Anda di halaman 1dari 6

JURNAL TEKNIK SIPIL INFRASTRUKTUR

IDENTIFIKASI KELEMAHAN METODE EARNED VALUE PADA PENGUKURAN


KINERJA BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI

Identification Of Weakness Of Earned Value Method In The Measurement Of Contruction


Project Time and Cost Performance

Fahirah F.
Mahasiswa S3 Manajemen Proyek Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya
Email: fahirah_fz@yahoo.com

Tri Joko Wahyu Adi dan Nadjadji Anwar


Dosen Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya

ABSTRACT
Earned Value method (EV) has several weaknesses which makes it difficult to optimally apply in the
construction projects. This study aims to identify the shortcomings of Earned Value related to the project cost and time
performance. Literature study was conducted from the various sources related to the EV topic. The result shows that the
main weakness of Earned Value method are: EV prediction method is assumed deterministic, linear, non-dynamic and
does not accommodate uncertainty factors of time and cost of construction projects.

Keywords: construction project, time and cost performance, earned value

ABSTRAK
Metode Earned Value (EV) memiliki beberapa kelemahan sehingga sulit diterapkan dalam pelaksanaan proyek
konstruksi secara optimal. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelemahan metode Earned Value, dari sisi kinerja
biaya dan waktu proyek. Studi literatur dilakukan dari berbagai sumber yang berhubungan dengan topic. Hasil studi
menunjukkan bahwa kelemahan utama metode Earned Value dalam pengukuran kinerja proyek konstruksi adalah:
metode prediksi EV diasumsikan deterministik, linier, tidak dinamis dan tidak mengakomodasi faktor ketidakpastian
waktu dan biaya proyek konstruksi.

Kata Kunci : proyek konstruksi, kinerja biaya dan waktu, earned value

PENDAHULUAN sesuai rencana, sehingga perencanaan yang sudah


dibuat dapat dipantau dan dikendalikan
a. Latar Belakang
implementasinya. Pengendalian proyek diperlukan
Proyek konstruksi memiliki keterbatasan
untuk mengukur besarnya deviasi/penyimpangan
sumber daya, baik berupa tenaga kerja, material,
pekerjaan yang sudah dilakukan terhadap rencana
biaya atau alat. Oleh karena itu, dibutuhkan
awal. Sedangkan pengendalian proyek bertujuan
manajemen proyek mulai dari fase awal proyek
untuk mengidentifikasi masalah potensial yang akan
hingga fase penyelesaian proyek. Pengukuran
datang sehingga dapat mengambil tindakan yang
kinerja biaya dan waktu merupakan bagian dari
diperlukan pada waktu yang tepat (Kim,2010).
manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan.
Dalam sistem pengendalian proyek konstruksi
Biaya dan waktu merupakan dua hal penting dalam
disamping memerlukan perencanaan yang realistis
pelaksanaan pekerjaan karena biaya yang akan
sebagai tolak ukur juga harus dilengkapi dengan
dikeluarkan pada saat pelaksanaan sangat erat
teknik-teknik atau metode sehingga dapat
kaitannya dengan waktu pelaksanaan pekerjaan
mengungkap terjadinya penyimpangan dengan cepat
(Sudarsana,2008). Biaya yang telah dikeluarkan dan
dan akurat.
waktu yang digunakan dalam menyelesaikan
Metode Earned Value (EV) adalah salah satu
pekerjaan harus diukur penyimpangan terhadap
teknik penting dalam menganalisis dan
rencana secara kontinyu. Dengan mengetahui
mengendalikan kinerja proyek yang memungkinkan
penyimpangan yang terjadi, pengendali proyek
pengukuran lebih akurat dari kinerja dan kemajuan
dapat melakukan tindakan pencegahan agar
proyek (Naeni,2011). EV membantu manajer proyek
pelaksanaan proyek berjalan sesuai rencana.
dalam mengukur, dan mengevaluasi kinerja dan
Pengendalian pelaksanaan proyek merupakan
kemajuan proyek, dengan memperkirakan biaya dan
suatu usaha agar pekerjaan yang dilakukan berjalan
INFRASTRUKTUR Vol. 3 No. 2 Desember 2013: 65 - 70

