Anda di halaman 1dari 63

KONSEP EARNED VALUE UNTUK

PENGELOLAAN PROYEK
KONSTRUKSI

MATA KULIAH :
MANAJEMEN KEUANGAN
PS MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI PNB
SUB TOPIK
• Pengertian Konsep earned value
• Grafik evaluasi biaya dan waktu
• Cara membuat grafik ACWP dan
BCWP
• Rangkuman
• Daftar Pustaka
Tujuan

1. Mahasiswa dapat menjelaskan


pengertian Konsep earned value
2. Mahasiswa dapat membuat grafik
biaya dan waktu
P PENDAHULUAN
Proyek konstruksi berkembang semakin pesat dan
rumit baik dari segi fisik maupun biaya.
Pada prakteknya proyek mempunyai keterbatasan
akan sumber daya, baik berupa manusia, material,
biaya ataupun alat.
Hal ini membutuhkan suatu manajemen proyek
mulai dari fase awal proyek hingga fase
penyelesaian proyek.
Dengan meningkatnya tingkat kompleksitas proyek
dan semakin langkanya sumberdaya maka
dibutuhkan juga peningkatan sistem pengelolaan
proyek yang baik dan terintegrasi (Ahuja et al.,
1994).
Perencanaan dan Pengendalian Biaya
dan Waktu merupakan bagian dari
manajemen proyek secara keseluruhan.
Selain penilaian dari segi kualitas,
prestasi suatu proyek dapat pula dinilai
dari segi biaya dan waktu.
Biaya yang telah dikeluarkan dan waktu
yang digunakan dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan harus diukur secara
kontinyu penyimpangannya terhadap
rencana.
Adanya penyimpangan biaya dan
waktu yang signifikan
mengindikasikan pengelolaan
proyek yang buruk.
Dengan adanya indikator prestasi
proyek dari segi biaya dan waktu ini
memungkinkan tindakan
pencegahan agar pelaksanaan
proyek berjalan sesuai rencana.
Konsep “earned value” adalah salah satu alat yang
digunakan dalam pengelolaan proyek yang
mengintegrasikan biaya dan waktu.
Konsep ini menyajikan tiga dimensi yaitu
 Penyelesaian fisik dari proyek (the percent
complete) yang mencerminkan rencana penyerapan
biaya (budgeted cost),
 Biaya aktual yang sudah dikeluarkan atau yang
disebut dengan actual cost
 Apa yang yang didapatkan dari biaya yang sudah
dikeluarkan atau yang disebut earned value.

Dari ketiga dimensi tersebut, dengan konsep earned


value, dapat dihubungkan antara kinerja biaya
dengan waktu yang berasal perhitungan varian dari
biaya dan waktu (Flemming dan Koppelman, 1994).
 Berdasarkan kinerja biaya dan waktu ini, seorang
manajer proyek dapat mengidentifikasi kinerja
keseluruhan proyek maupun paket-paket
pekerjaan di dalamnya dan kemudian
memprediksi kinerja biaya dan waktu
penyelesaian proyek.

 Hasil dari evaluasi kinerja proyek tersebut dapat


digunakan sebagai early warning jika terdapat
inefisiensi kinerja dalam penyelesaian proyek
sehingga dapat dilakukan kebijakan-kebijakan
manajemen dan perubahan metode pelaksanaan
agar pembengkakan biaya dan keterlambatan
penyelesaian proyek dapat dicegah.
KONSEP EARNED VALUE
 Sejalan dengan perkembangan tingkat kompleksitas
proyek yang semakin besar, seringkali terjadi
keterlambatan penyelesaian proyek dan pembengkakan
biaya.
 Sistem pengelolaan yang digunakan biasanya
memisahkan antara sistem akuntansi untuk biaya dan
sistem jadwal proyek konstruksi.
 Dari sistem akuntansi biaya dapat dihasilkan laporan
kinerja dan prediksi biaya proyek, sedangkan dari
sistem jadwal dihasilkan laporan status penyelesaian
proyek.
 Informasi pengelolaan proyek dari kedua sistem
tersebut saling melengkapi, namun dapat
menghasilkan informasi yang berbeda mengenai
status proyek.
KONSEP EARNED VALUE
.
Dengan demikian, dibutuhkan suatu sistem yang
mampu mengintegrasikan antara informasi waktu
dan biaya (Crean dan Adamczyk 1982).
Untuk kepentingan tersebut, konsep earned value
dapat digunakan sebagai alat ukur kinerja yang
mengintegrasikan antara aspek biaya dan aspek
waktu.

