Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH DASAR-DASAR AKUAKULTUR

”BUDIDAYA AIR TAWAR”

Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
 NURMIATI I1A120033
 WA ODE DEFINA MAHMUD I1A120041
 LEGI KAHYA IMANIAR I1A120029
 SERLINA I1A120039
 SULISTIANI 1A120040
 SARIWATI I1A120038
 RITA LA BAY I1A120035

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
Bab 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang

Budidaya perikanan air tawar sekarang sedang banyak dikembangkan

dikarenakan banyak permintaan ikan untuk dikonsumsi. Apabila hanya bersandar dari

hasil panen ikan laut yang tergantung musim dan gelombang air laut, maka

permintaan konsumen tidak dapat terpenuhi. Lain halnya dengan budidaya ikan air

tawar yang sangat mudah untuk dikembangbiakkan dan pasokan produksinya lebih

pasti, karena tidak tergantung dengan musim, angin dan gelombang.

Perikanan air tawar ialah perikanan yang dapat dilakukan di sawah

(minapadi), sungai, danau, kolam ataupun di rawa. Keberhasilan budidaya ikan air

tawar ditentukan oleh lingkunganya yaitu tanah dan air. Faktor keberhasilan budidaya

air tawar ditentukan oleh kualitas tanahnya, tanah yang baik untuk budidaya air tawar

adalah jenis tanah liat, jenis tanah ini sangat cocok untuk pembuatan kolam. Tidak

hanya tanah, air juga mempunyai peran penting karena air sebagai media ikan untuk

hidup.

Ikan air tawar adalah jenis ikan yang melakukan atau sebagian hidupnya di

habitat air tawar. Habitat air tawar yang banyak dijadikan tempat untuk ikan tinggal

ikan-ikan air tawar adalah sungai, danau, lebak, lebung dan rawa-rawa atau habitat

lainnya yang digolongkan sebagai perikanan air tawar dengan garam di bawah 0,5

ppt. Ikan air tawar beradaptasi secara fisiologis terhadap perbedaan tekanan osmosis

tubuh dan perairan tawar dengan mengatur keseimbangan konsentrasi elektrolit di

dalam tubuhnya (Anggraeni et al. 2015).

B. Rumusan masalah

1. Menentukan lokasi budidaya air tawar.

2. Mengetahui pengenalan benih budidaya air tawar.


3. Mengetahui musim pemeliharaan budidaya air tawar.

4. Menentukan persiapan media dan budidaya air tawar.

5. Menjelaskan masa pemeliharaan dan perawatan budidaya air tawar.

6. Menetukan waktu panen.

7. Mengetahui manajemen usaha.

C. Tujuan dann Manfaat

Adapun yang menjadi tujuan dan Manfaat makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Menjadi sumber referensi bagi pembaca.

2. Memperluas wawasan dan keterampilan dalam pembudidayaan air tawar.

3. Sebagai bahan masukan kepada mahasiswa khususnya dalam kaitannya dengan

mata kuliah Dasar-Dasar Akukultur.


Bab 2

Pembahasan

A. Pemilihan Lokasi

1. Topografi dan Kemiringan Lahan

Topografi dan lahan sangat perlu diperhatikan dalam perencanaan, tata ruang

dan penggunaan kolam. Topografi menyangkut konfigurasi permukaan tanah

termasuk kemiringan (slope), sedangkan lahan berkaitan dengan luasan tanah yang

tersedia dan kemungkinan pengembangannya. Topografi yang sedikit miring (3-5%)

sangat ideal karena kolam yang akan terbentuk bisa luas, pengisian dan pembuangan

air akan berjalan lancar dengan gaya gravitasi. Apabila permukaan lahan rata (tidak

miring), maka pengisian maupun pembuangan air harus menggunakan pompa. Jenis

tanah yang baik adalah tanah liat atau liat berpasir karena rembesan air sedikit.

