Anda di halaman 1dari 17

SISTEM PRODUKSI

TANAMAN PANGAN
DENGAN
HIDROPONIK
KELOMPOK 3
1. ALYA AFIIFAH (03)
2. FATIRAHMA CAHYA DEWI (10)
3. KRISNA YANUAR (15)
4. SOPHA ERNA ARIYANA (28)
Hidroponik (Inggris: hydroponic) berasal dari bahasa Yunani yaitu hydro (air) dan ponos
(daya).
Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa
menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman

Kelebihan ;
Penggunaan lahan lebih efisien, Dapat diterapkan di tempat yang tidak luas serta terbatas.,
Tidak ada resiko untuk penanaman terus menerus sepanjang tahun,
Kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi dan lebih bersih,
Penggunaan pupuk dan air lebih efisien,
Periode tanam lebih pendek, dan
Pengendalian hama dan penyakit lebih mudah.
Mudah dalam perawatan serta juga tanpa memerlukan tenaga yang besar.
Tidak bergantung cuaca

Kekurangan :
Membutuhkan modal yang besar;
Jika ada tanaman yang terserang patogen maka dalam waktu yang sangat singkat seluruh
tanaman akan terkena serangan tersebut
TANAMAN YANG BISA DIKEMBANGKAN
DENGAN HIDROPONIK
⊷ Sayuran yang berbuah
Sayuran yang berbuah bisa berupa tomat, cabai, timun, maupun
terong.
⊷ Sayuran dedaunan
Sayuran dedaunan adalah sayur yang dipanen daunnya. Contoh
dari sayuran dedaunan adalah bayam, selada, kangkung,
sawi, pokcoy, kemangi dan lain-lain.
⊷ Buah- buahan
Tanaman buah yang bisa ditanam dengan system hidroponik harus
berbatang kecil. Contohnya anggur, melon, semangka,
stroberi, dll.
⊷ Sayuran bung
Sayuran bunga meliputi brokoli, kembang kol, dan lain-lain.
⊷ Jenis umbi-umbian
Yang termasuk umbi-umbian yang bisa ditanam dengan system
hidroponik adalah wortel, kentang, bawang
3
PENYIAPAN MEDIA TANAM

4
PENYIAPAN BIBIT / BENIH
Hal yang harus diperhatikan saat memilih benih
tanaman hidroponik

⊷ Tentukan dulu jenis tanaman apa yang akan di beli


atau di pilih
⊷ Beli di tempat yang terpercaya, lihat testimoni
pembeli
⊷ Cek tanggal kadaluarsa benih tersebut
⊷ Jangan beli benih eceran atau repacking tapi beli 1
bungkus yang masih di segel
⊷ Kalau terpaksa beli eceran atau repacking pastikan
tanggal kadaluarsa ke penjual
CARA MENYEMAI BIBIT

6
TEKNIK PENANAMAN
SISTEM RAKIT APUNG ATAU DEEP
WATER CULTURE
Tanaman tumbuh dengan akar yang konstan 24 jam
berada dalam air nutrisi pada wadah. Dengan kontak
dalam larutan nutrisi, akar dapat langsung menyerap
hara yang ada pada air nutrisi dengan instan

Tetapi karena akar berada dalam air, akar memerlukan


oksigen yang terlarut agar masih dapat bernafas. Maka
dari itu salah satu cara agar oksigen terlarut pada air
(aerasi) terus ada adalah dengan menggunakan
aerator.

8
EBB AND FLOW SYSTEM ATAU FLOOD AND DRAIN SYSTEM
ATAU SISTEM PASANG SURUT

Dalam sistem hidroponik ini, tanaman


mendapatkan air, oksigen, dan nutrisi melalui
pemompaan dari bak penampung yang
dipompakan ke media yang nantinya akan dapat
membasahi akar (pasang). Selang beberapa
waktu air bersama dengan nutrisi akan turun
kembali menuju bak penampungan (surut).
Waktu pasang dan surut dapat diatur
menggunakan timer sesuai kebutuhan tanaman
sehingga tanaman tidak akan tergenang atau
kekurangan air.

9
DRIP SYSTEM

Drip System atau Drip Irrigation System adalah salah


satu jenis sistem hidroponik yang prinsipnya
memberikan air dan nutrisi dalam bentuk tetesan yang
menetes secara terus menerus sesuai kebutuhan
tanaman. Tetesan diarahkan tepat pada daerah
perakaran tanaman agar tanaman dapat langsung
menyerap air dan nutrisi yang diberikan. Tanaman
mendapatkan nutrisi setiap saat sesuai kebutuhannya
dengan mengatur tetesan agar tanaman tidak
tergenang maupun kekeringan. Pada drip system, timer
digunakan untuk mengontrol pompa air.
10
SISTEM WICK AEROPONIC

