PENDAHULUAN
I-1
I-2
cacat yang terdapat pada ragum adalah sompel, bergerigi dan gores. Pengukuran
dilakukan oleh 3 orang operator, dimana operator satu dan dua mengukur dua kali
panjang ragum dan satu kali lebar ragum oleh operator tiga. Kemudian data
kecacatan ragum yang diperoleh dilakukan pengujian distribusi data menggunakan
software Flexsim dan pembangkitan data ragum dilakukan dengan software
Minitab.
1
Ummah, Nur Aini Ariqoh dan Bayu Wijayanti. 2022. Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan
Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen Café Madani Bumdes Rambipuji. Jurnal
Manajemen. Vol. 16, No. 01. Hlm 175.
2
Sirine,Hani dan Elisabeth Penti Kurniawati. Pengendalian Kualitas Dengan Menggunakan
Metode Six Sigma (Studi Kasus pada PT Diras Concept Sukoharjo), Vol. 02, No. 03, September
2017. Hlm 256.
3
Hanief, Yulingga Nanda. 2017. Statistika Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish. Hlm 41-43.
I-4
4
Dr. Ahmad. 2020. Manajemen Mutu Terpadu. Makasar: Penerbit Nas Media Pustaka. Hlm 193.
5
Harinaldi. 2009. Prinsip-Prinsip Statistika untuk Teknik dan Sains. Jakarta:Erlangga. Hlm 250.
I-6
6
Alita, Emrina dan Nofriani Fajrah. 2015. Analisis Ketidaksesuaian Produk Air Minum dalam
Kemasan di PT. Amanah Insanillahia. Jurnal Optimasi Sistem Industri. Vol 14, No. 01. Hlm
103.
7
Hani. Op.Cit. Hlm 256-258.
I-7
2) Tahap Measure
Yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut :
a. Menentukan karakteristik kualitas Critical to Quality (CTQ) yang
terkait langsung dengan kebutuhan spesifik dari pelanggan.
b. Rencana pengumpulan data pada tingkat proses. Data yang dikumpulkan
dan dibutuhkan adalah data yang digunakan untuk melakukan pengukuran
baseline performance dan capability process pada tingkat proses dan
output.
c. Menghitung kapabilitas proses yaitu melakukan pengukuran pada data
yang dijadikan sampel sesuai dengan jenis data untuk kemudian
dikonversikan dengan nilai sigmanya.
3) Tahap Analyze
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Mendeteksi variabel utama yang mempengaruhi kecacatan agar dapat
membantu mempermudah upaya penurunan tingkat kecacatan tersebut.
b. Konversi biaya kualitas.
c. Mengkonversikan banyaknya kegagalan ke dalam biaya kegagalan
kualitas (cost of poor quality).
4) Tahap Improve
Melakukan identifikasi dan deskripsi tindakan atau kegiatan perbaikan yang
merupakan rekomendasi bagi pemecahan masalah pada tahap proses sehingga
diperoleh cara-cara baru untuk meningkatkan kualitas (berdasarkan target
perusahaan) agar lebih baik dan efisien.
5) Tahap Control
Memantau seluruh perbaikan tindakan atau kegiatan agar tetap stabil dan sesuai
dengan batas spesifikasi yang diinginkan oleh pelanggan. Hasil-hasil
peningkatan di dokumentasikan dan di jadikan standar, prosedur-prosedur yang
dianggap berhasil disebarluaskan kepada seluruh karyawan.
I-8
8
Putra, Tri Alit Tresna, dkk. 2017. Penerapan Metode Six Sigma dalam Analisis Kualitas Produk
(Studi Kasus Produk Batik Handprint pada PT XYZ di Bali. Jurnal Matematika. Vol 06, No. 02.
Hlm 125.
9
Saputri, Rochmadita, dkk. 2022. Identifikasi Timbulnya Produk Cacat dengan Metode CTQ dan
DPMO pada Home Industri Keripik Tempe Sari Rasa. Jurnal Valtech. Vol 05, No. 01. Hlm 96.
I-9
6. Seven Tools
10
Dalam pengolahan data untuk pemecahan masalah dengan mengunakan
prinsisp dan teknik pengendalian kualitas , berdasarkan prosedurnya dalam teknik
seven tools, sebagai berikut :
1) Stratifikasi
Stratifikasi merupakan suatu usaha untuk mengelompokkan usaha (data
kerusakan, fenomena, sebab akibat) kedalam kelompok yang mempunyai
karakteristik yang sama.
2) Lembar Pemeriksaan (Check sheet)
Check sheet merupakan alat pengumpul dan penganalisis data yang
disajikan dalam bentuk tabel yang berisi data jumlah barang yang
diproduksi dan jenis ketidaksesuaian beserta dengan jumlah yang
dihasilkanya.
3) Histogram
Histogram adalah suatu alat yang membantu untuk menetukan variasi dalam
proses. Berbentuk diagram batang yang menunjukan tabulasi dari data yang
diatur berdasaarkan ukurannya.
4) Diagram Pencar (Scatter Diagram)
Diagram sebar adalah grafik yang menampilkan hubungan antara dua variabel
apakah hubungan antara dua variabel tersebut kuat atau tidak yaitu antara
faktor proses yang mempengaruhi proses dengan kualitas produk.
5) Diagram Pareto
Diagram pareto adalah grafik balok dan garis baris yang mengambarkan
perbandingan masing-masing jenis data terhadap keseluruhan.
6) Peta Kendali (Peta Kontrol)
Peta kendali adalah suatu alat yang secara grafis digunakan untuk memonitor
dan mengevaluasi apakah suatu aktivitas / proses berada dalam pengendalian
10
Butanil, Afwan. 2019. Usulan Pengendalian Kualitas Produk dengan Metode Seven Tools dan
Kaizen sebagai Upaya Mengendalikan Tingkat Kerusakan Produk di PT. Pri Adhi Husada.
Jurnal Rekavasi. Vol. 07, No. 02. Hlm 42-43.
I-10
kualitas secara statistika atau tidak sehingga dapat memecahkan masalah dan
menghasilkan perbaikan kualitas.
7) Diagram Sebab Akibat (Fishbone Diagram)
Diagram ini disebut juga diagram tulang ikan dan berguna untuk
memperlihatkan faktor-faktor utama yang berpengaruh pada kualitas dan
mempunyai akibat pada masalah yang kita pelajari.