waktu penyelesaian dari sebuah proyek, berdasarkan mengalami ketidakpastian biaya maupun waktu.
biaya dan waktu aktual sampai memberikan titik Ketidakpastian tentang perhitungan kuantitas
penyelesaian dalam proyek (Naeni,2011). Penelitian pekerjaan, produktivitas tenaga kerja, harga
tentang metode Earned Value sudah banyak satuan pekerjaan, dan lain-lain. Selain itu,
dilakukan pada pengendalian pelaksanaan proyek sebagian besar proyek sulit mengontrol jadwal
konstruksi oleh peneliti-peneliti sebelumnya,yaitu kerja dan pengeluaran biaya secara bersamaan
Vanhoucke (2008) dengan mengembangkan dan sehingga perlu metode yang bisa
memadukan EV terhadap metode lain seperti mengintegrasikan antara waktu dan biaya (Wang,
memprediksi durasi akhir proyek berdasarkan EV 2000).
dengan menggunakan simulasi baru pada keakuratan
perkiraan metrik waktu; Warburton (2011) 2) Metode Pengukuran Kinerja Proyek
mengusulkan metode formal yang menggunakan Dalam mengukur kinerja biaya dan waktu proyek
tiga parameter dasar berupa lingkup (scope), biaya konstruksi, ada beberapa metode yang sudah
dan waktu untuk meningkatkan teori Earned Value diterapkan. Penerapan metode tersebut mengkaji
Management (EVM); Lipke (2009) menerapkan kecenderungan adanya varian biaya dan varian
metode statistik pada EV untuk meningkatkan jadwal selama proyek konstruksi berlangsung,
kemampuan manajer proyek dalam membuat antara lain (Sudarsana,2008):1). Metode analisis
keputusan dengan memprediksi biaya dan durasi varians. Metode untuk mengendalikan biaya dan
akhir proyek yang handal; Noori (2008) jadwal suatu kegiatan proyek konstruksi dengan
menggunakan pendekatan baru berdasarkan konsep cara melakukan identifikasi membandingkan
kontrol grafik fuzzy pada EV untuk membantu jumlah biaya yang sesungguhnya dikeluarkan
manajer proyek menangani kinerja proyek sehingga terhadap anggaran. Analisis varians dilakukan
memberikan perkiraan yang baik dan sesuai tujuan dengan mengumpulkan informasi tentang status
proyek. terakhir kemajuan proyek pada saat pelaporan
Pada dasarnya penerapan suatu teknik atau dengan menghitung jumlah unit pekerjaan yang
metode memiliki kelebihan dan kelemahan, telah diselesaikan kemudian dibandingkan
begitupula dengan teknik Earned Value. Yang dengan perencanaan. 2) Varians dengan Grafik
menjadi permasalahan adalah kelemahan apa saja ‘S’, yaitu dengan menggunakan grafik untuk
yang dimiliki oleh metode Earned Value sehingga menggambarkan kemajuan volume pekerjaan
tidak dapat diterapkan pada pengukuran kinerja yang diselesaikan sepanjang siklus proyek.
biaya dan waktu proyek secara optimal? Untuk Grafik ‘S’ sangat bermanfaat untuk dipakai
mengetahui kelemahan Earned Value dalam sebagai laporan bulanan dan laporan kepada
pengelolaan proyek konstruksi maka perlu kajian pimpinan proyek karena grafik ini dengan jelas
literatur. Tujuan dari penulisan ini adalah menunjukkan kemajuan proyek dalam bentuk
mengidentifikasi kelemahan dari metode Earned yang mudah dipahami. 3). Kombinasi bagan
Value, sehingga ke depan dapat digunakan sebagai Balok dan Grafik ‘S’, berupa milestone yang
acuan dalam mengembangkan model Earned Value dikombinasikan dengan grafik ‘S’dalam
yang lebih baik dan memberikan tingkat akurasi mengendalikan kemajuan proyek. Milestone
tinggi pada pengukuraan kinerja biaya dan waktu adalah titik yang menandai suatu peristiwa yang
proyek konstruksi dianggap penting dalam rangkaian pelaksanaan
pekerjaan proyek. 4). Metode Earned Value
(Nilai Hasil), dengan menghitung besarnya biaya
b. Pengukuran Kinerja Biaya dan Waktu yang menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan
Proyek Konstruksi yang telah dilaksanakan.
1) Biaya dan Waktu Proyek Konstruksi
Biaya dan waktu pada pelaksanaan proyek Dalam mengukur kemajuan proyek teknik
konstruksi merupakan hal yang tidak terpisahkan kuantitatif jauh lebih baik dari teknik kualitatif
dan menjadi tolak ukur keberhasilan dari suatu yang bersifat subyektif sehingga akan diperoleh
proyek selain mutu proyek. Biaya proyek terdiri hasil perkiraan yang akurat.
dari biaya langsung (direct cost) berupa biaya
material, tenaga kerja, biaya alat, dan biaya tidak c. Metode Earned Value
langsung (indirect cost) berupa biaya kontigensi Metode Earned Value (EV) adalah salah satu
atau fee, overhead perusahaan, pajak. Perkiraan teknik untuk menentukan keuntungan dan kerugian
biaya dan waktu sangat penting dalam yang nyata pada proyek-proyek dan menyediakan
pengendalian proyek karena pelaksanaan proyek sarana untuk menyeimbangkan keuntungan/kerugian
konstruksi di lapangan pada umumnya

