Anda di halaman 1dari 23

SOFTWARE REQUIREMENTS

SPECIFICATION
(SRS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN TAKARAN PUPUK ANORGANIK

TANAMAN PANGAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRE

DAN TOPSIS PADA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI

PERTANIAN (BPTP) SULAWESI SELATAN

Diajukan oleh
RAHMANIAR
2014020118

TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(STMIK) HANDAYANI MAKASSAR

MAKASSAR
2018

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i


DAFTAR ISI ........................................................................................... ii

A. PENDAHULUAN .................................................................... 3

1. Tujuan ................................................................................ 3

2. Ruang Lingkup ................................................................... 4

3. Definisi ............................................................................... 4

B. DESKRIPSI UMUM ................................................................. 6

1. Perspektif ........................................................................... 6

2. Kegunaan .......................................................................... 10

3. Karakteristik Pengguna ...................................................... 11

4. Batasan - Batasan ............................................................. 13

5. Asumsi dan Ketergantungan .............................................. 18

C. SPESIFIKASI KEBUTUHAN .................................................. 10

1. Kebutuhan Fungsional ....................................................... 10

a. Pendahuluan ........................................................... 11

b. Input ........................................................................ 13

c. Proses ..................................................................... 18

d. Output ..................................................................... 11

2. Kebutuhan Antarmuka ....................................................... 10

a. Antarmuka Pengguna ............................................. 11

b. Antarmuka Perangkat Lunak ................................... 13

2
c. Antarmuka Perangkat Keras ................................... 18

d. Antarmuka Komunikasi ........................................... 11

3. Kebutuhan Performasi ....................................................... 10

4. Kebutuhan Lain.................................................................. 10

D. PERANCANGAN SISTEM (UML) .............................................. 19

3
A. PENDAHULUAN

1. TUJUAN

Fungsi dari software ini adalah untuk menentukan Jumlah

Pemberian Takaran Pupuk Anorganik berdasarkan Kondisi

Tanah dan Tanaman Pangan untuk memudahkan para

penyuluh Pertanian maupun petani Modern untuk memberikan

pupuk sesuai takaran sehingga dapat menghindari resiko

kerusakan fisik tanah dan kerugian lain pada Bidang Pertanian

akibat pemberian Takaran Pupuk Anorganik yang tidak sesuai

selain itu juga dengan adanya Applikasi ini diharapkan mampu

membantu para penyuluh atau peneliti Pertanian untuk

Mengidentifikasi Kondisi Tanah dan tanaman pangan dengan

beberapa Teknik dan rekomendasi pemberian Takaran Pupuk

yang berimbang.

2. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kebutuhan pembangunan perangkat lunak SPK

ini digunakan untuk melakukan proses penentuan Takaran

Pupukantara lain :

- Input waktu otomatis, nama user dan Wilayah Pertanian,

4
- Input data nilai kriteria kondisi Tanah (Dilihat dari

Kondisi Fisik Tanah atau data hasil uji tanah Lab. BPTP)

Kemudian Sistem akan menganalisis kesesuaian dengan

bobot kebutuhan unsur hara pada tanaman pangan di

lahan pertanian tersebut.

- Input Indikator Jenis Tanaman Pangan (Option Tool)

- Input Indikator Luas Lahan dan Jumlah Populasi

tanaman pangan.

- Menampilkan Hasil SPK rekomendasi Takaran Pupuk sesuai

Kriteria dan juga Informasi dan tips rekomendasi Teknik dan

waktu Pemupukan Berimbang sesuai Inputan,

- Menyimpan Histori Pemakaian User.

3. DEFINISI
Untuk mempertajam sasaran dan membatasi ruang
lingkup, maka perlu membatasi masalah tentang hal yang
akan dirancang. Penulis membatasi masalah sebagai berikut:

a. Sistem yang dirancang adalah Sistem Pendukung


Keputusan Penentuan Jumlah Takaran Pemberian Pupuk
Anorganik Menggunakan Metode ELECTRE dan TOPSIS
b. Lokasi Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jumlah
Takaran Pemberian Pupuk Anorganik Menggunakan
Metode ELECTRE dan TOPSIS adalah Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Selatan.
c. Kriteria yang diolah adalah tentang Kondisi Tanah dan
Kondisi Tanaman Pangan serta faktor pendukung lain

5
d. Sub Kriteria yang diolah tentang Analisis Kondisi Tanah dan
tanaman pangan adalah analisis unsur hara (PH, Salinitas
(DHL), Natrium (N), Bahan Organik, Tekstur, Nitrogen-Nitrat
(N-Nitrat), Posfor (P-Bikarbonat, Kalium (K) ) serta faktor
pendukung lain yakni Kandungan Unsur Pada Pupuk, luas
lahan dan populasi tanaman.
e. Informasi Kriteria jenis tanaman Pangan yang akan diolah
yaitu :
a. Padi
b. Jagung
c. Singkong (Ubi Kayu)
f. Informasi Alternatif Jenis Pupuk Anorganik dibatasi Khusus
Pupuk Tunggal
a. Urea/ZA (N)
b. TSP/SP-36 (P)
c. KCL (K)
g. Cara Pemupukan dibatasi khusus Pemupukan Melalui Akar
h. Hanya menampilkan hasil penentuan takaran pupuk
anorganik sesuai data uji tanah lahan pertanian tanaman
pangan yang ada pada BPTP untuk wilayah spesifik lokasi
kabupaten Maros .
i. Pengujian sistem menggunakan pengujian white box testing.
j. Pengujian Sistem hanya ke metode yang digunakan yaitu
Electre dan Topsis

B. DESKRIPSI UMUM

Dokumen SRS ini dibuat untuk memberikan informasi mengenai

spesifikasi aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penentuan

6
Takaran Pupuk Anorganik Menggunakan Metode Electre dan

Topsis pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

SUL-SEL.

Dokumen ini berisikan informasi sebagai berikut :

1. PERSPEKTIF

Pertanian Nasional sudah terjebak didalam pemupukan

kimia (Anorganik) yang berdampak kepada percepatan

degradasi kesuburan lahan pertanian. Sedangkan dalam kurun

waktu sepuluh tahun terakhir sebagai pembanding, telah terjadi

penurunan rata-rata secara berkesinambungan produktivitas

lahan sawah di Provinsi Sul-Sel sebesar 0,755 Ton/Ha. Semua

ini bisa terjadi karena berbagai permasalahan, terutama budaya

penggunaan pupuk anorganik yang sudah terlalu lama

berlangsung. Hal ini berimplikasi pada semakin berkurangnya

ketahanan pangan, tingkat dan intensitas pencemaran yang

berat dan kerusakan lingkungan lainnya. Dengan demikian,

secara keseluruhan aktifitas kehidupan cenderung menuju

sistem pemanfaatan sumberdaya alam dengan kapasitas daya

dukung yang menurun.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

Sulawesi Selatan mengkaji teknologi pertanian yang selanjutnya

7
akan diberikan akses kepada para penyuluh pertanian, BPTP

juga menyediakan data atau informasi tentang pengelolaan

pertanian namun Applikasi yang mendukung dalam penyediaan

informasi takaran pupuk anorganik belum tersedia secara

spesifik. Dengan adanya Sistem pendukung keputusan

Penentuan Jumlah Pemberian Pupuk anorganik berdasarkan

kondisi tanah dan tanaman pangan akan meningkatkan akses

informasi terpadu kepada pelaku pertanian termasuk para

penyuluh pertanian untuk menjaga ekspektasi petani untuk

mendukung upaya peningkatan efisiensi pengelolaan pertanian.

Mengacu pada referensi diatas, maka penulis

mengangkat judul ‘Sistem Pendukung Keputusan Penentuan

Jumlah Takaran Pemberian Pupuk Anorganik Berdasarkan

Kondisi Tanah dan Tanaman Pangan Menggunakan Metode

ELECTRE dan TOPSIS pada Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian (BPTP) Sulawesi Selatan’. Metode ELECTRE dan

TOPSIS merupakan metode analisis pengambilan keputusan

multikriteria, ELECTRE didasarkan pada konsep outrangking

dengan menggunakan perbandingan berpasangan dari

alternatif berdasarkan setiap kriteria yang sesuai. Pada

penelitian ini mengapa menggunakan metode ELECTRE dan

TOPSIS karena pada kedua metode ini sangat cocok digunakan

pada kasus yang memiliki banyak kriteria dan alternatif. Metode

8
ELECTRE tidak dapat melakukan pengurutan dari alternatif

yang dihasilkan melalui analisis data kondisi tanah dan tanaman

pangan maka digunakan metode TOPSIS untuk menghasilkan

urutan dari semua alternatif.

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan

Jumlah Takaran Pemberian Pupuk Anorganik Berdasarkan

Kondisi Tanah dan Tanaman Pangan Menggunakan Metode

ELECTRE dan TOPSIS pada Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian (BPTP) Sulawesi Selatan ini, akan memberi solusi

untuk rekomendasi pemupukan berimbang berdasarkan

kemampuan tanah menyediakan hara dan kebutuhan hara

tanaman itu sendiri sehingga efisiensi penggunaan pupuk dan

produksi meningkat tanpa merusak lingkungan akibat

pemupukan yang berlebihan.

2. KEGUNAAN

Beberapa fungsi yang ada di dalam software ini diantaranya :

- Pendataan waktu otomatis, nama user dan Wilayah

Pertanian meliputi :

 Pendataan Kondisi Tanah berdasarkan hasil analisis

atau uji tanah

 Pendataan Jenis dan Kondisi Tanaman Pangan

berikut faktor pendukung lainnya

9
 Penentuan Takaran Pupuk Anorganik

 Menampilkan Informasi dan tips rekomendasi Teknik

Pemupukan Berimbang

- Menyimpan Histori Pemakaian User

- Mencetak Laporan Transaksi sesuai periode yang diinginkan

3. KARAKTERISTIK PENGGUNA

 Pengguna (Aktor) yang ada dalam lingkup sistem adalah

admin/user yang memiliki fungsi ganda:

 Administrator hal yang di lakukan adalah:

a. Login

b. Menverifikasi dan memberi hak akses kepada user

yang ingin menjadi pengguna baru melalui

database.

c. Melihat data User

d. Menginput data

e. Mengedit data

f. Menghapus data

g. Menampilkan dan mencetakHasil Keputusan

h. Menampilkan dan Mencetak Laporan/Histori

i. Memiliki akses untuk setting melalui halaman web.

 User hal yang di lakukanadalah:

a. Login

b. Menginput data

10
c. Mengedit data

d. Menghapus data

e. Menampilkan dan mencetakHasil Keputusan

Tabel di bawah ini menjelaskan secara umum tentang

karakteristik pengguna terhadap produk sistem ini.

KATEGORI TUGAS HAK AKSES KE


APLIKASI

Administrator  Merumuskan  Mempunyai hak


kebijakan Pengelolaan
(Pegawai Lab) akses penuh
Data Applikasi SPK
terhadap semua
 Mensetting pada
halaman web informasi yang
 Memberi account dihasilkan oleh APP
kepada pengguna.
SPK ini termasuk
 Melihat data User
data user dan
 Memberi batasan hak
aplikasi sistem
akses terhadap
pengguna
 Melakukan perawatan
teknis terhadap sistem
informasi ini.
 Menjaga integritas
data yang dimasukkan

User  Memakai atau  Mempunyai hak

(Pegawai LAB) Menjalankan sistem akses penuh


SPK sebagai pengguna
aplikasi.

