Anda di halaman 1dari 14

HIDROPONIK

Pengertian Hidroponik
Hidroponik adalah salah satu metode
dalam budidaya menanam dengan
memanfaatkan air tanpa menggunakan
media tanah dengan menekankan pada pemenuhan
kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air
pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air
pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan
air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada
daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas
METODE DASAR
 Dalam kajian bahasa, hidroponik berasal dari
kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja.
Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik
bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan
kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam pengertian
sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini
terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara
hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian
manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman.
METODE DASAR
 Dimana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap
dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (unsur hara)
yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini
fungsi dari tanah adalah untuk
penyangga tanaman dan air yang ada merupakan
pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap tanaman.
Pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan teknik
bertanam dengan hidroponik, di mana yang
ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi
MACAM-MACAM
HIDROPONIK

 Wick System

 Nutrient Film Technique (NFT)

 Deep Water Culture (DWC)

 Drip System

 Ebb and flow systems (Flood and Drain System)


1. Wick System
Sistem ini merupakan
model hidroponik yang
paling sederhana, yaitu
menggunakan sumbu
yang menghubungkan
pot tanaman dengan
media larutan nutrisi.
2. Nutrient Film Technique (NFT)

Larutan nutrisi secara


terus menerus dialirkan
mengenai akar tanaman
menggunakan pipa PVC
menggunakan pompa
dengan teknik resirkulasi.
3. Deep Water Culture (DWC)

Tanaman dibuat
mengapung pada larutan
nutrisi sehingga akar
tanaman terendam terus
menerus. Penggunaan
pompa hanya untuk
menghasilkan oksigen di
dalam larutan nutrisi.
4. Drip System

Sistem ini menggunakan 2 (dua)


buah kontainer terpisah yaitu
bagian atas dan bawah. Kontainer
atas untuk tanaman dan yang
bawah untuk larutan nutrisi.
Larutan nutrisi dipompa naik dan
menyiram batang tanaman dan
akan larutan sisa akan turun ke
kontainer bawah setelah melewati
media tanam dan akar tanaman.
5. Ebb and flow systems (Flood and
Drain System)
Pengaturannya mirip dengan sistem
infus, di mana ada dua kontainer,
yang satu di atas berisi tanaman
dalam pot dengan substrat dan yang
ada di bagian bawah yang
mengandung larutan nutrisi.
Pemberian nutrisi untuk tanaman
dilakukan dengan sistem pasang
surut, yaitu bergantian memenuhi
kontainer atas dengan larutan
nutrisi dan kemudian
mengosongkan larutan nutrisi dan
kembali ke kontainer bawah.
MEDIA TUMBUH (TANAM)
Media tumbuh yang ideal untuk hidroponik antara
lain dapat menopang pertumbuhan tanaman,
memiliki pori untuk aerasi, tidak menyumbat
instalasi hidroponik, dan tidak mempengaruhi
larutan nutrisi.
MEDIA TUMBUH (TANAM)
Media tanam inert adalah media tanam yang tidak menyediakan unsur hara.
Pada umumnya media tanam inert berfungsi sebagai buffer dan penyangga
tanaman. Beberapa contoh di antaranya adalah:
 Arang sekam
 Spons
 Expanded clay
 Rockwool
 Sabut (Coir)
 Perlite
 Batu apung (Pumice)
 Vermiculite
 Pasir
 Kerikil
 Serbuk kayu atau disebut serbuk gergaji
KEUNTUNGAN TEKNIK
HIDROPONIK
 Tidak membutuhkan tanah
 Air akan terus bersirkulasi di dalam sistem dan bisa digunakan untuk
keperluan lain, misalnya dijadikan akuarium
 Pengendalian nutrisi lebih sederhana sehingga nutrisi dapat diberikan
secara lebih efektif dan efisien
 Relatif tidak menghasilkan polusi nutrisi ke lingkungan
 Memberikan hasil yang lebih banyak
 Mudah dalam memanen hasil
 Steril dan bersih
 Media tanam dapat digunakan berulang kali
 Bebas dari tumbuhan pengganggu/gulma
 Tanaman tumbuh lebih cepat
CARA MEMBUAT HIDROPONIK
SEDERHANA

Anda mungkin juga menyukai