Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem pengendalian

internal bahan baku pada CV. Berdikari, yaitu dengan mengetahui sistem

pengendalian internal yang sudah berlaku pada pembelian dan persedian bahan

baku saat ini dan mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan sistem

pengendalian internal yang sudah berlaku pada pembelian dan persedian bahan

baku. Berkaitan dengan tujuan penelitian di atas, maka dapat diurakan

pendekatan yang digunakan dan jenis penelitian ini.

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Bogdan dan

Taylor (Moleong, 2012: 4) mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif.

Menurut Sugiyono (2013: 9) metode penelitian kualitatif adalah metode

penelitian yang berlandaskan filsafat postpositivisme, yang digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai

instrumen kunci, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.

85
86

Penelitian deskriptif dalam penelitian ini bertujuan mengungkapkan

data-data empiris yang ada di lapangan dengan cara menguraikan dan

menginterpretasikan suatu fenomena dengan apa adanya terhadap sesuatu

yang terjadi pada saat penelitian, agar diperoleh gambaran realita yang

konkret mengenai hal yang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di CV Berdikari Magetan yang merupakan

perusahaan manufaktur yang menggunakan bahan baku karet, yang

beralamatkan di Jalan Raya Gorang-gareng – Madiun, Desa Madigondo,

Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan. Penelitian ini dilakukan

berdasarkan sistem pengendalian internal pada bahan baku yang diterapkan

perusahaan dan permasalahan-permasalahan yang terjadi, khususnya pada

pembelian dan persediaan bahan baku serta metode persediaan bahan baku

yang digunakan perusahaan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret sampai dengan Juli

2020, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:


87

Tabel 3.1. Rincian Kegiatan Penelitian


Tahun 2020
No. Jenis Kegiatan Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan penelitian
a. Pengajuan judul
b. Penyusunan dan
pengajuan proposal
2. Tahap pelaksanaan
a. Wawancara dan
observasi
b. Pengumpulan data
3. Tahap penyusunan
laporan
4. Seminar hasil penelitian

C. Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data empiris,

Menurut Sugiyono (2013: 2) empiris merupakan cara yang dapat dilakukan

dapat diamati oleh indera manusia sehingga orang lain dapat mengetahui dan

mengamati cara-cara yang digunakan. Data empiris dalam penelitian ini

diperoleh berdasarkan observasi di lapangan. Data yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder, dengan sumber-sumber

data sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini merupakan data-data yang

diperoleh secara langsung dari pihak manajemen CV. Berdikari melalui

wawancara dengan para informan sebagai pihak yang berkompeten. Data

diperoleh melalui penelitian lapangan dimana peneliti terjun langsung pada


88

obyek penelitian yang bersangkutan serta pengamatan pada dokumen-

dokumen yang ada.

Data primer dalam penelitian ini meliputi aktivitas pembelian dan

persediaan bahan baku, metode persediaan bahan baku, serta sistem

pengendalian internal bahan baku yang telah ditetapkan pihak perusahaan.

Selain itu, data primer yang lain berupa:

a. Prosedur pembelian dan persediaan bahan baku perusahaan.

b. Dokumen-dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan dalam

pembelian dan persediaan bahan baku.

c. Alur dokumen pembelian dan persediaan bahan baku.

d. Pengendalian internal pada fungsi pembelian dan persediaan bahan baku

yang dilakukan perusahaan selama ini.

e. Fungsi-fungsi yang terkait dengan pembelian dan persediaan bahan baku.

f. Metode persediaan bahan baku yang digunakan perusahaan.

