Anda di halaman 1dari 3

Ujian Akhir Semester Manajemen Akuakltur Payau

Nama : Nurmina
Nim : I1B119005
Jurusan : Budidaya Perairan
Dosen : Ibu Wa Iba.

Soal,
1. Faktor lingkungan apa saja yang harus dipertimbangkan dalam implementasi silvofishery untuk
budidaya udang (paper 2)
2. Mengapa persentase tutupan mangrove berpengaruh terhadap produktivitas tambak silvifishery?
(Paper 1)

Jawaban,
1. Dalam proses budidaya udang dengan model tambak konvensional dengan memeperhatikan
beberapa faktor lingkungan dalam impelementasi silvofisheri yaitu;
 Faktor lingkungan berupa kualitas air, yang merupakan salah satu syarat penting dalam
pengembangan tambak pada ekosistem magrove dan pengembangaan tambak buidaaya.
Dalam proses budidaya tambak udang memiliki salinitas yang baik berkisar antara 15-30
ppt. biasanya nilai salinitas di sebabkan karena terjadinya percampuran anatara air tawar
dan air laut. Selain salinitas suhu dan oksigen terlarut juga termasuk kedalam faktor
lingkungan yang mempengaruhi kondisi kualitas air budidaya udang karena, Suhu air
berhubungan dengan nilai konsentrasi oksigen terlarut dalam air dan laju konsumsi
oksigen oleh biota air. suhu yang baik untuk budidaya tambak mangrove adalah antara
26-32°C. Sedangkan Oksigen Terlarut (DO) O) merupakan parameter yang paling krusial
dalam kualitas air bagi organisme akuatik. Oksigen yang diserap digunakan dalam proses
metabolisme untuk menghasilkan energi untuk pergerakan, pertumbuhan dan
penggantian sel yang hilang/rusak. menyatakan bahwa kebutuhan oksigen untuk
kehidupan budidaya untuk pertumbuhan yang baik adalah lebih dari 4,0 ppm. Dan hal
ini masih sesuai dengan kehidupan biota yang di budidayakan pada tambak silvofishery.
 Kondisi Kimia dan Fisila Tanah, ini merupakan faktor lingkungan budidaya udang,
karena, kondisi lahan ttanah merupakan media utama dalam keguuiatan tambak atau
silvofishery. Dan bahan organik tanah merupakan kandungan yang berpengaruh besar
terhadap kualitas produksi tambak udang silvofishery. Dan jenis tanah merupakan faktor
yang mampu menpengaruhoi organisme yang dibudidayakan seperti udang. Kandungan
bahan organik dalam tanah sangat penting untuk meningkatkan kesuburannya.
Kandungan Corganik yang ditemukan di lokasi penelitian sebesar 5,98 yang berasal dari
hewan dan tumbuhan yang terurai dan terakumulasi ke dalam tanah. Bahan organik ini
merupakan sumber makanan bagi organisme
 Keanekaragaman Maakrozoobentoz, ini juga merupakan faktor lingkunggan dalam proes
budidaya udaang, karena merupakan sumber makanan bagi organisme budidaya, dan
Tingginya nilai kelimpahan makrozoobentos disebabkan aliran sungai yang membawa
bahan organik ke dalam area tambak menyebabkan perairan menjadi subur.
 Kepadatan spesies magrove, meerupakan faktor lingkungan budidaya udang, karena
magrove memiliki peran penting sebagai filter pada ekosistem magrove, Akar berfungsi
sebagai penyerap logam berat yang terdapat pada sedimen dan air tambak serta
menyaring pestisida dan logam berat.
 Nilai kelayakan bioekosistem dalam pengembangan silvofishery, merupakan salah satu
faktor lingkungan budidaya udang larena, Berdasarkan nilai kesesuaian kualitas tanah,
kualitas air, kelimpahan makrozoobentos dan kerapatan vegetasi mangrove, matriks
kesesuaian lahan untuk pengembangan silvofishery.

2. Mengapa persentase tutupan mangrove berpengaruh terhadap produktivitas tambak silvifishery?


Karena, berdasarkan data yang di peroleh, bahwa tingkat produksi dan pendapatan tambak
silvofishery didaerah penelitian sangat di pengaruhi luas tambak, serta tutupan magrove yang
berbeda. Dalam hal ini, luas tambajk yang ditumbuhi magrove sangat mempengaruhi tingkat
pendapatan dan produktifitas tambak silvofisher. Besarnya koefisien pengaruh tambak
terhadap tingkat produksi tambak adalah 0,964 yang berarti bahwa setiap pertambahan satu
satuan luas tambak yang ditumbuhi mangrove akan meningkatkan produksi perikanan baik
budidaya maupun non budidaya sebesar 96,4%. Selain itu, dijelskan juga dalam konsep bahwa
silvofishery adalah menyediakan lahan bagi mangrove untuk tumbuh di tambak. Jika produksi
budidaya di suatu tambak ditingkatkan, maka luas tambak juga harus lebih besar untuk
membudidayakan ikan sekaligus menyediakan tempat bagi tumbuhnya hutan mangrove,
karena mangrove yang tumbuh baik pada tambak yang besar akan memungkinkan produksi
yang efektif. Luas lahan tambak merupakan faktor dominan yang mempengaruhi produksi
tambak. Selanjutnya, luas lahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan
nelayan usaha pengelolaan tambak

Anda mungkin juga menyukai