Anda di halaman 1dari 10

PROGRAM PENGELOLAAN BAHAN DAN LIMBAH BERBAHAYA DAN

BERACUN (B3)
DI KLINIK YASMIN MEDIKA

NOMOR : 02/RUK/IV/2023

1
PROGRAM PENGELOLAAN BAHAN DAN LIMBAH BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
KLINIK YASMIN MEDIKA
TAHUN 2023

I. Pendahuluan
Klinik Yasmin Medika sebagai salah satu Instansi yang bergerak di bidang
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam bentuk upaya preventif, kuratif,
rehabilitatif dan promotif dalam melaksanankan kegiatan/aktifitasnya sehari-hari selalu
menggunakan obat-obatan, bahan kimia, reagent, bahkan sampai kepada bahan-
bahan pembasmi serangga/insektisida yang semuanya tergolong ke dalam kategori
Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).
Mengingat sifat bahan-bahan berbahaya umumnya mempunyai kadar toksisitas
yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan pencemaran atau kontaminasi
terhadap lingkungan, maka dipandang perlu untuk dilakukan upaya-upaya
pengendalian, pendataan sifat-sifatnya yang potensial, cara-cara
penanganan/penyimpanan serta penanggulangan jika terjadi kontaminasi.
Bahan-bahan berbahaya sangat beragam jenis dan unsur-unsurnya, masing-masing
mempunyai unsur dan komposisi tersendiri yang berbeda antara satu dengan yang
lainnya. Berangkat dari karakteristik yang berbeda sudah barang tentu tatacara
pengendalian dan penanggulangannya berbeda pula. Untuk maksud tersebut di atas
umumnya para produsen/pabrik pembuat selalu melengkapi produksinya dengan
sertifikat Material Safety Data Sheets (MSDS).
Dalam MSDS biasanya tercantum lengkap mulai dari nama bahan kimia/B3, sifat,
karakteristik, cara penanganan, cara penanggulangan jika terjadi kontaminasi serta
langkah-langkah pertolongan pertama termasuk tatacara kemasan dan
transportasinya.
Mengacu kepada MSDS, untuk membuat Program Kerja tentang bahan
berbahaya, untuk lebih mengenal/memahami tatacara penanganan bahan berbahaya
maka kita menyusun program kerja tentang tatacara penyimpanan, penanganan
Bahan Berbahaya Beracun.

II. Latar Belakang


Bahan-bahan berbahaya sangat beragam jenis dan unsurnya. Masing-masing
mempunyai unsur dan komposisi tersendiri yang berbeda antara satu dengan yang

2
lainnya. Berangkat dari karakteristik yang berbeda sudah tentu tatacara pengendalian
dan penanggulangannyapun berbeda.
Sifat bahan-bahan berbahaya umumnya mempunyai kadar toksisitas yang dapat
membahayakan kesehatan manusia dan pencemaran atau kontaminasi terhadap
lingkungan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya-upaya pengendalian, pendataan
sifat-sifatnya yang potensial, cara-cara penanganan/penyimpanan serta
penanggulangan apabila terjadi kontaminasi bahan dan barang berbahaya. Kegiatan
tersebut tertuang dalam program Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).

III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Seluruh Pegawai memahami tentang penangganan dan pengelolaan Bahan
dan limbah Beracun dan Berbahaya (B3), mengetahui jenis-jenis dan sifat bahan
berbahaya, perlakuan dan cara menanggulangi apabila terjadi kontaminasi B3.
B. Tujuan Khusus
1. Upaya pencegahan dan perlindungan terhadap paparan dan pajanan B3.
2. Upaya cara penanggulangan kontaminasi.
3. Upaya untuk penyediaan APD yang tepat
4. Upaya untuk pemahaman petugas dalam pengelolaan bahan dan limbah B3
5. Sebagai wujud pelaksanaan kegiatan dalam pengelolaan B3 untuk melindunggi
petugas, pasien dan lingkungan.

IV. Kegiatan pokok & rician kegiatan


A. Kegiatan pokok
1. Data inventarisasi B3 dan limbahnya yang meliputi jenis, jumlah, dan lokasi;
2. Penanganan, penyimpanan, dan penggunaan B3 dan limbahnya;
3. Penggunaan alat pelindung diri (APD) dan prosedur penggunaan, prosedur bila
terjadi tumpahan, atau paparan/pajanan;
4. Pemberian label/rambu-rambu yang tepat pada B3 dan limbahnya;
5. Pelaporan dan investigasi dari tumpahan, eksposur (terpapar), dan insiden
lainnya;
6. Dokumentasi, termasuk izin, lisensi, atau persyaratanperaturan lainnya;

3
7. Pengadaan/pembelian B3, pemasok (supplier) wajib melampirkan material
safety data sheet/lembar data pengaman (MSDS/LDP)

