Anda di halaman 1dari 105

PELATIHAN PENYULUH

PERTANIAN 2022

Identifikasi Potensi
Wilayah dan
Agroekosistem
oleh : Terkelin Pinem, S.TP., M.P
Terkelin Pinem, STP., MP
(Widyaiswara Ahli madya)
081355119004
MELAKUKAN REKAPITULASI DAN MENGOLAH
DATA POTENSI WILAYAH (SDA,SDM,SDE)
M.74PPP01.008.01
SKKNI 2021
IPW pada Permenpan 35 Tahun 2020??
Permenpan RB 02 2008 Permenpan RB 35 2020
Unsur Kegiatan Unsur Kegiatan
Unsur Kegiatan IPW Penyuluhan Menyusun data potensi
Persiapan Penyuluhan pertanian wilayah
(SDA,SDM,SDE)
Memandu penyusunan Menyusun programa
− RUK, RKK, RDKK penyuluhan pertanian di
− RKPD/PPP (programa setiap tingkatan wilayah
Desa) kerja
Penyusunan RKTPP

Pasal 66 (Permenpan RB 35 2020)


Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, semua peraturan
perundang-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 47/Permentan/SM.010/9/2016
PER/02/MENPAN/2/2008 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh
Pertanian dan Angka Kreditnya, dinyatakan masih tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti berdasarkan
KEGIATAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN KATEGORI KEAHLIAN
(Permentan 35 Thun 2020)

Permenpan 02 tahun 2008


1. Menyusun instrumen (instrument)
2. Mengumpulkan data (paket data)

Laporan hasil rekapitulasi dan olah data

Laporan hasil analisis data


Standar Kompetensi Kerja Nasional indonesia bidang Penyuluh Pertanian
(Permenaker No. 162 tahun 2021)
1. Kode Unit : M.74PPP01.008.01
2. Judul Unit : Menyusun Data Potensi Wilayah
3. Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dibutuhkan dalam menyusun data potensi wilayah dengan output hasil yang dapat
digunakan untuk penyusunan programa penyuluhan pertanian

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja


1. Menyiapkan rencana 1) Jenis data dan potensi wilayah diidentifikasi sesuai kebutuhan.
pengumpulan data potensi 2) Metode pengumpulan data ditetapkan sesuai kebutuhan.
wilayah. 3) Instrumen pengumpulan data potensi wilayah disusun sesuai prosedur.
4) Rencana kegiatan pengumpulan data potensi wilayah ditetapkan sesuai
rencana.
2. Melakukan Analisis data 1) Cara analisis data potensi wilayah dan permasalahan agribisnis ditetapkan.
potensi wilayah. 2) Interpretasi hasil analisis data potensi wilayah dan permasalahan agribisnis
ditetapkan.
3) Pemetaan data potensi wilayah dan permasalahan agribisnis disusun sesuai
prosedur.
4) Permasalahan agribisnis dirumuskan berdasarkan wilayah usaha.
3. Merumuskan data potensi 1) Data potensi wilayah dianalisis sesuai pengembangan usaha pertanian dan
wilayah. permasalahan agribisnis.
2) Data potensi wilayah disusun berdasarkan hasil analisis.
3) Hasil rumusan potensi wilayah ditetapkan sesuai petunjuk.
Agenda
Pengantar
Pembelajaran 01
Melaksanakan IPW
02
Pengolahan dan
03 Analisis Data
01
Pengantar
Pendahuluan

Pada dasarnya setiap daerah memiliki potensi


yang bisa dikembangkan, untuk itu diperlukan
pengetahuan-pengetahuan untuk mengolah
sumber daya atau potensi yang dimiliki alam.
Pengertian

1. Upaya pengenalan secara menyeluruh potensi


pengembangan usaha tani ataupun peluang-peluang
lainnya pada satuan wilayah tertentu.
2. Kegiatan penggalian data dan informasi potensi
wilayah (data primer/sekunder) dilakukan secara
partisipatif.
Macam data, jenis data, sumber data

1 Data teknis

2 Data sosial ekonomi

3 Data profil keluarga primer petani


Macam data, jenis data, sumber data

1 Data teknis
Agroklimat S Desa, BPP, BPTP, BMKG, dll
Sumberdaya lahan & peruntukannya S; P Kecamatan, BPP, Desa
Teknologi produksi S; P Kecamatan, BPP, Desa, Petani
Komoditas S; P Kecamatan, BPP, Desa, Petani
Program pembangunan wilayah S Kecamatan, BPP, Desa
Keterangan: S = Sekunder; P = Primer
Macam data, jenis data, sumber data

2 Data sosial ekonomi


SDM S Kecamatan, Desa
Kelembagaan petani S Kecamatan, Desa
Analisa usahatani & keputusan usaha P Petani
Sistem pertanian/pemasaran S; P Kecamatan, Desa, Petani
Sistem usaha agribisnis P Petani

Keterangan: S = Sekunder; P = Primer


Macam data, jenis data, sumber data

3 Data profil keluarga primer petani


Umur, Pendidikan P Petani
Anggota keluarga P Petani
Luas lahan usaha & status S; P Desa, Petani
Pengalaman usahatani P Petani
Pendapatan usahatani P Petani

Keterangan: S = Sekunder; P = Primer


Pengelompokan data!

1 Data Biofisik

2 Data SDM

3 Data Penunjang
Pengelompokan data!

1 Data Biofisik

1. Deskripsi umum wilayah


2. Karateristik iklim 5 tahun terakhir
3. Curah hujan rata-rata 5 tahun terakhir
4. Luas lahan (ekosistem, peruntukan)
5. Luas tanam (komoditas utama, pola
tanam/adopsi teknologi)
Pengelompokan data!

2 Data SDM

1. Penduduk (umur, pendidikan, pekerjaan)


2. Kelompok tani, meliputi:
− Karateristik (fungsi, kelas, jumlah
anggota, luas lahan/status pemilikan)
− tingkat adopsi teknologi anggota
kelompok tani
Pengelompokan data!