Konsep nilai hasil adalah konsep menghitung


besarnya biaya yang menurut anggaran sesuai
dengan pekerjaan yang telah diselesaikan atau
dilaksanakan (Budgeted Cost of Works
Performanced) = BCWP
• Flemming dan Koppelman (1994)
menjelaskan konsep earned value
dibandingkan manajemen biaya
tradisional.
Gambar 1.a, manajemen biaya
tradisional hanya menyajikan dua
dimensi saja yaitu hubungan yang
sederhana antara biaya aktual
dengan biaya rencana.
Dengan manajemen biaya
tradisional, status kinerja tidak dapat
diketahui.
Perbandingan Manajemen Biaya Tradisional dengan
Konsep Earned Value
Tujuan Earned Value (EV)
• Tujuan utama dari penerapan konsep
earned value pada suatu proyek
adalah untuk mengontrol kemajuan
proyek (waktu) dan mengefektifkan
pengeluaran biaya agar sesuai dengan
budget yang telah direncanakan (GES
Solutions, 1999).
Manfaat dari metode konsep nilai hasil
adalah :

• Menghitung besarnya perkiraan biaya untuk


pekerjaan yang tersisa.
• Memperlihatkan perbedaan biaya pelaksanaan dan
anggaran.
• Menghitung besar perkiraan biaya untuk
penyelesaian proyek.
• Memperlihatkan perbedaan waktu pelaksanaan
dengan jadwal.
• Memperkirakan lama waktu pelaksanaan dari
pekerjaan yang tersisa.
• Memperkirakan besar proyeksi keterlambatan pada
akhir proyek bila masih seperti pelaporan.
BCWS (Budgeted Cost Work Schedule)
• BCWS adalah merupakan anggaran biaya yang
dialokasikan berdasarkan rencana kerja yang
telah disusun terhadap waktu.
• BCWS dihitung dari akumulasi anggaran biaya
yang direncanakan untuk pekerjaan dalam
periode waktu tertentu.
• BCWS pada akhir poyek (penyelesaian 100 %)
disebut Budget at Completion (BAC). merupakan
harga yang tertera dalam kontrak./RC
• BCWS juga menjadi tolak ukur kinerja waktu dari
pelaksanaan proyek
Nilai Kontrak Rp. 3.323.369.500,-
(hitung dulu real costnya)
ACWP (Actual Cost Work
Performed)
•ACWP adalah biaya aktual yang
dikeluarkan untuk menyelesaikan
pekerjaan sampai pada periode
tertentu.
•ACWP dapat disajikan per perioda
atau kumulatif.
ACWP
• ACWP adalah jumlah biaya aktual dari pekerjaan
yang telah dilaksanakan.
• Biaya ini diperoleh dari data-data akuntansi atau
keuangan proyek pada tanggal pelaporan (misalnya
akhir bulan), yaitu catatan segala pengeluaran biaya
aktual dari paket kerja atau kode akuntansi termasuk
perhitungan overhead dan lain-lain.
• Jadi, ACWP merupakan jumlah aktual dari
pengeluaran atau dana yang digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan pada kurun waktu tertentu.
ACWP
BCWP (Budgeted Cost Work Performed)

• BCWP yaitu kemajuan yang telah dicapai


berdasarkan nilai uang dari pekerjaan-
pekerjaan yang telah diselesaikan pada
periode waktu tertentu.
• BCWP inilah yang disebut earned value.
• BCWP diperoleh dengan mengalikan
prestasi pekerjaan (kumulatif) dengan
anggaran pekerjaan./RC
Nilai Kontrak Rp. 3.323.369.500,
(hitung dulu real costnya)
BAC (Budget at Completion)
• BAC adalah budget rencana yang akan
diserap oleh keseluruhan proyek atau
keseluruhan pekerjaan.
• Nilainya adalah nilai proyek tersebut
atau nilai kontrak yang harus
diselesaikan atau nilai keseluruhan
pekerjaan. (Real Costnya)
GRAFIK EVALUASI BIAYA DAN WAKTU
Ada 3 (tiga) Macam Grafik dalam menganalisa kinerja dari proyek
berdasarkan konsep earned value.
• Grafik Budgeted Cost for Work Scheduled (BCWS) :
• Grafik anggaran biaya (Cost Budget) yang dialokasikan sesuai
dengan rencana kerja (TS) yang telah disusun.
Grafik Actual Cost for Work Performed (ACWP) adalah
• Grafik realisasi biaya (actual Cost), sesuai dengan pekerjaan yang
telah dikeluarkan atau representasi dari keseluruhan pengeluaran
yang dikeluarkan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam periode
tertentu.
Grafik Budgeted Cost for Work Performed (BCWP) adalah
• Grafik anggaran Biaya (Cost Budget) untuk pekerjaan yang telah
diselesaikan atau nilai yang diterima dari penyelesaian pekerjaan
selama periode waktu tertentu.
• BCWP inilah yang disebut earned value.
• BCWP ini dihitung berdasarkan akumulasi dari pekerjaan-
pekerjaan yang telah diselesaikan.
Cara membuat Grafik ACWP & BCWP

o Tiap item pekerjaan diberi nilai anggaran dan bobot


o Nilai anggaran item disebarkan merata pada tiap bulan
sesuai dengan jadwalnya
o Jumlah anggaran seluruh item pekerjaan dijumlahkan
setiap bulan dari awal sampai bulan terakhir secara
komulatif
o Titik –titik ini dihubungkan dan membentuk grafik
BCWS
o Realisasi biaya dan penyelesaian tiap-tiap item
pekerjaan dicatat nilai /bobotnya untuk tiap bulan
secara komulatif
Cara membuat Grafik ACWP & BCWP

o Jumlahkan bobot penyelesaian semua item pekerjaan


yang ada untuk tiap bulan secara komulatif
o Titik –titik ini dihubungkan dan membentuk grafik ACWP
o Tiap item pekerjaan yang diselesaikan untuk tiap
bulannya diberi nilai anggarannya secara komulatif
o Titik –titik ini dihubungkan dan membentuk grafik BCWP
o Evaluasi progress tiap bulan dilakukan seperti barchart
schedule
Cara evaluasi Grafik ACWP & BCWP

 Untuk evaluasi biaya, dengan membandingkan grafik


ACWP dengan BCWP
 Bila ACWP>BCWP berarti melebihi anggaran (over
Budget), sebaliknya ACWP<BCWP berati dibawah
anggaran (under budget)
 Untuk evaluasi waktu pelaksanaan, dengan
membandingkan grafik BCWP dengan BCWS
 Bila BCWP>BCWS berarti proyek terlambat,
sebaliknya BCWP<BCWS berarti proyek ahead
schedule
 Nilai dalam hal ini diukur dalam rupiah, tetapi dapat
juga di konversi menjadi persen (%)
Beberapa istilah yang terkait dengan
penilaian kinerja dengan konsep earned
Value adalah :
1. Cost Variance (Varians Biaya)/CV
2. Schedule Variance (Varian Jadwal)/SV
3. Cost Performance Index (Indeks Kinerja Biaya)/CPI
4. Schedule Performance Index (SPI)
5. Estimate To Completion,(ETC)
6. Estimate at Completion (EAC)
7. Variance at Completion. (VAC)
1. Cost Variance (CV)
• Cost variance : selisih antara nilai yang diperoleh
setelah menyelesaikan paket-paket pekerjaan dengan
biaya aktual yang terjadi selama pelaksanaan proyek.
• CV positif artinya pekerjaan yang terlaksana biayanya
kurang dari pada anggaran atau disebut Cost
underrun.
• Sebaliknya nilai negatif menunjukkan bahwa biaya
pekerjaan terlaksana lebih tinggi dari anggaran atau
disebut Cost overrun.
• Angka nol menunjukkan pekerjaan terlaksana sesuai
dengan anggaran.
2. Schedule Variance (SV)
• Schedule variance digunakan untuk menghitung
penyimpangan antara BCWS dengan BCWP.
• Nilai positif menunjukkan bahwa paket-paket pekerjaan
proyek yang terlaksana lebih cepat dibanding rencana.
• Sebaliknya nilai negatif menunjukkan kinerja pekerjaan
yang buruk karena paket-paket pekerjaan yang
terlaksana terlambat dari jadwal yang direncanakan.
SV CV Keterangan