B. Rincian kegiatan
1. Mendata inventarisasi B3 dan limbahnya yang meliputi jenis, jumlah, dan lokasi
2. Melakukan Penanganan, penyimpanan, dan penggunaan B3 dan limbahnya
3. Penggunaan alat pelindung diri (APD) dan prosedur penggunaan, prosedur bila
terjadi tumpahan, atau paparan/pajanan;
4. Pemberian label/rambu-rambu yang tepat pada B3 dan limbahnya;
5. Pelaporan dan investigasi dari tumpahan, eksposur (terpapar), dan insiden
lainnya
6. Pendokumentasi, termasuk izin, lisensi, atau persyaratan peraturan lainnya
7. Pengadaan/pembelian B3, pemasok (supplier) wajib melampirkan material
safety data sheet/lembar data pengaman (MSDS/LDP)
8. Pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan (exposure) dan insiden
lainnya
9. Peralatan dan prosedur perlindungan yang benar pada saat penggunaan, ada
tumpahan ( spill ) atau paparan ( Exposure ).
10. Penyusunan kebijakan dan prosedur tertulis yang mendukung pemenuhan
standart dan peraturan.
11. Penyusunan Kebijakan dan prosedur tertulis untuk penangganan dan
pembuangan bahan infeksius dan berbahaya.
12. Tersedianya peralatan keamanan sesuai praktek dilaboratorium dan untuk
bahan berbahaya yang dihadapi.
13. Orientasi bagi semua staf laboratorium untuk prosedur dan praktek keamanan
kerja.
14. Pendidikan (inservice educatioin) untuk prosedur-prosedur baru dan
pengenalan bahan berbahaya yang baru dikenali/diperoleh.

4
V. Cara Melaksanakan Kegiatan
Dalam menjalankan kegiatan kita lakukan dengan cara pengajuan program kegiatan
melalui :
1. TUMAN (TOR, Undangan, Materi, Absensi, Notulen,Sertifikat)
Kegiatan yang sifatnya pelatihan dan simulasi dilaksanakan dengan pembuatan surat
permohonan yang dilengkapi dengan TOR (Term Of Referens) kepada pihak
manajemen dengan menyertakan anggaran kerja yang ada, dimana dapat kita
lakukan secara mandiri atau bersama unit kerja yang bertanggung jawab dalam
tugas pokok dan fungsinya dalam kelembagaan maupun melalui pihak eksternal
yang lebih kompeten dalam menjalankan kegiatan yang diajukan.
2. UMAN (Undangan,Materi,Absensi, dan Notulensi)
Kegiatan yang sifatnya pelaporan atau evaluasi dengan cara pertemuan bersama
dalam pembahasan sesuatu yang dituangkan dalam sebuah kesepakatan untuk
direkomendasikan kepada pihak manejemen sebagai rencana tindaklanjut.
3. Inspeksi / Tinjauan Lapangan
Kegiatan yang sifatnya untuk membandingkan atau melihat kondisi dilapangan
dengan cara melaksanakan kegiatan melalui survey atau pengamatan dilapangan
serta wawancara dengan staf menggunakan instrumen yang ada, kemudian kita
dokumentasikan untuk dilaporkan kepada pihak manajemen sebagai bahan
rekomendasi untuk perbaikan.
4. Wawancara
Suatu bentuk komunikasi lisan yang dilakukan secara terstruktur oleh dua orang atau
lebih, baik secara langsung maupun secara tidak langsung atau wawancara jarak
jauh, guna menilai kemapuan dan pemahaman staff dalam pelaksanaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
5. Simulasi
Proses perancangan model dari sistem nyata yang dilanjutkan dengan pelaksanaan
eksperimen terhadap model untuk mempelajari perilaku system atau evaluasi strategi
pada seluruh staff untuk melihat kemampuan dan pemahaman peran mereka dalam
suatu keadaan / kondisi tertentu terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
6. Pelatihan
Kegiatan belajar dan praktik untuk sesuatu tujuan baik, dilakukan secara berulang-
ulang dan terus-menerus untuk meningkatkan kemampuan (continuously and never

5
end) manusia, dan fitrahnya untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada
seluruh staff Klinik dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
7. Uji Coba
Percobaan untuk mengetahui mutu sesuatu (ketulenan, kecakapan, ketahanan, dan
sebagainya) suatu mesin atau isntalasi guna dalam jangka waktu tertentu secara
periodik.

