Anda di halaman 1dari 14

PANEN DAN PASCA PANEN TANAMAN

KELAPA SAWIT

Oleh:
Aulia Fitrizah H. (A1D017056) Hesti Ratna Widyasari (A1D017104)
Ade Nickyta U. A. Q. W (A1D017058) M. Khabib Khafidhi
Vira Aulia Agustin (A1D017066) (A1D017108)
Haidar Amar (A1D017078) Farid Febriansyah (A1D017111)
Rusita Nur Haningsih (A1D017086) Amalia Asiana Fa’ni (A1D017113)
Tina Sabilla (A1D017091)
Sri Antika Windisari (A1D017131)
LATAR BELAKANG
Panen merupakan kegiatan penting
dalam kegiatan budidaya dan pengelolaan
kelapa sawit yang dapat menentukan
kualitas dan kuantitas produksi sawit.
Keberhasilan pemanenan akan menunjang
pencapaian produktivitas tanaman. Faktor
penentu keberhasilan panen adalah
kesiapan sarana dan prasarana, kriteria
matang panen dan manajemen panen
(rotasi dan sistem panen)
KEGIATAN PERSIAPAN PANEN

1. Kastrasi
Membuang bunga jantan maupun bunga betina yang masih muda karena buah yang
dihasilkan belum ekonomis dan untuk memaksimalkan pertumbuhan vegetatif. Kastrasi
dilakuakan sebanyak 5 rotasi yaitu pada umur 15-20/bulan.

2. Pruning atau pemangkasan


Pembuangan pelepah yang sudah tidak produktif/pelepah kering pada tanaman
kelapa sawit. Tujuan pruning adalah untuk mempermudah di dalam proses pemanenan,
mempertahankan jumlah pelepah setiap pokoknya minimal 56-64 pelepah, sanitasi tanaman
agar tidak diserang oleh hama dan penyakit.
KEGIATAN PERSIAPAN PANEN
3. Pembuatan piringan
Piringan dibuat pada setiap pokok kelapa sawit dengan tujuan untuk
memudahkan dalam proses pemanenan dan memudahkan dalam pengutipan
brondolan dan perawatan tanaman.

4. Pembuatan pasar pikul


Pasar pikul yaitu jalan atau akses panen yang dibuat diantara dua baris
tanaman untuk memudahkan dalam proses pemanenan.

5. Pembuatan titi panen


Titi panen yaitu titian yang dibuat sebagai jalan untuk menyebrangi parit,
biasanya digunakan pada kondisi lahan low land.
KEGIATAN PERSIAPAN PANEN
6.Tempat pengumpulan hasil (TPH)
TPH yaitu tempat yang digunakan untuk meletakkan dan menyusun buah hasil
dari pemanenan dengan tujuan untuk memudahkan perhitungan jumlah janjang yang
telah dipanen dan mempermudah proses pengangkutan buah.

7. Persiapan alat kerja


Alat-alat tersebut antara lain dodos, gancu, angkong, batu asah, goni (untuk
tempat mengumpulkan brondolan), dan APD (Alat Pelindung Diri) seperti helm, sepatu
boot, dan sarung tangan.
KRITERIA TBS (TANDAN BUAH SAWIT) SIAP
PANEN
Kelapa sawit siap panen jika
telah berumur 31 bulan sejak inisiasi
atau sedikitnya 60% buah telah
matang. Kematangan kelapa sawit
dapat dilihat dari perubahan warna
kulit buahnya yang menjadi merah
jingga ketika masak.Ciri tandan
matang panen yang biasa digunakan
adalah apabila sedikitnya ada 5
brondolan yang lepas dari tandan
yang beratnya kurang dari 10 kg atau
sedikitnya ada 10 buah yang lepas
dari tandan yang beratnya 10 kg.
PROSES PEMANENAN

Proses pemanenan pada tanaman kelapa sawit rakyat meliputi


1. Pekerjaan memotong tandan buah masak.
2. Pemungutan berondolan .
3. Pengangkutan ke tempat pengumpulan hasil (TPH).
CARA PANEN BERDASARKAN
TINGGI TANAMAN

1. Tanaman dengan tinggi 2-5 m, digunakan cara


panen jongkok dengan alat dodos
2. Tanaman dengan tinggi 5-10 m dipanen
dengan cara berdiri menggunakan alat kapak
siam.
3. Tanaman yang tingginya lebih dari 10 m,
pemanenan dilakukan menggunakan alat arit
bergagang panjang yang disebut egrek
TAHAPAN DAN STASIUN DALAM PROSES
PENGOLAHAN SAWIT

P RO S E S
P E R E BU S A N
K E L A PA
Proses perebusan sanga.
Penting karena
berpengaruh pada proses-
proses pengolahan sawit
selanjutnya
3. Stasiun penebahan (threshing station)
Stasiun penebahan berfungsi untuk memisahkan buah dari tandannya dengan cara
pembantingan dan diputar sekitar 23-25 rpm.

4. Stasiun pengempaan (pressing station)


buah kelapa sawit dicincang kemudian di press dengan takanan 40-50 bar dan dengan
menggunakan air pengencer yang bersuhu 90 – 95°C.

5. Stasiun pemurnian minyak (clarification station)


Stasiun pemurnian minyak berfungsi untuk memisahkan minyak dari kotoran dan
unsur–unsur yang dapat mengurangi kualitas minyak dan mengupayakan kehilangan
minyak seminimal mungkin. Proses pemisahan minyak, air, dan kotoran dilakukan dengan
system pengendapan, sentrifuge, dan penguapan. Alat alat yang digunakan berupa Talang
Minyak (Oil Gutter), Tangki Pemisah Pasir, Ayakan Getar, Crude Oil Tank (COT), Continous
Settling Tank (CST), Oil Tank (OT), Oil Purifier, Vacum Dryer, Storage Tank, Tangki lumpur,
Sand Cyclone, Sludge Buffer Tank, Sludge Separator, Sludge Drain Tank, Reclaimed Oil Tank,
Proses pengempaan Proses thresing /pemipilan
6. Stasiun pengolahan inti (kernel recovery station)
Campuran fibre dan inti yang keluar dari screw press akan diolah untuk
menghasilkan shell (shell) dan ampas (fibre) sebagai bahan boiler dan inti kelapa
sawit diolah lagi sehinga menjadi minyak inti sawit. bagian – bagian dari stasiun pengolahan
inti adalah Cake Breaker Conveyor, Depericarper, Nuts Polishing Drum, Nuts Silo, Ripple Mill,
Light Tenera Separation (LTDS 1), Light Tenera Dust Separation (LTDS 2), Claybath,
Kernel Silo, Kernel Bin
Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai