Jawab: Konsep nilai hasil adalah konsep menghitung besarnya biaya yang menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah dilaksanakan. Dengan perhitungan ini dapat diketahui hubungan antara apa yang sesungguhnya telah dicapai secara fisik terhadap jumlah anggaran yang telah dikeluarkan, yang dapat ditulis dengan rumus: Nilai Hasil = (% penyelesaian) x (anggaran biaya) 2. Konsep Nilai Hasil / Earned Value digunakan untuk apa? Jawab: Digunakan untuk mengendalikan biaya dan waktu proyek secara terpadu. Metode ini memberikan informasi status kinerja proyek pada suatu periode pelaporan dan memberikan informasi perkiraan biaya yang dibutuhkan dan waktu untuk penyelesaian seluruh pekerjaan berdasarkan indikator kinerja saat pelaporan. 3. Jelaskan tentang ACWP / BCWS dan BCWP Jawab: a. ACWP (Actual Cost of Work Performance) adalah jumlah biaya aktual dari pekerjaan yang telah dilaksanakan. Biaya ini diperoleh dari data-data akuntansi atau keuangan proyek pada tanggal pelaporan (misalnya, akhir bulan), yaitu catatan segala pengeluaran biaya aktual dari paket kerja atau kode akuntansi termasuk perhitungan overhead dan lain-lain. Jadi ACWP adalah biaya aktual yang dikeluarkan untuk penyelesaian pekerjaan pada kurun waktu tertentu. b. BCWP (Budgeted Cost of Work Performance) Adalah anggaran biaya dari seluruh aktual pekerjaan yang sudah dilaksanakan sepanjang periode konstruksi. Nilai pekerjaan ini dapat diukur dengan menggunakan metode “Percent Complete” yaitu pendekatan teknik dengan memperoleh suatu penaksiran nilai pekerjaan berdasarkan prosentase pekerjaan yang berhasil diselesaikan dalam tiap-tiap satuan waktu tertentu. c. BCWS (Budgete Cost of Work Schedule) Merupakan anggaran biaya yang telah direncanakan berdasarkan jadwal pelaksanaan proyek. Anggaran biaya pada jadwal pekerjaan dihitung pada level cost account dengan menjumlahkan seluruh anggaran paket pekerjaan. 4. Jelaskan tentang Variansi Jadwal (SV) Jawab: Variansi Jadwal adalah perbedaan pekerjaan yang dapat dilaksanakan dengan bagian pekerjaan yang direncanakan. 5. Bagaimana menghitung Variansi Jadwal (SV) Jawab: Nilai Variansi Jadwal dapat diperoleh dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menghitung nilai BCWS (Budgeted Cost for Work Scheduled) b. Menghitung Nilai BCWP (Budgeted Cost for Work Performed) c. Masukan Kedua nilai tersebut kedalam rumus: CV = BCWP – ACWP 6. Jelaskan tentang SV = 0, SV > 0, SV < 0 Jawab: a. SV = 0 mengindikasikan bahwa pada periode waktu tersebut pekerjaan yang diselesaikan sama dengan yang direncanakan, dengan kata lain bagian pekerjaan selesai sesuai dengan waktu rencana. b. SV > 0 mengindikasikan bahwa pada periode waktu tersebut pekerjaan yang diselesaikan lebih banyak daripada rencana. Dengan kata lain bagian pekerjaan diselesaikan lebih cepat dari pada rencana. c. SV <0 mengindikasikan bahwa pada periode waktu tersebut pekerjaan yang diselesaikan lebiH sedikit daripada rencana. Dengan kata lain bagian pekerjaan diselesaikan lebih lambat daripada rencana. 7. Jelaskan tentang Varians Biaya (CV) Jawab: Varians Biaya adalah perbedaan nilai yang diperoleh setelah menyelesaikan bagian pekerjaan dengan nilai actual pelaksanaan proyek. 8. Bagaimana menghitung Varians Biaya (CV) Jawab: Varians Biaya dapat diperoleh dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menghitung nilai BCWS (Budgeted Cost for Work Scheduled) b. Menghitung Nilai ACWP (Actual Cost for Work Performed) c. Masukan Kedua nilai tersebut kedalam rumus CV = BCWP – ACWP 9. Jelaskan tentang CV = 0, CV > 0, CV < 0 Jawab: a. CV = 0 mengindikasikan bahwa bagian pekerjaan tersebut tidak memberikan keuntungan dan juga tidak mengalami kerugian pada periode waktu yang ditinjau. Dengan kata lain nilai yang didapat setelah menyelesaikan bagian pekerjaan sama dengan yang direncanakan. b. CV > 0, mengindikasikan bahwa bagian pekerjaan tersebut memberikan keuntungan pada periode waktu yang ditinjau. c. CV < 0, mengindikasikan bahwa bagian pekerjaan tersebut mengalami kerugian pada periode waktu yang ditinjau. 10. Jelaskan tentang Indeks Kerja Jadwal (SPI) Jawab: Indeks kerja jadwal nerupakan Perbandingan antara penyelesaian pekerjaan di lapangan dengan rencana kerja pada periode waktu tertentu. 11. Bagaimana menghitung Indeks Kerja Jadwal (SPI) Jawab: Nilai SPI (Schedule Performace Index) dapat diperoleh dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menghitung nilai BCWS (Budgeted Cost for Work Scheduled) b. Menghitung Nilai BCWP (Budgeted Cost for Work Performed) c. Masukan Kedua nilai tersebut kedalam rumus SPI = BCWP / BCWS 12. Jelaskan tentang SP = 1, SP > 0, SP < 0 Jawab: a. SP = 1, menunjukan kinerja yang cukup baik, pekerjaan yang diselesaikan sesuai dengan target yang direncanakan. b. SP > 1, menunjukan kinerja yang baik, pekerjaan yang diselesaikan melampau target yang direncanakan. c. SP < 1, menunjukan kinerja yang kurang baik, pekerjaan yang diselesaikan tidak memenuhi target yang direncanakan. 13. Jelaskan tentang Indeks Kinerja Biaya (CPI) Jawab: Indeks kinerja biaya adalah perbandingan antara nilai yang diterima dari penyelesaian pekerjaan dengan biaya aktual yang dikeluarkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Nilai CPI (Cost Performace Index) dapat diperoleh dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menghitung nilai BCWS (Budgeted Cost for Work Scheduled) b. Menghitung Nilai ACWP (Actual Cost for Work Performed) c. Masukan Kedua nilai tersebut kedalam rumus CPI = BCWP / ACWP 14. Jelaskan tentang CPI = 1, CPI > 0, CPI < 0 Jawab: a. CPI = 1, menunjukan kinerja biaya yang baik, terjadi penyeimbangan biaya aktual pelaksanaan dengan biaya rencana untuk bagian pekerjaan tersebut. b. CPI > 1, menunjukan kinerja biaya yang baik, terjadi penghematan biaya aktual pelaksanaan dibandingkan dengan biaya rencana untuk bagian pekerjaan tersebut. c. CPI < 0, menunjukan kinerja biaya yang kurang baik, terjadi pemborosan biaya actual pelaksanaan dibandingkan dengan biaya rencana untuk bagian pekerjaan tersebut, yang dapat menyebabkan kerugian.
B.
1. Jelaskan tentang anggaran sisa
Jawab: Sisa Anggaran adalah sisa lebih perhitungan anggaran, yang merupakan selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran. Dengan kata lain anggaran sisa merupakan selisih dari biaya perencanaan dan biaya sisa saat pekerjaan telah selesai. 2. Bagaimana menghitung anggaran sisa Jawab: Cara dalam menghitung anggaran sisa ialah, dengan menghitung selisih anggaran awal yang diterima saat memulai pekerjaan dan total pengeluaran selama pekerjaan berlangsung. Dengan rumus: Anggaran sisa: BCWS – ACWP 3. Jelaskan tentang perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC) Jawab: ETC (Estimate Temporary Cost) adalah metode yang digunakan untuk menghitung perkiraan biaya pekerjaan yang tersisa. 4. Bagaimana menghitung ETC Jaawab: Nilai Estimate at Completion (EAC) dapat diperoleh dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Memasukan nilai BAC yang dapat dilihat di RAB b. Menghitung Nilai BCWP (Budgeted Cost for Work Performed) c. Menghitung nilai CPI d. Memasukan ketiga nilai tersebut kedalam rumus ETC = (BAC- BCWP)/CPI 5. Jelaskan perkiraan total biaya proyek (EAC) Jawab: Estimate at Completion (EAC) adalah metode yang digunakan untuk memperkirakan biaya saat penyelesaian proyek. 6. Bagaimana menghitung EAC Jawab: Nilai Estimate at Completion (EAC) dapat diperoleh dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menghitung nilai ACWP (Actual Cost for Work Performed) b. Menghitung nilai ETC (Estimate Temporary Cost) c. Masukan Kedua nilai tersebut kedalam rumus EAC= ACWP+ETC Nilai dari perhitungan Estimate at Completion (EAC) merupakan perkiraan biaya akhir proyek.