6
VI. Sasaran
Sasaran dalam program pengelolaan bahan dan limbah berbahaya dan beracun (B3)
dapat terlaksananya sesuai jadwal dan perencanaan sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target
1 Tersusunnya data iventaris,jumlah dan lokasi bahan dan limbah di 100 %
Klinik sesuai standart peraturan/regulasi.
2 Terlaksananya inspeksi pengelolaan bahan dan limbah 100 %
3 Telusur prosedur dan peralatan penangganan tumpahan/paparan B3 80 %
4 Tersusunnya laporan hasil telusur dan inspeksi B3 serta kejadian 100 %
paparan/Tumpahan.
5 Pendokumentasian perijinan pengelolaan limbah 100 %
6 Pertemuan Penyusunan SOP Pengadaan bahan B3 100 %
7 Tersusunnya logbook daftar bahan, MSDS, dan tatacara 100 %
penyimpanannya pada setiap unit yang mengelola bahan B3.
8 Pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan (exposure) dan 100 %
insiden lainnya
9 Tersedianya Peralatan dan prosedur perlindungan yang benar pada 100 %
saat penggunaan, ada tumpahan ( spill ) atau paparan ( Exposure ).
10 Penyusunan kebijakan dan prosedur tertulis yang mendukung 100 %
pemenuhan standart dan peraturan.
11 Penyusunan Kebijakan dan prosedur tertulis untuk penangganan dan 100 %
pembuangan bahan infeksius dan berbahaya.
12 Tersedianya peralatan keamanan sesuai praktek dilaboratorium dan 100 %
untuk bahan berbahaya yang dihadapi.
12 Orientasi bagi semua staf laboratorium untuk prosedur dan praktek 100 %
keamanan kerja.
13 Pendidikan (inservice educatioin) untuk prosedur-prosedur baru dan 100 %
pengenalan bahan berbahaya yang baru dikenali/diperoleh.

7
VII. Skedjul (jadwal) Pelaksanaan Kegiatan.
N Kegiatan Jadwal
o Ja Fe Ma Ap Me Ju J Ag Se Ok No De
n b r r i n ul t p t v s
1 Tersusunnya data
iventaris,jumlah
dan lokasi bahan
dan limbah di Klinik
sesuai standart
WHO.
2 Terlaksananya
inspeksi
pengelolaan bahan
dan limbah dengan
ceklist 3 bulanan
3 Audit prosedur dan
peralatan
penangganan
tumpahan/paparan
B3
4 Tersusunnya
laporan hasil audit
dan inspeksi B3
serta kejadian
paparan/Tumpahan
.
5 Pendokumentasian
perijinan
pengelolaan limbah
6 Pertemuan
Penyusunan SOP
Pengadaan bahan
B3
7 Tersusunnya
logbook daftar
bahan, MSDS, dan
tatacara
penyimpanannya
pada setiap unit
yang mengelola
bahan B3.
8 Pelaporan dan
investigasi dari
tumpahan, paparan
(exposure) dan
insiden lainnya
9 Tersedianya
Peralatan dan

8
prosedur
perlindungan yang
benar pada saat
penggunaan, ada
tumpahan ( spill )
atau paparan
( Exposure ).
10 Penyusunan
kebijakan dan
prosedur tertulis
yang mendukung
pemenuhan
standart dan
peraturan
pengelolan bahan.
11 Penyusunan
Kebijakan dan
prosedur tertulis
untuk
penangganan dan
pembuangan
bahan infeksius
dan berbahaya.
12 Tersedianya
peralatan
keamanan sesuai
praktek
dilaboratorium dan
untuk bahan
berbahaya yang
dihadapi.
13 Refresh bagi
semua staf
laboratorium untuk
prosedur dan
praktek keamanan
kerja.

14 Pendidikan
(inservice
educatioin) untuk
prosedur-prosedur
baru dan
pengenalan bahan
berbahaya yang
baru
dikenali/diperoleh.

9
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan.
Evaluasi program pengelolaan bahan dan limbah beracun dan berbahaya ini
dilakukan setiap semester sekali, melalui audit internal. Pelaporan program
pengelolaan bahan dan limbah beracun dan berbahaya ini dilakukan oleh sanitasi
dan Tim K3 melalui Kepala Klinik yang berwujud laporan semesteran kepada pihak
manajemen berdasarkan hasil lapangan dan pelaksanaan program.

IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Kegiatan ini dilaksanakan oleh sanitasi dan tim K3 yang dilaporkan kepada kepala
Klinik, sehingga target yang diharapkan adalah seluruh program pengelolaan bahan
dan limbah beracun dan berbahaya yang ada dapat terlaksana setiap semester dan
evaluasi seluruh program dilakukan setiap tahun sekali.

X. Penutup
Demikian Program pengelolaan bahan dan limbah beracun dan berbahaya Klinik
Ngaliyan yang dapat kami sampaikan, semoga dapat meningkatkan program
pengelolaan bahan dan limbah beracun dan berbahaya bagi pasien, petugas dan
lingkungan.

Jepara, 28 April 2023


Mengetahui,
Ketua MFK Pimpinan Klinik Yasmin Medika

Dwi Arryani dr. Diny Noor Khayati

10

Anda mungkin juga menyukai