidul Cabang Cibeureum.

7. Seluruh staf direksi karyawan dan karyawati PT BPR Bandung Kidul


cabang cibeureum.

8. Semua pihak yang tidak bisa penyusun sebutkan satu persatu.

Ciparay, Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI ..................................................................................... I
KATA PENGANTAR ....................................................................... II
DAFTAR ISI ..................................................................................... III

DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan Pelaksanaan
1.3. Tujuan Pembuatan Laporan
1.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1.5. Manfaat Pembuatan Laporan
1.6. Batasan Masalah

BAB II PROFIL PERUSAHAAN


2.1. Sejarah Singkat DU/DI
2.2. Identitas Perusahaan DU/DI
2.3. Struktur Organisasi DU/DI
2.4. Tugas Pokok Struktur Organisasi DU/DI
2.5. Layout bengkel/Denah bengkel
2.6. Flow Chart Pelayanan Konsumen DU/DI

BAB III LANDASAN TEORI


3.1. Pengertian Bank
3.2. Fungsi Bank
3.3. Pengertian Kredit
3.4. Prinsip Kredit
3.5. Tujuan Pemberian Kredit
3.6. Fungsi Pemberian Kredit
3.7. Unsur-unsur Kredit

3.8. Jenis-jenis Kredit

3.9. Syarat Kredit Prinsip 5 C&Syarat Kredit


Prinsip 5 P

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Kredit Umum

4.2 . Ketentuan Kredit Umum

4.3. Jenis Jenis Kredit

4.4. syarat-syarat Kredit

4.5. Plafon Kredit

4.6. Jaminan atau Agunan

4.7. Jangka Waktu Kredit

4.8. Prosedur Dan Sistem Administrasi Kredit

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
5.2 Kritik dan Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 . LATAR BELAKANG
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk
pendidikan formal yang menyelenggarakan kejuruan pada jenjang menengah
sebagai lanjutan dari hasil belajar SMP / MTS. SMK yang menyelenggarakan
sarana kejuruan-kejuruan salah satunya PERBANKAN .Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) mengadakan suatu program yaitu Praktek Kerja Industri
(Prakerin). Dalam pelaksanaan prakerin diharapkan agar siswa/siswi memiliki
adaptasi dan daya saing yang tinggi. Dengan adanya prakerin ini penulis
mengalami langsung praktek kerja industri (Prakerin) di PT. BPR Bandung
Kidul Cabang Cibeureum. Sistem Keuangan pada era sekarang sangat banyak
khususnya untuk perusahaan jasa, penulis memilih perusahaan jasa keuangan
untuk dibahas pada laporan yang penulis susun.

1.2. Tujuan Pelaksanaan Prakerin


Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) bertujuan untuk:
a. Dapat menunjukan kemampuan yang sudah dipelajari di sekolah.
b. Dapat menambah wawasan di bidang perbankan.
c. Agar siswa/siswi bisa lebih bertanggung jawab disiplin.
d. Untuk mendapatkan pengalaman Kerja Industri.

1.3. Tujuan Pembuatan Laporan


Setelah penulis melaksanakan praktek kerja industri (PRAKERIN). Maka
siswa/siswi SMK ITIKURIH HIBARNA di wajibkan untuk membuat suatu
laporan kegiatan praktek kerja industri (PRAKERIN) dalam bentuk laporan.
Adapun tujuan dari pembuatan laporan yaitu:
1.sebagai bukti jika penulis telah selesai melaksanakan praktek kerja industri
(PRAKERIN).
2.memenuhi tugas dari sekolah dan pembimbing.
3.sebagai contoh untuk adik kelas ketika nanti mulai masuk masa PRAKERIN
1.4.Waktu dan Tempat Peaksanaan Prakerin
Waktu Pelaksanaan PRAKERIN SMK ITIKURIH HIBARNA
tahun pelajaran 2019/2020 dimulai dari tanggal 13 januari 2020 dan
berakhir tanggal 03 Maret 2020 yang di laksanakan di PT. BPR Bandung
Kidul Cabang Cibeureum.
Adapun waktu/jam kerjanya sebagai berikut:
a. Senin-jumat : pukul 08.00-16.00 WIB
b. Sabtu : Libur/ ke sekolah
c. Istirahat : pukul 12.00-13.00 WIB

1.5. Manfaat Pembuatan Laporan


a. Bagi Siswa. Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang profesional
b. Bagi Sekolah. Memberikan kontribusi dan tenaga kerja bagi
perusahaan atau instansi terkait
c. Bagi Perusahaan atau Industri. Dapat mengenal persis kualitas
siswa yang berlatih di perusahaan dan instansi.