Positif Positif Pekerjaan terlaksana lebih cepat dari jadwal dg biaya lebih kecil
dari pada anggaran

Nol Positif Pekerjaan terlaksana tepat sesuai jadwal dengan biaya lebih
rendah dari anggaran

Positif Nol Pekerjaan terlaksana sesuai anggaran dan selesai lebih cepat
dari pada jadwal

Nol Nol Pekerjaan terlaksana sesuai jadwal dan anggaran

Negatif Negatif Pekerjaan selesai terlambat dan menelan biaya lebih tinggi dari
anggaran

Nol Negatif Pekerjaan terlaksana sesuai jadwal dengan menelan biaya


diatas anggaran

Negatif Nol Pekerjaan terlambat selesai dan menelan biaya sesuai anggaran

Positif Negatif Pekerjaan selesai lebih cepat dari rencana dengan menelan
biaya diatas anggaran
3. Cost Performance Index (CPI)
• Faktor efisiensi biaya yang telah dikeluarkan dapat dilihat
dengan membandingkan nilai pekerjaan yang secara fisik
telah diselesaikan (BCWP) dengan biaya yang telah
dikeluarkan dalam periode yang sama (ACWP).
• Nilai CPI menunjukkan bobot nilai yang diperoleh (relatif
terhadap nilai proyek keseluruhan) terhadap biaya yang
dikeluarkan.
• CPI kurang dari 1 menunjukkan kinerja biaya yang buruk,
karena biaya yang dikeluarkan (ACWP) lebih besar
dibandingkan dengan nilai yang didapat (BCWP) atau
dengan kata lain terjadi pemborosan.
4. Schedule Performance Index (SPI)
• Faktor efisiensi kinerja dalam menyelesaikan pekerjaan
dapat dilihat dari perbandingan antara nilai pekerjaan yang
secara fisik telah diselesaikan (BCWP) dengan rencana
pengeluaran biaya yang dikeluarkan berdasarkan rencana
pekerjaan (BCWS).
• Nilai SPI menunjukkan seberapa besar pekerjaan yang
mampu diselesaikan (relatif terhadap proyek keseluruhan)
terhadap satuan pekerjaan yang direncanakan.
• Nilai SPI kurang dari 1 menunjukkan bahwa kinerja
pekerjaan tidak sesuai dengan yang diharapkan karena tidak
mampu mencapai target pekerjaan yang sudah
direncanakan.
5. Perkiraan Biaya untuk
Pekerjaan Tersisa (ETC)
• ETC merupakan perkiraan biaya untuk
pekerjaan tersisa pada minggu/bulan
yang ditinjau, dengan asumsi bahwa
kecenderungan kinerja proyek akan
tetap sama sampai dengan akhir
proyek.

• ETC = (BAC – BCWP) / CPI


Menurut Soeharto (1995, hal. 280), perkiraan tersebut dapat
diekstrapolasi dengan beberapa cara:
• 1. Pekerjaan sisa membutuhkann biaya sebesar anggaran
• 2. Kinerja sama besar sampai akhir proyek
• 3. Campuran
• Pendekatan yang digunakan menggabungkan kedua cara tersebut.

