Anda di halaman 1dari 5

Tugas Konsep Nilai Hasil / Earned Value

Nama: Franky G. T. Mamuaja

NIM: 20021101173

1. Konsep Nilai Hasil / Earned Valuez


Jawab:
Konsep nilai hasil adalah konsep menghitung besarnya biaya yang menurut anggaran sesuai
dengan pekerjaan yang telah dilaksanakan. Dengan perhitungan ini dapat diketahui hubungan
antara apa yang sesungguhnya telah dicapai secara fisik terhadap jumlah anggaran yang telah
dikeluarkan, yang dapat ditulis dengan rumus: Nilai Hasil = (% penyelesaian) x (anggaran
biaya)
2. Konsep Nilai Hasil / Earned Value digunakan untuk apa?
Jawab:
Digunakan untuk mengendalikan biaya dan waktu proyek secara terpadu. Metode ini
memberikan informasi status kinerja proyek pada suatu periode pelaporan dan memberikan
informasi perkiraan biaya yang dibutuhkan dan waktu untuk penyelesaian seluruh pekerjaan
berdasarkan indikator kinerja saat pelaporan.
3. Jelaskan tentang ACWP / BCWS dan BCWP
Jawab:
a. ACWP (Actual Cost of Work Performance) adalah jumlah biaya aktual dari pekerjaan yang
telah dilaksanakan. Biaya ini diperoleh dari data-data akuntansi atau keuangan proyek pada
tanggal pelaporan (misalnya, akhir bulan), yaitu catatan segala pengeluaran biaya aktual dari
paket kerja atau kode akuntansi termasuk perhitungan overhead dan lain-lain. Jadi ACWP
adalah biaya aktual yang dikeluarkan untuk penyelesaian pekerjaan pada kurun waktu
tertentu.
b. BCWP (Budgeted Cost of Work Performance) Adalah anggaran biaya dari seluruh aktual
pekerjaan yang sudah dilaksanakan sepanjang periode konstruksi. Nilai pekerjaan ini dapat
diukur dengan menggunakan metode “Percent Complete” yaitu pendekatan teknik dengan
memperoleh suatu penaksiran nilai pekerjaan berdasarkan prosentase pekerjaan yang
berhasil diselesaikan dalam tiap-tiap satuan waktu tertentu.
c. BCWS (Budgete Cost of Work Schedule) Merupakan anggaran biaya yang telah
direncanakan berdasarkan jadwal pelaksanaan proyek. Anggaran biaya pada jadwal
pekerjaan dihitung pada level cost account dengan menjumlahkan seluruh anggaran paket
pekerjaan.
4. Jelaskan tentang Variansi Jadwal (SV)
Jawab:
Variansi Jadwal adalah perbedaan pekerjaan yang dapat dilaksanakan dengan bagian pekerjaan
yang direncanakan.
5. Bagaimana menghitung Variansi Jadwal (SV)
Jawab:
Nilai Variansi Jadwal dapat diperoleh dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menghitung nilai BCWS (Budgeted Cost for Work Scheduled)
b. Menghitung Nilai BCWP (Budgeted Cost for Work Performed)
c. Masukan Kedua nilai tersebut kedalam rumus: CV = BCWP – ACWP
6. Jelaskan tentang SV = 0, SV > 0, SV < 0
Jawab:
a. SV = 0 mengindikasikan bahwa pada periode waktu tersebut pekerjaan yang diselesaikan
sama dengan yang direncanakan, dengan kata lain bagian pekerjaan selesai sesuai dengan
waktu rencana.
b. SV > 0 mengindikasikan bahwa pada periode waktu tersebut pekerjaan yang diselesaikan
lebih banyak daripada rencana. Dengan kata lain bagian pekerjaan diselesaikan lebih cepat
dari pada rencana.
c. SV <0 mengindikasikan bahwa pada periode waktu tersebut pekerjaan yang diselesaikan
lebiH sedikit daripada rencana. Dengan kata lain bagian pekerjaan diselesaikan lebih lambat
daripada rencana.
7. Jelaskan tentang Varians Biaya (CV)
Jawab:
Varians Biaya adalah perbedaan nilai yang diperoleh setelah menyelesaikan bagian pekerjaan
dengan nilai actual pelaksanaan proyek.
8. Bagaimana menghitung Varians Biaya (CV)
Jawab:
Varians Biaya dapat diperoleh dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menghitung nilai BCWS (Budgeted Cost for Work Scheduled)
b. Menghitung Nilai ACWP (Actual Cost for Work Performed)
c. Masukan Kedua nilai tersebut kedalam rumus CV = BCWP – ACWP
9. Jelaskan tentang CV = 0, CV > 0, CV < 0
Jawab:
a. CV = 0 mengindikasikan bahwa bagian pekerjaan tersebut tidak memberikan keuntungan
dan juga tidak mengalami kerugian pada periode waktu yang ditinjau. Dengan kata lain nilai
yang didapat setelah menyelesaikan bagian pekerjaan sama dengan yang direncanakan.
b. CV > 0, mengindikasikan bahwa bagian pekerjaan tersebut memberikan keuntungan pada
periode waktu yang ditinjau.
c. CV < 0, mengindikasikan bahwa bagian pekerjaan tersebut mengalami kerugian pada
periode waktu yang ditinjau.
10. Jelaskan tentang Indeks Kerja Jadwal (SPI)
Jawab:
Indeks kerja jadwal nerupakan Perbandingan antara penyelesaian pekerjaan di lapangan
dengan rencana kerja pada periode waktu tertentu.
11. Bagaimana menghitung Indeks Kerja Jadwal (SPI)
Jawab:
Nilai SPI (Schedule Performace Index) dapat diperoleh dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Menghitung nilai BCWS (Budgeted Cost for Work Scheduled)
b. Menghitung Nilai BCWP (Budgeted Cost for Work Performed)
c. Masukan Kedua nilai tersebut kedalam rumus SPI = BCWP / BCWS
12. Jelaskan tentang SP = 1, SP > 0, SP < 0
Jawab:
a. SP = 1, menunjukan kinerja yang cukup baik, pekerjaan yang diselesaikan sesuai dengan
target yang direncanakan.
b. SP > 1, menunjukan kinerja yang baik, pekerjaan yang diselesaikan melampau target yang
direncanakan.
c. SP < 1, menunjukan kinerja yang kurang baik, pekerjaan yang diselesaikan tidak memenuhi
target yang direncanakan.
13. Jelaskan tentang Indeks Kinerja Biaya (CPI)
Jawab:
Indeks kinerja biaya adalah perbandingan antara nilai yang diterima dari penyelesaian
pekerjaan dengan biaya aktual yang dikeluarkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Nilai
CPI (Cost Performace Index) dapat diperoleh dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menghitung nilai BCWS (Budgeted Cost for Work Scheduled)
b. Menghitung Nilai ACWP (Actual Cost for Work Performed)
c. Masukan Kedua nilai tersebut kedalam rumus CPI = BCWP / ACWP
14. Jelaskan tentang CPI = 1, CPI > 0, CPI < 0
Jawab:
a. CPI = 1, menunjukan kinerja biaya yang baik, terjadi penyeimbangan biaya aktual
pelaksanaan dengan biaya rencana untuk bagian pekerjaan tersebut.
b. CPI > 1, menunjukan kinerja biaya yang baik, terjadi penghematan biaya aktual pelaksanaan
dibandingkan dengan biaya rencana untuk bagian pekerjaan tersebut.
c. CPI < 0, menunjukan kinerja biaya yang kurang baik, terjadi pemborosan biaya actual
pelaksanaan dibandingkan dengan biaya rencana untuk bagian pekerjaan tersebut, yang
dapat menyebabkan kerugian.

B.

1. Jelaskan tentang anggaran sisa


Jawab:
Sisa Anggaran adalah sisa lebih perhitungan anggaran, yang merupakan selisih lebih realisasi
penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran. Dengan kata lain
anggaran sisa merupakan selisih dari biaya perencanaan dan biaya sisa saat pekerjaan telah
selesai.
2. Bagaimana menghitung anggaran sisa
Jawab:
Cara dalam menghitung anggaran sisa ialah, dengan menghitung selisih anggaran awal yang
diterima saat memulai pekerjaan dan total pengeluaran selama pekerjaan berlangsung. Dengan
rumus: Anggaran sisa: BCWS – ACWP
3. Jelaskan tentang perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC)
Jawab:
ETC (Estimate Temporary Cost) adalah metode yang digunakan untuk menghitung perkiraan
biaya pekerjaan yang tersisa.
4. Bagaimana menghitung ETC
Jaawab:
Nilai Estimate at Completion (EAC) dapat diperoleh dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Memasukan nilai BAC yang dapat dilihat di RAB
b. Menghitung Nilai BCWP (Budgeted Cost for Work Performed)
c. Menghitung nilai CPI d. Memasukan ketiga nilai tersebut kedalam rumus ETC = (BAC-
BCWP)/CPI
5. Jelaskan perkiraan total biaya proyek (EAC)
Jawab:
Estimate at Completion (EAC) adalah metode yang digunakan untuk memperkirakan biaya saat
penyelesaian proyek.
6. Bagaimana menghitung EAC
Jawab:
Nilai Estimate at Completion (EAC) dapat diperoleh dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menghitung nilai ACWP (Actual Cost for Work Performed)
b. Menghitung nilai ETC (Estimate Temporary Cost)
c. Masukan Kedua nilai tersebut kedalam rumus EAC= ACWP+ETC Nilai dari perhitungan
Estimate at Completion (EAC) merupakan perkiraan biaya akhir proyek.

Anda mungkin juga menyukai