Anda di halaman 1dari 22

HIDROPONIK

 Hydro (air)
 Ponous (kerja).
Metode bercocok tanam tanpa
menggunakan tanah sebagai media, tetapi
menggunakan larutan mineral bernutrisi.
Sebagai pengganti media tanah :
sabut kelapa, serat mineral,
pasir, pecahan batu bata,
serbuk kayu, dan lain-lain

Fungsi media; tempat menyimpan


larutan nutrisi sementara dan
berpijak akar. 1
Penanaman dengan metode hidroponik :
 Menumbuhkan tanaman dalam air yang
mengandung nutrisi , dilakukan di laboratorium
(mempelajari pertumbuhan dan perkembangan
akar tanaman).
 Suku Aztecs (Amerika Tengah), kehidupannya
nomaden dengan Chinampa (rakit dari rumput)
menanam berbagai jenis tanaman dan akarnya
tumbuh dan berkembang sampai ke dalam
sungai untuk mendapatkan air.

2
Penanaman dengan metode hidroponik :

 Berkembang setelah Dr. W.F. Gericke berhasil


menumbuhkan tanaman tomat pada wadah
kedap air, diisi dengan larutan nutrisi dan
permukaan wadah diberi dengan anyaman kawat
(tinggi tomat 3 meter dan menghasilkan buah
yang banyak)
 Berkembang ke berbagai negara (Amerika,
Eropa, Timur Tengah, dan Indonesia).
Di Indonesia pertamakali ditanam di kawasan Cirendeu

3
Hidroponik

Alternatif bertani pada lahan


terbatas.
Sayuran dapat ditanam di daerah
yang kurang subur/daerah sempit
yang padat penduduknya.

4
Hidroponik

Tanaman yang biasa ditanam


golongan tanaman hortikultura :
 tanaman sayur (*)
 tanaman buah (*)
 tanaman hias
 pertamanan, dan
 tanaman obat-obatan

5
Keuntungan budidaya hidroponik

Ramah lingkungan (lingkungan


kerja lebih bersih, hama dan
penyakit tanaman teratasi)
Tidak merusak tanah dan dapat
ditanam kapan saja dan dimana
saja
Akar tanaman dapat diamati
secara periodik untuk
memastikan pertumbuhannya

6
Keuntungan budidaya hidroponik

Pemakaian air dan pupuk


lebih efisien
Hasil tanaman bisa
dimakan secara
keseluruhan termasuk akar
(terbebas dari kotoran dan
hama)

7
Keuntungan budidaya hidroponik

Pertumbuhan tanaman
lebih cepat dan kualitas
hasil dapat terjaga
Tidak perlu banyak
tenaga kerja

8
Kekurangan sistem hidroponik
1) membutuhkan modal yang besar (modal awal)
2) pada “Close System” (nutrisi disirkulasi), jika ada
tanaman yang terserang patogen maka dalam
waktu yang sangat singkat seluruh tanaman akan
terkena serangan tersebut
3) pada kultur substrat, kapasitas memegang air pada
media substrat lebih kecil daripada media tanah ;
dan pada kultur air, volume air dan jumlah nutrisi
sangat terbatas dapat menyebabkan layunya
tanaman dan stress yang serius.

9
Faktor penting yang harus diperhatikan
1. Larutan Nutrisi dan pH yang sesuai
(5,5 hingga 7,5)
2. Media Tanam
3. Air
4. Oksigen,
Alat yang diperlukan untuk budidaya hidroponik :
Electrical Conductivity (EC) atau TDS (Total Dissolved
Solids) meter
pH meter
Tempat tumbuh tanaman
Aerator
Termometer dan higrometer
10
MEDIA TANAM HIDROPONIK

Media tanam hidroponik (2 tipe)


1. Media cair
2. Media padat :
 media tanam anorganik (pasir, kerikil,
batu apung, batu karang, batu bata,
rockwoll atau spon)
 media tanam organik (sabut kelapa,
serbuk gegaji, tanah gambut, sekam
padi)

11
Metode hidroponik (media tanam)
1. Metode kultur air
 Metode aliran bersambung (NFT)
 Metode Swoss (Plantanova) FHS dan
dasar dari wadah penanaman diberi kerikil
 Metode Gericke (FHS)
2. Metode kultur pasir (metode benggala
dikembangkan oleh James Sholto Douglas)
3. Metode kultur bahan porous /agregat
4. Aeroponik (menggunakan air bernutrisi
yang dikabutkan dan disemprotkan
langsung ke akar tanaman).
12
Media tanam hidroponik_ Media Padat

Syarat media untuk hidroponik :


bersih, bisa menyimpan air sementara, porus,
bebas dari unsur hara

Fungsi media :
- tempat menyimpan air nutrisi
sementara
- tempat berpijak akar.