3 Data Penunjang

1. Kelembagaan
2. Sarana dan prasarana
3. Prospek pasar (trend komoditas,
segmen/struktur/rantai pasar dan value)
4. Kebijak pembangunan pertanian
Contoh Quisioner PRA klik di sini!

02
Melaksanakan IPW
Melaksanakan IPW

− Teknik dan metode

− Instrument pengumpulan data

− Pengolahan dan tampilan data


Metode
a. Studi Pustaka/Dokumentasi
b. Wawancara
c. Observasi
d. Survey
e. Eksperimen
f. Angket/Kuisoner
g. Tes
h. FGD
i. Dll.
Instrument lainnya
Metode Instrument
Wawancara − Interview Schedule
− daftar pertanyaan
Angket/kuisioner − Angket/kuisioner
− Daftar check list
− google form
Survey − Angket/kuisioner
Observasi − Format atau blangko pengamatan 
− Drone
− Google maps
Tes − Soal tes
dll
Instrument pada Pendekatan Teknik PRA
a. Peta sumber daya
b. Kalender musim
c. Bagan Hubungan Kelembagaan (Diagram Venn)
d. Penelusuran Lokasi (Transec)
e. Alur sejarah (Time line)
f. Bagan kecenderungan dan perubahan (Trend Analysis)
g. Kajian mata pencaharian (Livelihood Analysis)
h. Bagan Arus Masukan & Keluaran (Linkage Diagram)
i. Bagan Peringkat (Matrix Ranking)
j. Jadwal Sehari-hari (Daily Schedule)
k. Wawancara Semi Struktural (Semi Structure Interview)
Hal yg penting dalam menampilkan Data PRA
1. Peta
Gambarkan batas batas ekosistem utama (zona agroekologi) pada peta
dan gunakan kriteria yg tampak nyata. Yg biasa digunakan adalah
bentuk lahan, tetapi terkadang dikombinasikan dengan faktor-faktor
pertanian, ekologi, fisik, sosial, dan ekonomi.

2. Sket lokasi
Gambarkan letak sumberdaya, kegiatan, fasilitas umum, peluang, serta
dimensi dan cakupan dari aspek serta isu yg akan dihadapi
3. Transek
Identifikasi agroekosistem utama yg ada dan gambarkan dalam bentuk yg
berbeda. Setiap agroekosistem menggambarkan tanah,
tanaman/ternak/ikan, permasalahan, dan faktor penunjang.
Transek, membantu dalam penajaman observasi dari kondisi lokal dan
permasalahan masyarakat sertapeluang yg ada.

4. Pola tanam
Gambarkan sekuen tanaman/peternakan/ikan dari penanaman sampai
panen
5. Matriks
Rangkum keseluruhan data dalam bentuk tabel.

6. Grafik
Rangkuman keseluruhan data yg menggambarkan fungsi waktu dari data
yaitu: Hasil, Luas Lahan, Jumlah Ternak/ Ikan, Harga, Parameter
Kependudukan, dan Lain-Lain.
03
Analisis Data
B. Analisis dan Pengolahan Data hasil IPW

Pengertian
Penganalisisan terhadap berbagai komponen potensi wilayah
untuk merumuskan berbagai pilihan pola usahatani berdasarkan
potensi sumberdaya yg ada pada tata ruang wilayah, berikut
alternatif pilihan jenis komoditas dan pola usahatani yg sesuai di
suatu wilayah (Desa).
Tujuan
Untuk merumuskan pilihan pola usaha tani di suatu wilayah
yg mendasarkan pada kesesuaiannya dengan kondisi lahan
dan iklim, aspirasi petani, aspek sosial-ekonomi, dan
keterkaitannya serta keterpaduannya dengan program
pembangunan pertanian
Tahapanan analisis potensi wilayah di lakukan dengan 3
kegiatan berikut ini:

1. Analisis data karakteristik Lahan dan Iklim


2. Pertemuan pembahasan pilihan sistem pertanian
dan Jenis komoditas
3. Pertemuan perumusan pilihan pola usaha tani
Aplikasi dalam Analisis Data IPW.
1. Identifikasi Faktor penentu ( Impact point
identification)
2. Analisis pohon masalah (Objective Trees
Analysis )
3. Analisis tulang ikan (Fish bone Analysis )
4. SWOT analysis
5. Dll.
Identifikasi Faktor penentu
(Impact point identification)
Identifikasi
Impact point
Teknis
Identifikasi Faktor penentu (impact point)
No Teknis Sosial Ekonomi
1 TPT (tingkat 1. Dinamika kelompok 1. Perencanaan usaha
penerapan −Perencanaan tani
teknologi) −Kerjasama 2. Pengelolaan usaha
−Kegiatan belajar tani
2 dll −Pengembangan dan pemanfaatan 3. Analisa usaha tani
fasilitas milik Kelompok 4. dll
−Inisiatif dan Kesepakatan
Kelompok
−dll
Identifikasi Faktor penentu (impact point) teknis usaha tani padi sawah*
No Parameter Indikator Kontribusi Skor
1 Benih Varietas, asal, jumlah,dll 20% 100
2 Penanaman Pengolahan tanah/pematang, parit, 10% 50
persemaian, waktu tanam, penyulaman,
jumlah bibit, dll
3 Pemupukan 5 T, organic/non organik 20% 100
4 Pengendalian OPT Pengamatan dan Pengendalian OPT terpadu 20% 100
5 Pengairan Teknik/durasi dan waktu/pemberian dan 10% 50
pengeringan air, kecukupan air, dll
6 Panen Waktu, cara/teknik/alat, dll 10% 50
7 Pasca panen Waktu, jenis, cara/teknik/alat, dll 5% 25
8 Pemasaran Saluran pemasaran, daerah tujuan pasar, 5% 25
kesepakatan, waktu, dll
  Total   100% 500
Contoh instrument (kuisioner)
No Petanyaan Alternatif jawaban Skor Kontribusi
I Penanaman 50
1 Bagaimana Saudara melakukan a) Dikerjakan sesuai anjuran (pengolahan tanah lengkap) 9 10,00%
pengolahan tanah? b) Dikerjakan kurang sesuai anjuran 5 1,80%
c) Tidak melakukan pengolahan tanah 1 1,00%
Skor Ideal 9 0,20%
2 Bagaimana cara Saudara a) Sistem tanam sesuai rekomendasi 5 1,00%
menanam? b) Sistem tanam hambur langsung dengan jarak tanam 3 0,60%
b) Hambur langsung tanpa jarak janam 1 0,20%
Skor Ideal 5 1,80%
3 Jumlah bibit/benih per lubang a) Sesuai rekomendasi pola tanam 5 1,00%
tanam yg Saudara pakai? b) Tidak ditentukan 1 0,20%
Skor Ideal 5 1,20%
4 Dll. a)…….. 20 4,00%
Rumus Menghitung Luas Cakupan (Ha) dan TPT (%)