1.6. Batasan masalah


Agar pembahasan masalah dapat dilakukan secara tepat dan terarah
dengan tujuan agar pembaca dapat lebih cepat memahami, penulisan
hanya pembahas mengenai “Prosedur Pengajuan (Pemberian) Kredit
Karyawan di PT. BPR Bandung Kidul Cabang Cibeureum”
BAB II
PROFIL INDUSTRI

2.1. SEJARAH SINGKAT PT. BPR BANDUNG KIDUL


Didirikannya PT. BPR Bandung Kidul itu merupakan realisasi dari
kepedulian pengurus KPBS (Koperasi Peternakan Bandung Selatan) dan tokoh
masyarakat di Pangalengan terhadap para peternak sapi, sebab untuk
mengembangkan usaha para peternak agar lebih maju maka dinilai perlu adanya
suatu jasa perbankan.
Maka pada akhir bulan Desember 1992 diantaranya adalah :
a. Drs. H. Daman Danuwijaya
b. H. Engkun Maskun
c. H. Aman Sulaiman
Sepakat untuk mendirikan sebuah Bank Perkreditan Rakyat yang selanjutnya
ketiga tokoh tersebut menghubungi staf BRI yaitu :
a. W. Hermansyah
b. Sosja Sonjaya
Yang tugasnya untuk mengurus atau menyelesaikan pendirian Bank yang
dimaksud diatas. Pada tanggal 8 Januari 1993 didirikan sebuah Bank dengan
nama Bank Perkreditan Rakyat Bandung Selatan dengan akta notaris No. 27/8
Januari/1993, sehubungan dengan nama itu telah ada, maka atas persetujuan
Menteri Kehakiman RI No. 02/621 HT.01.01/1994 dan selanjutnya dirubah
menjadi BPR Bandung Kidul, sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan RI
No. KEP/270/KM. 17/1993 tanggal 24 November 1993 PT. BPR Bandung Kidul
mendapat izin usaha untuk pelaksanaan operasional.
Pada tanggal 3 Januari 1994 mulai dioperasikannya PT.BPR Bandung
Kidul untuk melaksanakan operasional perbankan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku yaitu dalam melayani kebutuhan dana yang berbentuk kredit kepada para
peternak anggota KPBS dan masyarakat pada umumnya.
2.2. Makna dan Logo Perusahaan

Makna logo
:
a. Lingkaran
b. Segitiga

2.3. Visi dan Misi

2.3.1 Visi Perusahaan


Menciptakan industri BPR yang sehat , kuat dan produktif sehingga
memiliki daya saing tinggi dalam melayani usaha mikro dan kecil.

2.3.2 Misi Perusahaan


Melaksanakan fungsi intermediasi sebagai lembaga keuangan
dengan cara menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada pengusaha
mikro dan kecil.
2.3.3 Moto
Kami percaya kepada Anda, Anda percaya kepada Kami
BAB III
LANDASAN EORI

3.1. PENGERTIAN BANK


Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya
didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan
uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote.Kata bank
berasal dari bahasa itali banca tempat penukaran uang.

3.2. FUNGSI BANK


Fungsi bank umum adalah mengumpulkan dana dari masyarakat.
Upaya untuk menjalankan fungsi tersebut dilakukan dengan cara megeluarkan
berbagai produk keuangan untuk menyimpan dana, mulai dari tabungan, giro,
sampai deposito.

3.3. PENGERTIAN KREDIT


Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan
seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan
membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan.

