LAPORAN PKL
Disusun Oleh:
Umi Haniah Mukaromatu Zulfa
4411418010
JURUSAN BIOLOGI
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
budidaya dan pembenihan ikan air tawar yang memiliki areal seluas 1,5 hektar
dibudidayakan oleh UPTD Balai Benih Ikan Pangkah, Kabupaten Tegal adalah
ikan nila.
Ikan nila masuk kedalam salah satu jenis ikan yang dominan di budidayakan di
Indonesia. Data FAO (2020) menunjukkan bahwa tahun 2018 produksi ikan nila
mencapai 1,12 juta Ton atau sekitar 31,94% dari total produksi perikanan
budidaya ikan air tawar Indonesia. Ikan nila banyak dibudiayakan karena
Ikan nila mampu hidup pada kisaran suhu 14-38°C dengan suhu optimal
adalah 25-30 °C dan dengan nilai pH air antara 6-8,5. Perbedaan antara ikan
jantan dan betina dapat dilihat dari ukuran tubuhnya. Ikan nila jantan memiliki
memiliki ukuran tubuh lebih besar dari betina, perbedaan lain dapat dilihat pada
lubang genitalnya dan juga ciri-ciri kelamin sekundernya. Pada ikan jantan, di
samping lubang anus terdapat lubang genital yang berupa tonjolan kecil
meruncing sebagai saluran pengeluaran sekresi dan sperma. Tubuh ikan jantan
juga berwarna lebih gelap, dengan tulang rahang melebar ke belakang yang
memberi kesan kokoh, sedangkan yang betina biasanya pada bagian perutnya
Pembenihan ikan nila di UPTD Balai Benih Ikan Kabupaten Tegal masih
secara alami dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor internal meliputi jenis, umur, dan ukuran ikan. Faktor eksternal meliputi
faktor kualitas pakan dan lingkungan (Effendie, 2002 dalam Gunadi et al., 2012).
Strain ikan nila yang berbeda juga akan berpengaruh terhadap produktivitas larva
ikan nila. Ikan nila yang dibudidayakan di UPTD Balai Benih Ikan Kabupaten
Tegal meliputi strain ikan nila nirwana, Gift dan Srikandi. Saat ini terdapat
beberapa varietas unggul ikan nila yang mempunyai karakter reproduksi yang
alami pada tiga strain ikan nila di UPTD Balai Benih Ikan Pangkah Kabupaten
Tegal.