Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN MAGANG

STUDI KUALITAS AIR PADA KOLAM PEMBENIHAN IKAN KOI


PADA BALAI BENIH IKAN (BBI) KM 36 KELURAHAN TANGKILING
KECAMATAN BUKIT BATU KOTA PALANGKARAYA

OLEH:

KHAIRUNNISA

CDA 114 001

KEMETRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS PALANGKARAYA

FAKULTAS PERTANIAN

JURUSAN PERIKANAN

2017
STUDI KUALITAS AIR PADA KOLAM PEMBENIHAN IKAN KOI
PADA BALAI BENIH IKAN (BBI) KM 36 KELURAHAN TANGKILING
KECAMATAN BUKIT BATU KOTA PALANGKARAYA

KHAIRUNNISA

CDA 114 001

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan

Jurusan Perikanan

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Ardianor, M.Si, Ph.D Budhi Ardani, S.Pi., M.Si


NIP. 19680718 199512 1 001 NIP. 19720222 199802 1 001

Mengetahui,

Jurusan Perikanan
Ketua,

Ir. NatalloBugar, MP
NIP. 19581224 198701 1 001

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia dan patut dibanggakan adalah
keanekaragaman jenis dari ikan hias air tawar. Ikan hias di Indonesia selain memiliki
keindahan fisik juga memiliki potensi ekonomis yang menggiurkan, sehingga banyak petani
yang menggantungkan hidupnya dengan membudidayakan dan memasarkan jenis ikan hias
yang jenisnya bermacam-macam.

Keberadaan ikan hias sendiri saat ini tidak lagi sebagai hiburan atau hobi semata tetapi telah
berkembang menjadi objek yang dimanfaatkan bagi kepentingan dunia pendidikan,
penelitian, medis maupun keperluan konservasi alam. Sampai saat ini ikan hias air tawar
merupakan salah satu jenis komoditas ekspor nonmigas bidang perikanan yang mampu
menyumbang devisa negara yang cukup besar. Dengan kekayaan ikan hias yang berlimpah
maka peluang Indonesia sebagai pengekspor komoditas ini sangat terbuka lebar. Sehingga
Budidaya Ikan Hias layak di gencarkan di masyarakat salah satunya di Kota Palangkaraya.
Dimana Ikan hias yang cukup populer didaerah palangkaraya adalah ikan Koi dan Ikan mas.

Pengembangan suatu usaha budidaya sangat tergantung pada pengadaan benih ikan itu
sendiri, semakin meningkat usaha budidaya, maka permintaan benih juga akan semakin
meningkat, yang salah satunya melalui Balai Benih Ikan (BBI) yang ada di suatu daerah
setempat ataupun dari usaha pembenihan milik rakyat. Balai Benih Ikan (BBI) merupakan
salah satu sarana pemerintah untuk menyediakan dan menyalurkan benih ikan yang bermutu
juga sebagai tempat untuk menerapkan dan menyebarluaskan teknologi di dalam upaya
pembenihan ikan. Salah satu contoh adalah BBI di Km. 36 di Jalan Pesona III Kelurahan
Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya.

Balai Benih Ikan di Km. 36 merupakan salah satu balai benih ikan yang ada di kota
Palangkaraya yang menghasilkan benih-benih ikan untuk keperluan budidaya yang
dilakukan oleh masyarakat. Balai Benih Ikan di Km. 36 selain memproduksi benih ikan
konsumsi seperti ikan lele (Clarias batrachus) dan ikan nila (Oreochromis niloticus) juga
memproduksi jenis ikan hias, yaitu ikan mas koi (Cyprinus sp.)

Ikan koi merupakan komoditi ikan hias paling banyak dari ekspor ikan hias indonesia yang
dengan persentase 30% dari total ikan hias yang diekspor berdasarkan data statistik
Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) 2014. Ikan koi merupakan ikan hias yang bernilai
ekonomis tinggi dimana ikan ini masih termasuk dalam kerabat ikan mas. Ikan koi memiliki
warna tubuh yang berwarna-warni dengan berbagai jenis dan pola (Suryani, 2006). Ikan ini
banyak dibudidayakan tidak hanya karena nilai ekonomisnya, tetapi juga karena proses
pemijahan dan perawatan benih ikan koi tidak memerlukan modal usaha yang besar,
pembenihan dan pembudidayaan ikan tersebut juga masih terbatas pada daerah tertentu saja
sehingga masih memiliki potensi yang cukup luas.

Oleh karena itu Balai Benih Ikan di Km.36 melakukan usaha pembenihan ikan koi. Usaha
pembenihan ikan koi di Balai Benih Ikan Km.36 dilakukan dengan teknik pembenihan
secara massal pada kolam beton dimana budidaya ikan koi tersebut dicampur dengan
pembudidayaan benih ikan nila yang berada pada satu kolam beton. Namun, pembenihan
ikan secara massal sangat tergantung dengan kualitas air yang baik agar ikan koi yang
dihasilkan memiliki kualitas yang bagus. Karena pada umumnya ikan koi dipilih berdasarkan
kualitas dan ketajaman warnanya. Pigmen warna yang dihasilkan pada kelir ikan koi sangat
dipengaruhi oleh kondisi kualitas air kolam disekitarnya, sehingga untuk mengetahui kualitas
air yang baik dalam pembenihan ikan koi tersebut maka diperlukan pengukuran kualitas air.

Anda mungkin juga menyukai