Anda di halaman 1dari 3

MATERI 1

PENGANTAR PRAKTIKUM MANAJEMEN LABORATORIUM

I. TUJUAN
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu menelaah manajemen
laboratorium yang meliputi :
1. Tahapan pra analitik
2. Tahapan analitik
3. Tahapan pasca analitik

II. DASAR TEORI


Manajemen laboratorium (laboratory management) adalah usaha untuk mengelola
laboratorium. Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh
beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa alat-alat
laboratorium yang canggih, dengan staf profesional yang terampil belum tentu dapat
berfungsi dengan baik, jika tidak didukung oleh adanya manajemen laboratorium yang
baik. Oleh karena itu manajemen laboratorium adalah suatu bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan laboratorium sehari-hari (Suyanta, 2010).
Pengelolaan laboratorium akan berjalan dengan lebih efektif bilamana dalam struktur
organisasi laboratorium didukung oleh Board of Management yang berfungsi sebagai
pengarah dan penasehat. Board of Management terdiri atas para senior/profesor yang
mempunyai kompetensi dengan kegiatan laboratorium yang bersangkutan (Suyanta,
2010).
1. Tahapan Pra Analitik
Tahapan pra analitik, menurut Strasinger, SK (2014) terjadi sebelum pemeriksaan
yang sesungguhnya terhadap spesimen dan mencakup :
a. Permintaan pemeriksaan
b. Persiapan pasien
c. Waktu pengambilan spesimen
d. Pengambilan spesimen
e. Penanganan spesimen
f. Penyimpanan spesimen.
Menurut Strasinger, SK (2014), informasi spesifik tentang pengambilan dan
penanganan spesimen harus dinyatakan diawal setiap prosedur, tertulis di dalam
manual / formulir. Formulir permintaan dan formulir entri terkomputerisasi harus
menentukan tipe spesimen yang akan diambil dan tanggal serta waktu pengambilan
spesimen. Formulir tersebut harus mencakup :
a. Tanggal dan waktu aktual pengambilan spesimen
b. Apakah spesimen perlu disimpan di lemari pendingin sebelum dikirim
c. Waktu spesimen diterima di laboratorium dan waktu pemeriksaan dilakukan
d. Pemeriksaan yang diminta
e. Area untuk instruksi spesifik yang mungkin mempengaruhi hasil analisis
f. Informasi identifikasi pasien :
 Jenis kelamin
 Usia / tanggal lahir pasien
 Dokumentasikan sumber dan waktu pengambilan spesimen.
Persiapan pasien (misalnya, puasa atau eliminasi obat yang mengganggu), tipe
dan volume spesimen yang dibutuhkan, dan pentingnya wadah steril harus
disertakan pada prosedur tertentu.
2. Tahapan Analitik
Tahapan analitik adalah proses yang secara langsung mempengaruhi pemeriksaan
spesimen. Tahapan tersebut, menurut Strasinger, SK (2014) meliputi :
a. Reagen
b. Instrumentasi dan peralatan
c. Prosedur pemeriksaan
d. QC (Quality Control)
e. Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance / PM)
f. Akses ke manual prosedur
g. Kompetensi personel yang melakukan pemeriksaan.
Manual harus menyebutkan nama dan formula zat kimia tiap reagen, instruksi
persiapan, sumber perusahaan, syarat penyimpanan, dan prosedur QC reagen. Semua
reagen dan strip reagen harus diberi label yang benar dengan tanggal pembukaan,
tanggal pembelian, tanggal penerimaan, tanggal kedaluwarsa, dan informasi
keamanan yang tepat (Strasinger, SK, 2014).
Instrumen dikalibrasi menggunakan bahan kalibrasi pasokan pabrik dengan
mengikuti protokol yang disebutkan pabrik tersebut. Nilai kontrol positif maupun
negatif harus dijalankan dan dicatat. Bukti tindakan koreksi untuk semua kegagalan
uji QC harus didokumentasikan. Pemeriksaan pasien tidak boleh dilakukan hingga QC
dapat diterima (Strasinger, SK, 2014).
Instruksi pemeriksaan yang terperinci dan ringkas ditulis langkah demi langkah,
meliputi, persiapan spesimen, tipe peralatan, batas waktu stabilitas spesimen dan
reagen, rumus penghitungan sampel, tindakan kewaspadaan kesehatan dan keamanan,
serta prosedur. Sumber referensi harus dicatat. Etiket kemasan pabrik dapat disertakan
namun tidak dapat menggantikan prosedur tertulis (Strasinger, SK, 2014).
Kendali mutu merujuk pada bahan, prosedur, dan teknik yang memantau akurasi,
presisi, dan reliabilitas pemeriksaan laboratorium. Akurasi adalah kemampuan untuk
memperoleh hasil yang diharapkan. Presisi adalah kemampuan untuk memperoleh
hasil yang sama pada spesimen yang sama. Reliabilitas adalah kemampuan untuk
mempertahankan baik akurasi maupun presisi. Prosedur QC dilakukan untuk
memastikan standar telah terpenuhi selama proses pemeriksaan pasien. Kendali mutu
akan baik jika personel yang melakukan dan memantaunya memiliki performa baik.
Pengkajian personel mencakup edukasi dan pelatihan, edukasi kontinu, pengkajian
kompetensi, dan penilaian performa (Strasinger, SK, 2014).
3. Tahapan Pasca Analitik
Tahapan pasca analitik adalah proses yang mempengaruhi pelaporan hasil dan
interpretasi data. Format pelaporan baku dan rentang rujukan harus disertakan bersama
tiap prosedur yang tercakup dalam manual prosedur. Format untuk pelaporan hasil
harus memberikan ruang yang cukup untuk menulis dan harus berisi informasi dalam
urutan logis. Spesifisitas dan sensitivitas untuk tiap pemeriksaan harus disertakan
kedalam manual prosedur untuk interpretasi hasil yang benar (Strasinger, SK, 2014).

III. TUGAS
1. Buatlah rancangan formulir permintaan pemeriksaan spesimen yang sesuai
standar mutu
2. Buatlah contoh laporan hasil pemeriksaan laboratorium yang sesuai standar
mutu

Anda mungkin juga menyukai