Adalah tipe hidroponik yang paling sederhana. Aeroponik merupakan suatu cara bercocok tanam sayuran di
Sistem ini adalah sistem pasif, yang artinya tidak ada udara tanpa penggunaan tanah, nutrisi disemprotkan pada
sistem yang bergerak. Larutan nutrisi diserap oleh akar tanaman, air yang berisi larutan hara disemburkan dalam
media tanam dari tandon menggunakan sumbu bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Akar tanaman
(memanfaatkan daya kapilaritas sumbu). yang ditanam menggantung akan menyerap larutan hara
tersebut. Air dan nutrisi disemprotkan menggunakan irigasi
sprinkler.
11
Nutrient Film Technique
(NFT)
Nutrient Film Technique (NFT) memiliki aliran larutan
nutrisi yang konstan/tetap sehingga tidak dibutuhkan
timer untuk mengontrol pompa air. Pada sistem
hidroponik ini, larutan nutrisi dipompakan ke dalam
growing tray (tempat/keranjang/pot untuk tumbuh
tanaman) yang biasanya berupa tabung dan larutan nutrisi
tersebut akan mengalir melewati akar tanaman kemudian
akan mengalir kembali ke bak penampungan. Sistem ini
rentan terhadap kekurangan daya listrik dan kerusakan
pompa air. Akar tanaman cepat kering ketika aliran larutan
nutrisi terganggu.
12
PERAWATAN
1. Penyuplaian Nutrisi, semakin tinggi angka TDS, maka semakin pekat konsentrasi kation dan anion serta semakin tinggi
penghantaran listriknya. Dalam budidaya tanaman secara hidroponik, TDS meter berperan sangat penting, tanaman
dapat tumbuh dengan baik apabila ppm yang diberikan pada larutan nutrisi hara diatur sesuai kebutuhan tanaman.
pengukuran nutrisi baiknya dilakukan setiap hari agar terpantau ppm nutrisinya sudah sampai mana. Suhu yang tidak
stabil juga mempengaruhi ukuran ppm.

2. Pengendalian OPT, OPT merupakan Organisme Pengganggu Tanaman, terbagi menjadi 3 yaitu Hama, Gulma, dan
Penyakit. Golongan OPT yang sering mengganggu tanaman hidroponik adalah golongan HAMA dan PENYAKIT. Karena
hidroponik merupakan teknik yang dirancang untuk meminimalisir tumbuhnya gulma, sehingga gulma tidak menjadi
masalah yang signifikan dalam budidaya tanaman secara hidroponik.

3. Penyulaman, merupakan kegiatan mengganti lubang tanam yang tanamannya mati. Penyulaman biasa dilakkan dalam
hidroponik skala indstri. Penyulaman dilakukan mulai pada umur tanaman 15 HST (Hari Setelah Tanam).

4. Pengontrolan Selang Nutrisi, selang-selang nutrisi dilakukan pengecekkan 3 kali dalam sehari. Apabila terjadi masalah
yang tertimpa pada selang, satu gully yang berisi tanaman dengan jumlah banyak otomatis akan terganggu sampai
dengan mati semua. Hal tersebut akan sangat merugikan sang pelaku tanam.

13
PERAWATAN

5. Pengontrolan PPM dan pH nutrisi, dilakukan dengan menggunakan alat ukur TDS meter dan pH meter.
Pengecekkan pH dan PPM nutrisi sangat disarankan dilakukan sebanyak 3 kali, yakni puku; 9 pagi, 12 siang, dan
3 sore. Hal tersebut bertujuan mengetahui seberapa besar perubahan kandungan nutrisi yang mengaliri
tanaman hidroponik. Apabila terdapat kesalahan, maka bisa langsung ditanggulangi.

6. Sistem Irigasi, pengairan nutrisi tanaman hidroponik yang perlu dilakukan pengecekkan setiap hari adalah
keadaan pompa dan bak penampung air nutrisi. Hal tersebut mempengaruhi sumber kehidupan dari tanaman
itu sendiri. Biasanya jika air nutrisi yang ada di dalam bak penampung habis, pengisian harus segera dilakukan
agar tanaman tidak mati serta tidak kewalahan saat listrik mati mendadak.

7. Panen dan Pasca Panen, komoditas yang ditanam sudah tercatat mulai tanggal semai sampai dengan kapan
harus dipanen. Proses panen dilakukan dengan melihat jadwal pada masing-masing tanaman. Bebebrapa
kasus, misal: terlalu cepat panen, dapat ditanggulangi apabila jadwal semai sampai panen terdata dengan baik.

14
PENANGANAN PASCA PANEN

2) Perompesan (Trimming)
1) Sortasi 3) Penimbangan
Perompesan adalah proses perapihan 4) Pengemasan
Sortasi adalah Hasil panen yang telah
atau penataan daun yang tua, rusak, (Packing)
penilaian hasil disortasi dan dirompes
busuk atau terserang organisme Pengemasan
panen sesuai kemudian ditimbang
pengganggu tanaman. Daun yang bertujuan untuk
dengan kelasnya. beserta akar dilakukan
dirompes dibuang karena bisa melindungi sayuran
Sortasi dilakukan pemilihan tinggi tanaman
menurunkan kualitas produk dan dari pengaruh
berdasarkan yang seragam untuk
harga jual. Sedangkan akarnya tidak lingkungan seperti
keseragaman memudahkan proses
dibuang, tetapi digulung dengan rapi sinar matahari dan
ukuran dan pengemasan.
untuk menjada kesegaran sayuran. kelembaban, serta
kualitasnya. . kerusakan fisik.

15
Bahan kemas harus memiliki sifatsifat

1. Permeabel terhadap udara(oksigen dan gas lainnya).


2. Bersifat non-toksik dan Inert (tidak bereaksi dan menyebabkan reaksi kimia) sehingga dapat
mempertahankan warna, aroma, dan cita rasa produk yang dikemas.
3. Kedap air(mampu menahan air atau Kelembaban udara sekitarnya).
4. Kuat dan tidak mudah bocor.
5. Relatif tahan terhadap panas
6. Mudah dikerjakan secara massal dan harganya relatif murah.

16
TERIMA
KASIH!
17

Anda mungkin juga menyukai