Anda di halaman 1dari 9

1.

METODE PRAKTEK KERJA MAGANG

2.1 Materi dan Metode

Materi yang digunakan dalam pelakssanaan Praktek Kerja Magang (PKM) ini adalah

proses pembuatan otak-otak dan kaki naga ikan lele. Sedangkan metode yang digunakan

adalah metode deskriptif, dimana Praktek Kerja Magang (PKM) ini menjelaskan tentang proses

pembuatan otak-otak dan kaki naga ikan berbahan dasar ikan lele dumbo (Clarias gariepinus).

Menurut Sulistyo dan Basuki (2006), penelitian deskriptif mencoba mencari deskripsi yang tepat

dan cukup dari semua aktivitas, objek, proses, dan manusia. Penelitian deskriptif berkaitan

dengan pengumpulan fakta, identifikasi, dan meramalkan hubungan dalam dan antar variabel.

Penelitian deskriptif dapat dibagi menjadi 2 yaitu penelitian deskriptif kualitatif dan

kuantitatif. Penelitian Deskriptif Kualitatif merupakan metode yang digunakan untuk

menggambarkan temuan variabel di lapangan yang tidak memerlukan skala hipotesis. Jadi,

sifatnya hanya menggambarkan dan menjabarkan temuan di lapangan. Sedangkan penelitian

deskriptif kuantitatif mencoba mencari deskripsi yang tepat dan cukup dari semua aktivitas,

objek, proses, dan manusia. Bilamana memungkinkan dan dianggap tepat, deskripsi semacam

itu dilakukan secara kuantitatif agar dapat dilakukan analisis statistik.

Dalam Praktek Kerja Magang (PKM) ini hasil dari perolehan data akan dibentuk data

secara kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau

dihitung secara langsung, yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan

bilangan atau berbentuk angka (Sugiyono, 2010). Sedangkan data kualitatif yaitu data yang

disajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam bentuk angka, yang termasuk data kualitatif

dalam penelitian ini yaitu gambaran umum obyek penelitian (Muhadjir, 1996).
Perolehan data kualitatif dan kuantitatif dalam Praktek Kerja Magang (PKM) ini

dilakukan dengan metode pengambilan data primer dan sekunder. Data kualitatif meliputi mutu

bahan baku, asal bahan baku, alur proses pembuatan otak-otak dan kaki naga ikan berbahan

dasar ikan lele (Clarias gariepinus), sanitasi dan hygiene. Sedangkan data kuantitatif meliputi

jumlah bahan baku, lama waktu produksi, jumlah tenaga kerja dan jumlah produksi.

2.2 Metode Pengambilan Data

Metode yang digunakan dalam Praktek Kerja Magang adalah metode deskriptif. Pada

metode ini sasarannya adalah mengumpulkan sejumlah data dengan observasi langsung

terhadap gejala-gejala objek yang diteliti, wawancara, partisipasi aktif dan dokumentasi guna

mendapatkan data primer. Sedangkan data sekunder didapat dengan cara melakukan

pencatatan data dari instasi terkait.

2.2.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama melalui prosedur dan

teknik pengambilan data yang dapat berupa interview, observasi, maupun penggunaan

instrumen pengukuran yang khusus dirancang sesuai dengan tujuannya (Hasan, 2002). Data

primer dalam Praktek Kerja Magang ini diperoleh secara langsung dengan melakukan

pengamatan dan pencatatan hasil observasi, wawancara dan observasi partisipasi serta

dokumentasi.

2.2.1.1 Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena-fenomena

yang diselidiki. metode observasi menurut Mardalis (1995), adalah hasil perbuatan jiwa secara

aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya suatu rangsangan tertentu yang diinginkan,

atau suatu studi yang disengaja dan sistematis tentang keadaan atau fenomena sosial dan

gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat.


Dalam Praktek Kerja Magang dilakukan observasi secara langsung mengenai proses

pembuatan otak-otak dan kaki naga ikan lele dumbo dengan pengamatan sarana produksi yang

digunakan, cara penanganan awal bahan baku, cara melakukan proses pengolahan, dan

peralatan yang digunakan dalam produksi. Kegiatan observasi yang dilakukan meliputi:

1. Bahan baku, yang meliputi:

 Bahan yang digunakan yaitu ikan lele dumbo (Clarias gariepinus)

 Persyaratan atau kriteria bahan baku baik secara fisik (meliputi ukuran,

penampakan dan lain sebagainya), kimia dan biologi

 Asal bahan baku atau tempat memperoleh bahan baku

 Jumlah bahan baku per hari/per bulan/per tahun

 Jarak bahan baku dengan tempat pengolahan

 Cara penanganan bahan baku dari penerimaan hingga siap diolah

2. Bahan tambahan, yang meliputi:

 Macam-macam bahan tambahan

 Spesifikasi bahan tambahan

 Jumlah bahan tambahan yang digunakan

 Fungsi bahan tambahan

3. Sarana dan prasarana, yang meliputi:

 Letak dan tempat proses pembuatan otak-otak dan kaki naga ikan lele dumbo

(Clarias gariepinus) dimulai dari penerimaan bahan baku, proses hingga

pengepakan

 Tata letak ruangan pabrik

 Fasilitas yang mendukung proses pengolahan

4. Peralatan, yang meliputi:

 Jenis dan jumlah peralatan yang digunakan


 Ukuran peralatan (dimensi dan kapasitas)

 Fungsi peralatan yang digunakan

 Cara penggunaan alat, tata letak peralatan dan pemeliharaan

5. Proses pembuatan otak-otak dan kaki naga ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) yang

meliputi:

 Metode pembuatan produk

 Diagram alir

 Tahapan proses

 Fungsi dan cara kerja tiap tahapan

 Lama proses tiap tahapan

 Perubahan-perubahan yang terjadi tiap tahapan

6. Pengemasan, yang meliputi:

 Jenis bahan pengemas

 Ukuran produk tiap kemasan

 Cara mengemas produk

 Sistem Labelling (Merek dagang, nama produk, ijin edar, komposisi bahan,

berat/isi, keterangan halal, petunjuk penyimpanan, nama dan alamat produsen,

tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa).

7. Penyimpanan, yang meliputi:

 Alat dan jenis ruang penyimpanan yang digunakan

 Cara penyimpanan

 Kapasitas penyimpanan

 Suhu yang digunakan dalam penyimpanan

 Jangka waktu penyimpanan


8. Pemasaran produk, yang meliputi:

 Cara dan strategi pemasaran

 Daerah pemasaran

 Harga per kemasan

 Transportasi yang digunakan

9. Sanitasi dan hygine, yang meliputi:

 Sanitasi dan hygiene bahan baku dan bahan tambahan:

- Kondisi bahan baku dan bahan tambahan

- Frekuensi pembersihan

- Keadaan bahan saat proses

- Alat dan bahan pembersih setelah proses

- Frekuensi pembersihan tiap kali proses

 Sanitasi dan hygiene peralatan:

- Kondisi peralatan

- Kebersihan alat

- Bahan pembersih peralatan

- Cara pembersihan peralatan

- Frekuensi pembersihan

 Sanitasi dan hygiene pabrik:

- Kondisi pabrik

- Tata ruang pabrik

- Cara dan frekuensi pembersigan

 Sanitasi dan hygiene pekerja:

- Kondisi pekerja

- Peralatan yang dipakai pekerja


- Kesehatan pekerja

- Bahan pembersih yang dipakai setelah proses

- Aturan terkait dengan hygiene pekerja

 Sanitasi dan hygiene lingkungan sekitar usaha:

- Kondisi lingkungan usaha

- Tempat pembuangan sampah dan limbah

- Cara dan frekuensi pembersihan

- Kondisi toilet

10. Pengawasan mutu, yaitu meliputi:

 Pengawasan terhadap mutu bahan:

- Kriteria untuk mutu bahan

- Waktu pengawasan

- Jenis pengawasan mutu

- Sampling pengawasan bahan

 Pengawasan terhadap proses:

- Titik-titik pengawasan

- Frekuensi pengawasan

- Kriteria pengawasan

- Jenis pengawasan

- Skala pengawasan

 Pengawasan mutu produk:

- Kriteria mutu produk akhir

- Waktu pengawasan

- Jenis pengawasan mutu produk


2.2.1.2 Wawancara

Metode ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada para informan

untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara langsung (Heri dan Sri, 2012). Metode

wawancara ini dilakukan untuk mengungkap fakta yang terjadi dilapangan dan memperoleh

data tambahan yang mendukung angket (queationnaire). Keunggulan dari wawancara ini yaitu

memperoleh data secara langsung (Arizona et al., 2013).

Wawancara yang dilakukan menyangkut keadaan umum lokasi Poklahsar KWT Ngudi

Mulyo, struktur organisasi, sarana dan prasarana yang tersedia, sumber teknis pengadaan air,

proses pembuatan otak-otak dan kaki naga ikan lele dumbo (Clarias gariepinus), serta

permasalahan yang terkait selama proses produksi berlangsung.

2.2.1.3 Partisipasi

Pada observasi partisipatif menurut Susan dalam Sugiyono (2006), peneliti mengamati

apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam

aktifitas mereka. Jadi Observasi partisipasi merupakan metode pengumpulan data yang

digunakan untuk mendapatkan data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana

observer atau peneliti benar-benar berada dalam keseharian pelaku yang diteliti atau informan,

keberadaan peneliti dapat terlibat secara aktif maupun tidak aktif.

Partisipasi aktif dilakukan dengan mengikuti beberapa tahapan proses pembuatan otak-

otak dan kaki naga ikan lele yang dilakukan.

2.2.1.4 Dokumentasi

Dokumentasi pada dasarnya adalah mengumpulkan berbagai data dan informasi. Data

yang dikumpulkan ada kemungkinan masih data mentah lalu data tersebut disimpan. Bisa juga

terjadi data yang dikumpulkan sudah diolah lalu data tersebut disimpan oleh pengumpul

informasi. Data yang dikumpulkan tersebut lalu diklasifikasikan sehingga bisa dijadikan sebagai

dukumen yang dapat digunakan dalam berbagai keperluan (Sembiring, 2008). Teknik
dokumentasi bertujuan untuk memperkuat data yang diperoleh melalui observasi, wawancara

dan partisipasi yang berupa gambar maupun foto hasil kerja lapang.

Teknik dokumentasi berupa pengambilan :

a. Lay out perusahaan:

 Denah pabrik

 Bagian produksi

b. Diagram alir serta gambar tentang proses pembuatan otak-otak dan kaki naga ikan lele

dumbo (Clarias gariepinus) mulai tahap awal hingga tahap akhir pembuatan produk.

c. Foto alat produksi produk pembuatan otak-otak dan kaki naga ikan lele dumbo (Clarias

gariepinus).

d. Foto produk akhir pembuatan otak-otak dan kaki naga ikan lele dumbo (Clarias

gariepinus).

2.2.2 Data Sekunder

Data sekunder merupakan data historis mengenai variabel-variabel yang telah

dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain. Sumber data sekunder bisa diperoleh

dari dalam suatu perusahaan (internal), berbagai internet website, perpustakaan umum maupun

lembaga pendidikan. Data sekunder ini terbagi kedalam dua jenis yaitu data sekunder eksternal

dan data sekunder internal (Hermawan, 2012).

Data sekunder dalam pelaksanaan praktek kerja magang dapat diperoleh

dariperusahaan, perpustakaan, internet, dan koran yang ada hubungan dengan proses

pembuatan otak-otak dan kaki naga ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Data sekunder

meliputi:

a) Keadaan umum lokasi praktek kerja magang

b) Keadaan geografis wilayah

 Luas desa
 Batas desa

 Kondisi geografis

c) Keadaan penduduk dan mata pencaharian

 Kelompok umur tenaga kerja

 Jumlah penduduk menurut mata pencaharian

 Pembagian penduduk menurut tingkat pendidikan

d) Sejarah perusahaan

e) Struktur organisasi dan tenaga kerja

Anda mungkin juga menyukai