Luas Cakupan = x Luas lahan potensial …. 1


…. 2
Contoh:Jlh Responden = 10 orang
Luas Garapan = 10 Ha ”Lakukan hal yang sama untuk
Luas lahan potensial = 25 Ha perhitungan luas cakupan”
TPT ( Penanaman)
Metode: Survey dan Observasi
Skor maks TPT 1 = 9 (3 responden)  {((5x5)+(2x1))/7}/10 = 38,6%
2 = 5 (2 responden)  {((6x3)+(2x1))/8}/10 = 25%
3 = 5 (2 responden)  {(8x1)/8}/10 = 10%
4 = 15 (2 responden)  {((1x10)+(1x8)+(4x5))/6}/10 = 63,3%
Contoh: Tabel Hasil Perhitungan Luas Cakupan (Ha) dan % TPT (%)
Contoh: Tabel Hasil Perhitungan Luas Cakupan (Ha) dan % TPT (%)

TPT 1
skor maks = 9 ( 3 orang responden)
Skor 5 = 5 responden
Skor 1 = 2 responden
 ((5x5) +(1x2)/7)/ 10 (total responden)

10 - 3 = 7 responden
Keadaan yang ditemukan:
Persen TPT
1. Sebahagian besar (>60%) responden belum menerapkan
pengolahan tanah yang baik!
2. Sebahagian besar (>70%) responden belum menerapkan cara
tanam yang benar!
3. Sebahagian besar (>90%) responden belum menggunakan
jumlah bibit padi yang sesuai untuk setiap lubang tanam
dengan benar!
Berdasarkan saringan luas cakupan ; % TPT & input, maka!:
Luas cakupan input
No Anjuran yang belum diterapkan %TPT
(ha) (Rp/ha)
1 Pengolahan tanah lengkap 15,00 38,60% 150.000,-
2 Sistem tanam yang sesuai rekomendasi 17,50 25,0% 0
3 Jumlah dan umur bibit yang ditanam per lubang
tanam sesuai anjuran 17,50 10,0% 0
4 lain- lain 17,50 63,3% 250.000,-

1. Penerapan sistem tanam sesuai rekomendasi (cakupan 17,5


ha & TPT 25%)
2. Penggunaan bibit per lubang tanam (cakupan 17,5 ha & TPT
10%)
Identifikasi
Impact point
Sosial
Identifikasi Faktor penentu (impact point) Sosial usaha tani padi sawah*
No Parameter Indikator Konstribusi Skor
1 Tujuan kelompok Penghayatan tujuan kelompok 10% 50
2 Struktur kelompok Kewenangan, Sistem Komunikasi, kegiatan, hak dan
10% 50
kewajiban, kualitas anggota, solidaritas dalam kelompok, dll.
3 Fungsi/Tugas kelompok Kepuasan, inisiatif anggota, penyampaian gagasan kepada
10% 50
anggota, klasifikasi permasalahan, diseminasi informasi, dll
4 Dinamika kelompok Partisipasi, koordinasi, komunikasi, sosialisasi, penyediaan
fasilitas kelompok, keterbukaan terhadap anggota baru, 20% 100
aktivitas kelompok, dll
5 Kekompakan kelompok Kepemimpinan, keanggotaan, nilai dan tujuan kelompok,
15% 75
homogenitas usaha, Integritas/Keterpaduan, Kerjasama, dll
6 Suasana Kelompok (Group Ketegangan (Tension), Keramahan/ Persahabatan (Friendly),
15% 75
Atmosphere) Permisif, Lingkungan Fisik, demokratis
7 Tekanan Tekanan/ancaman eksternal dan internal 5% 25
8 Keefektifan Kelompok Produktivitas, moral kelompok, tingkat kepuasan anggota, dll 10% 50
 9 Agenda tersembunyi  Tujuan, kegiatan/aktivitas kelompok yang tidak terbuka 5% 25
Total 100% 500
Contoh instrument (kuisioner)
No Petanyaan Alternatif jawaban Skor Kontribusi
I Dinamika Kelompok 100
1 Apakah Saudara hadir berpatisipasi di setiap a) Selalu 15 15,00%
kegiatan kelompok? b) Kadang-kadang 5 5,00%
c) Jarang/tidak pernah 2 2,00%
Skor Ideal 15
2 Apakah Saudara mengkomunikasikan rencana a) Selalu 20 20,00%
usaha tani kepada anggota kelompok lain? b) Kadang-kadang 10 10,00%
c) Jarang/tidak pernah 2 2,00%
Skor Ideal 20
3 Apakah sarana prasarana milik kelompok dapat a) Ya 15 15,00%
dimanfaatkan oleh semua anggota? b) Hanya anggota yang dipercaya 10 10,00%
c) Hanya pengurus kelompok saja 5 5,00%
Skor Ideal 15
4 Dll. a)…….. 16 16,00%
Contoh: Tabel Hasil Perhitungan Persen TPT Sosial
Skor TPT Sosial
Luas Garapan Dinamika kelompok
No Responden
(ha)
1 2 3 4
1 Kelompok tani A          
  Petani 1 1,0 5,0 10,0 5,0 8,0
  Petani 2 0,5 5,0 10,0 5,0 8,0
  Petani 3 1,0 15,0 20,0 5,0 10,0
  Petani 4 0,5 5,0 2,0 5,0 8,0
  Petani 5 1,0 5,0 2,0 5,0 5,0
  Petani 6 1,0 2,0 2,0 5,0 5,0
  Petani 7 1,0 2,0 2,0 5,0 5,0
  Petani 8 2,0 15,0 10,0 10,0 10,0
  Petani 9 1,0 5,0 2,0 5,0 8,0
  Petani 10 1,0 5,0 2,0 5,0 5,0
  Jumlah 10,0 64,0 62,0 55,0 72,0
  Lahan potensial 25,0        
  % TPT   42,5% 46,7% 50,0% 65,0%
2 Kelompok tani B          
3 dst          
Rumus Menghitung persen TPT Identifikasi Impact Point Sosial

TPTsosial = x 100% …. 1
Contoh:Jlh Responden = 10 orang
Luas Garapan = 10 Ha
TPT ( Penanaman)
Metode: Survey dan Observasi
Skor maks TPT a = 15 (2 responden)  {((6x5)+(2x2))/8}/10
b = 20 (1 responden)  {((3x10)+(6x2))/9}/10
c = 10 (1 responden)  {(9x5)/9}/10
d = 10 (2 responden)  {((4x8)+(4x5))/9}/10
Keadaan yang ditemukan:
1. Sebahagian besar (>57%) responden belum berpatisipasi
secara baik di setiap kegiatan kelompok!
2. Sebahagian besar (>53%) responden belum
mengkomunikasikan rencana usaha tani kepada anggota
kelompok lain secara aktif!
3. Sebahagian (50%) responden berpendapat bahwa tidak
semua anggota kelompom dapat memanfaatkan sarana
prasarana milik kelompok dengan mudah!
Berdasarkan saringan ; % TPT sosial & input, maka!:

No Anjuran yang belum diterapkan %TPT input (RP)


1 Partisipasi dalam kegiatan kelompok 42,5% 0
2 Komunikasi rencana usaha dalam kelompok 46,7% 0
3 Pemanfaatan sarana prasarana kelompok oleh anggota 50,0% 0
4 lain- lain 65,0% 0
1. Partisipasi dalam kegiatan kelompok (TPT 42% & input Rp. 0,-)
2. Komunikasi rencana usaha dalam kelompok (TPT 46,7% &
input Rp. 0,-)
Identifikasi
Impact point
Ekonomi
Identifikasi Faktor penentu (impact point) Ekonomi usaha tani padi sawah*
No Parameter Indikator Konstribusi Skor
1 Perencanaan Usahatani 1) Identifikasi Kebutuhan Pasar
2) Menyusun Perencanaan usahatani
3) Menyusun Kalender Usahatani
4) Membuat Perencanaan Modal 45% 45
5) Membuat Perencanaan Tenaga Kerja
6) Membuat Kontak dengan Mitra Kerja
7) dll
2 Pengelolaan Usahatani 1) Membuat Neraca Awal Pembukuan Usaha Tani
2) Membuat Buku Kas
3) Membuat Neraca Akhir
4) Identifikasi Fungsi Pemasaran 45% 45
5) Bernegosiasi
6) dll
3 Analisa Usahatani 1) Menghitung Biaya Usahatani
2) Menghitung pendapatan pengelola
3) Menghitung Hasil usahatani 10% 10
4) Menghitung keuntungan Usahatani
5) Menghitung pendapatan Tenaga Kerja
Total 100% 100
Contoh instrument (kuisioner)
No Petanyaan Alternatif jawaban Skor Konstribusi
I Perencanaan Usahatani 45
1 Apakah Saudara melakukan identifikasi kebutuhan a) Selalu 10 10%
Pasar ...? b) Kadang-kadang 3 3%
c) Jarang/tidak pernah 1 1%
Skor Ideal 10  
2 Apakah Saudara menyusun Rencana Usahatani ...? a) Selalu 10 10%
b) Kadang-kadang 5 5%
c) Jarang/tidak pernah 1 1%
Skor Ideal 10  
3 Apakah Saudara menyusun Kalender Usahatani ...? a) Selalu 10 10%
b) Kadang-kadang 3 3%
c) Jarang/tidak pernah 1 1%
Skor Ideal 10  
4 Dll. a)…….. 15 15%
Rumus Menghitung persen TPT Identifikasi Impact Point Ekonomi

TPTekonomi= x 100% …. 1
Contoh:Jlh Responden = 10 orang
Luas Garapan = 10 Ha
TPT ( Penanaman)
Metode: Survey dan Observasi
Skor maks TPT a = 10 (2 responden)  {((6x3)+(2x1))/8}/10
b = 10 (2 responden)  {((3x5)+(5x1))/8}/10
c = 10 (1 responden)  {(3x5)+(6x1))/9}/10
d = 15 (1 responden)  {((1x10)+(1x8)+(3x7)+(3*5)+(1x1))/9}/10
Contoh: Tabel Hasil Perhitungan Persen TPT ekonomi

23,3%
Keadaan yang ditemukan:
1. Sebahagian besar (>75%) responden belum melakukan
identifikasi kebutuhan Pasar!
2. Sebahagian besar (>75%) responden belum Rencana
Usahatani !
3. Sebahagian besar (>76%) responden belum menyusun
Kalender Usahatani !
Berdasarkan saringan ; % TPT ekonomi & input, maka!:

No Anjuran yang belum diterapkan %TPT input (RP)


1 Identifikasi kebutuhan Pasar 25,0% 100.000,-
2 Menyusun Rencana Usahatani 25,0% 0
3 Menyusun kelender Usahatani 23,3% 0
4 lain- lain 61,1% 0
1. Menyusun Perencanaan Usahatani (TPT 25% & input Rp. 0,-)
2. Menyusun Kalender Usahatani (TPT 23,3% & input Rp. 0,-)
Metode perencanaan Analisis pohon
masalah (Objective Trees Analysis )

