Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS TAJINAN
Jln. Sriwangi No.01 Tajinan  (0341) 751380
E-mail : pustajinan@gmail.com
MALANG – 65172

PROGRAM PENGELOLAAN BAHAN DAN LIMBAH BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)


PUSKESMAS TAJINAN
TAHUN 2022

I. Pendahuluan
Puskesmas Tajinan sebagai salah satu institusi yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan
kepada masyarakat dalam bentuk upaya preventif, kuratif, rehabilitatif dan promotif dalam
melaksanankan kegiatan/aktifitasnya sehari-hari selalu menggunakan obat-obatan, bahan kimia,
reagent, bahkan sampai kepada bahan-bahan pembasmi serangga/insektisida yang semuanya
tergolong ke dalam kategori Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).
Mengingat sifat bahan-bahan berbahaya umumnya mempunyai kadar toksisitas yang dapat
membahayakan kesehatan manusia dan pencemaran atau kontaminasi terhadap lingkungan,
maka dipandang perlu untuk dilakukan upaya-upaya pengendalian, pendataan sifat-sifatnya yang
potensial, cara-cara penanganan/penyimpanan serta penanggulangan jika terjadi kontaminasi.
Bahan-bahan berbahaya sangat beragam jenis dan unsur-unsurnya, masing-masing mempunyai
unsur dan komposisi tersendiri yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Berangkat dari
karakteristik yang berbeda sudah barang tentu tatacara pengendalian dan penanggulangannya
berbeda pula. Untuk maksud tersebut di atas umumnya para produsen/pabrik pembuat selalu
melengkapi produksinya dengan sertifikat Material Safety Data Sheets (MSDS).
Dalam MSDS biasanya tercantum lengkap mulai dari nama bahan kimia/B3, sifat, karakteristik,
cara penanganan, cara penanggulangan jika terjadi kontaminasi serta langkah-langkah
pertolongan pertama termasuk tatacara kemasan dan transportasinya.
Mengacu kepada MSDS, untuk membuat Program Kerja tentang bahan berbahaya, untuk lebih
mengenal/memahami tatacara penanganan bahan berbahaya maka kita menyusun program
kerja tentang tatacara penyimpanan, penanganan Bahan Berbahaya Beracun.

II. Latar Belakang


Bahan-bahan berbahaya sangat beragam jenis dan unsurnya. Masing-masing mempunyai unsur
dan komposisi tersendiri yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Berangkat dari
karakteristik yang berbeda sudah tentu tatacara pengendalian dan penanggulangannyapun
berbeda.
Sifat bahan-bahan berbahaya umumnya mempunyai kadar toksisitas yang dapat membahayakan
kesehatan manusia dan pencemaran atau kontaminasi terhadap lingkungan. Oleh karena itu
perlu dilakukan upaya-upaya pengendalian, pendataan sifat-sifatnya yang potensial, cara-cara
penanganan/penyimpanan serta penanggulangan apabila terjadi kontaminasi bahan dan barang
berbahaya. Kegiatan tersebut tertuang dalam program Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).

1
III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Seluruh Pegawai memahami tentang penangganan dan pengelolaan Bahan dan limbah
Beracun dan Berbahaya (B3), mengetahui jenis-jenis dan sifat bahan berbahaya, perlakuan
dan cara menanggulangi apabila terjadi kontaminasi B3.

B. Tujuan Khusus
1. Upaya pencegahan dan perlindungan terhadap paparan dan pajanan B3.
2. Upaya cara penanggulangan kontaminasi.
3. Upaya untuk penyediaan APD yang tepat
4. Upaya untuk pemahaman petugas dalam pengelolaan bahan dan limbah B3
5. Sebagai wujud pelaksanaan kegiatan dalam pengelolaan B3 untuk melindunggi petugas,
pasien dan lingkungan.

IV. Kegiatan pokok & rician kegiatan


A. Kegiatan pokok
1. Data inventarisasi B3 dan limbahnya yang meliputi jenis, jumlah, dan lokasi;
2. Penanganan, penyimpanan, dan penggunaan B3 dan limbahnya;
3. Penggunaan alat pelindung diri (APD) dan prosedur penggunaan, prosedur bila terjadi
tumpahan, atau paparan/pajanan;
4. Pemberian label/rambu-rambu yang tepat pada B3 dan limbahnya;
5. Pelaporan dan investigasi dari tumpahan, eksposur (terpapar), dan insiden lainnya;
6. Dokumentasi, termasuk izin, lisensi, atau persyaratanperaturan lainnya;
7. Pengadaan/pembelian B3, pemasok (supplier) wajib melampirkan material safety data
sheet/lembar data pengaman (MSDS/LDP)

