Anda di halaman 1dari 4

Setelah mempelajari Materi M4-KB3 tentang Estimasi Biaya Bangunan Gedung, saudara

diharapkan melakukan kegiatan diskusi sesame peserta sesuai dengan topic penbicaraan berikut.

Keaktifan saudara dalam forum diskusi sangat dituntut dalam rangka pendalaman materi,
aktifitas diskusi akan mendapat penilaian, dengan indicator keaktifan, kualitas pemikiran,
efektifitas dan efesiensi penggunaan kalimat dan kosa-kosa kata dalam forum diskusi.

Tidak dibenarkan melakukan copy-paste materi dalam diskusi, dibutuhkan kemampuan


menyarikan materi dalam diskusi.

Topik diskusi:

1. Diskusikan tentang berbagai jenis biaya yang dikenal dalam pekerjaan konstruksi
2. Apa perbedaan mendasar antara Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan Rencana Anggaran
Pelaksanaan (RAP)

Jawab :

Diskusikan tentang berbagai jenis biaya yang dikenal dalam pekerjaan konstruksi

Biaya konstruksi dibagi menjadi 2, yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung.

1. Biaya langsung

Biaya langsung merupakan seluruh biaya yang berkaitan langsung dengan fisik proyek, yaitu
meliputi seluruh biaya dari kegiatan yang dilakukan diproyek (dari persiapan hingga
penyelesaian) dan biaya mendatangkan seluruh sumber daya yang diperlukan oleh proyek
tersebut. Biaya langsung dapat dihitung dengan mengalikan volume pekerjaan dengan harga
satuan pekerjaan. Biaya langsung ini juga biasa disebut dengan biaya tidak tetap (variable cost),
karena sifat biaya ini tipa bulannya jumlahnya tidak tetap, tetapi berubah-ubah sesuai dengan
kemajuan pekerjaan. Secara garis besar, biaya langsung pada proyek konstruksi sesuai dengan
definisi di atas dibagi menjadi lima (Asiyanto, 2005) Biaya bahan/ material, Biaya upah kerja
(tenaga), Biaya alat, Biaya subkontraktor, Biaya lain-lain

 Biaya material
Biaya material adalah biaya pembelian material, hingga material tersebut tiba di
lokasi proyek. Biaya material merupakan kombinasi harga material ditambah dengan
ongkos pengangkutannya sampai pada lokasi proyek. Agar dapat diperoleh biaya
tersebut, maka harus diketahui harga pembelian material dan biaya pemindahannya
ke lokais pekerjaan.
 Biaya Kerja
Estimasi komponen tenaga kerja merupakan aspek paling sulit dari keseluruhan
analisis biaya konstruksi. Faktor berpengaruh yang harus diperhitungkan antara lain:
kondisi tempat kerja, keterampilan, lama waktu kerja, kepadatan penduduk,
persaingan, produktivitas dan indeks biaya hidup setempat. Satuan tenaga kerja
dinyatakan dalam rupiah perjam-orang, rupiah perhari-orang, rupiah perminggu-
orang dan lain-lain.
 Biaya Peralatan
Estimasi biaya peralatan termasuk pembelian atau sewa, mobilisasi, demobilisasi,
memindahkan, transportasi, memasang, membongkar dan pengoperasian selama
konstruksi berlangsung.

Biaya lain-lain biasanya relatif kecil, tetapi bila jumlahnya cukup berarti untuk
dikendalikan dapat dirinci, menjadi misalnya:
 Biaya persiapan dan penyelesaian
 Biaya overhead proyek
 Dan seterusnya

2. Biaya tak langsung


Biaya tidak langsung merupakan seluruh biaya yang terkait secara tidak langsung, yang
dibebankan kepada proyek. Biaya ini biasanya terjadi diluar proyek namun harus ada dan
tidak dapat dilepaskan dari proyek tersebut. Biaya ini meliputi antara lain biaya pemasaran,
biaya overhead di kantor pusat/ cabang (bukan overhead kantor proyek), pajak (tax), biaya
resiko (biaya tak terduga) dan keuntungan kontraktor.

Nilai keuntungan kontraktor pada umumnya dinyatakan sebagai persentase dari seluruh
jumlah pembiayaan. Nilainya dapat berkisar 8%-12%, yang mana sangat tergantung pada
seberapa kehendak kontraktor untuk meraih pekerjaan sekaligus motivasi pemikiran pantas
tidaknya untuk mendapatkannya. Pada prinsipnya penetapan besarnya keuntungan
dipengaruhi oleh besarnya resiko atau kesulitan - kesulitan yang akan dihadapi dan sering
kali tidak nampak nyata. Sebagai contoh, keterlambatan pihak pemberi tugas dalam
melaksanakan tugas untuk membayar pekerjaan, dan sebagainya.

Biaya tidak langsung dapat dibagi menjadi 3 komponen yaitu:


 Biaya overhead
Biaya overhead adalah biaya tambahan yang harus dikeluarkan dalam pelaksanaan
kegiatan atau pekerjaan namun tidak berhubungan langsung dengan biaya bahan,
peralatan, dan tenaga kerja. Biaya overhead umumnya terbagi 2, yaitu biaya
overhead umum dan biaya overhead proyek.
 Biaya umum

Biaya umum atau lazim disebut overhead cost adalah gaji personil tetap kantor
pusat dan lapangan; pengeluaran kantor pusat seperti sewa kantor pusat, telepon,
dan sebagainya; perjalanan beserta akomodasi; biaya dokumentasi; bunga bank;
biaya notaris; peralatan kecil dan material habis pakai. Biaya overhead umum ini
dapat diambil dari keuntungan yang ditetapkan pada satu proyek .

 Biaya Proyek

Pengeluaran yang dibebankan pada proyek tetapi tidak dimasukkan pada biaya
material, upah kerja, atau peralatan, yaitu: bangunan kantor, lapangan beserta
perlengkapannya; biaya telepon kantor lapangan; kebutuhan akomodasi
lapangan seperti listrik, air bersih, air minum, sanitasi, dan sebagainya; jalan
kerja dan parkir, batas perlindungan dan pagar di lapangan.

 Keuntungan atau profit.


 Contingency
Biaya tak terduga adalah salah satu biaya tak langsung, yaitu biaya untuk kejadian-
kejadian yang mungkin terjadi atau mungkin tidak. Misalnya naiknya muka air
tanah, banjir, longsornya tanah dan sebagainy. Pada umumnya biaya ini diperkirakan
antara 0,5 sampai 5 % dari biaya total proyek. Yang termasuk dalam kondisi
kontigencies adalah sebagai berikut :
- Akibat kesalahan
Kesalahan dalam desaign, kesalahan dalam metode pelaksanaan sehingga
mengharuskan membongkar dan membuat yang baru
- Akibat bencana alam
Kesalahan dalam desaign, kesalahan dalam metode pelaksanaan sehingga
mengharuskan membongkar dan membuat yang baru
Gambar : Bagan Alur Tahapan Proyek Konstruksi Terkait Dengan Estimasi Biaya

Dari bagan alur tersebut, dijelaskan jenis cost 1,2 dan 3 yaitu :

Cost 1 : adalah biaya proyek secara kasar untuk keperluan analisis ekonomi dalam
study kelayakan
 Cost 2 : adalah biaya proyek semi detail untuk keperluan penyediaan dana
(budgeting bagi Owner)
 Cost 3 : adalah biaya proyek secara detail yang bersifat definitif (Nilai kontrak),
yaitu pertemuan angka antara Owner estimate dan Bid price kontraktor
3. Apa perbedaan mendasar antara Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan Rencana Anggaran
Pelaksanaan (RAP)

Anda mungkin juga menyukai