13
Media Padat_sambungan

Kultur Substrat
Karakteristik media tanam :
 dapat menyerap dan
menghantarkan air
 tidak mempengaruhi pH air
 tidak berubah warna
 tidak mudah lapuk

14
Pemberian larutan nutrisi hidroponik
1. Sistem sirkulasi
2. Sistem non-sirkulasi
Cara pemberian larutan nutrisi :
irigasi tetes,
pasang surut
Irigasi tetes :
 Efisiensi sangat tinggi
(pengairan dibatasi di sekitar
tanaman pokok)
 Perencanaan dan konstruksi
murah bila penyumbatan tidak
terjadi dan pemeliharaan
emiter minimum
15
Pasang surut (ebb and flow)
 Tanaman ditanam di dalam pot dan diletakkan dalam bak.
 Bak digenangi dan dikeringkan dengan larutan nutrisi
secara bergantian sehingga komposisi larutan nutrisi dan
oksigen seimbang
 Cara penggenangan dan pengeringan :
a. Manual
b. Otomatis dengan pengatur waktu (timer)
c. Otomatis timer maupun sensor kadar lengas
Tanaman
dalam pot

Bak pasang surut


Timer

Pompa Tanki larutan


nutrisi 16
Kultur air
Nutrient Film Technique (NFT)
Metode dimana akar tanaman tumbuh pada lapisan
nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman
memperoleh air, nutrisi, dan oksigen secara cukup
Dikembangkan oleh A. J. Cooper (1973) dan banyak
diaplikasikan di daerah tandus (Oman, Israel, Spanyol,
Bangladesh dll)

Mesin
pendingin

Tangki larutan nutrisi


Timer

Pompa
17
Sambungan (Kultur air)

Syarat-syarat NFT:
1. kemiringan talang seragam
2. kecepatan aliran tidak
terlalu tinggi
3. lebar talang harus memadai
4. dasar talang harus rata
5. larutan nutrisi disirkulasikan
secara berkala
Kekurangan NFT:
1. Butuh supplai listrik terus menerus
2. Bila terjadi infeksi penyakit pada satu tanaman, seluruh
tanaman akan tertular dalam waktu singkat.
3. Investasi awal besar
18
Sambungan (kultur air)

Floating Hydroponic System (FHS)/Deep Flow


Technique (DFT) Dikembangkan oleh Jensen (1980)
Budidaya tanaman dengan cara menancapkan tanaman
pada lubang styrofoam yang mengapung pada larutan
nutrisi dalam suatu bak atau kolam sehingga akar
tanaman terendam dan dapat menyerap larutan nutrisi
 Larutan nutrisi tidak disirkulasi (tetap pada wadah)
 Fluktuasi suhu larutan nutrisi lebih rendah
Tanaman

Mulsa

Larutan Styrofoam
nutrisi

Lantai
kolam
Tanah
19
20
Sambungan (kultur air)

Aeroponik
cara bercocok tanam dimana akar
tanaman tergantung di udara dan
disemprot dengan larutan nutrisi
secara terus menerus

Tanaman
Plastik
penutup
Styrofoam

Lubang
drainase Sprinkler

21
Aspek irigasi dalam hidroponik

 Fungsi irigasi dalam hidroponik:


 Memenuhi kebutuhan air tanaman
 Memberikan nutrisi bagi tanaman
 Efisiensi harus diperhatikan
 Kualitas air harus diperhatikan terutama
untuk sistem sirkulasi
 Frekuensi penyiraman pada hidroponik
substrat harus tepat

22

Anda mungkin juga menyukai