Data primer diambil dari hasil penelitian langsung di lapangan di

CV. Berdikari. Data primer berupa fungsi pembelian dan persediaan bahan

baku, metode persediaan bahan baku, dan sistem pengendalian internal

perusahaan yang disampaikan manajemen perusahaan dengan serta standar

akuntansi keuangan bisnis perusahaanan yang ditetapkan Ikatan Akuntansi

Indonesia (IAI) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan untuk bisnis

perperusahaan.
89

Adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah:

a. Pemilik CV. Berdikari sebagai pihak yang mempunyai wewenang

menerima laporan dari manajer tentang kegiatan operasional perusahaan.

b. Manajer CV. Berdikari, merupakan pihak yang berwenang mengambil

keputusan dalam perusahaan dan bertanggung jawab atas berlangsungnya

segala kegiatan perusahaan yang meliputi memimpin, mengatur,

membimbing dan mengarahkan organisasi perusahaan, dimana kegiatan

tersebut untuk menghasilkan kegiatan operasional yang baik dalam

mencapai tujuan perusahaan.

c. Bagian Administrasi Produksi dan Logistik CV. Berdikari.

d. Bagian Administrasi Keuangan CV. Berdikari.

e. Bagian Gudang CV. Berdikari.

f. Manajer Keuangan dan HRD CV. Berdikari.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen. Data

sekunder diperoleh dari studi pustaka berupa literatur, jurnal, maupun

referensi dari sumber lain yang terkait dengan teori-teori tentang sistem

pengendalian internal, sistem akuntansi pembelian, metode persediaan

bahan baku, dan persediaan bahan baku, serta pembelian dan persediaan

bahan baku.
90

D. Instrumen Penelitian

Pada penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian

adalah peneliti itu sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi

jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana,

yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang

telah ditemukan melalui observasi dan wawancara (Sugiyono, 2015: 307). Hal

ini sesuai dengan pendapat Moleong (2012: 168) kedudukan peneliti sekaligus

merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analis, penafsir data, dan

pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya. Pengertian instrumen

atau alat penelitian di sini tepat karena ia menjadi segalanya dari keseluruhan

proses penelitian.

Sugiyono (2015: 147) juga menyebutkan bahwa dalam penelitian

kualitatif, teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi partisipan,

wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan gabungan ketiganya atau

triangulasi. Alat bantu instrumen utama untuk memperoleh data lapangan

adalah melalui pedoman observasi, pedoman wawancara, dan studi

dokumentasi. Penelitian ini menggunakan peneliti sebagai instrumen utama

dan menggunakan alat bantu untuk memperoleh data lapangan yang meliputi:

1. Pedoman Observasi

Marshall (dalam Sugiyono, 2015: 309) menyatakan bahwa through

observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached

to those behavior. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan

makna dari perilaku tersebut. Dalam penelitian ini, teknik observasi


91

digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas pembelian dan

persediaan bahan baku, metode persediaan bahan baku, serta sistem

pengendalian internal bahan baku yang telah ditetapkan pihak perusahaan.

Adapun tempat yang akan digunakan sebagai objek penelitian adalah tempat

usaha CV. Berdikari, peneliti akan melakukan wawancara dan observasi

terkait aktivitas pembelian dan persediaan bahan baku. Metode persediaan

bahan baku yang digunakan, serta sistem pengendalian internal bahan baku

yang telah ditetapkan pihak perusahaan.

2. Pedoman Wawancara

Sugiyono (2015: 316) mengatakan bahwa wawancara digunakan

sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga

apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam. Selama melakukan observasi, peneliti juga melakukan

wawancara dengan orang-orang yang ada di dalamnya.

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara semiterstruktur agar subjek penelitian lebih terbuka dalam

memberikan data. Dalam penelitian ini, wawancara digunakan untuk

memperoleh data tentang aktivitas pembelian dan persediaan bahan baku,

metode persediaan bahan baku, serta sistem pengendalian internal bahan

baku yang ada pada CV. Berdikari.


92

3. Pedoman Analisis Dokumen

Untuk memperoleh data dokumentasi, peneliti mengambil dari

dokumen-dokumen yang dimiliki CV. Berdikari, khususnya daftar data-data

tentang dokumen-dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan dalam

pembelian dan persediaan bahan baku. Peneliti juga mengumpulkan data

tentang profil perusahaan serta petugas yang bertanggung jawab terhadap

pengendalian internal pada fungsi pembelian dan persediaan bahan baku

yang dilakukan perusahaan selama ini.

E. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2015: 308) mengemukakan bahwa teknik pengumpulan data

merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama

dari penelitian adalah mendapatkan data. Lebih lanjut, Sugiyono menjelaskan

bahwa pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai

sumber, dan berbagai cara. Dilihat dari setting penelitian, data dikumpulkan

melalui setting alamiah. Jika dilihat dari sumber datanya, maka ada sumber

primer dan sumber sekunder. Sedangkan apabila dilihat dari segi cara, maka

teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui observasi, wawancara,

kuesioner, dokumentasi, dan gabungan keempatnya.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut.

1. Observasi

Cartwright & Cartwright (dalam Suharsaputra, 2014: 209)

mendefinisikan observasi sebagai suatu proses melihat, mengamati, dan


93

mencermati serta merekam perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan

tertentu. Sementara itu, Nasution (dalam Sugiyono, 2015: 309) menyatakan

bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan

hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan

yang diperoleh melalui observasi.

Selanjutnya menurut Sugiyono (2013: 204) dari segi proses

pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi

participant observation (observasi berperan serta) dan non participant

observation (observasi non partisipan). Selanjutnya dari segi instrumentasi

yang digunakan, maka observasi dibedakan menjadi observasi terstruktur

dan tidak terstruktur. Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data,

dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi non partisipan karena

peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. Peneliti

mencatat, menganalisis, dan membuat kesimpulan tentang aktivitas

pembelian dan persediaan bahan baku serta sistem pengendalian internal

bahan baku yang ada pada CV. Berdikari. Sedangkan dari segi instrumentasi

yang digunakan, peneliti menggunakan observasi terstruktur karena

observasi telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang diamati,

kapan, dan dimana tempatnya.

Sebelum melakukan observasi, peneliti membuat pedoman observasi

sebagai acuan agar proses observasi tetap fokus dan tidak keluar dari

konteks yang menjadi tujuan utama peneliti yaitu mendeskripsikan aktivitas

pembelian dan persediaan bahan baku, metode persediaan bahan baku, serta
94

sistem pengendalian internal bahan baku yang ada pada CV. Berdikari.

Observasi difokuskan pada pemenuhan ketentuan sistem pengendalian

intern dan pembelian dan persediaan bahan baku serta metode persediaan

bahan baku yang telah diterapkan perusahaan, prosedur pembelian dan

persediaan bahan baku perusahaan, dokumen-dokumen dan catatan

akuntansi yang digunakan dalam pembelian dan persediaan bahan baku, alur

dokumen pembelian dan persediaan bahan baku, fungsi-fungsi yang terkait

dengan pembelian dan persediaan bahan baku, serta pengendalian internal

pada fungsi pembelian dan persediaan bahan baku yang dilakukan

perusahaan selama ini.

2. Wawancara

Sugiyono (2015: 316) menyatakan wawancara digunakan sebagai

teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga

apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam. Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk

mengkonstruksi mengena orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi,

perasaan dan sebagainya, yang dilakukan dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dengan yang diwawancarai

(interviewee).

Esterberg (dalam Sugiyono, 2015: 317) mengemukakan beberapa

macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak

terstruktur. Dalam pelaksanaan pengumpulan data di lapangan, peneliti


95

menggunakan wawancara jenis jenis semiterstruktur. Hal ini dikarenakan

jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview, di

mana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan

wawancara terstruktur. Wawancara ini bertujuan menemukan permasalahan

secara lebih terbuka, di mana peneliti dapat menambah pertanyaan di luar

pedoman wawancara untuk mengungkap pendapat dan ide dari responden.

