Anda di halaman 1dari 34

PANDUAN SEDERHANA

BERTANAM SISTEM HIDROPONIK

Apa itu Hidroponik?

Hidroponik adalah salah satu teknologi budidaya


tanaman tanpa menggunakan tanah, dengan pemberian
hara tanaman yang terkendali. ditemukan oleh Dr. WF.
Gericke seorang Agronomis dari Universitas California
USA sejak tahun 1960 an.
KELEBIHAN SISTEM HIDROPONIK
1. Efisiensi dan Efektif
2. Penggunaan Pupuk (Nutrisi) yang terukur (hemat)
3. Lebih Higienis
4. Produktifitas lebih tinggi
5. Tidak memerlukan banyak tenaga dan waktu.
 KEKURANGAN SISTEM HIDROPONIK

Aplikasi pada skala komersial membutuhkan teknis pengetahuan serta pemahaman yang
baik tentang prinsip-prinsip berhidroponik.

Pada skala komersial, investasi awal relatif tinggi, meskipun nantinya akan menuai hasil
yang juga tinggi dalam jangka waktu menengah dan jangka waktu panjang.

Perlu kehati-hatian dalam meramu formula pupuk dan pengontrolan tumbuh kembang
tanaman.

Memerlukan pasokan air yang bersifat konstan dan bergantung dengan keberadaan listrik.
BAHAN DAN ALAT DASAR SISTEM HIDROPONIK
a. Benih tanaman sayur daun atau sayuran buah
b. Nutrisi (unsur hara tanaman)
c. Media tanam yang disterilkan dengan direndam air mendidih
d. Tempat persemaian dan media tanam
e. Wadah tanam
BENIH KANGKUNG DAN
PAKCOY
ROCKWOOL
Rockwool terbuat dari bebatuan, umumnya kombinasi dari batuan basalt,
batu kapur, dan batu bara, yang dipanaskan mencapai suhu 1.600 derajat
Celcius sehingga meleleh menjadi seperti lava, dalam keadaan mencair ini,
batuan tersebut disentrifugal membentuk serat-serat.
NETPOT
UNSUR-UNSUR POKOK YANG DIBUTUHKAN
TANAMAN

1. SINAR MATAHARI

Tanaman membutuhkan sinar matahari untuk melakukan proses fotosintesis, agar


tanaman dapat tumbuh dengan maksimal sekurang-kurangnya 8 sampai 10 jam
setiap hari. Oleh karena itu, lokasi penanaman sebaiknya berada diareal terbuka,
tidak terhalangi oleh pohonan atau bangunan yang tinggi. (setidaknya
mendapatkan sinar matahari dari jam 07.00 s.d 12.00)
1.AIR
Air yang digunakan sebaiknya di posisi stabil dikisaran pH
5.8 – 6.5, atau tidak dibawah pH 5.5 (asam) dan tidak diatas
pH 7.0 (basa), contoh air yang bisa digunakan yaitu, air
tanah, air hujan, air PAM, air sumur, air AC, air RO, dan air
mineral.
1.NUTRISI
Nutrisi merupakan sumber asupan makanan bagi
tanaman yang terdiri dari unsur Makro dan Mikro
atau biasa disebut nutrisi ABmix.
1.OKSIGEN / SIRKULASI UDARA
Peranan oksigen sangat penting untuk membantu
mensirkulasi udara dalam wadah tanam dan
lingkungan disekitar kebun, jika kelembaban rendah
dapat menyebabkan daun menjadi coklat atau busuk.
6. SUHU
Suhu ideal diperlukan untuk menunjang sayuran dataran
rendah berkisar 270C – 300C di siang hari, dan suhu 210C
– 240 C pada malam hari.
8. MEDIA PEMEGANG PERAKARAN
Digunakan sebagai media/wadah untuk tanaman tumbuh dari proses pembibitan sampai masa panen.
Media Tanam yang bisa di pakai Untuk Hidroponik

Diantaranya :

1. Rockwoll (Busa khusus) 6. Perlite

2. Arang Sekam 7. Koral

3. Cocopeat 8. Arang Kayu

4. Hidroton 9. Pecahan Genteng

5. Vermekulit 10. Serbuk Kayu (diolah terlebih dahulu)


SEKAM BAKAR
COCOPEAT
HIDROTON
PERMEKULIT
PERLITE
ARANG KAYU
PECAHAN GENTENG
SERBUK KAYU
SISTEM TANAM DALAM HIDROPONIK

Teknik Statis (Wick System), sistem tanam dengan bantuan


sumbu sebagai pemasok air nutrisi ke akar tanaman. Wadah yang
bisa digunakan seperti botol plastik bekas, toples, dan wadah
makanan yang dapat menampung air.
TEKNIK STATIS (WICK
SYSTEM)
Teknik NFT ( Nutrient Film Technique ), wadah tanam
menggunakan talang atau Gully yang memiliki permukaan datar,
dengan ketebalan aliran 0.3 mm, dibuat dengan posisi kemiringan
15-25% tergantung bentangan.
TEKNIK NFT ( NUTRIENT
FILM TECHNIQUE )
DFT ( Deep Flow Technique ), wadah tanam menggunakan pipa
yang memiliki permukaan cekung. Dibuat datar dengan
memberikan genangan air didalam wadah tanam, Sistem tanam ini
sering dipadukan dengan wick system (sumbu).
Tehnik Irrigation/Dutch Bucket, wadah tanam menggunakan
ember bekas atau pipa, disetiap wadah memiliki saluran input dan
output aliran nutrisi yang bermuara pada satu tandon
penampungan.
Teknik Aquaponik, sistem perpaduan aquakultur dengan
hidroponik. dengan memamfaatkan kolam ikan untuk menyuplai
aliran air dan nutrisi dari kotoran ikan.
TEKNIK AQUAPONIK
Teknik Aeroponik, dalam sistem ini pasokan nutrisi diperoleh
tanaman bentuk percikan air seperti kabut, akar tanaman dibuat
menggantung di atas bak penampungan.
 
Teknik Deep Water Cultur (DWC)/Rakit Apung/Floting Raft,
Wadah tanam seperti bak, dimana tanaman akan mengapung diatas
bak dengan menggunakan styrofoam, dan dibantu supply oksigen
dengan menggunakan aerator atau alat pensupply oksigen
(pentury).
Teknik Ebb and Flow, sistem pasang surut, sistem penyiraman
diatur beberapa kali dalam sehari dengan bantuan dengan alat
penghitung waktu (timer).
 
Teknik Run to Waste (RTW), sistem ini mengacu pada teknik
penanaman yang mengalirkan nutrisi ke saluran pembuangan usai
melewati perakaran tanaman, tidak terjadi sirkulasi ulang.
Teknik Irigasi Tetes, penyiraman tanaman diberikan
dalam jumlah sedikit, tapi tetesan terus menerus, istilah
lainnya drip irrigation, tricle irrigation, micro irrigation,
atau localized irrigation.

Anda mungkin juga menyukai