11
4. BATASAN – BATASAN

Batasan khusus dalam Applikasi SPK Penentuan Takaran

Pupuk Anorganik Tanaman Pangan Menggunakan Metode

Electre dan Topsis pada BPTP Sul-Sel ini adalah sebagai

berikut :

a. Sistem yang dirancang adalah Sistem Pendukung


Keputusan Penentuan Jumlah Takaran Pemberian
Pupuk Anorganik Menggunakan Metode ELECTRE dan
TOPSIS
b. Lokasi Sistem Pendukung Keputusan Penentuan
Jumlah Takaran Pemberian Pupuk Anorganik
Menggunakan Metode ELECTRE dan TOPSIS adalah
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi
Selatan.
c. Kriteria yang diolah adalah tentang Kondisi Tanah dan
Kondisi Tanaman Pangan serta faktor pendukung lain
d. Sub Kriteria yang diolah tentang Analisis Kondisi Tanah
dan tanaman pangan adalah analisis unsur hara (PH,
Salinitas (DHL), Natrium (N), Bahan Organik, Tekstur,
Nitrogen-Nitrat (N-Nitrat), Posfor (P-Bikarbonat, Kalium
(K) ) serta faktor pendukung lain yakni Kandungan
Unsur Pada Pupuk, luas lahan dan populasi tanaman.
e. Informasi Kriteria jenis tanaman Pangan yang akan
diolah yaitu :
1. Padi
2. Jagung
3. Singkong (Ubi Kayu)

12
f. Informasi Alternatif Jenis Pupuk Anorganik dibatasi
Khusus Pupuk Tunggal
1. Urea/ZA (N)
2. TSP/SP-36 (P)
3. KCL (K)
g. Cara Pemupukan dibatasi khusus Pemupukan Melalui
Akar
h. Hanya menampilkan hasil penentuan takaran pupuk
anorganik sesuai data uji tanah lahan pertanian tanaman
pangan yang ada pada BPTP untuk wilayah spesifik
lokasi kabupaten Maros .
i. Pengujian sistem menggunakan pengujian white box
testing.
j. Pengujian Sistem hanya ke metode yang digunakan yaitu
Electre dan Topsis

5. ASUMSI DAN KETERGANTUNGAN

Agar tidak menemukan kesulitan dan terjadinya kesalahan

dalan pengoperasian sistem ini, maka :

 User diharapkan memiliki pengetahuan dasar tentang

penggunaan PC dan sistem operasi windows.

 Tersedia metode yang disiapkan untuk melakukan

perubahan sistem pengolahan nilai manual ke sistem

pengolahan nilai berbasis IT.

 Hak akses user dan setting pada halaman web hanya

dapat dikelolah oleh administrator.

13
 Windows yang digunakan minimal windows 7.

 Browser yang digunakan sebaiknya Google Chrome.

C. SPESIFIKASI KEBUTUHAN

1. KEBUTUHAN FUNGSIONAL

a. PENDAHULUAN

Berikut adalah kebutuahan perangkat lunak untuk

perancangan system dan petugas penguji dalam melakukan

verifikasi Sehingga diperlukannya suatu pengolahan data-

data yang diproses secara komputerisasi.

Pengolahan data meliputi pengumpulan data, pencatatan

data, penganalisaan data, pengklasifikasian data,

penyimpan data serta pengambilan dan penyaluran kepada

pengguna atau pemakai. Siklus pengolahan data merupakan

suatu proses pengolahan data terdiri dari tiga tahapan dasar,

yaitu input, processing, dan output.

b. INPUT

System ini diakses dan menginput data dengan beberapa

menu antara lain :

1. Menu Utility

a. Form Login

User menginput username dan password sesuai hak

akses yang dimiliki

14
2. MENU MASTER

a. Data Kriteria/Indikator

Terdapat Form Data Kriteria/Indikator untuk

Menginput Data Kriteria/Indikator yang akan menjadi

acuan real Penentuan Takaran dalam Sistem SPK ini.

b. Data User

Terdapat Form Tambah Data User untuk Menginput

Data User berikut identitasnya yang dikelolah oleh

Admin.

3. MENU LAPORAN

Laporan Histori Keseluruhan

User menginput waktu transaksi untuk mencetak laporan

semua hasil Pengujian SPK atau Histori penggunaan

Oleh User.

Laporan Setiap Pemakaian User/Pengambilan

Keputusan Oleh Sistem

c. PROSES
Lalu hasil Inputan data tersebut diproses dan

disimpan dengan baik kedalam sistem serta berdasarkan

rincian masing-masing dan diatur secara sistematika.

15
d. OUTPUT

Output dari kedua tahapan diatas User dapat Login

dan sistem akan menampilkan data sesuai dengan inputan

yang diakses antaranya menampilkan Hasil SPK,data User,

Melihat dan mencetak Laporan setiap hasil SPK danHistori.

2. KEBUTUHAN ANTARMUKA

a. ANTARMUKA PENGGUNA

Antarmuka pengguna dalam sistem persediaan

perangkat ini dibuat dengan menggunakan sistem yg

berjalan di web, dimana tampilan web di desain

menggunakan template bootsrap yang menarik dan

dilengkapi dengan menu navigasi yang jelas mudah di

akses. Interaksi Antara pengguna dan perangkat lunak bisa

menggunakan mouse dan keyboard.

b. ANTARMUKA PERANGKAT LUNAK

Perangkat lunak yang di butuhkan untuk sistem ini

Antara lain:

1) Sistem Operasi windows (XP, Vista, 7, Server 2008, 8,

10), Linux dan beberapa sistem operasi lain nya.

2) Untuk pengolahan database: MySQL Server min version:

5.6.21.

16
c. ANTARMUKA PERANGKAT KERAS

Perangkat keras yang dibutuhkan untuk sistem Ini Antara

lain:

1) Monitor VGA mempunyai resolusi minimal

800x1200 pixel.

2) Keyboard dan mouse untuk melakukan kegiatan

user dan mencari perangkat, serta menginput.

3) Jaringan local yang harus terhubung ke server

local. Tidak harus koneksi internet untuk

mengakses namun applikasi ini

d. ANTARMUKA KOMUNIKASI

Proses komunikasi dalam sistem menggunakan

jaringan local, dan dapat pula diakses menggunakan

internet. Dan dikontrol Penuh oleh server.

3. KEBUTUHAN PERFORMASI

a. Respon program kurang dari 10 detik.


b. 1 kali melakukan proses membutuhkan waktu kurang dari

15 detik.

c. Cara yang dilakukan jika program error adalah

mematikan program lalu menjalankan lagi program

tersebut.

17
d. Hardware ini bisa dijalankan disetiap waktu sesuai

dengan keinginan user.

4. KEBUTUHAN LAIN

 Database

Sekumpulan Tabel yang dimana berisi data yang telah

diinput.

 Pengoperasian

Sistem Informasi Persediaan perangkat dapat dijalankan

di PC dan Laptop manapun yang terhubung di jaringan.

18
D. PERANCANGAN SISTEM (UML)

1. USE CASE DIAGRAM

USE CASE DIAGRAM

Skenario

Bagian lapangan/pakar/penyuluh mengumpulkan data

lahan. Kemudian diberikan kebagian user/pegawai LAB.

Kemudian user menginput data lahan pertanian yang

19
mencakup analisis kondisi tanah (Nitrogen (Nitrat),, Posfor

(P), Kalium (K) dan kondisi tanaman pangan Maka sistem

akan menentukan Takaran Pupuk Anorganik yang cocok

berdasarkan penyesuaian perhitungan kebutuhan Tanaman

Pangan tersebut dengan algoritma Electre dan Topsis lalu

dilaporkan kepada Kepala Balai.

2. SEQUENCE DIAGRAM

20
3. ACTIVITY DIAGRAM

21
4. CLASS DIAGRAM

22
5. COLLABORATION DIAGRAM

23

Anda mungkin juga menyukai