Sebelum mengumpulkan data di lapangan dengan metode

wawancara, peneliti menyusun daftar pertanyaan sebagai pedoman di

lapangan agar proses wawancara tetap fokus dan dan keluar dari konteks

yang menjadi tujuan utama peneliti yaitu menganalisis metode persediaan

bahan bakudan sistem pengendalian internal pada pembelian dan persedian

bahan baku di CV. Berdikari selama ini. Wawancara yang dilakukan

bersifat terbuka dan fleksibel, sementara itu pedoman wawancara hanya

digunakan sebagai acuan.

3. Dokumentasi

Menurut Suharsaputra (2014: 215) dokumen merupakan rekaman

kejadian masa lalu yang ditulis atau dicetak mereka dapat berupa catatan

anekdot, surat, buku harian, dan dokumen-dokumen. Menurut Sugiyono

(2015: 326) studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode

observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Untuk memperoleh

data dokumentasi, peneliti mengambil dari dokumen-dokumen yang ada di

CV. Berdikari yang berkaitan dengan data-data tentang dokumen-dokumen

dan catatan akuntansi yang digunakan dalam pembelian dan persediaan


96

bahan baku, metode persediaan bahan baku, serta sistem pengendalian

internal pada fungsi pembelian dan persediaan bahan baku yang dilakukan

perusahaan selama ini. Peneliti juga mengambil dokumentasi berupa foto-

foto tentang sistem pengendalian internal pada fungsi pembelian dan

persediaan bahan baku di CV. Berdikari.

Data-data yang diperoleh dari informan, baik yang dikumpulkan dengan

teknik observsi, wawancara, dan dokumentasi tersebut selanjutnya divalidasi

agar memperoleh data yang valid atau layak.

F. Teknik Keabsahan Data

Teknik keabsahan atau validasi data dilakukan terhadap data-data yang

diperoleh dari informan dan dilakukan menggunakan teknik triangulasi.

Menurut Wiersma (dalam Sugiyono, 2015: 125) triangulation is qualitative

cross-validation. It assesses the sufficiency of the data according to the

convergence of multiple data sources or multiple data collection procedures.

Triangulasi dalam pengujian keabsahan data ini diartikan sebagai pengecekan

data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan

demikian, menurut Sugiyono (2015: 125) terdapat triangulasi sumber,

triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu.

Pada penelitian ini, keabsahan data dilakukan menggunakan triangulasi

sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu.

1. Triangulasi Sumber
97

Menurut Sugiyono (2015: 127) triangulasi sumber untuk menguji

kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh

melalui beberapa sumber. Triangulasi sumber pada penelitian ini dilakukan

untuk mengecek data dari sumber data primer, yaitu: pemilik CV.

Berdikari, manajer, Bagian Administrasi Produksi dan Logistik, Bagian

Administrasi Keuangan, Bagian Gudang, serta manajer keuangan dan HRD

CV. Berdikari. Data dari sumber-sumber tersebut dideskripsikan dan

dikategorisasikan tentang sistem pengendalian internal pada pembelian dan

persedian bahan baku. Data yang telah dianalisis akan menghasilkan suatu

kesimpulan.

2. Triangulasi Teknik

Menurut Sugiyono (2015: 127) triangulasi teknik untuk menguji

kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber

yangs ama dengan tenik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan

wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner. Pada

penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Bila dengan ketiga teknik tersebut

menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi

lebih lanjut kepada sumber daya yang bersangkutan atau yang lain, untuk

memastikan data mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar,

karena sudut pandangnya berbeda-beda.

