Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN KERJA

PENGUKURAN KONTRIBUSI KUKM TERHADAP


PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)
SUMATERA UTARA

SUMBER DANA :
APBD PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2020

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA


DINAS KOPERASI DAN UKM
2020
PENGUKURAN KONTRIBUSI KUKM TERHADAP PRODUK
DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) SUMATERA UTARA

URAIAN PENDAHULUAN
1. Latar Tujuan pembangunan ekonomi adalah menciptakan pertumbuhan dan
Belakang perubahan struktur ekonomi, perubahan sosial, mengurangi atau
menghapuskan kemiskinan, mengurangi ketimpangan, dan pengangguran
(Todaro, 2009). Karena hal tersebut, maka pembangunan ekonomi daerah
menghendaki adanya kerjasama antara pemerintah, sektor swasta dan
masyarakat dalam mengelola sumber daya daerah tersebut. Pembangunan
struktur ekonomi regional yang ideal melalui mekanisme perencanaan dalam
menentukan strategi dan kebajikan, supaya keputusan yang diambil dapat
mencapai sasaran yang optimal dan tepat waktu dengan menggunakan
sumber daya yang ada.

Dalam hal ini, data statistik memiliki peranan yang penting untuk
perencanaan, pengambilan keputusan, dan evaluasi hasil-hasil yang telah
dicapai sekaligus untuk menentukan kebijakan untuk masa mendatang.
Pertumbuhan ekonomi regional merupakan suatu tolok ukur keberhasilan
pembangunan ekonomi suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi yang tercipta
dari kinerja dunia usaha diharapkan mampu memberikan dampak positif
terhadap tingkat kemiskinan, bertambahnya lapangan pekerjaan,
meningkatnya kesejahteraan penduduk, dan yang lainnya yang terpengaruh
oleh pertumbuhan ekonomi. Seiring dengan diberlakukannya otonomi
daerah, maka setiap daerah memiliki kewenangan yang lebih luas dalam
merencanakan dan mengelola pembangunan daerahnya. Pembangunan yang
dilakukan oleh pemerintah daerah harus sesuai dengan potensi sumber daya
yang tersedia.

Apabila pembangunan dilakukan tidak sesuai dengan potensi yang dimiliki,


maka pemanfaatan sumber daya yang ada kurang optimal. Oleh sebab itu,
dalam otonomi daerah pelaksanaan pembangunan daerah pemerintah

1
diharapkan mampu memberikan nilai positif kepada masyarakat dengan
mengidentifikasi tiga pilar pembangunan daerah yang dimiliki yaitu potensi
sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal berupa
teknologi (Anwar, dkk, 2009). Dalam rangka evaluasi dan proses penyusunan
perencanaan dibutuhkan berbagai indikator yang dapat menggambarkan
potensi dan kemajuan daerah. Pada analisis makro, tingkat pertumbuhan
ekonomi yang dicapai oleh suatu daerah diukur dari perkembangan
pendapatan nasional riil yang dicapai suatu daerah (Sukirno, 2010). Salah
satu indikator penting untuk mengetahui kondisi suatu daerah dalam satu
periode tertentu adalah data produk domestik regional bruto (PDRB), baik
atas harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.

PDRB merupakan jumlah nilai yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha
kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah pada periode tertentu, atau
merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh
unit ekonomi. Pembangunan merupakan suatu proses menuju perubahan
yang diupayakan secara terus menerus untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan pembangunan
yang dapat dijadikan tolok ukur secara makro ialah pertumbuhan ekonomi
yang dicerminkan dari perubahan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
dalam suatu wilayah. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu wilayah
menandakan semakin baik kegiatan ekonomi diperoleh dari laju
pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan (Todaro dan Smith, 2008).

PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh
seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau merupakan jumlah
nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi pada
suatu daerah (Departmen Statistik Ekonomi dan Moneter, Bank Indonesia,
2010). Pembangunan berpusat pada rakyat adalah proses dimana anggota-
anggota suatu masyarakat meningkatkan kapasitas perorangan dan
institusional mereka untuk memobilisasi dan mengelola sumber daya untuk
menghasilkan perbaikan-perbaikan yang berkelanjutan dan merata dalam
kualitas hidup sesuai dengan aspirasi mereka sendiri. Definisi tersebut

2
mencakup asas keadilan, berkelanjutan, dan ketercakupan (Korten, 2001).
Ekonomi kerakyatan merupakan sistem ekonomi yang berbasis pada
kekuatan ekonomi rakyat, dimana ekonomi rakyat sendiri adalah kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh rakyat kebanyakan yang secara swadaya
mengelola sumberdaya ekonomi apa saja yang dapat diusahakan, seperti
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM). Landasan hukum ekonomi
kerakyatan dijelaskan di dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 25
Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Marzuki,1999).

Ekonomi kerakyatan dinilai mampu menjadi penopang utama pertumbuhan


ekonomi nasional. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
mengumumkan kontribusi sektor koperasi terhadap total Produk Domestik
Bruto (PDB) per triwulan III 2017 mencapai 4,48 persen. Adapun nilai PDB
nasional per triwulan III 2017 mencapai Rp10.096 triliun. Dengan demikian,
kontribusi sektor koperasi terhadap PDB Nasional, berdasar data per
triwulan III 2017, nilainya setara Rp 452 triliun. Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara hingga saat ini belum pernah melakukan kajian untuk
mengukur besarnya kontribusi KUKM terhadap PDRB Sumatera Utara.
Walaupun secara implisit sector KUKM pasti memberi kontribusi yang
signifikan terhadap PDRB Sumatera Utara, mengingat terdapat Jumlah
Koperasi di Sumatera Utara berdasarkan data dari Kemterian Koperasi dan
UKM terdapat sekitar 4220 Koperasi yang sudah teregistrasi dari 10 ribu
Koperasi dan 349 424 UKM dari 2 juta UMKM yang telah diregistrasi di
Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia. Oleh sebab itu,
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, melalui Dinas Koperasi dan UKM
memandang penting untuk melakukan pengukuran besaran kontribusi
sector KUKM terhadap PDRB Provinsi Sumatera Utara.

2. Maksud dan Adapun maksud dari pelaksanaan kegiatan Pengukuran Kontribusi KUKM
Tujuan terhadap PDRB Provinsi Sumatera Utara merupakan usaha Dinas Koperasi
dan UKM Provinsi Sumatera Utara untuk mendapatkan informasi tentang
besarnya kontribusi KUKM terhadap PDRB Sumatera Utara. Informasi ini
dapat dijadikan sebagai pendukung pemerintah dalam proses pengambilan

3
kebijakan dan penyusunan program dan kegiatan dalam pemberdayaan
Koperasi dan UKM di Sumatera Utara.
Tujuan Pelaksanaan kegiatan pengukuran kontribusi KUKM terhadap PDRB
Provinsi Sumatera Utara ini adalah:
a. Untuk mengetahui besarnya kontribusi KUKM terhadap PDRB Provinsi
Sumatera Utara.
b. Untuk mendapatkan dokumen kajian yang dapat memberikan gambaran
tentang kinerja KUKM terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi
Sumatera Utara

4. Lokasi Lokasi kegiatan Pengukuran Kontribusi KUKM Terhadap PDRB Provinsi


Pekerjaan Sumatera Utara adalah wilayah Provinsi Sumatera Utara

5. Sumber Sumber Pendanaan Pelaksanaan Kegiatan Pengukuran Kontribusi KUKM


Pendanaan Terhadap PDRB Provinsi Sumatera Utara Dinas Koperasi dan UKM Provinsi
Sumatera Utara dari APBD Provinsi Sumatera Utara, Tahun 2020 dengan
jumlah dana sebesar Rp. 100.000.000, - (Seratus Juta Rupiah).

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen:


Organisasi Nama Satuan Kerja: Pemerintah Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera
Pejabat Utara
Pembuat
Komitmen
DATA PENUNJANG
7. Data Dasar 1. Data PDRB Provinsi Sumatera Utara
2. Data modal, laba, jumlah unit pada Profil Industri Mikro, dan Kecil
Sumatera Utara

10. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara


Hukum Yang Bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Rl. Tahun 1999 Nomor 60 dan
Tambahan Lembaran Negara RI. Nomor 3839)
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang

4
Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) tahun 2000-2004,
(Lembaran Negara RI. Tahun 2000 Nomor 206);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000
tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai
Daerah Otonom, (Lembaran Negara RI, Tahun 2000 Nomor 54 dan
Tambahan Lembaran Negara RI, Nomor 3952);
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
6. Undang-undang Republik Indonesia, No.28 Tahun 2009. Tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah
7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2004 tentang
Perubahan Atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 101
Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara, sebagaimana telah beberapa
kali di ubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 29 Tahun 2003;
8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
9. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 264, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5589);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137,

5
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 No.
140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4585);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4693);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4741);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur
Sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5107);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur
Sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 44);
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

6
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

RUANG LINGKUP
11. Lingkup Ruang lingkup dari Pengukuran Kontribusi KUKM Terhadap PDRB Provinsi
Pekerjaan Sumatera Utara adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Persiapan
Kegiatan ini meliputi persiapan administrasi dan teknis termasuk kajian
dan pengumpulan referensi penelitian.
2. Survei dan Pengumpulan Data
a. Untuk mengidentifikasi, memahami varibel penelitian dan jenis data
yang diperlukan.
b. Ditujukan untuk mengumpulkan data-data, baik primer dan sekunder
untuk bahan pengkajian dan analisa pengembangan.
3. Pengolahan Data dan Analisa
Kegiatan ini meliputi:
a. Inventarisasi dan pengujian data;
b. Analisis data dan penyajian hasilnya, teknik analisis data yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah mode; efek (random effect
model)
4. Pelaporan
Pelaporan ini dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Laporan awal, berupa penyampaian metode studi;
b. Laporan akhir, berupa laporan yang berisikan hasil dari Pengukuran
Kontribusi KUKM Terhadap PDRB Provinsi Sumatera Utara.

12. Keluaran Output dari Pengukuran Kontribusi KUMK Terhadpa PDRB Provinsi
Sumatera Utara pentingnya pengaruh Jumlah unit KUKM, modal KUKM, laba
KUKM, Jumlah Tenaga Kerja KUKM terhadap PDRB Sumatera Utara

13. Peralatan, 1. Pengguna jasa akan menyediakan para stafnya


Material, untuk dilibatkan dalam membantu pekerjaan ini.
Personel dan 2. Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna
Fasilitas dari jasa dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa.
Pejabat 3. Beberapa data hasil studi ataupun data lain yang

7
Pembuat pernah dilakukan oleh instansi pengguna jasa akan diberikan.
Komitmen 4. Akomodasi dan ruangan kantor beserta peralatan
penunjang administrasi perkantoran wajib disediakan oleh penyedia jasa
sedangkan dana operasional atas fungsionalisasi fasilitas tersebut dapat
menggunakan dana pelaksanaan kegiatan sesuai ketentuan yang berlaku.

14. Peralatan dan 1. Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara


material dari semua fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran
penyedia jasa pelaksanaan pekerjaan.
konsultansi 2. Beberapa peralatan minimal yang diprioritaskan
dimiliki oleh penyedia jasa antara lain komputer/laptop, printer, selain
tenaga ahli yang sesuai.
3. Penyedia jasa wajib menyediakan berbagai
referensi baik referensi kajian ilmiah maupun peraturan perundang-
undangan yang menjadi landasan pelaksanaan kegiatan.
4. Penyedia jasa harus mampu menghadirkan ketua
tim atau salah satu tenaga ahli yang dikuasakan sebagaimana nama
yang tercantum dalam dokumen penawaran sebagai penyaji saat
pembahasan laporan kemajuan.

15. Lingkup Penyedia Jasa berwenang untuk mendapatkan data dan informasi yang
kewenangan dibutuhkan dari pengguna Jasa dalam rangka membantu terlaksananya
penyedia jasa kegiatan ini.

16. Jangka waktu Untuk dapat menyelesaikan kegiatan Pengukuran Kontribusi KUKM
penyelesaian Terhadap PDRB Provinsi Sumatera Utara diharapkan dapat diselesaikan
kegiatan dalam waktu 2 (dua) bulan atau 60 hari Kalender sejak ditandatanganinya
Perjanjian Kontrak Kerja.