Kesuburan tanah juga perlu diperhatikan, lebih-lebih jika pengelolaannya

menggantungkan pada produksi pakan alami. Oleh karena itu, sebaiknya tanah

mengandung cukup bahan organik dan pH tanah berkisar 6,5-8,0. Jenis tanah berpasir

atau berkerikil dapat juga digunakan asalkan dibangun dengan konstruksi beton

2. Ketersediaan Air

Ketersediaan air sepanjang tahun diperlukan untuk mengisi dan

mempertahankan kedalaman air yang diinginkan serta untuk memperbaiki kualitas air.

Volume air yang diperlukan tergantung pada luas dan kedalaman kolam, laju

perembesan dan penguapan air, serta tingkat intensitas pengelolaan. Pada kolam tanah

perembesan air tergantung pada porositas tanah dasar dan pematang kolam. Oleh

karena itu, sebelum membangun kolam disarankan untuk menguji tanah di

laboratorium tanah. Jenis tanah liat halus dengan diameter kurang dari 2 jam
diperkirakan bisa menyerap air sebanyak 1% dan total volume kolam, sedangkan pada

tanah liat berpasir (sandy clays) dan lempung-liat-berpasir sebanyak 5-10%.

Sementara itu kolam yang dibangun permanen akan kedap air. Penguapan sebanding

dengan suhu (air dan udara), tekanan uap, luas permukaan air dan kecepatan angin.

Untuk mendapatkan data tersebut dianjurkan menghubungi Stasiun Meteorologi

terdekat. Pada musim kering, penguapan di Indonesia dapat mencapai 6-7mm/hari dan

permukaan air bebas, andai kata tidak ada naungan. Kualitas air yang baik adalah

yang cocok atau sesuai untuk pertumbuhan, cukup mengandung oksigen dan tidak

tercemar. Sumber air yang dapat digunakan adalah air permukaan seperti air sungai,

air saluran, air saluran irigasi dan air bendungan, serta air tanah seperti mata air dan

air sumur

3. Keamanan Lokasi dan Bahaya Banjir, Polusi dan Lainnya

Oleh karena lokasi yang sering dipilih adalah lahan yang dekat dengan

sungai, maka perlu diketahui data atau catatan tentang banjir yang pernah terjadi dan

diperhitungkan kemungkinan banjir yang dapat terjadi. Catatan banjir tersebut dapat

diperoleh dari pengalaman penduduk yang tinggal dekat lokasi. Luas daerah

tangkapan air dan curah hujan yang menghasilkan aliran air permukaan (run off) ke

lokasi lahan perlu juga diketahui. Sungai yang berjurang dan bersemak sering pula

dihuni hewan pemangsa ikan seperti wregul dan ular. Oleh karena itu, sebaiknya

sudah dilakukan langkah pengamanan sebelumnya. Daerah yang sudah ditetapkan

penggunaannya untuk kawasan permukiman, industri atau menerima buangan air

limbah sebaiknya tidak dipilih untuk lokasi perkolaman.

4. Kemudahan (Aksesibilitas)

Lokasi harus dihubungkan oleh jalan, sehingga sarana transportasi dapat

menjangkaunya. Hal ini penting untuk kemudahan pengangkutan material selama


pembangunan maupun pengangkutan sarana produksi dan hasil ikan pada saat panen.

Pertimbangan lain yang mungkin dapat mempengaruhi biaya operasi antara lain jauh

dekatnya dengan sumber tenaga kerja, sarana produksi seperti benih, pakan dan

pupuk, serta tempat pemasaran hasil.

B. Pengenalan Benih

Benih Ikan adalah anak ikan dengan ukuran tertentu yang akan

digunakan sebagai bahan organik yang digunakan dalam kegiatan

pembudidayaan. Kualitas air merupakan faktor yang sangat penting dalam

pemeliharaan ikan, karena akan menentukan hasil yang diperoleh.  Kondisi

kualitas air juga berperan dalam menekan terjadinya peningkatan

perkembangan bakteri pathogen dan parasit di dalam media pemeliharaan.