3.4. PRINSIP KREDIT


Perbankan sebagai lembaga keuangan yang banyak di percaya oleh
masyarakat, tentu mempunyai system kerja yang professional.

3.5. TUJUAN PEMBERIAN KREDIT


Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai beberapa tujuan yang hendak
dicapai yang tentunya tergantung dari tujuan bank itu sendiri. Tujuan pemberian
kredit juga tidak akan terlepas dari misi bank tersebut di dirikan.
Adapun tujuan utama pemberian fasilitas kredit adalah:
a. Mendapatkan Keuntungan
Tujuan utama pemberian kredit adalah untuk memperoleh
keuntungan kredit. Hasil keuntungan ini, diperoleh dalam bentuk
bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya
administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.
b. Pengembangan Usaha Nasabah
Tujuan selanjutnya adalah untuk membantu usaha nasabah uang
memerlukan dana. Bank dapat mendorong usaha masyarakat dengan
memberikan fasilitas kredit. Kredit yang di berikan dapat berupa
kredit untuk dana investasi maupun dana untuk modal kerja.

c. Peningkatan Perekonomian
Kredit mempunyai pengaruh terhadap perekonomian Negara.
Dengan penyaluran kredit dapat meningkatkan pembangunan
diberbagai sector.

3.6. FUNGSI PEMBERIAN KREDIT


Disamping memiliki tujuan, pemberian fasilitas kredit memiliki fungsi
sebagai berikut:
a. Peningkatan Daya Guna Uang
Penyaluran kredit merupakan pengalihan status uang tidak
bergerak atau pasif menjadi uang bergerak atau aktif. Artinya uang di
bank tidak menghasilkan sesuatu barang atau jasa yang bermanfaat
disini ang bersifat pasif.
Ketika uang disalurkan melalui kredit, maka uang tersebut menjadi
bersifat aktif. Uang dari kredit dapat digunakan untuk menghasilkan
barang dan jasa. Penggunaan barang dan jasa dilakukan melalui
transaksi jual beli yang melibatkan uang.
Pada saat transaksi, uang bergerak dan berpindah secara aktif dari
suatu tangan ke tangan lain, uang akan migrasi dari satu rekening ke
rekening lain, uang bergerak dari satu tempat ke tempat lain.

b. Peningkatan Peredaran dan Lalu Lintas Uang


Uang dari penyalur atau pemberian kredit akan beredar dari satu
tempat ke tempat lain. Uang berpindah dari satu wilayah ke wilayah
lain. Uang dari kredit dapat meningkatkan peredaran uang pada daerah
yang kekurangan uang.
Ketika suatu daerah mendapatkan fasilitas kredit, maka daerah
tersebut akan memperoleh tambahan uang. Uang tersebut juga dapat
beredar ke wilayah lainnya.

c. Peningkatan Daya Guna Barang


Kredit yang diberikan oleh bank dapat digunakan untuk mengolah
barang menjadi memiliki daya guna yang lebih tinggi, sehingga
barang memiliki nilai jual yang lebih bermanfaat.
Para penerima kredit usaha kecil dapat memanfaatkan uangnya
untuk usaha peningkatan nilai tambah barang. Contoh memanfaatkan
limbah prganik menjadi pupuk

d. Peningkatan Motif Usaha


Pencairan kredit dari bank dapat menambah atau memperlancar
arus barang dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Sehingga jumlah
barang yang beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya bertambah.

e. Peningkatan Motif Usaha


Kredit yang diberikan kepada nasabah yang sangat
membutuhkannya (atau kurang modal) akan berdampak sangat besar
terhadap motivasi berusaha. Dengan motivasinya, nasabah dapat
meningkatkan atau mengembangkan kegiatan usahanya.

f. Peningkatan Pendapatan
Kredit yang disalurkan ke masyarakat industry, atau sektor
produksi atau investasi akan mampu meningkatkan kebutuhan tenaga
kerja. Secara keseluruhan penyerapan tenaga kerja ini akan
meningkatkan pendapatan masyarakat umum.