66
Identifikasi Kelemahan Metode Earned Value Pada Pengukuran Kinerja Biaya dan Waktu Proyek Konstruksi
(Fahirah F., Tri Joko Wahyu Adi dan Nadjadji Anwar)

dan memaksimalkan keuntungan (Valle,2012). EV SV < 0 dan SPI < 1, proyek terlambat, sebaliknya,
merupakan alat untuk mengontrol kinerja secara jika SV > 0 dan SPI >1 proyek akan lebih cepat dari
simultan fisik, biaya, dan jadwal (waktu) secara jadwal. Ketika CV = 0, CPI = 1 dan/atau SV = 0,
terpadu, kemajuan biaya dan manajemen informasi SPI = 1, proyek akan tepat biaya dan/ atau tepat
yang berkaitan dengan lingkup pengadaan, kualitas waktu.
dan resiko serta metode yang luas untuk
mengevaluasi, menganalisis, dan memprediksi
d. Kelemahan Metode Earned Value
kinerja biaya proyek. Mengelola biaya
Metode Earned Value “nyaris tak terdengar”
menggunakan EV disebut sebagai “mengelola
karena metode Earned Value terlihat sederhana,
dengan mata terbuka”, karena manajer dengan jelas
namun implementasinya dalam pengelolaan proyek
dapat melihat apa yang direncanakan, apa yang
tidak mudah dan cukup kompleks. Menurut Lukas
dilakukan dan berapa biaya yang sebenarnya. EV
(2008) ada sepuluh alasan mengapa analisis Earned
adalah alat yang baik dalam proses pengambil
Value tidak dilaksanakan, yaitu: 1) Persyaratan tidak
keputusan. Dalam kegiatan konstruksi, EV
terdokumentasi. 2) Persyaratan tidak lengkap. 3)
memberikan “alarm” sinyal dan memfasilitasi
WBS (Work Breakdown Structure) tidak digunakan
keputusan bagi manajer proyek supaya proyek tepat
atau tidak diterima. 4).WBS tidak lengkap. 5)
waktu dan tepat anggaran. Oleh karena itu, manajer
Rencana tidak terintegrasi (WBS-Jadwal-
proyek harus mampu memahami proyek dalam
Anggaran). 6) Jadwal dan/atau anggaran salah. 7)
konteks strategi organisasi dan harus selalu siap
Manajemen perubahan tidak digunakan atau tidak
menjawab dua pertanyaan dasar yaitu: 1) berapa
efektif. 8) Sistem pengumpulan biaya yang tidak
lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
memadai. 9) Kemajuan yang salah. 10) Pengaruh
proyek dan 2) berapa biaya yang akan dihabiskan.
manajemen dan/atau kontrol. Implementasi Earned
Metode EV didasarkan pada tiga ukuran
Value dalam pengelolaan proyek konstruksi harus
yaitu: nilai yang direncanakan (PV=Planned Value),
didukung oleh sistem manajemen yang mampu
biaya aktual (AC=Actual Cost), dan nilai hasil
menyediakan input data yang lengkap dalam
(EV=Earned Value). Pada Gambar. 1 menunjukkan
perhitungan kinerja proyek (Soemardi, 2006;
nilai kumulatif AC, EV dan PV dari waktu ke waktu
Budisuanda, 2011). Kuncinya adalah memiliki
(Pajares, 2011). Beberapa istilah yang digunakan:
persyaratan lengkap dan rencana proyek yang baik,
 Varians Biaya (CV = EV-AC) meliputi WBS untuk dokumen ruang lingkup,
 Varians Jadwal (SV = EV-PV) jadwal dan estimasi biaya yang terintegrasi dengan
 Indeks Kinerja Biaya (CPI = EV / AC) WBS (Lukas, 2008). Sedangkan sebagian besar
 Indeks Kinerja Jadwal (SPI = EV / PV) perusahaan konstruksi tidak memiliki format WBS
 BAC=budget at completion (penyelesaian (Work Breakdown Structure) yang distandarkan dan
anggaran) adalah biaya yang pengkodean biaya yang belum diterapkan sehingga
 dianggarkan dari proyek pengelolaan informasi biaya tidak maksimal
 SAC=schedule at completion (penyelesaian (Ekajaya, 2007).
jadwal) adalah durasi yang Metode Earned Value dalam memprediksi
 direncanakan pada awal proyek. biaya atau jadwal bersifat deterministik dan linier,
yang tidak realistis dan bertolak belakang dengan
kondisi kumulatif biaya yang bersifat non-linier
pada pengendalian biaya dan waktu proyek, dan
tidak memberikan informasi tentang probabilitas
(kemungkinan) hasil dan probabilitas
(kemungkinan) memenuhi tujuan proyek (Kim,
2010, 2011; Naeni, 2011; Corovic, 2012; Singh,
1997). Selain itu, dalam pengendalian proyek
konstruksi EV terlalu kompleks karena harus
didukung oleh sistem manajemen yang mampu
menyediakan input data yang lengkap dalam
perhitungan kinerja proyek (Soemardi, 2006).
Gambar 1. Kumulatif EV, PV, dan AC (Sumber:
Sedangkan untuk proyek yang besar dan beragam
Pajares, 2011)
dalam mengumpulkan data yang relevan dengan
Jika CV < 0 dan CPI < 1, proyek melebihi biaya. biaya aktual membutuhkan waktu yang lama.
Sebaliknya, jika CV > 0 dan CPI>1 proyek berada Kinerja yang berhubungan dengan waktu
di bawah anggaran. yaitu penjadwalan proyek konstruksi, kebanyakan

67
INFRASTRUKTUR Vol. 3 No. 2 Desember 2013: 65 - 70

dikembangkan secara deterministik sedangkan Selain biaya dan waktu, kualitas merupakan
jadwal sering mengandung ketidakpastian yang salah satu tujuan keberhasilan proyek kosntruksi dan
signifikan (Luu, 2009). Menurut Kim (2011) dalam merupakan kriteria penting dalam setiap proyek.
mengukur, menganalisis, dan memperkirakan Namun menurut Barton, PM (2011), dan Reader,
kinerja jadwal menggunakan satuan nilai (misalnya; dalam pengukuran kinerja proyek EV tidak
uang, tenaga kerja, kuantitas pekerjaan, dan memperhitungkan kualitas. Oleh karena itu, untuk
penyelesaian dalam bentuk prosentase (percent meminimalisir kelemahan EV, maka perlu metode
complete)) bukan satuan waktu. Untuk memprediksi pengembangan yang lebih baik sehingga akan
durasi proyek Indeks Kinerja Jadwal (SPI) tidak diperoleh metode yang bisa mengukur kinerja biaya
dapat digunakan karena memberikan tafsiran ganda dan waktu proyek yang tingkat akurasinya lebih
yaitu jika SPI=1 bisa berarti aktifitas selesai atau tinggi dan mudah diterapkan pada pelaksanaan
aktifitas berjalan sesuai dengan rencana. Jadi, SV proyek konstruksi, serta sesuai dengan kondisi yang
dan SPI tidak dapat dijadikan indikator yang andal terjadi di lapangan.
dalam pengukuran kinerja karena berada pada Adapun kelemahan Earned Value secara
wilayah yang tidak pasti. lengkap dapat dirangkum pada Tabel 1.

Tabel 1. Kelemahan Earned Value berdasarkan Studi Literatur


Kelemahan Earned Value Sumber

Terlalu kompleks karena membutuhkan sistem manajemen yang lengkap Soemardi, 2006
Status biaya proyek tidak dapat diketahui dan aktifitas penyebab permasalahan Susanto, 2008
biaya tidak dapat diketahui
Kemajuan aktifitas dalam proyek dianggap deterministik sedangkan kenyataan Naeni, 2011
aktifitas berdasarkan penilaian subyektif
Prediksi biaya atau jadwal bersifat deterministik dan tidak memberikan informasi Kim, 2010
tentang probabilitas hasil dan probabilitas untuk memenuhi tujuan proyek
Prediksi pada awal proyek tidak dapat dipercaya dan memerlukan penyelidikan Kim, 2010; Howes,
lebih lanjut dan evaluasi 2008
Metode linier pada Earned Value tidak realistis untuk kondisi pengendalian biaya Singh, 1997
dan waktu proyek konstruksi
Indikator kinerja jadwal tidak dapat diandalkan dan pada dasarnya keliru bagi Corovic, 2012
seluruh siklus proyek terutama untuk proyek-proyek komersial dengan kurva biaya
kumulatif non-linear
Indeks kinerja jadwal (SPI=Schedule Performance Index) sudah menjadi fungsi Warburton, 2011
waktu tetapi bentuk ketergantungan waktu tidak diketahui
Kinerja jadwal proyek diukur, dianalisis, dan diperkirakan dalam satuan nilai Kim, 2011
(misalnya: uang, tenaga kerja, kuantitas pekerjaan, dan penyelesaian persen
(percent complete)) bukan satuan waktu
Menggunakan Indeks Kinerja Jadwal (SPI=Schedule Performance Index) atau Vandevoorde,
varians jadwal (SV=Schedule Variance) untuk meramalkan durasi proyek tidak 2006
dapat digunakan
Metode Earned Value adalah deterministik dan memberikan perkiraan saat itu, tidak Kim, 2011
memberikan informasi tentang batas prediksi berdasarkan kemungkinan keakuratan
dari perkiraan
Kualitas merupakan kriteria penting dalam setiap proyek, sedangkan pada Barton; Reader;
pengukuran Earned Value kualitas tidak pernah diperhitungkan PM Book, 2011
Dalam setiap melakukan prediksi proyek tidak melibatkan unsur ketidakpastian Reader; PM Book,
2011
HASIL DAN PEMBAHASAN proyek berjalan sesuai dengan rencana yang telah
dibuat. Metode yang digunakan harus mewakili
Pengukuran kinerja proyek dari segi biaya
kondisi yang terjadi di lapangan yaitu
dan waktu merupakan hal yang sangat penting
mengakomodasi ketidakpastian, mengikuti dinamika
dalam menentukan keberhasilan suatu proyek agar

68
Identifikasi Kelemahan Metode Earned Value Pada Pengukuran Kinerja Biaya dan Waktu Proyek Konstruksi
(Fahirah F., Tri Joko Wahyu Adi dan Nadjadji Anwar)

proyek, dapat diupdate setiap saat dan bersifat non- Alshibani, Adel, dan Osama Moselhi, 2012,
linier karena dipengaruhi oleh berbagai faktor Stochastic Method for Forecasting Project
ketidakpastian. Untuk merealisasikan pembuatan Time and Cost, Construction Research
metode tersebut maka perlu studi literatur yang Congress, ASCE, hal. 545-555.
dapat mengidentifikasi kelemahan metode
Barie, D.S., Paulson, Jr. B.C. dan Sudinarto. 1995.
sebelumnya. Berdasarkan studi literatur diperoleh
Manajemen Konstruksi Profesional. Penerbit
kelemahan metode Earned Value antara lain:
Erlangga. Jakarta.
prediksi bersifat deterministik, linier, tidak dinamis
dan tidak mengakomodasi faktor ketidakpastian Barton, Brent, Earned Value Management and
waktu dan biaya proyek konstruksi. Prediksi bersifat Angile Tips for Success, Angile Advantage.
deterministik tidak sesuai dengan kondisi proyek di Budisuanda, 2011, Faktor-Faktor yang
lapangan yang bersifat probabilistik; linier tidak Mempengaruhi Biaya Akhir Proyek,
mewakili kondisi non-linier kinerja proyek karena Manajemen Proyek Indonesia, diakses 12
dipengaruhi oleh berbagai faktor ketidakpastian Oktober 2012.
seperti pengaruh sumber daya proyek berupa
material, tenaga kerja dan peralatan konstruksi; Corovic, Radenko, Why EVM is Not Good for
tidak dinamis bertolak belakang dengan kondisi Schedule Performance Analyses (and how it
proyek yang bersifat dinamis, yang akan berubah could be…), artikel,didownload tanggal 29
dari waktu ke waktu; dan tidak mengakomodasi September 2012.
faktor ketidakpastian waktu dan biaya, dimana Ekajaya, Lila, 2007, Evaluasi Sistem Pengendalian
kondisi proyek pada dasarnya dipengaruhi oleh Biaya Proyek pada Perusahaan Jasa
kondisi ketidakpastian waktu dan biaya Konstruksi Berskala Besar di Surabaya,
Tesis, Universitas Kristen Petra, Surabaya.
KESIMPULAN Howes, Rodney, 2008, Improving the Performance
Pengendalian biaya dan waktu proyek of Earned Value Analysis as a Construction
konstruksi perlu dilakukan untuk mengukur kinerja Project Management Tool, Engineering
proyek terhadap penyimpangan yang terjadi. Earned Construction & Architectural Management,
Value merupakan salah satu metode yang digunakan Volume 7(4), hal. 399-411.
untuk mengukur kinerja biaya dan waktu proyek Iranmanesh, Seyed Hossein, dan Mansoureh
secara terpadu. Dalam pelaksanaannya metode Zarezadeh, 2008, Application of Artificial
Earned Value memiliki kelemahan antara lain: Neural Network to Forecast Actual Cost of a
prediksi biaya dan waktu bersifat deterministik, Project to Improve Earned Value
linier dan tidak melibatkan unsur ketidakpastian, Management System, World Academy of
menggunakan satuan nilai, membutuhkan sistem Science, Engineering and Technology,No.18,
manajemen yang lengkap, tidak memberikan hal.210-213.
informasi probabilitas hasil/tujuan proyek, dan tidak
memperhitungkan kualitas proyek. Kerzner, Harold. 1995. Project Management. Fifth
Dengan mengidentifikasi kekurangan Earned Edition. John Wiley & Sons, Inc., New York.
Value diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan Kim, Byung-Cheol, and Kenneth F. Reinschmidt,
pertimbangan untuk membuat model pengukuran 2010, Probabilistic Forecasting of Project
kinerja proyek konstruksi yang lebih baik dan Duration Using Kalman Filter and the
tingkat akurasi yang lebih tinggi, sehingga dapat Earned Value Method, Journal of
memberikan peringatan dini terhadap Construction Engineering and Management,
pembengkakan (overrun) biaya dan keterlambatan ASCE, Agustus, hal 834-843.
proyek konstruksi
Kim, Byung-Cheol, and Kenneth F. Reinschmidt,
2011, Combination of Project Cost Forecasts
DAFTAR PUSTAKA in Earned Value Management, Journal of
Ahsan, Kamrul, dan Indra Gunawan, 2010, Analysis Construction Engineering and Management,
of Cost and Schedule Performance of ASCE, Januari.
International Development Projects, Lipke, Walt, 2012, Speculations on Project
International Journal of Project Management, Duration Forecasting, The Measurable News,
No.28, hal 68-78 Issue 3.

69
INFRASTRUKTUR Vol. 3 No. 2 Desember 2013: 65 - 70

Lipke, Walt, 2010, Applying Statistical Methods to Singh, Amarjit, 1997, An Investigation and Analysis
EVM Reserve Planning and Forecasting, The of Non-Linear Project Cost Forecasting in
Measurable News, Issue 3. Earned Value Analysis Using the Beta Family
of Equations, The Journal of Cost Analysis,
Lipke, Walt, Ofer Zwikael, Kym Henderson, dan
Volume 4, Issue 2, hal 57-87.
Frank Anbari, 2009, Prediction of Project
Outcome the Application of Statistical Sudarsana, Dewa Ketut, 2008, Pengendalian Biaya
Methods to Earned Value Management and dan Jadual Terpadu pada Proyek Konstruksi,
Earned Schedule Performance Indexes, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Volume 12, No.2,
International Journal of Project Management, Juli.
No.27, hal 400-407.
Susanto, Fonny Kurniawati, 2008, Usulan Sistem
Lukas, Mr.Joseph A, 2008, Earned Value Analysis- Pengendalian Biaya Proyek (Studi Kasus
Why it Doesn’t Work, AACE International Kontraktor A, B dan C di Surabaya), Tesis,
Transactions. Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Luu, Van Truong, Nguyen Van Tuan, Stephen O. Valle, Jose Angelo, dan Carlos Alberto Pereira
Ogunlana, 2009, Quantifying Schedule Risk in Soares, The Use of Earned Value Analysis
Construction Projects using Bayesian Belief (EVA) in the Cost Management of
Networks, International Journal of Project Construction, artikel didownload Desember
Management, No.27, hal 39-50. 2012.
Marshall, Robert A, 2007, The Contribution of Vanhoucke, Mario dan Stephan Vandevoorde, 2008,
Earned Value Management to Project Earned Value Forecast Accuracy and Activity
Success on Contracted Efforts, Journal of Criticality, The Measurable News, Summer,
Construction Management, Summer, hal. 21- Issue 3
33.
Vandevoorde, Stephan, dan Mario Vanhoucke,
Naeni, Leila Moslemi, Shahram Shardokh, Amir 2006, A Comparison of Different Project
Salehipour, 2011, A Fuzzy Approach for the Duration Forecasting Methods Using Earned
Earned Value Management, International Value Metrics, International Journal of
Journal of Project Management, no.29, hal Project Management, No.24, hal. 289-302.
764-772.
Wang, Ching-Hwang, dan Yu-Chun Huang, 2000, A
Noori, Siamak, Morteza Bagherpour dan Abalfazl New Approach to Calculating Project Cost
Zareei, 2008, Applying Fuzzy Control Chart Variance, International Journal of Project
in Earned Value Analysis: A new Management, No.18, hal. 131-138.
Application, World Applied Sciences Journal,
Warburton, Roger D.H, 2011, A Time-Dependent
No. 3(4), hal 684-690.
Earned Value Model for Software Projects,
Pajares, Javier, dan Adolfo Lopez-Paredes, 2011, An International Journal of Project Management,
Extension of the EVM Analysis for Project No.29, hal. 1082-1090.
Monitoring: The Cost Control Index and the
Zareei, Abalfazl, Morteza Bagherpour dan Siamak
Schedule Control Index, International Journal
Noori, 2011, The Use of Earned Value
of Project Management, No.29, hal 615-621.
Analysis in Production Control with
PM Book, 2011, Earned Value Management: Uncertainty Conditions, Journal of Uncertain
Advantages and Disadvantages, November. Systems, Vol.5, No.1, hal. 21-32.
Reader, Casey, Advantages and Disadvantages of Zhan, Jim, 1998, A Project Cost Control Model,
Earned Value, eHow Contributor. ASCE-Journal of Cost Engineering,
Desember.
Santosa, Budi, 2009, Manajemen Proyek, Konsep
dan Implementasi, Penerbit Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Soemardi BW; Abduh,Muhammad, dkk. 2006,
Konsep Earned Value pada Pengelolaan
Proyek Konstruksi, Makalah, Fakultas Teknik
Sipil & Lingkungan, ITB, Bandung.

70

Anda mungkin juga menyukai