Prosedur Membuat Pohon Masalah


• Identifikasi masalah utama yang akan dituju proyek. Masukkan masalah
tersebut dalam NEGATIF.
• Masalah KELOMPOK dengan kesamaan pokok perhatian.
• Mengembangkan pohon permasalahan:
• Pilihlah masalah utama dari daftar dan hubungkan masalah lain dengan
masalah utama tersebut.
• Jika masalahnya adalah SEBAB dari masalah utama, tempatkanlah di
bawah masalah utama.
• Jika masalahnya adalah AKIBAT dari masalah utama, tempatkanlah di
atas masalah utama
Beberapa Model Pembuatan Pohon Masalah

1. Model pohon masalah dengan arah alur proses dari kiri ke kanan atau atas
ke bawah
2. Model pohon yang dibuat dengan cara menempatkan masalah utama pada
titik sentral

1 2
TPT penanaman pada
budidaya padi masih
rendah (34%)
Akibat
(Masalah utama)

Penerapan pengolahan tanah Penggunaan jumlah bibit per


Penerapan cara tanam yang
yang baik masih rendah lubang tanam yg sesuai
baik masih rendah (30%)
(40%) masih rendah (10%)
(Penyebab Level1)
(Penyebab Level1) (Penyebab Level1)

Pengetahuan rendah Pengetahuan rendah Pengetahuan rendah


(Penyebab Level 2) (Penyebab Level 2) (Penyebab Level 2)

Alsintan kurang Penyuluhan kurang Pengairan tidak sesuai


(Penyebab Level 2) (Penyebab Level 2) (Penyebab Level 2)
Menetapkan Cara Mencapai Tujuan
Masalah
No
Impact Point Tujuan Metode Penyuluhan Sasaran
Perilaku
A Impact Point teknis
1) Sistem tanam yang sesuai >70% petani belum menerapkan Petani menerapkan sistem tanam − Anjangsana kelompok Anggota
rekomendasi sistem tanam padi yang benar! padi ses`uai rekomendasi − Sekolah Lapang kelompoktani
− Demplot
2) Jumlah dan umur bibit yang >90% petani belum menanam padi Petani menanam padi dengan jumlah − Anjangsana kelompok Anggota
ditanam per lubang tanam sesuai dengan jumlah bibit yang sesuai bibit yang sesuai rekomendasi pada − Sekolah Lapang kelompoktani
anjuran rekomendasi pada setiap lubang setiap lubang tanamnya! − Demplot
tanamnya!
B Impact Point Sosial
1) Partisipasi dalam kegiatan >58% anggota kelompok belum Anggota kelompok berpartisipasi aktif − Anjangsana kelompok Anggota
kelompok berpartisipasi dalam kegiatan dalam kegiatan kelompoktani kelompoktani
kelompoktani
2) Komunikasi rencana usaha >53% anggota kelompok belum Anggota kelompok aktif − Anjangsana kelompok Anggota
dalam kelompok mengkomunikasikan rencana mengkomunikasikan rencana kelompoktani
usahanya dalam kelompok usahanya dalam kelompok
B Impact Point Ekonomi

1) Menyusun Perencanaan >75% petani belum menyusun Petani menyusun perencanaan − Anjangsana kelompok Anggota
Usahatani perencanaan usaha usaha dengan benar kelompoktani
2) Menyusun Kalender Usahatani >76% petani belum menyusun Petani menyusun kalender usahatani − Anjangsana kelompok Anggota
kalender usahatani dengan tepat kelompoktani
• Infographic Style 1. Format berisi minimal berisi:
Format •

Cover
Kata Pengantar
Laporan hasil •

Daftar Isi/Tabel/gambar dll
Latar belakang
pelaksanaan •

Tinjauan pustaka
Data dan Pengolahan Data hasil IPW
IPW •

Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
• Daftar Pustaka
• Lampiran-lampiran
Tugas!!!
1. Bentuk Tim PRA
Unggah tugas Anda di sini! 2. Pilih instrument PRA &
https://forms.gle/fqXYD9cpT8jRPXw8A
Simulasikan dalam pelaksanaan
IPW (Tugas Kelompok)
3. Susun instrument untuk analisis
hasil PRA (Tugas Mandiri)
4. Catat semua informasi dan data
yang diperlukan (Kelompok)
5. Presentasikan (Kelompok)
6. Ikuti instruksi yang disampaikan
fasilitator
Terima Kasih
081355119004
n = N/(1+N.e²) --- Rumus Slovin
− n = Jumlah sampel responden
− N = Jumlah petani (total populasi)
− e = % batas kesalahan yang ditoleransi

Contoh untuk mendapatkan sampel yang representative


dari 1.000 petani dengan n derajat kepercayaan 95%:
n = 1000 / (1 + (1000 x 0,05²))
n = 1000 / (1 + (1000 x 0,0025))
n = 1000 / (1 + 2,5)
n = 1000 / 3,5
n = 285,7143 orang petani
Analysis SWOT
Langkah Kerja!
1. Buka data hasil IPW

1. Luas lahan yg cocok untuk komoditas


2. Lokasi sebaran lahan
3. Komoditas yg sesuai
4. Kendala: lereng, air, dll
2. Kelompokkan data dalam 4 kriteria dalam SWOT!
Contoh
KEKUATAN pengembangannya terkait : Teknologi, Kondisi Sosial-Ekonomi seperti Kondisi
lingkungan Bio-Fisik, Inovasi tersedia, Fasilitas tersedia (jalan, pengairan dll), SDM, Pasar,
Keuangan dan lainnya.

KELEMAHAN yang dihadapi pelaku utama dan pelaku usaha termasuk para penyuluhnya
seperti Kondisi Pasar, kualitas SDM tersedia, Kesiapan teknologi pendukung, Sistim Pertanian,
Adat, dan lainnya.

PELUANG pemacu semangat seperti : Market demand,Teknologi tersedia, Harga produk,


Semangat Petani, Modal,

HAMBATAN terkait : Modal terbatas, Subsisten, Kebiaasaan Petani, Keterampilan petani.


Contoh
Kekuatan (Strenghts) ---------- Internal
Komponen Kekuatan
Teknologi Terjangkau oleh jaringan internet
Kondisi sosio Lahan milik petani
ekonomi/Lingkungan biofisik Pendidikan petani minimal SD
Memiliki penghasilan lain (ternak, dagang, dll)
Fasilitas KUR dari Perbankan, akse jalan desa/kecamatan dan jalan usahatani baik
Kelembagaan Pemerintahan desa, Poktan/gapoktan, Bumdes, Koperasi, Posluhdes
berjalan dengan baik
SDM Anak petani umumnya bermukim di desa, banyak pendatang/tenaga kerja
dari luar bermukim desa.
Pasar Pasar tradisional dekat desa
Inovasi Pengolahan susu sapi
Keuangan KUR dari BRI, Koptan, KUD menyediakan kredit bunga rendah
Jalan Jalan desa dan jalan usaha tani sudah dapat dilalaui kenderaan R4
Kelemahan (Weaknesses) ---------- Internal
Komponen Kelemahan
Pasar Harga dikendalikan tengkulak
SDM Penggunaan lahan belum optimal, cara tanam
tradisional
Inovasi Pembersihan lahan dengan cara membakar
jerami
Sistem Pertanian subsisten (self-sufficiency) fokus
pertanian pemenuhan kebutuhan keluarga
Budaya Masih kuat mempertahankan tradisi waktu tanam
berdasarkan kebiasaan turun temurun
Peluang (Opportunities) ---------- Eksternal
Komponen Peluang
Sayuran Harga cabai dan tomat cukup tinggi di musim
hujan sehingga potensial dikembangkan sebagai
diversifikasi usaha
SDM Mekanisasi menarik bagi petani milenial dan
mengurangi kebutuhan tenaga kerja
Inovasi Pemanfaatan jerami diolah sebagai kompos
untuk sayuran dan tanaman lainnya
Pasar Pasar terbuka untuk menerima pasokan sayuran
termasuk cabai dan tomat dalam jumlah yg
cukup besar untuk lokal maupun antara wilayah
Sumber Lokasi magang dan teknologi budidaya sayuran
teknologi pada lahan sawah tersedia
Ancaman (Threats) ---------- Eksternal
Komponen Ancaman
Modal Modal kurang dan kerjasama dengan KUD, BRI
belum terjalin baik sehingga akses keuangan
masih cukup rendah dan sulit.
SDM Petani belum terampil cara pengaturan air untuk
sayuran serta belum paham teknik menanam
sayuran di lahan sawah bekas padi
Pasar Petani belum biasa menjual sayur maupun hasil
pertanian lainnya ke konsumen secara langsung
Subsisten Petani terbiasa hanya menanam sayur untuk
(self- dikonsumsi sendiri sehingga belum biasa
sufficiency) menjual hasil pertanian pasar
Tenaga kerja Petani milenial lebih suka mencari pekerjaan di
sektor industri
Salah satu cara skoring untuk kasus di
atas!
Mis. Data dikumpulkan dari hasil PRA (quisioner/wawancara) sbb:
Komponen Pernyataan Responden Jawaban
Lingkungan Lahan sawah yg memiliki saluran pengairan Pak Satu 3
sesuai untuk menanam sayuran
Pak Dua 2
Pak Tiga 3
Jumlah 3 8
Keterangan: Tidak setuju (1); Kurang setuju (2); dan Setuju (3)
Bobot
Skoring
Faktor/ Rating (%)
Komponen Item Jumlah
(1-3) (jumlah/
(Bobot x
Rating)
SW)
Internal
− Lahan luas dan memiliki irigasi 8 3 0.11 0.30

S
− Bantuan alsintan memadai 6 2 0.08 0.17
− KUD meyediakan saprodi 6 2 0.08 0.17
− Petani milenal 7 2 0.10 0.23
Kekuatan (S) − Ada pasar tradisional dekat desa
5 2 0.07 0.12
  − Tersedia inovasi teknologi jejer legowo 4 1 0.06 0.08
  − KUR dari BRI, Koptan, KUD menyediakan kredit
  6 2 0.08 0.17
bunga rendah
 
 
− Jalan desa dan jalan usaha tani sudah dapat
5 2 0.07 0.12
  dilalui kenderaan R4
  Total 1.36
Skoring
Rating Bobot
Faktor/ Komponen Item Jumlah (Bobot x
(1-3) (%)
Rating)

Internal
Penggunaan lahan belum optimal, cara tanam 6 2 0.08 0.17

W
tradisional
Pembersihan lahan dengan cara membakar 6 2 0.08 0.17
jerami
Pertanian subsisten (self-sufficiency) fokus 7 2 0.10 0.23
Kelemahan (W)
pemenuhan kebutuhan keluarga
 
  Masih kuat mempertahankan tradisi waktu 5 2 0.07 0.12
  tanam berdasarkan kebiasaan turun temurun
Bobot (%) Skoring
Faktor/ Rating (1-
Item Jumlah (jlh/total (Bobot x
Komponen 3)
TO) Rating)
Eksternal
1) Permintaan beras dari luar kecamatan
7 2 0.09 0.20
meningkat setiap tahun

O 2)
3)

4)
Dilalui jalan menuju lokasi daerah wisata.
Kebutuhan hasil-hasil pertanian organik
meningkat di perkotaan
Jumlah petani yang menanam sayur
6
8
2
3
0.07
0.10
0.15
0.26

Peluang (O) untuk dikonsumsi sendiri semakin 8 3 0.10 0.26


  berkurang
  5) Jumlah petani milenial cukup besar di
6 2 0.07 0.15
Desa
6) Tersedia inovasi bertanam sayur organik 6 2 0.07 0.15
7) KUR dari BRI, Koptan, KUD menyediakan
6 2 0.07 0.15
kredit bunga rendah
8) Jalan desa dan jalan usaha tani sudah
4 1 0.05 0.07
dapat dilalui kenderaan R4
Skoring
Faktor/
Item Jumlah Rating (1-3) Bobot (%) (Bobot x
Komponen Rating)
Eksternal
1) Modal kurang dan kerjasama dengan KUD, BRI belum

T
terjalin baik sehingga akses keuangan masih cukup 6 2 0.07 0.15
rendah dan sulit.
2) Petani belum terampil cara pengaturan air untuk
sayuran serta belum paham teknik menanam sayuran 8 3 0.10 0.26
di lahan sawah bekas padi
Ancaman (T) 3) Petani belum biasa menjual sayur maupun hasil
4 1 0.05 0.07
pertanian lainnya ke konsumen secara langsung
4) Petani terbiasa hanya menanam sayur untuk
dikonsumsi sendiri sehingga belum biasa menjual hasil 6 2 0.07 0.15
pertanian pasar
5) Petani milenial lebih suka mencari pekerjaan di sektor
6 2 0.07 0.15
industri
  Total 81   1.00 2.17
Keterangan:
Jumlah responden sebanyak 3 orang
1)
Jumlah = Total skor jawaban per no quisioner dari seluruh responden
Rating = 1) Jumlah/ jlh responden
Bobot = 1) Jumlah/Total faktor internal atau eksternal
Tabel Skor Akhir IFAS (Internal Factor Strategy) dan EFAS (Eksternal
Factor Strategy)
IFAS EFAS
Kategori Total Skor Kategori Total Skor
Kekuatan (S) 1,36 Peluang (O) 1,39
Kelemahan (W) 0,69 Ancaman (T) 0,78
Total (S-W) 0,67 Total (S-T) 0,61
Gambar Diagram Analisis SWOT
O
(0,67 ; 0,61)
− 0,7 +
− 0,6
− 0,5
− 0,4
− 0,3
− 0,2
− 0,1
W S








0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
T
Tabel Rencana Strategis Berdasarkan Hasil Analisis SWOT

EFAS
IFAS

Rencana dalam
programa
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
1. Lahan luas dan memiliki irigasi 1. Penggunaan lahan belum optimal, cara tanam
2. Bantuan alsintan memadai tradisional
3. KUD meyediakan saprodi 2. Pembersihan lahan dengan cara membakar jerami
3. Pertanian subsisten (self-sufficiency) fokus

EFAS
4. Petani milenal pemenuhan kebutuhan keluarga
5. Ada pasar tradisional dekat desa 4. Masih kuat mempertahankan tradisi waktu tanam
6. Tersedia inovasi teknologi jejer legowo berdasarkan kebiasaan turun temurun

IFAS 7. KUR dari BRI, Koptan, KUD menyediakan kredit bunga


rendah
8. Jalan desa dan jalan usaha tani sudah dapat dilalaui
kenderaan R4

Peluang (O)
1. Dekat dengan pasar kecamatan
2. Dilalui jalan menuju lokasi daerah wisata.
3. Kebutuhan hasil-hasil pertanian organik meningkat di perkotaan
4. Jumlah petani yang menanam sayur untuk dikonsumsi sendiri
Dapat diolah
5.
6.
7.
semakin berkurang
Jumlah petani milenial cukup besar di Desa
Tersedia inovasi teknologi jejer legowo
KUR dari BRI, Koptan, KUD menyediakan kredit bunga rendah
SO untuk rencana
WO
8. Jalan desa dan jalan usaha tani sudah dapat dilalaui kenderaan R4

dalam
Ancaman (T)
1. Modal kurang dan kerjasama dengan KUD, BRI belum terjalin baik programa!!
sehingga akses keuangan masih cukup rendah dan sulit.
2. Petani belum terampil cara pengaturan air untuk sayuran serta

WT
belum paham teknik menanam sayuran di lahan sawah bekas padi
3. Petani belum biasa menjual sayur maupun hasil pertanian lainnya
ke konsumen secara langsung
4. Petani terbiasa hanya menanam sayur untuk dikonsumsi sendiri
sehingga belum biasa menjual hasil pertanian pasar
ST
5. Petani milenial lebih suka mencari pekerjaan di sektor industri
Lampiran
Peta sumberdaya / Sketsa Desa

Tujuan untuk mengetahui kondisi desa khususnya:


1) sumber daya alam
2) tata guna lahan
3) batas wilayah
4) tata letak sarana prasarana
5) Perumahan dll
Kelender Musim
Tujuan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan, peristiwa dalam kurun
waktu tertentu seperti:
1) Curah hujan 9) Mengetahui pola kehidupan
2) Suhu udara masyarakat pada siklus musim tertentu.
3) Peta tanam 10) Mengidentifikasi siklus waktu sibuk dan
4) Hama penyakit waktu luang masyarakat.
5) Tenaga kerja 11) Mengetahui siklus masalahan yang
6) Volume produksi dihadapi masyarakat pada musim-
7) Luas tanam/produksi musim tertentu.
8) Siklus usaha 12) Mengetahui siklus peluang dan potensi
yang ada pada musim-musim tertentu
Bagan Kelembagaan
(diagram Venn)
Tujuan untuk mengetahui:
1) Lembaga-lembaga yang ada di masyarakat baik lembaga
formal maupun non formal lembaga pemerintah maupun
swasta
2) Hubungan antar lembaga dan dengan masyarakat
digambarkan jauh dekatnya
3) Keberadaan, peran dan manfaat lembaga tersebut untuk
masyarakat digambarkan dengan besarnya lingkaran
Penelusuran desa (Transek)
Tujuan untuk mengetahui potensi dan pemanfaatan sumber
daya alam seperti:
1) Bentuk dan keadaan permukaan /topografi
2) Jenis tanah dan tingkat kesuburan daerah tangkapan
air, sumber air
3) Pemanfaatan lahan
4) Pola usaha tani
5) Teknologi setempat
Alur Sejarah (Time line)
Tujuan time line adalah:
1) Mengungkap kembali alur sejarah masyarakat suatu wilayah
yang meliputi; Topik-topik penting yang terjadi pada tahun-tahun
tertentu.
2) Mengetahui kejadian-kejadian yang ada di dalam masyarakat
secara kronologis.
3) Mengetahui kejadian penting masa lalu yang mempengaruhi
kehidupan masyarakat.
4) Masyarakat memahami kembali keadaan mereka pada masa
kini dengan mengetahui latar belakang masa lalu melalui
peristiwa penting dalam kehidupan mereka dimasa lalu.
Bagan perubahan dan
kecenderungan (Trend Analysis)
Tujuan melakukan analisa trend and change dalam PRA
adalah untuk:
1) Mengetahui kejadian masa lalu dalam rangka memprediksi
kejadian pada masa yang akan datang.
2) Mengetahui hubungan sebab akibat dan mengetahui faktor yang
paling mempengaruhi suatu fenomena.
3) Memperkirakan arah kecenderungan umum dalam jangka panjang
serta mampu mengantisipasi kecenderungan tersebut.
Contoh:
Bagan Kecenderungan
dan Faktor Perubahan
Sektor Pertanian
Jenis Usaha 1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 catatan
Pertanian        Pertanian bergeser karena
musiman        banyaknya peluang menjadi
         pegawai
 
Buruh tani        Pendatang datang sebagai
        pegawai
         
Pertanian             Pertanian tradisional
bunga                kekurangan tenaga sehingga
 
banyak diganti dengan
Pegawai        tanaman impor yang
negeri            dilakukan oleh sedikit orang
    dengan harga jual tinggi
Pegawai  
      
swasta      
   
Dagang       
     
   
Penduduk        
pendatang        
    
Kajian mata pencaharian
(Livelihood Analysis)
Teknik yang memfasilitasi diskusi mengenai berbagai aspek
mata pencaharian masyarakat yang dituangkan dalam
diagram, dengan tujuan:
1) Memfasilitasi diskusi masyarakat mengenai berbagai aspek dari
mata pencaharian masyarakat, baik yang dilakukan di dalam desa
maupun keluar desa.
2) Tujuan khusus yang kadangkala perlu diperhatikan adalah
perubahan-perubahan jenis pekerjaan yang berkembang di
masyarakat dengan terjadinya pembangunan.
Bagan Arus Masukan & Keluaran
(Linkage Diagram)
Kajian sistem-sistem yang ada di masyarakat desa yang digambarkan ke
dalam bagan yang memperlihatkan masukan (input) dan keluaran (output)
serta hubungan antara bagian-bagian dalam sistem itu berdasarkan jenis
informasi terkait: Alur produksi, pemasaran, pengolahanair, sistem irigasi,
drainasi, dsb., dengan tujuan:
1) Mengkaji suatu sistem, fungsi masing-masing bagian dalam sistem itu,
serta bagaimana hubungan antara bagian-bagian dalam sistem itu.
2) Mengkaji kelayakan satu sistem usaha, apakah sistem usaha
masyarakat sebenarnya tidak layak lagi, apakah biaya pengelolaan
lebih besar daripada manfaat/ hasil,dan sebagainya.
Contoh Bagan Alur Produksi-Pemasaran
Bilik Dijual
langsung
niru

Kerangk
Pengumpul
a
Bandar Pengrajin Bobobko
bambu bambu Pasar
purwodadi
Aseupan
Pelanggan
pengecer
Hihid ilir
Purwakarta
Cikampek
Cetok Dengklok
Tambun,
Pedagang bekasi
Kurung
penampung Subang
burung
Kasomalang
Pemanukan
Bagan Peringkat (Matrix Ranking)
Teknik untuk mengkaji sejumlah topik dengan memberi nilai pada
masing-masing aspek kajian, berdasarkan sejumlah kriteria
perbandingan, berdasar informasi terkait pilihan komoditas, pilihan
teknologi usaha, pilihan prioritas kegiatan, prioritas masalah, dengan
tujuan:
1) Memfasilitasi pilihan masyarakat tentang sejumlah topik informasi
dengan cara memberikan penilaian sehingga bisa diperoleh suatu
urutan atau peringkat keadaan.
Jadwal Sehari-hari
(Daily Schedule)
Mengkaji mengenai aktivitas rutin yang dilakukan suatu keluarga
dalam masyarakat berdasar informasi berupa pola kegiatan keluarga
dan pembagian tugas, dengan tujuan:
1) Menggali informasi mengenai pola kegiatan keluarga.
ALOKASI WAKTU KEGIATAN HARIAN

Desa : …………………………
Kecamatan : …………………………
Kabupaten/Kota : …………………………
Tim 1. ………………. Ketua
  2. . ………………. Anggota
  3. . ………………. Anggota
  dst. . ………………. Anggota
WawancaraSemi Struktural (Semi
Structure Interview)
Mengkaji sejumlah topik informasi mengenai aspek-aspek kehidupan
keluarga petani, yang disusun dalam pedoman wawancara. Pedoman
ini sifatnya semi terbuka, karena hanya merupakan bahan acuan
wawancara; artinya isi kajian dapat diubah dan disesuaikan dengan
proses diskusi untuk mencapai tujuan kajian.
1) Jenis informasi: pendapatan, sumberdaya milik, kesehatan,
pendidikan dan hubungan sosial keluarga dll.
2) Tujuan: Menggali informasi tertentu lebih dalam.
Bahan bacaaan:
1) Anonimous, 2010, Identifikasi Potensi Wilayah dan Agroekosistem Berorientasi Agribisnis,
STTP, Dep. Pertanian
2) Anonimous, 2004. Petunjuk Pelaksanaan Participatory Rural Appraisal (PRA) untuk
Perencanaan Penyuluhan Partisipatif. Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian. Badan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian.
3) Anonimous, 2005. Diktat Participatory Rural Appraisal Bagi Penyuluh Pertanian. Sekolah
Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor.
4) Cooper R. Donald. 2006. Marketing Research, McGraw- Companies, Inc., N.Y.
5) Miles B. Matthew., 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-metode
Baru, Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
6) Identifikasi Potensi Wilayah, http://agri-tani.blogspot.co.id/2014/02/identifikasi-potensi-
wilayah.html
7) Identifikasi Potensi Wilayah, http://dameydrajaya.blogspot.co.id/2013/11/modul-
identifikasi-potensi-wilayah-i.html

Anda mungkin juga menyukai