Sebagai tempat hidup ikan kualitas air sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor

fisika dan kimia air seperti suhu, oksigen terlarut, pH, ammonia, nitrit dan

nitrat.

C. Musim Pemeliharaan

Musim kemarau yang panjang merupakan salah satu masalah dalam kegiatan

budidaya air tawar. Sehingga, bagi kita kompasioner peternak/pembudidaya ikan air

tawar tentunya akan dengan sangat sadar dan waspada di musin kemarau ini. Karena

perubahan suhu air dan berkurangnya air bisa saja mengakibatkan kematian ikan

budidaya kita secara tiba-tiba.

Berkurangnya debit air sungai jelas sangat mempengaruhi dalam budidaya

ikan konsumsi air tawar. Karena kebanyakan peternak atau pembudidaya ikan

konsumsi mengandalkan air sungai sebagai air untuk budidaya ikan mereka. Dan juga

dipercaya air sungai lebih baik daripada air tanah. Dan berkurangnya debit air sungai
di musim kemarau ini bisa mempengaruhi dalam budidaya ikan air tawar. Sebab

kebanyakan peternak atau pembudidaya ikan masih mengandalkan air sungai.

Dua hal yang harus diperhatikan saat musim kemarau oleh peternak atau

pembudidaya ikan yaitu ketersediaan air dan fluktuasi suhu ekstrem yang sering

terjadi. Perbedaan suhu di musim kemarau suhu pada siang hari terasa lebih panas

dari biasanya. Namun, sebaliknya pada malam hari suhu lebih dingin. Makanya

jangan kaget kalau ada ikan budidaya kita yang tiba-tiba saja mengambang atau

kurang nafsu makannya. Jelas sudah bagi para pembudidaya, perubahan suhu

kolam yang harus diperhatikan dan selalu waspada. Kalau sampai teledor perubahan

suhu ini dapat menyebabkan malas makan dan berujung pada kematian.

D. Persiapan Media Budidaya

Tahap Persiapan Media Budidaya

 Sebelum ikan dapat memasuki lingkungan budidaya yang baru, maka terlebih

dahulu dilakukan tahapan persiapan agar air untuk memelihara ikan sesuai dengan

yang dibutuhkan. Sumber Air yang digunakan sebelum memutuskan untuk

membangun unit usaha budidaya pastikan disekitar lokasi terdapat sumber air

bersih. Seperti ketersediaan air tawar yang mencukupi dan sumber air payau / air

laut yang bebas dari pencemaran.

 Buat Tandon Penyimpanan Air Bersih yang dimaksud adalah air yang sudah

melewati tahap treatment. Air sebagai media budidaya sebelum digunakan sebisa

mungkin bebas dari organisme terutama yang bersifat patogen. Keberadaan

organisme lain dalam media bisa menjadi carrier atau pembawa penyakit. Tandon

sebagai tempat penyimpanan air bersih harus dipastikan berada ditempat bersih

dan tidak terkena cemaran. Biasanya posisinya berada di ketinggian sehingga

mudah untuk dialirkan ke ke seluruh area yang membutuhkan. Pemilihan lokasi


harus memastikan sumber air yang digunakan bebas dari pencemaran terutama

oleh limbah industri yang mengandung logam berat.

E. Masa Pemeliharaan Dan Perawatan

Sektor Perikanan terutama perikanan air tawar merupakan industri Aquaculture yang

sedang berkembang di Indonesia. Ini menyediakan pekerjaan bagi orang-orang di daerah

pedesaan dan membantu meningkatkan ekonomi. Ikan yang dibesarkan dalam budidaya

memiliki kualitas tinggi dan aman untuk dimakan. Cara juga merupakan cara yang baik untuk

melestarikan populasi ikan liar karena permintaan ikan segar yang terus meningkat.

