Anda di halaman 1dari 3

Hidroponik adalah lahan budidaya pertanian tanpa menggunakan media tanah, sehingga

hidroponik merupakan aktivitas pertanian yang dijalankan dengan menggunakan air sebagai
medium untuk menggantikan tanah.

Prinsip budidaya tanaman hidroponik adalah memberikan atau menyediakan nutrisi yang
dibutuhkan berbentuk larutan air bernutrisi dengan cara disiramkan, diteteskan, dialirkan atau
disemprotkan.

Keunggulan secara umum:

1. Penggunaan lahan lebih efisien

2. Tanaman berproduksi tanpa menggunakan tanah

3. Kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi dan lebih bersih

4. Penggunaan pupuk AB mix (mikro hara dan makro hara) dan air lebih efisien

5. Pengendalian hama dan penyakit lebih mudah

Jenis-jenis system budidaya hydroponik

1. Sistem Wick

Metode sumbu memanfaaatkan prinsip kapilaritas dengan menggunakan sumbu atau


bahan yang mudah menyerap air, seperti kain sebagai penghubung antara nutrisi dan
bagian perakaran pada media tanam. Akar tanaman tidak langsung menyentuh larutan
nutrisi, namun tumbuh dalam media

KEUNGGULAN SISTEM WICK:

1. Sistem paling sederhana di antara semua jenis penanaman hidroponik.

2. Mudah diatur dengan kebutuhan material minimum.

3. Memanfaatkan bahan dan alat bekas yang ada di sekitar rumah.

4. Perawatan sangat rendah karena tidak membutuhkan alat atau teknologi canggih.

5. Memanfaatkan keterbatasan ruang.

6. Cocok untuk tanaman kecil sehingga bisa menjadi dekorasi di rumah


2. Sistem Aquaponik

Akuaponik merupakan kombinasi sistem akuakultur dan hidroponik yang saling


menguntungkan. Secara sederhana, akuaponik dapat digambarkan sebagai penggabungan
antara sistem budidaya akuakultur (budidaya ikan) dengan hidroponik (budidaya
tanaman/sayuran tanpa media tanah).

Tanaman yang sering dipakai dalam aquaponik adalah sayuran. Tanaman akuaponik
sangat cocok digunakan jika mempunyai kemampuan dalam menyerap nutri yang larut
dalam air.

KEUNGGULAN:

1. Kotoran ikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber pupuk organik.


2. Produk yang dihasilkan merupakan produk organik karena hanya menggunakan
pupuk dari kotoran ikan yang telah melalui proses biologis.
3. Hemat listrik dan air.
4. Menghasilkan dua produk sekaligus; yaitu sayur dan ikan, dari satu unit produksi.
5. Bersifat berkelanjutan dengan perpaduan tanaman dan ikan.
6. Pemeliharaan yang mudah, tidak memerlukan penyiangan, terbebas dari hama tanah
dan tidak memerlukan penyiraman.

3. Sistem DFT (Deep Flow Technique) merupakan  jenis berkebun hidroponik di mana


tanaman ditanam di tempat air dangkal, dan larutan nutrisi terus mengalir di sekitar akar
tanaman.
KEUNGGULAN:
1. Dari pembuatannya bisa menggunakan pipa pvc bulat yang dapat ditemukan bahan
bakunya di manapun.
2. Pada saat aliran arus listrik padam maka genangan larutan nutrisi tetap tersedia untuk
tanaman dan teman berkebun tidak perlu repot memikirkan tanaman. ketinggian air
nutrisi yang menggenang di dalam instalasi sekitar 4 – 6 cm. Tingginya air nutrisi dapat
juga menggunakan ukuran ¼ dari pipa yang digunakan.
3. Pertumbuhan lebih optimal karena unsur hara nutrisi lebih tercukupi
4. Tanaman yang menggunakan sistem DFT memiliki umur panen yang lebih cepat.
5. Hasil panen tanaman dapat lebih seragam.
6. Perawatan dan pemeliharaan lebih mudah

PERAWATAN
Pengecekan kondisi air di bak penampungan Pengecekan kondisi air di bak penampungan
dengan cara sebagai berikut.
1. Pastikan selalu air yang tersedia dalam kondisi bersih.
2. Untuk menjaga kebersihan, disaran untuk menganti air minimal empat hari sekali.
3. Wadah penampungan sebaiknya menggunakan wadah bening atau transparan, sehingga
lebih mudah mengamati kondisi dan ketersediaan air.
4. Pada sistem hidroponik fertigasi sebaiknya tidak membiarkan air selama berhari-hari dan
rutin menganti air setiap satu hingga dua hari sekali.
5. Jangan isi penampungan secara penuh, idealnya isi setengah atau tiga perempat bagian
saja agar saat dikuras tidak terlalu banyak yang terbuang.

Anda mungkin juga menyukai