B. Rincian kegiatan
1. Mendata inventarisasi B3 dan limbahnya yang meliputi jenis, jumlah, dan lokasi
2. Melakukan Penanganan, penyimpanan, dan penggunaan B3 dan limbahnya
3. Penggunaan alat pelindung diri (APD) dan prosedur penggunaan, prosedur bila terjadi
tumpahan, atau paparan/pajanan;
4. Pemberian label/rambu-rambu yang tepat pada B3 dan limbahnya;
5. Pelaporan dan investigasi dari tumpahan, eksposur (terpapar), dan insiden lainnya
6. Pendokumentasi, termasuk izin, lisensi, atau persyaratan peraturan lainnya
7. Pengadaan/pembelian B3, pemasok (supplier) wajib melampirkan material safety data
sheet/lembar data pengaman (MSDS/LDP)
8. Pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan (exposure) dan insiden lainnya
9. Peralatan dan prosedur perlindungan yang benar pada saat penggunaan, ada tumpahan (
spill ) atau paparan ( Exposure ).
10. Penyusunan kebijakan dan prosedur tertulis yang mendukung pemenuhan standart dan
peraturan.
11. Penyusunan Kebijakan dan prosedur tertulis untuk penangganan dan pembuangan bahan
infeksius dan berbahaya.
12. Tersedianya peralatan keamanan sesuai praktek dilaboratorium dan untuk bahan
berbahaya yang dihadapi.

2
13. Orientasi bagi semua staf laboratorium untuk prosedur dan praktek keamanan kerja.
14. Pendidikan (inservice educatioin) untuk prosedur-prosedur baru dan pengenalan bahan
berbahaya yang baru dikenali/diperoleh.

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


Dalam menjalankan kegiatan kita lakukan dengan cara pengajuan program kegiatan melalui :
1. TUMAN (TOR, Undangan, Materi, Absensi, Notulen,Sertifikat)
Kegiatan yang sifatnya pelatihan dan simulasi dilaksanakan dengan pembuatan surat
permohonan yang dilengkapi dengan TOR (Term Of Referens) kepada pihak manajemen
dengan menyertakan anggaran kerja yang ada, dimana dapat kita lakukan secara mandiri atau
bersama unit kerja yang bertanggung jawab dalam tugas pokok dan fungsinya dalam
kelembagaan maupun melalui pihak eksternal yang lebih kompeten dalam menjalankan
kegiatan yang diajukan.
2. UMAN (Undangan,Materi,Absensi, dan Notulensi)
Kegiatan yang sifatnya pelaporan atau evaluasi dengan cara pertemuan bersama dalam
pembahasan sesuatu yang dituangkan dalam sebuah kesepakatan untuk direkomendasikan
kepada pihak manejemen sebagai rencana tindaklanjut.
3. Inspeksi / Tinjauan Lapangan
Kegiatan yang sifatnya untuk membandingkan atau melihat kondisi dilapangan dengan cara
melaksanakan kegiatan melalui survey atau pengamatan dilapangan serta wawancara dengan
staf menggunakan instrumen yang ada, kemudian kita dokumentasikan untuk dilaporkan
kepada pihak manajemen sebagai bahan rekomendasi untuk perbaikan.
4. Wawancara
Suatu bentuk komunikasi lisan yang dilakukan secara terstruktur oleh dua orang atau lebih,
baik secara langsung maupun secara tidak langsung atau wawancara jarak jauh, guna menilai
kemapuan dan pemahaman staff dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
5. Simulasi
Proses perancangan model dari sistem nyata yang dilanjutkan dengan pelaksanaan eksperimen
terhadap model untuk mempelajari perilaku system atau evaluasi strategi pada seluruh staff
untuk melihat kemampuan dan pemahaman peran mereka dalam suatu keadaan / kondisi
tertentu terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
6. Pelatihan
Kegiatan belajar dan praktik untuk sesuatu tujuan baik, dilakukan secara berulang-ulang dan
terus-menerus untuk meningkatkan kemampuan (continuously and never end) manusia, dan
fitrahnya untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada seluruh staff Puskesmas dalam
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
7. Uji Coba
Percobaan untuk mengetahui mutu sesuatu (ketulenan, kecakapan, ketahanan, dan
sebagainya) suatu mesin atau isntalasi guna dalam jangka waktu tertentu secara periodik.