3.7. Unsur-Unsur Kredit


Dalam kata kredit mengandung berbagai maksud atau dengan kata
lain dalam kata kredit terkadang unsur unsur yang direkatkan menjadi satu.
Sehingga jika kita bicara kredit, maka termasuk membicarakan unsur unsur yang
terkandung di dalamnya.

Adapun unsur unsur yang terkandung dalam pemberian suatu


fasilitas kredit adalah sebagai berikut :

1. Kepercayaan

Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bagi pemberi kredit bahwa


kredit yang diberikan (baik berupa uang, barang atau jasa) benar-benar
diterima kembali dimasa yang akan datang sesuai jangka waktu kredit.

2. Kesepakatan

Disamping unsur percaya didalam kredit juga mengandung unsur-unsur


kesepakatan antara pemberi kredit dengan penerima kredit. Kesepakatan ini
dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak
menandatangani hal dan kewajibannya masing-masing. Kesepakatan ini
kemudian dituangkan dalam akad kredit dan ditanda tangani kedua belah
pihak sebelum kredit dikucurkan.

3. Jangka Waktu

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu. Jangka


waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka
waktu tersebut bisa terbentuk jangka pendek (dibawah 1 tahun), jangka
menengah (1 s/d 3 tahun), jangka panjang (> 3 tahun. Jangka waktu
merupakan batas waktu pengembalian angsuran kredit yang sudah di sepakati
kedua belah pihak. Untuk kondisi tertentu jangka waktu ini, dapat
diperpanjang sesuai kebutuhan.

4. Resiko

Akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian kredit akan


memungkinkan suatu resiko tidak tertagihnya atau macet pemberian suatu
kredit. Semakin panjang suatu jangka waktu, maka semakin besar resikonya,
demikian pula sebaliknya. Resiko ini menjadi tanggung jawab bank, baik
resiko yang disengaja oleh nasabah, maupun oleh resiko yang tidak disengaja,
misalnya karena bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa adanya
unsur kesengajaan dari lainnya, sehingga nasabah tidak mampu lagi melunasi
kredit yang diperolehnya.

5. Balas Jasa

Bagi bank balas jasa merupakan keuntungan atau pendapatan atas


pemberian suatu kredit. Dalam bank jenis konvensional balas jasa, kita
dikenal dengan nama bunga. Disamping balas jasa dalam bentuk bunga, bank
juga membebankan kepada nasabah biaya administasi kredit yang juga
keuntungan bank. Bagi bank berdasarkan prinsip syariah balas jasanya
ditentukan dengan bagi hasil.

3.8. Jenis-Jenis Kredit

Beragamnya jenis usaha, menyebabkan beragam pula kebutuhan


akan dana. Kebutuhan dana yang beragam menyebabkan jenis kredit juga
beragam. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dana yang diinginkan nasabah.

Dalam praktiknya, kredit yang diberikan bank umum dan bank


perkreditan rahyat untuk masyarakat terdiri dari berbagai jenis. Secara umum
jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain:

1. Dilihat dari segi kegunaan

a. Kredit investasi

Kredit investasi merupakan kredit jangka panjang yang


biasanya digunakan untuk keperluan pelunasan usaha atau
membangun proyek/pabrik baru atau keperluan rehabilitasi.
Contoh kredit investasi misalnya untuk membangun pabrik atau
membeli mesin mesin.

b. Kredit modal kerja


Kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan untuk
keperluan meningkatkan produksi oprasionalnya. Sebagai contoh,
kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan bahan baku,
membayar gaji pegawai atau biaya biaya lainnya yang berkaitan
dengan produksi perusahaan.

2. Dilihat dari segi tujuan kredit

a. Kredit produktif

Kredit yang digunakan untuk meningkatkan usaha atau


produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan
barang atau jasa. Sebagai contohnya kredit untuk membangun
pabrik yang nantinya akan menghasilkan barang dan kredit
pertanian yang menghasilkan produk pertanian, kredit
pertambangan menghasilkan bahan tambang atau kredit industri
akan menghasilkan barang industry.

b. Kredit konsumtif

Kredit yang digunakan untuk konsumtif secara pribadi.


Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang
dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh
seseorang atau badan usaha.

c. Kredit perdagangan

Merupakan kredit yang diberikan kepada pedagang dan


digunakan untuk membiayai aktivitas perdagangannya seperti
untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan
dari hasil penjualan barang dagang tersebut. Kredit ini sering di
berikan kepada supplier atau agen agen perdagangan yang akan
membeli barang dalam jumlah besar.

3. Dilihat dari segi jangka waktu

1) Kredit jangka pendek


Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari
1 tahun atau paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk
keperluan modal kerja. Misalnya kredit untuk peternakan, atau
pertanian.

2) Kredit dengan jaminan

Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang


atau orang tertentu. Kredit ini diberikan dengan melihat prospek
usaha, karakter serta loyalitas atau nama baik calon debitur selama
berhubungan dengan bank atau pihak lain.

4. Syarat Kredit Prinsip 5 C

a. Character (Karakter), berhubungan dengan kebiasaan, kejujuran,


kepribadian, cara hidup dan keadaan keluarga.

b. Capability (Kemampuan), berhubungan dengan kemampuan,


kepandaian, keahlian pemohon kredit untuk mengelola usahanya.

c. Capital (Modal), penerimaan kredit harus memiliki modal sendiri,


pinjaman hanya sebagai pendorong perkembangan usahanya.

d. Collateral (Jaminan), peminjam harus jaminan untuk mendapat


kredit, biasa berupa tanah, rumah atau surat berharga.

e. Condition of economic (Kondisi Ekonomi), keadaan ekonomi yang


sedang berlangsung dan ramalan ekonomi pada masa yang akan
datang.

5. Syarat Kredit Prinsip 5 P

a. Party , pengelompokan calon debitur menjado beberapa kelompok.

b. Purpose, meneliti kelayakan rencana penggunaan kredit.

c. Payment, meneliti apakah kreditnya dapat kembali.

d. Profitability, menangkut kemampuan calon debitur dalam


memperoleh laba perusahaannya.
e. Protection, menjaga tingkat keamanan pemberian kredit.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Kredit Umum

Kredit umum adalah kredit yang di salurkan kepada nasabah, selain dari
anggota KPBS, karyawan KPBS, atau BPR.

4.2 . Ketentuan Kredit Umum

4.2.1. Sasaran Kredit

Yang menjadi sasaran pemberian kredit BPR adalah usaha mikro,


kecil dan menengah menurut kriteria pemerintah (UMKM) dan
masyarakat berpenghasilan tetap yang berdomisili (tempat tinggal) di
dalam wilayah kerja BPR dan sekitarnya. Sektor perekonomian yang
dapat diberikan fasilitas kredit dari BPR adalah :
1. Pertanian
2. Perindustrian
3. Perdagangan
4. Jasa-jasa
5. Lainnya/konsumtif
4.3. Jenis Jenis Kredit

4.3.1. Kredit Modal Kerja (KMK)

Diberikan sebagai tambahan modal untuk mencukupi kebutuhan


modal kerja usaha debitur. Yang dapat dibiayai fasilitas KMK adalah :

1. Sektor Pertanian

Untuk membiayai semua kegiatan yang sangat tergantung dan


menunjang pada hasil usaha bercocok tanam maupun mengumpulkan
segala hasil pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan (hasil
bumi)
2. Sektor Perindustrian

Pembiayaan pengolahan bahan mentah menjadi barang setengah


jadi dan atau barang jadi termasuk biaya tenaga kerjanya

3. Sektor Perdagangan

Pembiayaan pembelian dan penjualan dan pemasaran barang


dagangan termasuk biaya tenaga kerjanya

a. Sektor Jasa-jasa dan Lainnya

b. Pembiayaan usaha atau kegiatan pelayanan jasa-jasa


kemasyarakatan termasuk biaya tenaga kerjanya

4.3.2 Kredit Investasi Kecil (KIK)

Diberikan sebagai tambahan modal dalam rangka pembiayaan


pembangunan prasarana, sarana/peralatan usaha atau peralatan produksi.
Sektor perekonomian yang dibiayai fasilitas KIK adalah :
1. Sektor Pertanian

Pembiayaan dalam rangka pengadaan sarana produksi dan


peralatan pertanian

2. Sektor Perindustrian

Pembiayaan untuk pengadaan alat-alat produksi, pembangunan


atau perbaikan bangunan pabrik dan tempat usaha

3. Sektor Perdagangan

Pembiayaan pembeliaan alat-alat berjualan, perbaikan dan atau


perluasan tempat berjualan atau pembangunan tempat berjualan

4.3.3. Kredit Konsumtif

Diberikan kepada pegawai, karyawan dan profesional yang


berpenghasilan tetap untuk keperluan konsumtif seperti biaya pendidikan,
biaya pernikahan, biaya perbaikan/pembelian kendaraan, biaya renovasi,
biaya pengobatan, dan lain-lain. Mereka yang digolongkan memiliki
penghasilan tetap adalah:
a. Pegawai/karyawan swasta

b. Pegawai/karyawan swasta Mitra KPBS

4.4. syarat-syarat Kredit

Syarat-syarat pemberian kredit dibedakan pada dua golongan sasaran


pemberian kredit, yaitu golongan pengusaha dan golongan berpenghasilan tetap.
4.4.1 Persyaratan Umum
Untuk seluruh calon debitur secara umum sekurang-kurangnya
telah memenuhi kriteria sebagaiberikut:
a. Persyaratan Umum Perorangan

1. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) suami istri


yang masih berlaku;

2. Fotocopy Kartu keluarga (KK) yang masih berlaku;

3. Mempunyai usaha yang layak untuk dibiayai dengan


kredit;

4. Diutamakan mempunyai izin usaha dari instansi


berwenang

5. Tidak tergolong dalam daftar kredit macet pada bank


lain

6. Dapat menyediakan jaminan kebendaan, baik benda


tetap dan atau benda bergerak

7. Bersedia membuka rekening simpanan

b. Kelompok dan Badan Hukum


1. Fotocopy Akte Pendirian beserta perubahannya

2. Fotocopy SIUP, Tanda Daftar Perusahaan, NPWP


3. Fotocopy Surat Domisili Perusahaan

4. Fotocopy KTP yang berwenang yaitu Direktur,


Komisaris dan Pemegang Saham

5. Fotocopy Surat Pengesahan Menteri Kehakiman

6. Fotocopy Rekening Koran 3 Bulan terakhir

7. Identitas perusahaan,

8. Laporan Keuangan 3 (Tiga) bulan terakhir; dan

9. Keterangan lain-lain yang dibutuhkan.

4.4.2. Persyaratan Untuk Golongan Berpenghasilan Tetap

a. Fotocopy KTP suami istri yang berlaku

b. Fotocopy KK (Kartu Keluarga) yang masih berlaku.

c. Tidak tergolongkan dalam daftar kredit macet pada


bank lain

d. Melampirkan slip gaji atau keterangan gaji

e. Surat kuasa potong gaji

f. SK pengangkatan dan penempatan pertama & SK


terakhir dari instansi terkait bagi PNS dan TNI POLRI

g. Diutamakan yang mempunyai kerja sama dengan PT.


BPR Bandung Kidul

h. Dapat menyediakan jaminan kebendaan

i. Bersedia membuka rekening simpanan

j. Keterangan lain-lain yang diperlukan.

4.5. Plafon Kredit


Besarnya plafon kredit yang dapat diberikan kepada setiap nasabah
minimum sebesar Rp 500.000,- (Lima ratus ribu Rupiah) dan maksimum sebesar
Biaya Maksimum Pemberian Kredit, baik untuk kredit Modal Kerja, kredit
Investasi dan kredit Konsumtif.

4.6. Jaminan atau Agunan

Dalam rangka pemberian kredit kepada pengusaha/nasabah para petugas


harus mempunyai keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk
melunasi utangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, agar dapat terhindar dari
resiko yang mungkin timbul dikemudain hari, sehingga dalam pelaksanaannya
harus memperhatikan asas-asas perkreditan yang sehat.
Untuk mengurangi resiko tersebut, jaminan pemberian kredit dalam arti
keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi utangnya
merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh para petugas terkait, yaitu
dengan penilaian prinsip 5 C.
Selain itu untuk lebih menjamin kredit serta mencegah timbulnya resiko
kredit atas pertimbangan khusus dapat ditaambahkan agunan kebendaan,baik
agunan utama dan atau agunan tanbahan.

4.6.1 Jaminan atau agunan harta/benda bergerak yang dibedakan :


1. Benda bergerak berwujud Kendaraan bermotor yang
dibuktikan dengan bukti pemilikan berupa BPKB. Untuk
kepemilikan yang belum atas nama pemohon atau belum
balik nama, maka diupayakan dilengkapi dengan kwitansi
pembelian dan fotocopy KTP atas nama pemilik sesuai yang
tercantum pada BPKB dan STNK serta dilampiri fotoccopy
STNK yang berlaku.

2. Benda Bergerak Tidak Berwujud / Cash Colleteral

a. Deposito atas nama yang bersangkutan pada BPR Bandung


Kidul dengan bukti pemilikannya berupa bilyet deposito

b. Tabungan dari BPR Bandung Kidul yang bukti


pemilikannya berupa buku tabungan
3. Lainnya Barang-barang dan atau benda yang mempunyai nilai
ekonomis menurut PT.BPR Bandung Kidul

4.6.2. Jaminan atau agunan harta/benda tidak bergerak


1. Tanah dan Bangunan dengan bukti pemilikan berupa Sertifikat
Hak Milik (SHM), Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB)
dilengkapi dengan SPPT terakhir

2. Tanah dan bangunan dengan bukti pemilikan berupa Akta Jual


Beli, Akta Hibah, Akta Waris dengan dilengkapi Letter/C,
Model A dan SPPT yang terakhir

a. Poin a dan bs dilampiri SKKD (Surat Keterangan Kepala


Desa) dan surat keterangan riwayat tanah.

4.7. Jangka Waktu Kredit

Jangka waktu kredit minimum selama 1 (satu) bulan dan maksimum


selama 60 (enam puluh) bulan atau 5 (lima) tahun ditambah masa tenggang
angsuran pokok bagi kredit dengan fasilitas grace period.

4.7.1. Periode Pembayaran

a. Bulanan, angsuran pokok secara bulanan ditambah


pembayaran bunga;

b. Triwulanan, angsuran pokok dibayar pada bulan ketiga


sedangkan pembayaran bunga dilakukan setiap bulan;

c. Empat bulanan, angsuran pokok dibayar pada bulan keempat


sedangkan bunga dibayar setiap bulan;

d. Semesteran, angsuran pokok dibayar pada bulan keenam,


sedangkan bunga dibayar setiap bulan;

e. Tanpa angsuran, angsuran pokok dibayar sekaligus pada saat


kredit jatuh tempo, sedangkan bunga dibayar setiap bulan; dan

4.7.2. Suku Bunga


a. Bunga dihitung atas dasar pokok kredit awal (plafon) dan
dibebankan sepanjang waktu pinjaman (flat system rate)

b. Dalam hal kredit khusus, bunga dapat dihitung atas dasar saldo
pokok dan dibebankan sepanjang waktu pinjaman

c. Tingkat suku bunga kredit ditetapkan dengan Surat Edaran Direksi.

4.7.3. Provisi Kredit, Percetakan dan Warmerking

a. Provisi kredit, percetakan dan warmerking dihitung dari


jumlah pokok pinjaman dan dipotong langsung dari jumlah
pinjaman pada saat realisasi kredit

b. Jumlah provisi kredit diperhitungkan untuk masa jangka waktu


pinjaman yang disetujui/ditetapkan kecuali:

1. Pinjaman sampai dengan Rp. 5.000.000,- (Lima Juta


Rupiah) diakui langsung sebagai Pendapatan
Provisi; dan

2. Apabila Pinjaman lunas sebelum waktunya maka sisa


provisi amortisasi diakui sebagai pendapatan provisi.

c. Pada saat realisasi kredit percetakan diakui langsung sebagai


Pendapatan percetakan

d. Warmerking dibebankan kepada nasabah dengan pinjaman


realisasi Rp.5.000.000,- (Lima juta Rupiah) keatas

e. Warmerking setiap bulannya disetorkan kepada Notaris yang


ditunjuk

f. Provisi kredit, Percetakan dan Warmerking yang berlaku saat


ini adalah:

Jangka
N Nasabah Pr Perceta Waarm
waktu
o. ovisi kan erking
pinjaman
1 Mitra 1.
- 1.% 0,50%
. Pegawai KPBS %

2 1,7
Umum - 1,75% 0,50%
. 5%

Komisaris /
3 Direksi / Pegawai 1.
- - -
. PT.BPR Bandung %
Kidul

4.8. PROSEDUR DAN SISTEM ADMINISTRASI KREDIT

4.8.1. Permohonan Kredit

a. Pemohon Kredit (calon nasabah) melakukan pendaftaran


permohonan Kredit di Kantor Pusat dan /atau Kantor Cabang
pada waktu jam kerja.

b. Permohonan Kredit dilayani oleh Admin Kredit yang


berkewajiban memberikan penjelasan pada calon nasabah
dalam hal ketentuan dan syarat-syarat kredit

c. Apabila pemohon Kredit telah mengerti dan menyetujui


selanjutnya mengisi dan menandatangani formulir Aplikasi
Permohonan Kredit yang telah disiapkan

d. Admin Kredit mencatat Aplikasi Permohonan Kredit tersebut


dalam Register Permohonan Kredit dan mencatat didalam
Register Nomor Induk Debitur (Customer Identity File)

e. Admin Kredit menyerahkan Berkas Aplikasi permohonan


Kredit tersebut pada Account Officer sesuai wilayah kerja
masing-masing. Sebelum Admin Kredit menyerahkan pada
Account Officer mencatat penyerahan Berkas tersebut di
Register Permohonan Kredit (RPK). Account Officer memaraf
sebagai tanda terima dokumen pemeriksaan
4.8.2. Penyimpanan File Dokumen pengajuan
a. Permohonan Berkas kredit yang sudah lengkap disimpan oleh
bagian arsip oleh direksi/pinca atau petugas yang ditunjuk di
dalam brankas tahan api yang aman terkunci dua.
b. Penyimpanan disusun berdasarkan nomor induk nasabah.
c. Permohonan tersebut nanti nya di periksa oleh petugas
verifikasi dokumen dan selanjut untuk di tindak lanjuti oleh
Account Officer.
d. Berkas kredit yang lama disimpan untuk masing-masing
nasabah dibatasi atas bendel-bendel dari tiga kali pinjaman
yang terakhir.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, dapat ditarik
kesimpulan bahwa kredit karyawan adalah kredit yang diberikan kepada
karyawan di PT.BPR BANDUNG KIDUL. Tujuannya pun bisa untuk biaya
pendidikan, biaya pengembangan usaha, dan lain-lain.
yang cukup mudah untuk melakukan pengajuan kredit hanya
dengan memberikan jaminan AJB, BPKB Motor/Mobil, Sertifikat Rumah/Tanah,
Deposito, dan Surat berharga lainnya.

5.2 Kritik dan Saran


Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mencoba memberikan
rekomendasi saran yang dapat disajikan bahan evaluasi oleh PT.BPR Bandung
Kidul Cabang Cibeureum. Prosedur pengajuan (pemberian) kredit Karyawan
baiknya tidak mempersulit pemohon dengan proses dan persyaratan yang sangat
banyak. Tujuan tersebut agar para pemohon lebih mudah untuk mengikuti
program dan tidak mengalami kesulitan dalam melengkapi prosedur dan
persyaratan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai