Anda di halaman 1dari 8

EXTRAPOLASI Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya P-ISSN: 1693-8259

Desember 2014, Vol. 7 No. 2, hal. 107 - 114

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE


(Studi Kasus : Proyek Struktur dan Arsitektur Production Hall-02 Pandaan)

Dwi Kartikasari
Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
email: sipil@untag-sby.ac.id

Abstrak

Dalam pelaksanaan suatu proyek jarang ditemui suatu proyek yang berjalan tepat sesuai
dengan yang direncanakan. Untuk menghindari kerugian dapat dilakukan pengendalian proyek baik
dalam aspek biaya dan waktu dengan metode Earned Value. Pengendalian dilakukan pada proyek
Struktur & Arsitektur Production Hall-02 Pandaan, karena pada pelaksanaan proyek mengalami
keterlambatan selama empat minggu dari perencanaan. Dari data yang diperoleh dari kontraktor
pelaksana, dilakukan perhitungan nilai ACWP (Actual Cost of Work Performance), BCWS
(Budgeted Cost Work Schedule), dan BCWP (Budgeted Cost for Work Performed). Dari parameter
tersebut dilakukan estimasi terhadap aspek biaya dan waktu. Selanjutnya menganalisa percepatan
proyek pada lintasan kritis pekerjaan. Analisis Earned Value dilakukan pada minggu ke-14 dengan
nilai ACWP Rp. 10.468.012.258,01, nilai BCWS Rp. 12.471.916.830,34 dan nilai BCWP Rp.
9.729.793.225,00. Hasil analisis data diperoleh estimasi nilai akhir proyek sebesar Rp.
18.339.852.330,84 dengan penyelesaian waktu pelaksanaan selama 170 hari.

Kata kunci : Pengendalian proyek, earned value

I. PENDAHULUAN kritis. Pekerjaan inilah yang nantinya akan


dilakukan percepatan proyek, jika proyek
Konsep earned value merupakan mengalami keterlambatan.
salah satu alat yang digunakan dalam
pengelolaan proyek yang mengintegrasikan II. TINJAUAN PUSTAKA
biaya dan waktu. Dengan adanya indikator
prestasi proyek dari segi biaya dan waktu 2.1 Proyek
ini memungkinkan tindakan pencegahan Proyek dapat diartikan sebagai
agar pelaksanaan proyek berjalan sesuai kegiatan yang berlangsung dalam jangka
dengan rencana. waktu tertentu yang ditujukan untuk
Pada metode earned value, diperlukan mencapai tujuan tertentu dengan
monitoring atau evaluasi pada suatu waktu menggunakan alokasi sumber daya tertentu.
untuk mengetahui kinerja suatu proyek. Proyek harus diselesaikan dalam jangka
Pengendalian dilakukan pada proyek waktu terbatas sesuai dengan kesepakatan.
Struktur & Arsitektur Production Hall-02 Apabila tidak ditangani dengan benar,
Pandaan, karena pada pelaksanaan proyek kegiatan dalam proyek akan mengakibatkan
mengalami keterlambatan selama empat munculnya berbagai dampak negatif yang
minggu dari perencanaan. Pengendalian pada akhirnya bermuara pada kegagalan
biaya dan waktu dilakukan agar dalam mencapai tujuan dan sasaran yang
keterlambatan waktu akhir pelaksanaan dicita-citakan (Istimawan Dipohusodo,
dapat dicegah. 1995).
Pengendalian waktu pada proyek ini Dalam proses mencapai tujuan ada
menggunakan Microsoft Project, sehingga batasan yang harus dipenuhi yaitu besar
terlihat pekerjaan yang berada pada lintasan biaya (anggaran) yang dialokasikan, jadwal,

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 107


serta mutu yang harus dipenuhi. Dari segi jadwal suatu kegiatan proyek konstruksi.
teknis, ukuran keberhasilan proyek Dalam metode ini identifikasi dilakukan
dikaitkan dengan sejauh mana ketiga dengan membandingkan jumlah biaya yang
sasaran tersebut dapat dipenuhi. sesungguhnya dikeluarkan terhadap
anggaran.
2.2 Manajemen Proyek 2.3.2 Konsep Earned Value
Manajemen proyek adalah suatu Sejalan dengan perkembangan tingkat
teknik yang digunakan untuk merencana- kompleksitas proyek yang semakin besar,
kan, mengerjakan, dan mengendalikan seringkali terjadi keterlambatan
aktivitas suatu proyek untuk memenuhi penyelesaian proyek dan pembengkakan
kendala waktu dan biaya proyek (Muslich, biaya. Untuk kepentingan tersebut, konsep
2009). Teknik ini berorientasi pada earned value dapat digunakan sebagai alat
pencapaian tujuan, di mana tujuan tersebut ukur kinerja yang mengintegrasikan antara
mungkin pembangunan gedung, pembukaan aspek biaya dan aspek waktu.
kantor baru, atau pengendalian kegiatan Dalam konsep earned value dikenal
penelitian dan pengembangan. beberapa parameter untuk mengendalikan
Manajemen proyek merupakan biaya proyek antara lain:
perencanaan dan pengawasan (Jamshid a. BCWS (Budgeted Cost Work Schedule)
Parvizian, 2004). Manajemen proyek juga BCWS merupakan anggaran biaya
menjadi penjadwalan dan pengawasan dari yang telah direncanakan berdasarkan jadwal
kegiatan-kegiatan proyek untuk mencapai pelaksanaan proyek. BCWS juga menjadi
tujuan performansi, biaya dan waktu, untuk tolak ukur kinerja waktu dari pelaksanaan
lingkup kerja yang telah ditentukan dengan proyek.
menggunakan sumber daya secara efisien b. BCWP (Budgeted Cost for Work
dan efektif. Performed)
BCWP merupakan nilai yang diterima
2.3 Pengendalian Proyek dari penyelesaian pekerjaan selama periode
Menurut R.J. Mockler (1972), waktu tertentu. BCWP inilah yang disebut
pengendalian adalah usaha yang sistematis earned value. BCWP dihitung berdasarkan
untuk menentukan standar yang sesuai akumulasi dari pekerjaan-pekerjaan yang
dengan sasaran perencanaan, merancang telah diselesaikan.
suatu sistem informasi, membandingkan c. ACWP (Actual Cost of Work
pelaksanaan dengan standar, kemudian Performance)
mengambil tindakan pembetulan yang ACWP adalah representasi dari
diperlukan agar semua sumber daya keseluruhan pengeluaran yang dikeluarkan
digunakan secara efektif dan efisien dalam untuk menyelesaikan pekerjaan dalam
rangka mencapai sasaran. periode tertentu.
Teknik metode pengendalian biaya
serta jadwal proyek yang tepat, akan 2.4 Penilaian Kinerja Proyek dengan
mampu mengungkapkan terjadinya Konsep Earned Value
penyalahgunaan pada saat pelaksanaan Penggunaan konsep earned value
suatu pembangunan. Untuk pengendalian dalam penilaian kinerja proyek yang terkait
biaya dan jadwal terdapat dua macam dengan penilaian ini adalah Cost Variance
teknik dan metode, yaitu identifikasi (CV), Schedule Variance (SV), Cost
varians dan konsep nilai hasil (Earned Performance Index (CPI), Schedule
Value Concept). Performance Index (SPI), Estimate at
2.3.1 Identifikasi Varians Completion (EAC) dan Variance at
Metode Analisis Varians adalah Completion (VAC).
metode untuk mengendalikan biaya dan

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 108


e. ETC (Estimate to Complete)
Yaitu sejumlah biaya yang diperlukan
untuk menyelesaikan proyek berdasarkan
data produktivitas terakhir yang dicapai.
ETC = (BAC BCWP) / CPI (5)
f. EAC (Estimate at Complete)
Adalah besarnya biaya yang akan
diserap secara keseluruhan oleh proyek
berdasarkan data produktivitas terakhir
Gambar 2.1 Grafik Kurva S Earned Value yang dicapai.
Sumber : Soemardi dkk, 2007 EAC = ACWP + ETC (6)
a. Cost Variance (CV) g. TE (Time Estimate)
Yaitu variansi atau perbedaan antara
biaya yang harus dikeluarkan untuk (7)
mengerjakan suatu pekerjaan pada periode Dimana: ATE : Actual Time Expended
tertentu. OD : Original Duration
CV = BCWP ACWP (1)
2.5 Estimasi Biaya Langsung dan Biaya
CV = 0 ; biaya proyek sesuai rencana Tidak Langsung
CV > 0 ; biaya lebih kecil dari rencana 2.5.1 Biaya Langsung
CV < 0 ; biaya lebih besar dari rencana Biaya langsung meliputi biaya yang
b. Schedule Variance (SV) dikeluarkan untuk material, tenaga kerja,
Yaitu variansi atau perbedaan antara peralatan dan jasa subkontraktor untuk
kemajuan pekerjaan yang dicapai dengan pelaksanaan proyek sesuai rencana dan
yang direncanakan pada periode tertentu. spesifikasi didalam lingkup dari pekerjaan.

SV = BCWP BCWS (2) 2.5.2 Biaya Tidak Langsung


Biaya tidak langsung secara umum
SV = 0 ; proyek tepat waktu menunjukkan biaya-biaya overhead seperti
SV > 0 ; proyek lebih cepat pengawasan, administrasi, konsultan,
SV < 0 ; proyek terlambat bunga, dan biaya lain-lain/biaya tak
c. Cost Performance Index (CPI) terduga.
Yaitu indeks yang menunjukkan
produktifitas keuangan (efisiensi biaya). 2.6 Percepatan Proyek
Menurut Ervianto (2004), terminologi
CPI = BCWP / ACWP (3) proses crashing adalah dengan mereduksi
CPI = 0 ; biaya proyek sesuai rencana durasi suatu pekerjaan yang akan
CPI > 0 ; biaya lebih kecil dari rencana berpengaruh terhadap waktu penyelesaian
CPI < 0 ; biaya lebih besar dari rencana proyek. Untuk mempercepat proses
penyelesaian pekerjaan ada beberapa cara,
d. Schedule Performance Index (SPI) yaitu:
Yaitu sejumlah angka yang digunakan a. Penambahan jam kerja (lembur)
untuk meninjau prestasi yang ada b. Pembagian giliran kerja
dibandingkan dengan target yang c. Penambahan tenaga kerja
direncanakan pada kurun waktu tersebut. d. Penambahan/pergantian peralatan
SPI = BCWP / BCWS (4) e. Pergantian atau perbaikan metode kerja
SPI = 1 ; proyek tepat waktu f. Konsentrasi pada kegiatan tertentu
SPI > 1 ; proyek tepat waktu g. Kombinasi dari alternatif yang ada.
SPI < 1 ; proyek terlambat

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 109


2.7 Biaya Tambahan Pekerja
Adapun perhitungan biaya tambahan
pekerja dapat dirumuskan, sebagai berikut:
1. Normal ongkos pekerja per hari
= produktivitas harian x harga satuan
upah pekerja
2. Normal ongkos pekerja per jam
=produktivitas per jam x harga satuan
upah pekerja

3. Biaya lembur pekerja IV. ANALISIS DATA DAN


=(1,5 x upah satu jam normal untuk PEMBAHASAN
jam kerja lembur pertama) + (2 x n x
upah satu jam normal untuk jam kerja 4.1 Data Umum Proyek
lembur berikutnya) Diperoleh data proyek, yaitu sebagai
4. Crash cost per hari berikut:
=(7 jam x normal cost pekerja) + (n x Nama proyek : Struktur & Arsitektur
biaya lembur per jam) Production Hall-02 Pandaan
Lokasi proyek : Pandaan, Jawa Timur
5. Cost Slope (penambahan biaya langsung Luas Bangunan : 13.974 m2
untuk mempercepat suatu aktifitas per Pemilik proyek : PT. Karya Dibya Mahardika
satuan waktu) Waktu penyelesaian : 17 Oktober 2013 sampai 12
= April 2014
Nilai proyek : Rp. 17.046.500.000,00

4.2 Data Pelaksanaan Proyek


III. METODE PENELITIAN Data pelaksanaan proyek merupakan
data-data pekerjaan berupa item pekerjaan
3.1 Sumber Data dan bobot rencana proyek. Bobot pekerjaan
Dalam penelitian ini, digunakan dua tersebut pada tiap item pekerjaan proyek
data proyek sebagai sampel penelitian. Struktur & Arsitektur Production Hall-02
Penelitian dilakukan pada PT. Swadaya Pandaan.
Graha Divisi Fabrikasi Baja. Proyek yang
digunakan sebagai penelitian adalah proyek 4.3 Anggaran Pelaksanaan Proyek
Struktur dan Arsitektur Production Hall-02 Anggaran pelaksanaan proyek (APP)
Pandaan pada minggu ke-14. sesuai istilah dari kontraktor merupakan
pedoman utama maksimal pembiayaan
3.2 Diagram Alir Penelitian dalam penyelesaian pelaksanaan pekerjaan
konstruksi. APP terdiri dari rencana biaya
langsung dan biaya tidak langsung.

4.4 Analisis Earned Value


Pada metode earned value, diperlukan
monitoring atau evaluasi pada suatu waktu
untuk mengetahui kinerja suatu proyek.
Pada proyek Struktur & Arsitektur
Production Hall-02 Pandaan, metode yang
dipakai dalam pengendalian biaya dan
waktu di lapangan adalah dengan

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 110


menggunakan Time Schedule. Analisis Tabel 4.2 Rekapitulasi Perhitungan BCWP proyek
earned value dilakukan pada minggu ke-14. Struktur & Arsitektur Production Hall-
02 Pandaan
4.4.1 Perhitungan BCWS (Budgeted Cost Prog. BCWP
of Work Schedule) Periode Rea. Kum Kumulatif
Contoh perhitungan BCWS pada % Rp.
minggu ke-2, sebagai berikut: M-01 - -
M-02 - -
BCWS = % bobot rencana x nilai proyek M-03 - -
= 0,6% x Rp. 17.046.500.000,- M-04 - -
= Rp. 102.279.000,- M-05 3,21 547.721.984,34
M-06 8,82 1.504.126.286,18
Nilai BCWS minggu ke-2 sebesar Rp. M-07 18,30 3.119.342.097,04
102.279.000,- kemudian diakumulasi pada M-08 22,51 3.836.496.194,11
minggu sebelumnya. sehingga nilai BCWS M-09 28,80 4.908.845.354,58
minggu ke-2 menjadi Rp. 178.988.250,-. M-10 36,30 6.187.201.559,03
Rekapitulasi perhitungan BCWS adalah M-11 45,11 7.689.139.953,40
M-12 51,27 8.739.823.034,99
sebagai berikut:
M-13 54,82 9.345.171.900,91
Tabel 4.1 Rekapitulasi Perhitungan BCWS proyek M-14 57,08 9.729.793.225,00
Struktur & Arsitektur Production Hall- Sumber: Hasil Perhitungan
02 Pandaan
Prog. BCWS 4.4.3 Perhitungan ACWP (Actual Cost for
Periode Renc. Kum Kumulatif Work Performed)
% Rp.
M-01 0,45 76.709.250,00
Nilai ACWP merupakan perhitungan
M-02 1,05 178.988.250,00 dari biaya material, biaya peralatan, biaya
M-03 2,77 472.708.147,12 upah, biaya sub kontraktor, biaya umum
M-04 5,97 1.017.264.893,78 dan administrasi. Rekapitulasi nilai ACWP
M-05 11,40 1.943.285.138,65
M-06 18,19 3.100.862.419,59
adalah sebagai berikut:
M-07 25,77 4.392.416.113,17 Tabel 4.3 Rekapitulasi Perhitungan ACWP proyek
M-08 33,79 5.760.814.476,00 Struktur & Arsitektur Production Hall-02
M-09 41,35 7.049.413.444,52 Pandaan
M-10 48,73 8.306.867.972,03
Biaya Realisasi
M-11 55,06 9.385.546.424,40
Periode ACWP kumulatif
M-12 61,51 10.485.861.408,71
M-13 67,90 11.574.743.190,58 Rp.
M-14 73,16 12.471.916.830,34 M-01 -
Sumber: Hasil Perhitungan M-02 -
M-03 -
4.4.2 Perhitungan BCWP (Budgeted Cost M-04 -
for Work Performed) M-05 -
Contoh perhitungan BCWP minggu M-06 7.594.285.594,22
ke-8 proyek Struktur & Arsitektur M-07 9.082.052.518,95
Production Hall-02 Pandaan, sebagai M-08 9.104.969.225,95
M-09 9.127.553.260,95
berikut: M-10 9.556.909.633,05
BCWP = % bobot realisasi x nilai proyek M-11 9.913.076.910,07
= 4,21% x Rp. 17.046.500.000,00 M-12 9.913.076.910,07
M-13 10.219.495.846,02
= Rp. 717.154.097,08 M-14 10.468.012.258,01
Nilai BCWP minggu ke-8 sebesar Rp. Sumber: Hasil Perhitungan
717.154.097,08 kemudian diakumulasikan Ketiga indikator yang telah dilakukan
pada minggu sebelumnya, sehingga nilai perhitungan (BCWS, BCWP, ACWP) akan
BCWP sampai dengan minggu ke-8 memberikan gambaran mengenai
menjadi Rp. 3.836.496.194,11. Rekapitulasi pencapaian biaya dan waktu. Hubungan
perhitungan BCWP adalah sebagai berikut: antara ketiga indikator tersebut pada proyek

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 111


Struktur & Arsitektur Production Hall-02 c. Estimate at Complete (EAC)
Pandaan adalah sebagai berikut: Perhitungan EAC adalah sebagai
berikut:
ETC = (BAC BCWP) / CPI
= (Rp. 17.046.500.000,00
Rp. 9.729.793.225,00) / 0,93
= Rp. 7.871.840.072,83
EAC = ACWP + ETC
= Rp. 10.468.012.258,01 +
Rp. 7.871.840.072,83
= Rp. 18.339.852.330,84
Dari hasil perhitungan diperoleh
prakiraan besarnya biaya keseluruhan
proyek sebesar Rp. 18.339.852.330,84.
Gambar 4.1 Grafik Hubungan BCWS, BCWP,
ACWP proyek Struktur & Arsitektur 4.6 Parameter Waktu Konsep Earned
Production Hall-02 Pandaan
Value
4.5 Parameter Biaya Konsep Earned Rincian perhitungan dengan
Value mengintegrasikan aspek waktu, sebagai
Rincian perhitungan dengan berikut:
mengintegrasikan aspek biaya, sebagai I. Schedule Variance (SV)
berikut: Perhitungan nilai SV pada minggu ke-
a. Cost Variance (CV) 14, adalah sebagai berikut:
Perhitungan nilai CV pada minggu ke- SV = BCWP BCWS
14, adalah sebagai berikut: = Rp. 9.729.793.225,00 Rp.
CV = BCWP ACWP 12.471.916.830,34
=Rp. 9.729.793.225,00 Rp. = (-) Rp. 2.742.123.605,34
10.468.012.258,01
Nilai SV negatif menunjukkan bahwa
=(-) Rp. 738.219.033,01
proyek mengalami keterlambatan dari
Diperoleh nilai CV negative, yang jadwal yang direncanakan.
menunjukkan bahwa biaya yang digunakan
II. Schedule Performance Index (SPI)
dalam penyelesaian proyek lebih besar dari
Perhitungan nilai SPI pada minggu
biaya yang direncanakan.
ke-14, adalah sebagai berikut:
b. Cost Performance Index (CPI) SPI = BCWP / BCWS
Perhitungan nilai CPI pada minggu = Rp. 9.729.793.225,00 /
ke-14, adalah sebagai berikut: Rp. 12.471.916.830,34
CPI = BCWP / ACWP = 0,78
= Rp. 9.729.793.225,00 / Rp.
Nilai SPI kurang dari 1 menunjukkan
10.468.012.258,01
bahwa proyek mengalami keterlambatan.
= 0,93
III. Time Estimate (TE)
Dari hasil perhitungan CPI pada
Perhitungan TE adalah sebagai
minggu ke-14 diperoleh nilai CPI sebesar
berikut:
0,93. Hal ini menunjukkan bahwa biaya
yang digunakan dalam penyelesaian proyek
lebih besar dari biaya yang direncanakan. = 84 + (132-(84x0,78)) / 0,78)
= 169,23 hari ~ 170 hari

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 112


Dari hasil perhitungan time estimate (TE) Tabel 4.5 Rekapitulasi Total Biaya Akibat Crash
diketahui estimasi waktu penyelesaian Duration
Crash Besar Biaya Cost Slope
proyek selama 170 hari. Keterangan
Duration Rp. Rp.
Perencanaan 17.046.500.000
4.7 Percepatan Proyek Estimasi 18.339.852.331
Percepatan dilakukan pada lintasan penyelesaian
Percepatan 1 30 hari 18.478.257.661 1.026.048
kritis yang sangat berpengaruh terhadap (senin -
waktu penyelesaian akhir proyek. Lintasan sabtu)
kritis terdapat pada pekerjaan konstruksi Percepatan 2 28 hari 18.496.222.615 1.594.499
(senin -
ikat angin atap. minggu)
4.7.1 Percepatan Waktu Sumber : Hasil Perhitungan
Percepatan waktu dilakukan dengan
Dari hasil perhitungan percepatan yang
penambahan sumber daya (man power) dan
dilakukan berdampak pada peningkatan
penambahan waktu kerja (lembur).
Volume pekerjaan = 98279 kg biaya. Sehingga sebaiknya percepatan tidak
Durasi normal = 86 hari untuk menghindari kerugian lebih besar
Percepatan = 38 hari pada perusahaan.
Aktual durasi yang
telah dikerjakan = 18 hari
Sisa waktu penyelesaian
= 86 (38 + 16) IV. KESIMPULAN DAN SARAN
= 30 hari
Jumlah man power = 28 orang 5.1 Kesimpulan
Produktivitas man power Berdasarkan penelitian, diperoleh
= 12 kg/jam/orang kesimpulan sebagai berikut:
Durasi normal per hari = 7 jam
Penambahan jam lembur = 4 jam 1) Estimasi waktu penyelesaian proyek
Produktivitas normal = 12 x 7 x 28 dengan menggunakan Earned Value
= 2352 kg/hari Method pada minggu ke-14 yaitu
Produktivitas percepatan selama 170 hari.
= (12 x 11 x 28) (0,1 x 12 x 11 x 28) 2) Estimasi biaya akhir proyek dengan
= 3696 369,6 = 3326,4 kg/hari
Crash duration = 98279 / 3326,4 menggunakan Earned Value Method
= 29,5 ~ 30 hari pada minggu ke-14 yaitu sebesar Rp.
18.339.852.331,- terhadap nilai kontrak
4.7.2 Biaya Tambahan Pekerja (Crash
sebesar Rp. 17.046.500.000,-.
Cost)
Dengan adanya penambahan waktu
5.2 Saran
kerja, maka biaya untuk tenaga kerja akan
Saran dari penelitian yang telah
bertambah dari biaya normal tenaga kerja.
dilakukan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Upah Lembur Pekerja
1) Dalam monitoring dan evaluasi proyek
Upah Nutrisi
Posisi OT DT TT sebaiknya dilakukan berkala untuk
pokok Lembur
Helper 55000 11822 15896 23844 6000 mencegah keterlambatan proyek yang
Fitter 82000 17775 23699 35549 6000 berakibat pada kerugian perusahaan.
Welder 93000 20159 26879 40318 8500
Sumber: Kontraktor Pelaksana
2) Untuk metode percepatan proyek bisa
dilakukan dengan perbaikan metode
Keterangan:
kerja atau dengan penambahan
OT (over time) : upah lembur satu jam pertama
DT (double time) : upah lembur dua jam sampai peralatan sebagai pembanding
delapan jam selanjutnya penambahan biaya yang dikeluarkan.
TT (triple time) : upah lembur 9 jam selanjutnya
Rekapitulasi biaya tambahan akibat dari
percepatan proyek adalah sebagai berikut:

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 113


VI. DAFTAR PUSTAKA Husen, Abrar, 2008. Manajemen Proyek,
Andi, Yogyakarta.
An American National Standard ANSI/PMI Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
(2004), A Guide to the Project Transmigrasi Republik Indonesia
Management Body of Knowledge Nomor Kep. 102/MEN/VI/2004.
(PMBOK Guide), project Waktu Kerja Lembur dan Upah
Management Institute. Kerja Lembur.
Arianto, Arif, 2010. Eksplorasi Metode Bar Ketut Sudarsana, Dewa, 2008.
Chart, CPM, PDM, PERT, Line of Pengendalian Biaya dan Jadual
Balance dan Time Chainage Terpadu pada Proyek Konstruksi,
Diagram dalam Penjadwalan Jurnal Ilmiah Teknik Sipil,
Proyek Konstruksi, Tesis, Universitas Udayana, Denpasar.
Universitas Diponegoro, Semarang.
Pranowo, Didik dkk, 2007. Pengendalian
Dannyati, Eka, 2010. Optimalisasi Proyek dengan Metode Earned
Pelaksanaan Proyek dengan Metode Value (Studi Kasus Proyek
Pert dan CPM (Studi Kasus Twin Rusunawa Universitas Diponegoro
Tower Building Pasca Sarjana Semarang), Laporan Tugas Akhir,
Undip), Skripsi, Universitas
Universitas Katolik Soegijapranata,
Diponegoro, Semarang. Semarang.
Dipohusodo, Istimawan, 1996. Manajemen Rahman, Irfanur, 2010. Earned Value
Proyek Konstruksi Jilid I, Kanesius, Analysis Terhadap Biaya pada
Jakarta. Proyek Pembangunan Gedung
Ervianto, 2004. Teori Aplikasi Manajemen (Studi Kasus Proyek Pembangunan
Proyek Konstruksi, Andi, Gedung C Fakultas Mipa Uns),
Yogyakarta. Skripsi, Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
Flemming, Q.W., Koppelman, J.M., 1994.
The Essense and Evolution of Rismawan, Alfiyan, Kajian Pengendalian
Earned Value, AACE Transactions. Biaya dan Waktu Menggunakan
Metode Earned Value Studi Kasus:
Frederika, Ariany, 2010. Analisis
Percepatan Pelaksanaan dengan pada Proyek The Grove Apartment
HK-PP JO, Program Studi Teknik
Menambah Jam Kerja Optimum
Sipil Unpak.
pada Proyek Konstruksi (Studi
Kasus: Proyek Pembangunan Super Soeharto, Imam, 1997. Manajemen Proyek
Villa, Peti Tenget-Badung), Jurnal Dari Konseptual Sampai
Ilmiah Teknik Sipil, Universitas Operasional, Erlangga, Jakarta.
Udayana, Denpasar. Sumaryani, 2010. Analisis Konsep Nilai
Hartono, Widi dkk, 2007. Earned Value Hasil pada Proyek Pembangunan
Method untuk Pengendalian Biaya Gedung Parkir Roda Dua
dan Waktu (Studi Kasus Proyek Bertingkat 4 Lantai UMS dengan
Pembangunan Gedung Balaikota Program Microsof Project 2007,
Surakarta), Gema Teknik Skripsi, Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 114

Anda mungkin juga menyukai