• Bila persentase pekerjaan di bawah 50% menggunakan rumus:


• ETC = (BAC – BCWP)
• Keterangan : ETC = Estimate to Complete (Rp)
• EV = Earned Value (Rp)
• Bila persentase pekerjaan di atas 50% menggunakan rumus:
• ETC = (BAC– BCWP ) / CPI
• Keterangan : ETC = Estimate To Complete (Rp)
• EV = Earned Value (Rp)
• CPI = Cost Performance Index
6. Prediksi Biaya Penyelesaian Akhir
Proyek/Estimate at Completion (EAC)
• EAC merupakan perkiraan biaya total dari
keseluruhan biaya yang dikeluarkan sejak
dimulainya pekerjaan sampai pada akhir
penyelesaian proyek yang diperoleh dari biaya
aktual ditambah dengan ETC.
• Pada akhir minggu pelaksanaan proyek nilai ETC
sama dengan ACWP yang terjadi pada minggu
tersebut

• EAC = ACWP +ETC


7. Variance at Completion (VAC).
• Perhitungan EAC merupakan penjumlahan biaya aktual
yang sudah dikeluarkan dan sisa biaya yang akan
dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.
• Sisa biaya yang akan dibutuhkan diprediksi secara
statistik dengan memperhitungkan efektifitas
penggunaan biaya (CPI) dan kinerja pekerjaan terhadap
rencana (SPI).
• Dari nilai EAC dapat diperoleh perkiraan selisih antara
biaya rencana penyelesaian proyek (BAC) dengan biaya
penyelesaian proyek berdasarkan kinerja pekerjaan yang
telah dicapai (EAC) atau yang disebut variance at
completion (VAC).
Prakiraan Waktu untuk
Pekerjaan Sisa (ETS)
Bila dianggap kinerja jadwal pada pekerjaan tersisa
tetap seperti pada pelaporan, maka Estimation to
Schedule (ETS) adalah waktu pekerjaan tersisa
dibagi indeks kinerja jadwal (SPI).
Prakiraan Waktu Total Proyek
(EAS)
Estimate At Schedule (EAS) adalah jumlah waktu
pelaksanaan pekerjaan sampai pada saat pelaporan
ditambah dengan prakiraan waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan yang tersisa
Contoh
• Suatu proyek dengan cost budget 250
juta seperti terlihat pada barchart
berikut dan dievaluasi sampai pada
bulan Maret.
• Bagaimana penilaian kinerja proyek
tersebut dengan konsep earned value
Perhitungan BCWS
Keterangan :

Progres bulan Januari

Progres bulan Februari

Progres bulan Maret

Belum dilaksanakan

Kegiatan Lebih cepat dari schedule

Kegiatan terlambat dari schedule


Perhitungan ACWP
Perhitungan BCWP
Perhitungan BCWP
• Pek A : jan = 10
• Pek B : jan = 9 + 9/2 = 13,5, feb = 9 – 9/2 = 4,5
• Pek C : jan = 0, Feb = 14 – 14/2 = 7, Maret = 14/2 + 14
= 21
• Pek D : jan = 11/2 = 4,5 , Feb = 11/2 + 11/2 = 11,
Maret = 11-11/2 = 5,5
• Pek E : jan = 0, feb = 0, Maret = 20/2 = 10
• Pek F : jan = 0, feb = 0, Maret = 19/2 = 9,5
• Pek G : jan = 9/2 = 4,5, feb = 9/2 + 9/2 = 9, Maret =
9/2 + 9/2 = 9
• Pek H : jan = 0, feb = 0, maret = 8 + 8/2 = 12
PENILAIAN KINERJA PROYEK DENGAN KONSEP EARNED
VALUE PADA BULAN KETIGA (MARET)

• BCWS =124 = 49,6% (124/250)


• ACWP =148 = 59,20% (148/250)
• BCWP =132 = 52,80% (132/250)

1. Cost Variance (CV)


CV = BCWP - ACWP = 132 – 148 = -16 juta
Artinya : negatif nilai paket-paket pekerjaan yang
terlaksana lebih besar dibandingkan dengan
anggaran.
Proyek terjadi pembengkakan biaya (cost
overrun) sebesar 16 jt atau 6,4 % dari 250
2. Schedule Variance (SV)
SV = BCWP – BCWS = 132 -124 = 8
Artinya positif menunjukkan paket-paket
pekerjaan proyek yang terlaksana lebih cepat
dibanding rencana.
BCWP>BCWS = a head schedule = 3,20 %

3. Cost Performance Index (CPI)


CPI = BCWP/ACWP = 132/148 = 0,891
CPI < 1 berarti kinerja biaya yang buruk, karena
biaya yang dikeluarkan (ACWP) lebih besar
dibandingkan dengan nilai yang didapat (BCWP)
atau dengan kata lain terjadi pemborosan.
4.Schedule Performance Index (SPI)
• SPI = BCWP/BCWS = 132/124 = 1,06
• Nilai SPI >1 menunjukkan bahwa kinerja
pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan karena
mampu mencapai target pekerjaan yang sudah
direncanakan.

5. Prediksi Biaya Penyelesaian Akhir


Proyek/Estimate at Completion (EAC)

EAC = ACWP +ETC

EAC = 148 + (250-132)/(0,891) = 280,30 juta


6. Variance at Completion (VAC).
VAC = BAC – EAC
= 250 – 280,3
= 30,3 juta

7. Perkiraan Biaya untuk Pekerjaan


Tersisa (ETC)

ETC = (250 – 132)/(0,891)


= 132,3 juta
• Time Estimated (TE)

• TE = ATE + OD-(ATE x SPI) / SPI


• = ((3 +7 – (3 x 1,06) )/1,06
• = 6,43 bulan
• Rencana durasi pekerjaan dari Proyek Pembangunan Hotel
berjalan selama 42 minggu
• Pada masa pelaporan (minggu ke-37), nilai kumulatif realisasi
progress pekerjaan proyek adalah sebesar 70,45%, yang lebih
rendah dari kumulatif rencana pelaksanaan proyek yaitu
sebesar 82,07%.
• Hitung kinerja proyek selengkap-lengkapnya

No. Parameter Biaya Biaya Kumulatif (Rp.)

1 BCWS kumulatif Rp 13.650.989.384,67

2 BCWP kumulatif Rp 11.824.413.685,12

3 ACWP kumulatif Rp 10.123.976.423,00


• Soal Berikut ini diberikan informasi tentang
proyek yang waktunya 1 tahun BCWS = $23,000
BCWP= $20,000
• ACWP= $25,000, BAC=$120,000

• a. Tentukan nilai cost variance, schedule variance,


Cost Performance Index (CPI), dan Schedule
Performance Index (SPI) dari proyek
• b. Bagaimanakah kondisi dari proyek ini, apakah
proyek lebih cepat atau lambat dari jadwal?
Apakah over budget atau under budget? Berikan
alasannya!
• c. Gunakan CPI untuk menghitung EAC (Estimate At
Completion) dari proyek. Bagaimana performance
dari proyek?
• d. Gunakan Schedule Performance Index (SPI)
untuk mengestimasi waktu untuk menyelesaikan
proyek.
Contoh 3

• Proyek pembangunan gedung dengan anggaran 12 M.


• Pada saat pelaporan sebagian pekerjaan telah selesai, sebagian lagi sedang
dikerjakan dan ada yang belum mulai.
• Hitung nilai hasil saat pelaporan (BCWP), EAC dan grafiknya.
• Berikan komentar atas kinerja proyek tersebut
Contoh 3
Grafik
Rangkuman
Konsep “earned value” adalah salah satu alat yang digunakan
dalam pengelolaan proyek yang mengintegrasikan biaya dan
waktu.
Konsep ini menyajikan tiga dimensi yaitu
 Penyelesaian fisik dari proyek (the percent complete) yang
mencerminkan rencana penyerapan biaya (budgeted cost),
 Biaya aktual yang sudah dikeluarkan atau yang disebut
dengan actual cost
 Apa yang yang didapatkan dari biaya yang sudah
dikeluarkan atau yang disebut earned value.
Ada 3 (tiga) Macam Grafik dalam menganalisa kinerja dari
proyek berdasarkan konsep earned value : BCWS, ACWP dan
BCWP
Daftar Pustaka
1. Aplikasi Value Engineering PT Citra Patenindo
Nusa Prtamaa
2. Asiyanto, 2005, Construction Project Cost
Management, PT. Pradnyana Paramita,Jakarta.
3. Suharto, Iman Ir. 1999. Manajemen Proyek.
Jakarta
4. Dasar-dasar Akuntasi ( A1 Haryono Jusup)
5. Comprehensive Project Management ( A. B
Badiru)

Anda mungkin juga menyukai