Anda di halaman 1dari 2

NAMA : DITA ANANDA PUTRI

NIM : 856818212
MATKUL : METODE PENELITIAN

1. Langkah-langkah yang terdapat dalam prosedur pengambilan sampel


Jenis teknik pengambilan sampel probability sampel yang pertama adalah dengan cara
sederhana dan acak seperti melakukan pengundian atau menggunakan pendekatan
bilangan yang acak.
Kelebihan dari teknik ini adalah untuk mengurangi bias atau kecenderungan berpihak
pada anggota populasi tertentu serta peneliti dapat mengetahui adanya kesalahan baku
atau standar error yang ada pada penelitian.
Sedangkan kelemahan dari teknik metode ini adalah rendahnya jaminan menguasai
sampel yang terpilih karena bersifat representatif atau dapat mewakili populasi yang
dituju.

Contoh pengambilan sampel metode acak sederhana:


Dibutuhkan kira-kira 15 sampel dari populasi penelitian dengan jumlah 90 orang. Peneliti
perlu lebih dulu membuat undian untuk mendapatkan sampel pertama dari 90 populasi
tersebut.
Setelah mendapatkan sampel pertama, maka nama yang terpilih sebagai sampel akan
dikembalikan lagi, sehingga populasi tetap utuh berjumlah 90 orang.
Mengembalikan sampel terpilih tersebut, akan memungkinkan responden berikutnya tetap
sama dengan responden yang telah dipilih pertama kali. Hal ini perlu dilakukan oleh
peneliti secara terus menerus hingga jumlah 15 sampel terpenuhi semuanya.
Ada beberapa langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh peneliti untuk memilih sampel
dengan menggunakan metode ini, diantaranya adalah sebagai berikut.
 Menyiapkan kerangka sampel penelitian
 Menyiapkan tabel angka random
 Menentukan metode pemilihan sampel yang akan digunakan oleh peneliti

2. Draft wawancara untuk bapak H. Abu Bakar


a. Terkait dengan produk pembiayaan yang ada di Koperasi Pondok Pesantren
Manba’ul ‘Ulum, pembiayaan bagi hasil manakah yang mampu mendominasi
seluruh pembiayaan yang ada?
b. Bagaimanakah proses melakukan pembiayaan mudharabah di Koperasi
Pondok Pesantren Manba’ul ‘Ulum?
c. Apa maksud dan tujuan penerapan konsep mudharabah?
d. Apa yang menjadi target market dari penyaluran mudarabah?
e. Jenis pembiayaan apa (usaha) saja yang dibiayai pembiayaan mudharabah?
f. Kebijakan apa yang diambil untuk menghindari risiko pembiayaan
mudharabah?
g. Bagaimanakah sistem pembagian hasil pembiayaan mudharabah? Apakah
untuk masing-masing jenis usaha berbeda? Serta apakah jangka waktu
pembiayaan juga akan mempengaruhi bagi hasil atas usaha?
h. Dalam perhitungan pembagian margin, apakah dalam bentuk prosentase atau
nominal?
i. Bagaimana sistem dan prosedur pembayaran dan pelunasan pembiayaan
mudharabah?
j. Selama menerapkan konsep mudharabah, kendala apa saja yang cukup
menghambat proses pelaksanaan?
3. Beberapa prinsip perlu dipertimbangkan dalam mengembangkan instrumen.
Salah satu instrumen yang banyak digunakan untuk mengumpulkan data primer
adalahkuesioner. Prinsip-prinsip untuk mengembangkan kuesioner yang baik
diantaranyaadalah: setiap pertanyaan tidak boleh berlaras ganda (double
barrelled questions),jelas dan tegas, spesifik, menggunakan bahasa dan kata
yang mudah dimengerti, tidak mengarahkan jawaban responden (leading
questions), tidak menyebabkan responden merasa terancam atau terpojokkan,
serta tidak menggunakan pertanyaan atau pernyataan negatif. Kuesioner perlu
diuji coba nonlapangan (arm-chair tryout) dan lapangan (detas tryout). Fokus
perhatian dalam uji coba nonlapangan ini adalah mengkaji validitas isi,
sedangkan fokus uji coba lapangan adalah untuk mengkaji kemudahan cara
penggunaannya, tingkat pemahaman responden terhadap pertanyaan yang
diajukan, komentar dan reaksi mereka, serta untuk mengetahui kalau ada
pertanyaan yang bersifat mendua.
Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang sering digunakan untuk
melengkapi data yang dikumpulkan melalui kuesioner. Wawancara perlu
dilakukan dengan mengacu pada suatu pedoman yang terdiri dari serangkaian
pertanyaan yang akan ditanyakan pada saat wawancara, termasuk di dalamnya
petunjuk kepada pewawancara tentang apa yang harus dikatakan pada saat
awal dan pada saat akhir suatu wawancara. Seperti halnya kuesioner, pedoman
wawancara harus diujicobakan, baik di atas meja (uji coba nonlapangan) untuk
mengecek validitas isi maupun di lapangan untuk mengecek pemahaman
responden terhadap kata-kata yang sulit dimengerti,pengumpulan Data bahasa
yang digunakan, maksud isi pertanyaan, serta reaksi responden terhadap
wawancara tersebut.verbal, seperti tingkah laku, kegiatan, kelompok sosial, dsb.
Observasi juga memerlukan pedoman agar Penelitian observasi digunakan untuk
meneliti perilaku non prinsip dalam pemenyusunan pedoman observasi adalah:
harus mengacu pada tujuan informasi yang diamati dapat dicatat dan
diorganisasikan secara sistematik. Beberapa format yang jelas (misalnya ceklis,
kategori, sistem koding). Pedoman perlu diuji coba penelitian, menggambarkan
objek yang akan diamati beserta alasannya, menggunakan untuk menguji
prosedur observasi dan mengecek reliabilitas kategori observasi dengan
menggunakan paling sedikit dua orang pengamat yang independen.
Yang Setelah instrumen dikembangkan, maka peneliti siap untuk mengumpulkan
data.Tahap pengumpulan data pada penelitian survei umumnya menggunakan
kuesioner.Tahap pengumpulan data dimulai pada saat Anda mendefinisikan
tujuan kuesioner y diturunkan dari tujuan penelitian dan variable-variabel
penelitian yang akan diukur. Tahap berikutnya adalah menentukan sampel
penelitian yang harus mewakili populasi penelitian Anda. Setelah itu, tahapan
selanjutnya adalah mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan
dalam kuesioner serta memformat kuesioner sehinggaterlihat menarik dan
sistematis. Tahap berikutnya adalah melakukan ujicoba untuk melihat validitas
dan keterbacaan kuesioner dan untuk sekaligus mengestimasi jumlah
pengembalian kuesioner nantinya. Dalam setiap survei melalui kuesioner, selalu
saja ada responden yang tidak mengembalikan kuesioner. Oleh sebab itu,
langkah yang tidak kalah pentingnya dalam pengumpulan data adalah
melakukan komunikasi lanjutan dengan responden.

Anda mungkin juga menyukai