Membudidayakan ikan air tawar merupakan salah satu metode yang mulai banyak

dilirik dan paling populer di Indonesia. Alasan utamanya adalah karena lele relatif mudah

dirawat dan tumbuh dengan cepat. Ikan lele mudah dibudidayakan dan memiliki permintaan

pasar yang tinggi. Selain itu, ikan lele adalah spesies serbaguna yang dapat dibudidayakan

baik di air tawar maupun payau.

Budidaya ikan air tawar adalah proses pemeliharaan ikan air tawar di lingkungan yang

terkendali, biasanya di kolam. Cara ini digunakan untuk meningkatkan populasi ikan air

tawar. Hal ini juga dilakukan dalam rangka memanen ikan untuk dimakan.

F. Panen

1. PEMANENAN IKAN AIR TAWAR

Pemanenan hasil budidaya ikan baik pada pembenihan maupun pembesaran

pada prinsipnya hampir sama, tetapi khusus untuk pembenihan harus dilakukan

dengan cara ekstra hati-hati karena ikan berukurannya masih kecil. Pada pemanenan

hal yang harus diperhatikan adalah :


Cara panen adalah proses pengambilan ikan, baik keseluruhan dan sebagian

dari kolam dipindah ketempat lain untuk siap dipasarkan. Cara panen prinsip semua

ikan hampir sama yakni dengan mengeluarkan air dari kolam ikan dan setelah air

berkurang ikan baru ditangkap.

Proses pengambilan ikan

Tapi ada beberapa ikan dan udang yang berbeda perlakukannya. Misalnya, panen

pada ikan mas akan tidak sama perlakuannya dengan panen belut atau udang.

Pemanenan dapat dilakukan sebagian atau semuanya. Panen sebagian adalah dengan

cara mengurangi air kolam kemudian ikan yang diinginkan baik jenis dan ukuran

dipanen,sedangkan ikan yang ditinggal dapat dipelihara lagi. Pemanenan sebagian

biasanya banyak pada budidaya benih ikan. Sementara panen keseluruhan adalah

setelah air dikeluarkan dari kolam, semua ikan ditangkap atau di panen. Untuk

menghindari jumlah ikan yang mati atau mengalami kerusakan fisik, proses

pemanenan harus dilakukan secara hati-hati. Ikan yang mengalami kerusakan dapat

memperlemah kondisi tubuh ikan tersebut sehingga sangat berpengaruh terhadap daya

hidupnya ikan tersebut.

2. Waktu Panen

Kegiatan pemanenan sebaik dilakukan ketika suhu tidak tinggi ata sinar matahari

sedang teduh, biasanya itu yang tepat adalah pagi hari ( 05.00 - 08.00 ) dan sore hari

( 15.00 - 18.00 ). Pelaku usaha budidaya ikan atau udang dan petani ikan untuk

melakukan panen memilih serta memperkirakan sendiri yang terbaik. Pemanenan

jangan sampai dilakukan saat terik matahari akan menyebabkan ikan kondisinya

melemah atau mati. Ikan yang kepanasan, metabolisme tubuhnya akan terpacu

sehingga kebutuhan oksigen menjadi tinggi. Bila oksigen yang dibutuhkan ikan dalam

jumlah terbatas akan menyebabkan strees dan lemah.


3. Umur panen

Umur ikan pada waktu dipanen tergantung keinginan yang membudidayakan.

Biasanya pembudidaya memanen ikan setelah memperhatikan permintaan pasar.

Jenis usaha yang banyak dilakukan oleh petani atau pelaku usaha kebanyakan adalah

pembenihan karena waktu pemeliharaannya dibanding pembesaran, karena rata2

petani terbentur dengan modal.

Umur ikan pada waktu dipanen tergantung dari hal-hal sebagai berikut :

Jenis Ikan ; Jenis ikan yang memiliki pertumbuhan tubuh cepat besar tentu umur

panennya juga akan berbeda dengan jenis ikan yang memiliki pertumbuhan relatif

lama.

Ukuran Ikan ; Ikan ukuran benih yang akan dipanen memiliki umur yang lebih muda

daripada ikan ukuran konsumsi.

Pemanenan ikan nila dapat dilakukan dengan cara: panen total dan panen sebagian.

Panen total

Panen total dilakukan dengan cara mengeringkan kolam, hingga ketinggian air tinggal

10 cm. Petak pemanenan/petak penangkapan dibuat seluas 1 m persegi di depan pintu

pengeluaran (monnik), sehingga memudahkan dalam penangkapan ikan. Pemanenan

dilakukan pagi hari saat keadaan tidak panas dengan menggunakan waring atau

scoopnet yang halus. Lakukan pemanenan secepatnya dan hati-hati untuk

menghindari lukanya ikan.

Panen sebagian atau panen selektif

Panen selektif dilakukan tanpa pengeringan kolam, ikan yang akan dipanen dipilih

dengan ukuran tertentu. Pemanenan dilakukan dengan menggunakan waring yang di

atasnya telah ditaburi umpan (dedak). Ikan yang tidak terpilih (biasanya terluka akibat
jaring), sebelum dikembalikan ke kolam sebaiknya dipisahkan dan diberi obat dengan

larutan malachite green 0,5-1,0 ppm selama 1 jam.

2. PENANGANAN PASCAPANEN

Setelah selesai melalui proses pemanenan langkah selanjutnya yang dilakukan

adalah penanganan pascapanen terhadap benih maupun ikan kosumsi yang dihasilkan.

Penanganan pascapanen merupakan penanganan ikan setelah diambil dari media

hidupnya mulai dari pengemasan hingga pengikirimannya.

Dua penanganan pascapanen ikan yang dilakukan yakni untuk ikan dalam

kondisi mati dan ikan dalam kondisi hidup. Penanganan pada kondisi ikan mati harus

dapat mempertahankan mutu kesegarannya supaya ikan tidak rusak atau menurun

mutunya.

Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain :

 Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan tidak luka

 Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dari lendir

 Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup

G. Manajemen Usaha

Pada dasarnya usaha budidaya perikanan air tawar jauh lebih menjanjikan

dalam mendapatkan keuntungan besar dibandingkan dengan perikanan laut.

Disamping itu ada nilai-nilai kesinambungan alam dan lingkungan yang terjaga

karena tidak melakukan eksploitasi terhadap sumber daya perairan lepas. Oleh karena

itu usaha ini dinilai sangat prsopektif untuk membantu petani/peternak/ pembudidaya

dalam meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Namun untuk merealisasikannya

tidaklah mudah.

Disamping itu persoalan manajemen pemeliharaan ikan belum diterapkan

secara benar yang meliputi : manajemen air kolam dan persiapan kolam sebelum siap
ditebar bibit ikan termasuk perlakuan kolam setelah panen ikan; Permasalahan

dibidang manajemen keuangan adalah petani ikan belum pernah menghitung secara

pasti tingkat keuntungan maupun kerugian dari setiap satu siklus pemeliharaan ikan,

karena semua dilaksanakan secara tradisional. Permasalahan di bidang manajemen

pemasaran adalah petani tidak dapat menjamin keberlajutan memenuhi permintaan

dalam sekala waktu tertentu sehingga sering petani ikan kehilangan pelanggan, dan

akhirnya terpaksa berusaha mencari pelanggan baru. Pemahaman tentang manajemen

usaha bagi petani ikan sangat kurang, seperti belum menerapkan teknik perencanaan

yang baik, seperti perencanaan modal kerja, perencanaan pengadaan bibit dan

memilih bibit ikan yang sehat, termasuk didalamnya perencanaan pemberian pakan

ikan yang benar. Disamping itu setelah perencanaannya baik maka diteruskan dengan

pelaksanaan dilapagan mesti dilakukan dengan teknik yang benar.

Anda mungkin juga menyukai