VI. Sasaran
Sasaran dalam program pengelolaan bahan dan limbah berbahaya dan beracun (B3) dapat
terlaksananya sesuai jadwal dan perencanaan sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Target
1 Tersusunnya data iventaris,jumlah dan lokasi bahan dan limbah di Puskesmas 100 %

3
sesuai standart peraturan/regulasi.
2 Terlaksananya inspeksi pengelolaan bahan dan limbah 100 %
3 Telusur prosedur dan peralatan penangganan tumpahan/paparan B3 80 %
4 Tersusunnya laporan hasil telusur dan inspeksi B3 serta kejadian 100 %
paparan/Tumpahan.
5 Pendokumentasian perijinan pengelolaan limbah 100 %
6 Pertemuan Penyusunan SOP Pengadaan bahan B3 100 %
7 Tersusunnya logbook daftar bahan, MSDS, dan tatacara penyimpanannya pada 100 %
setiap unit yang mengelola bahan B3.
8 Pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan (exposure) dan insiden 100 %
lainnya
9 Tersedianya Peralatan dan prosedur perlindungan yang benar pada saat 100 %
penggunaan, ada tumpahan ( spill ) atau paparan ( Exposure ).
10 Penyusunan kebijakan dan prosedur tertulis yang mendukung pemenuhan 100 %
standart dan peraturan.
11 Penyusunan Kebijakan dan prosedur tertulis untuk penangganan dan 100 %
pembuangan bahan infeksius dan berbahaya.
12 Tersedianya peralatan keamanan sesuai praktek dilaboratorium dan untuk 100 %
bahan berbahaya yang dihadapi.
12 Orientasi bagi semua staf laboratorium untuk prosedur dan praktek keamanan 100 %
kerja.
13 Pendidikan (inservice educatioin) untuk prosedur-prosedur baru dan 100 %
pengenalan bahan berbahaya yang baru dikenali/diperoleh.

VII. Skedjul (jadwal) Pelaksanaan Kegiatan.


No Kegiatan Jadwal
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1 Tersusunnya data V
iventaris,jumlah dan
lokasi bahan dan
limbah di rumah sakit
sesuai standart WHO.
2 Terlaksananya V V V V
inspeksi pengelolaan
bahan dan limbah
dengan ceklist 3
bulanan
3 Audit prosedur dan V V
peralatan
penangganan
tumpahan/paparan
B3
4 Tersusunnya laporan V V
hasil audit dan
inspeksi B3 serta
kejadian
paparan/Tumpahan.
5 Pendokumentasian V
perijinan pengelolaan
limbah

4
6 Pertemuan V
Penyusunan SOP
Pengadaan bahan B3
7 Tersusunnya V
logbook daftar
bahan, MSDS, dan
tatacara
penyimpanannya
pada setiap unit yang
mengelola bahan B3.
8 Pelaporan dan V V
investigasi dari
tumpahan, paparan
(exposure) dan
insiden lainnya
9 Tersedianya V
Peralatan dan
prosedur
perlindungan yang
benar pada saat
penggunaan, ada
tumpahan ( spill )
atau paparan
( Exposure ).
10 Penyusunan V
kebijakan dan
prosedur tertulis
yang mendukung
pemenuhan standart
dan peraturan
pengelolan bahan.
11 Penyusunan V
Kebijakan dan
prosedur tertulis
untuk penangganan
dan pembuangan
bahan infeksius dan
berbahaya.
12 Tersedianya V
peralatan keamanan
sesuai praktek
dilaboratorium dan
untuk bahan
berbahaya yang
dihadapi.
13 Refresh bagi semua V V
staf laboratorium
untuk prosedur dan
praktek keamanan
kerja.
14 Pendidikan (inservice V

5
educatioin) untuk
prosedur-prosedur
baru dan pengenalan
bahan berbahaya
yang baru
dikenali/diperoleh.

6
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan.
Evaluasi program pengelolaan bahan dan limbah beracun dan berbahaya ini dilakukan setiap
semester sekali, melalui audit internal. Pelaporan program pengelolaan bahan dan limbah beracun
dan berbahaya ini dilakukan oleh sanitasi dan Tim K3 melalui Kepala Puskesmas yang berwujud
laporan semesteran kepada pihak manajemen berdasarkan hasil lapangan dan pelaksanaan
program.

IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Kegiatan ini dilaksanakan oleh sanitasi dan tim K3 yang dilaporkan kepada kepala puskesmas,
sehingga target yang diharapkan adalah seluruh program pengelolaan bahan dan limbah beracun
dan berbahaya yang ada dapat terlaksana setiap semester dan evaluasi seluruh program dilakukan
setiap tahun sekali.

X. Penutup
Demikian Program pengelolaan bahan dan limbah beracun dan berbahaya Puskesmas Tajinan yang
dapat kami sampaikan, semoga dapat meningkatkan program pengelolaan bahan dan limbah
beracun dan berbahaya bagi pasien, petugas dan lingkungan.

Tajinan, 02 Januari 2022

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Ketua Tim K3

drg. WIWIEN WINDRATI Amelya Thanthira D, Amd.Kep


NIP.19620610199203 2005

Anda mungkin juga menyukai