3. Triangulasi Waktu
98

Menurut Sugiyono (2015: 128) waktu juga sering mempengaruhi

kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi

hari pada nara sumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberi

data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Pada penelitian ini, triangulasi

waktu digunakan untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan

cara mengumpulkan data pada waktu yang berbeda. Waktu yang digunakan

peneliti dalam mengumpulkan data tentang sistem pengendalian internal

pada pembelian dan persedian bahan baku pada CV. Berdikari adalah

dengan melakukan wawancara kepada nara sumber sebelum, setelahm, atau

saat akan melakukan pembelian bahan baku untuk persediaan. Selain itu,

wawacara juga dilakukan saat sebelum maupun setelah proses produksi. Hal

ini dengan pertimbangan agar memperoleh data yang signifikan tentang

sejauh mana penerapan sistem pengendalian internal pada pembelian dan

persedian bahan baku pada perusahaan.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data digunakan untuk menganalisis penerapan sistem

pengendalian internal pada CV. Berdikari sebelum dan setelah dilakukan

analisis. Data penerapan sistem pengendalian internal sebelum dan setelah

analisis merupakan data kualitatif diperoleh dari berbagai sumber dan teknik

pengumpulan data, yang selanjutnya dianalisis untuk mengetahui kekurangan

dan kelebihan sistem pengendalian internal yang sudah berlaku serta untuk

memberikan saran dan masukan pada manajemen mengenai sistem

pengendalian internal yang seharusnya digunakan pada pembelian dan


99

persedian bahan baku di CV. Berdikari. Sugiyono (2015: 333) mendefinisikan

analisis data sebagai proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan

cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-

unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting

dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami

oleh diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya, Sugiyono juga menyebutkan analisis data kualitatif adalah

bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh,

selanjutnya dikembangkan pula hubungan tertentu atau menjadi hipotesis.

Dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di

lapangan bersamaan dengan pengumpulan data (Sugiyono, 2015: 333).

Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2015: 334) mengemukakan

bahwa aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan

conclusion drawing/verification.

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Sugiyono (2015: 336) menjelaskan bahwa mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang

penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Hal ini

perlu dilakukan karena semakin lama peneliti berada di lapangan, maka

akan semakin banyak, kompleks, dan rumit pula jumlah data yang

diperoleh.
100

Dalam mereduksi data, penelitian ini memfokuskan pada hal-hal

yang berkaitan dengan penerapan sistem pengendalian internal pada

pembelian dan persedian bahan baku di CV. Berdikari.

2. Data Display (Penyajian Data)

Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2015: 339) mengemukakan

bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam

penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Selanjutnya

disarankan, dalam melakukan display data, selain dengan teks yang naratif,

juga dapat berupa grafik, matrik, network, dan chart.

Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan data hasil analisis tentang

sistem pengendalian internal pada pembelian dan persedian bahan baku di

CV. Berdikari dalam bentuk teks yang bersifat deskriptif. Data tersebut

berasal dari hasil obervasi, wawancara dengan informan, serta analisis

dokumen.

3. Conclusion Drawing (Penarikan Kesimpulan)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan

Huberman (dalam Sugiyono, 2015: 343) adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab

rumusan masalah mungkin juga tidak. Namun, jika kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

konsisten saat peneliti mengumpulkan data, maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Dalam penelitian ini,


101

data tentang sistem pengendalian internal pada pembelian dan persedian

bahan baku di CV. Berdikari yang telah tertulis dalam penyajian data,

dianalisis untuk memperoleh kesimpulan.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini dilakukan meliputi 3 (tiga) tahap yaitu:

1. Tahap Prapenelitian

Tahap ini dilakukan penyusunan proposal, membuat instrumen

penelitian dan pengumpulan data-data penelitian.

2. Tahap Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut.

a. Memahami teori-teori yang berkaitan dengan sistem pengendalian

internal, bahan baku, metode persediaan bahan baku, serta fungsi

pembelian dan persedian bahan baku.

b. Mengumpulkan data-data tentang penerapan sistem pengendalian internal

pada pembelian dan persedian bahan baku di CV. Berdikari.

c. Menarik simpulan tentang hasil analisis sistem pengendalian internal

pada pembelian dan persedian bahan baku di CV. Berdikari.

3. Tahap Pembuatan Laporan

Dalam tahap ini, dilakukan penyusunan data hasil penelitian sehingga

terbentuk suatu laporan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai