media hidup ikan maupun organisme akuatik lainnya yang akan dibudidayakan.
Dalam dunia budidaya budidaya, kualitas air didefinisikan sebagai kesesuaian air
untuk kelansunggan hidup dan pertumbuhan organisme air.
Pada dasarnya ada keterkaitan antara turunnya pH air dan naiknya CO2 di
dalam air. Rekayasa yang perlu dilakukan pertama kali adalah dengan
menaikkan kandungan oksigen terlarut dalam air.
Namun jika upaya menaikkan oksigen terlarut tidak memberikan hasil, dapat
dilakukan upaya rekayasa dengan menambahkan segala jenis bahan yang
memiliki kandungan kalsium (Ca). Contohnya: melewatkan air melewati pecahan
koral, pecahan kulit kerang atau potongan batu kapur.
Dalam kasus tertentu, jika pH air kolam terlalu tinggi dapat digunakan jenis
kayu2an yang bersifat asam ke dalam kolam. Contohnya: daun ketapang, kayu
pohon asam dan sejenisnya yang intinya memliki kemampuan menjerap
kesadahan.
Suhu. Pengelolaan suhu air media budidaya terkait dengan banyak faktor
diantaranya: intensitas sinar matahari, volume air media, keberadaan CO2, dll.
Mengatur kedalaman air, untuk menjaga agar air media dalam volume yang
cukup sehingga suhu fluktuasi suhu dapat diminimalisir.
Pada jenis kegiatan pembenihan dan pendederan dapat dilakukan rekayasa
faktor suhu dengan menutup bagian atas kolam dengan menggunakan terpal,
penutup atau ditempatkan secara indoor.