17. Kualifikasi Untuk melaksanakan kegiatan ini diperlukan persyaratan kualifikasi


Penyedia Jasa Penyedia Jasa Konsultansi sebagai berikut:
1. Penyedia Jasa merupakan Badan usaha yang
memiliki IUP dan NIB/TDUP.
2. Penyedia Jasa memiliki Sertifikat Badan Usaha

8
(SBU) dengan Kualifikasi Usaha Kecil, Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan
Teknis, sub kualifikasi Studi Perencanaan Umum (1.SI.03).
3. Memiliki Tenaga Ahli sesuai yang disyaratkan.
4. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban
perpajakan tahun pajak 2018 (SPT Tahunan).
5. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta
perubahan perusahaan (apabila ada perubahan).
6. Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya
tidak menimbulkan pertentangan kepentingan pihak yang terkait, tidak
dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan, yang bertindak untuk dan atas nama Badan Usaha
tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana; dan/atau
pengurus/pegawainya tidak berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara,
kecuali yang bersangkutan mengambil cuti diluar tanggungan Negara.
7. Pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam
kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah
maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak kecuali bagi Penyedia
yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun.
8. Memiliki paling kurang 1 (satu) orang tenaga ahli
tetap sesuai dengan subkualifikasi SBU yang disyaratkan.
9. Memiliki pengalaman mengerjakan pekerjaan
sejenis berdasarkan klasifikasi Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknis.

18. Personil Jumlah


Posisi Tugas Kualifikasi Orang/
Bulan
Tenaga Ahli:

9
1. Team Leader Sebagai pimpinan Pendidikan minimal 1 Orang/
dalam penelitian S-1 Ekonomi 2 bulan
Pengukuran Pembangunan
Kontribusi UKM dengan pengalaman
terhadap PDRB kerja minimal 5
Provinsi Sumatera tahun atau S-2
Utara dan Ekonomi
bertanggung Pembangunan
jawab penuh atas dengan pengalaman
berlangsungnya kerja minimal 2
pekerjaan dari tahun.
awal hingga tahap
akhir pekerjaan.
2. Ahli Melakukan Pendidikan 1 Orang/
Manajemen analisis kinerja minimal S-1 2 bulan
KUKM Manajemen serta
memiliki
pengalaman kerja
minimal 3 tahun.

3. Ahli Statistik Melakukan Pendidikan 1 Orang/


analisis untuk minimal S-1 2 bulan
model persamaan Statistik serta
fixed effect model memiliki
pengalaman kerja
minimal 3 tahun.

Tenaga Pendukung:
1. Asisten Tenaga Membantu tenaga Pendidikan 1 Orang/
Ahli ahli dalam minimal S1 2 bulan
pembuatan Ekonomi
laporan Pembangunan/Man
ajemen dengan
pengalaman kerja

10
minimal 1 tahun.
2. Surveyor Membantu tim Pendidikan 2 Orang/
dalam mensurvei minimal SMA 1 bulan
dan dengan
mengumpulkan pengalaman kerja
data-data minimal 3 tahun.
dilapangan

3. Staf Membantu tim Pendidikan 1 Orang/


Administrasi secara minimal D-3 2 bulan
dan Umum keseluruhan dengan
kegiatan termasuk pengalaman kerja
diantaranya minimal 3 tahun.
dalam hal
administrasi dan
keuangan.

19. Jadwal
Tahapan
Pelaksanaan
Kegiatan

LAPORAN
20. Laporan Laporan Pendahuluan memuat: Latar belakang kegiatan, Ruang Lingkup
Pendahuluan dan Organisasi Pelaksana dan Metodologi.
Laporan Pendahuluan harus diserahkan selambat-lambatnya dalam 2
(dua) minggu sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

21. Laporan Laporan Akhir memuat semua materi pembahasan dari awal hingga Akhir.
Akhir Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya dalam waktu 8 (delapan)
minggu sejak SPMK diterbitkan sebanyak sebanyak 5 (lima) buku laporan,

11
beserta CD Laporan sebanyak 5 (lima) keping.

LAIN-LAIN
22. Produksi Semua kegiatan jasa konsultasi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
dalam Negeri dalam wilayah Negara Republik Indonesia yaitu di Provinsi Sumatera Utara

23. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultasi lain diperlukan untuk
Kerjasama pelaksanaan kegiatan jasa konsultasi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi:
1. Ada surat kerja sama.
2. Tanggung jawab pelaksanaan pekerjaan tetap ada di perusahaan yang
memenangkan pekerjaan ini.

24. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:


Pengumpulan 1. Diketahui pihak Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Utara.
Data 2. Menjaga kerahasiaan data kecuali mendapat ijin dari Dinas Koperasi dan
Lapangan UKM Provinsi Sumatera Utara

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi


Sumatera Utara

PEMBINA TK I
NIP

12

Anda mungkin juga menyukai