Anda di halaman 1dari 16

PROGRAMA PENYULUHAN

PEMBANGUNAN PERIKANAN
DI
KOTA KUPANG, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :


LINDIYANI BAHRUDIN (1913010043)
YOSEFINA A. RANGO
SINTYA A. DIMU LUDJI
BAB I
PENDAHULUAN

• A. Latar Belakang
• Pembangunan perikanan pada hakekatnya adalah peningkatan produktivitas usaha,
peningkatan pendapatan, penirigkatan taraf hidup, dan kesejahteraaan nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah ikan dan keluarganya. Penyuluhan perikanan yang kandungan
materinya berisikan informasi teknologi (teknis, ekonomis, dan sosial) perikanan sangat
diperlukan untuk meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia perikanan. Untuk itu,
teknologi yang digunakan harus merupakan teknologi perikanan tepat guna yang bersifat
dinamis, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat, tidak merusak Iingkungan,
dan dapat dimanfaatkan oleh pengguna dalam meningkatkan nilai tambah komoditas
perikanan.
• Kebijakan pembangunan kota kupang diarahkan pada pemberdayaan
ekonomi masyarakat, salah satunya adalah di bidang perikanan dan
kelautan. Hal ini sesuai dengan semangat otonomi daerah yang
diamanatkan dalam UU no 32 Tahun 2004, yang secara jelas menyatakan
bahwa pemerintah daerah juga mempunyai kewenangan diwilayah laut
yang antara lain berupa eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan
pengelolaan kekayaan laut.

• Dinas perikanan dan kelautan kota kupang sebagai pelaksana pemerintah


daerah yang berhubungan dengan masyarakat khususnya masyarakat
pesisir sedang berupaya meningkatkan kesejahteraan dengan
menempatkan perekonomian rakyat sebagai salah satu komponen utama.
BAB II.
PERUMUSAN KEADAAN AKTUAL
A. Keadaan Sumber Daya Alam
• Perikanan Tangkap
Potensi lestari sumberdaya ikan laut Teluk Kupang adalah 54.000 ton/tahun yang terdiri dari potensi
ikan pelagis 12.000 ton dan ikan demersal 42. 000 ton/tahun.
• Perikanan Budidaya
Potensi lahan budidaya laut seluas 54 Ha, berpeluang untuk dilakukan kegiatan budidaya rumput laut
dan keramba jarring apung, serta lahan lahan budidaya air tawar seluas 11,85 Ha. Potensi lahan
budidaya air payau sebesar 17 Ha yang dalam pengelolaannya telah dimanfaatkan secara luas sebesar 3
Ha untuk pembudidayaan ikan bandeng dengan jumlah produksi sebanyak 0.44 Ton/Tahun dan udang
Fanamei sebanyak 0.40 Ton/Tahun. Potensi lahan budidaya air tawar Tahun 2009 sebesar 11,86 Ha
yang dalam pengelolaannya telah dimanfaatkan seluas 0.14 Ha untuk pembudidayaan ikan konsumsi
air tawar, yakni Mas, Nila dan Lele Sangkuriang dengan jumlah produksi keseluruhannya sebesar 0.04
ton / tahun dengan jumlah Rumah Tangga Perikanan Budidaya Air Tawar sebanyak 20 RTP.
Sarana Prasarana
a. Jenis dan Jumlah Armada Penangkapan Ikan
Jenis dan jumlah armada penangkapan ikan yang dimiliki di Kota Kupang pada tahun
2009 sebanyak 734 unit yang terdiri dari : Jukung 56 Unit; Perahu Sampan/ Sampan
10 unit; Perahu Motor Tempel 83 Unit; Kapal Motor (< 5GT) 271 Unit; KM (5-
IOGT) 194 Unit; KM (10-20GT) 48 Unit; KM (20-30GT) 41 Unit dan KM (30 – 50
GT) sebanyak 22 Unit dan KM (50 – 100 GT) sebanyak 3 Unit.
b. Jenis dan Jumlah Alat Tangkap
Jumlah alat tangkap yang digunakan oleh nelayan di Kota Kupang berjumlah 732
Unit yang terdiri dari : Pukat Cincin / Lampara 105 unit; Gillnet 39 Unit, bagan
Perahu 26 Unit, Bagan Tancap 38 Unit, Rawai Dasar Tetap 197 unit; Pole and line /
Huhate 49 Unit, Pancing Ulur 249 unit; Bubu 8 unit; Alat tangkap lainnya 21 Unit.
B. Keadaan Sumber Daya Manusia
• Rumah Tangga Perikanan
Jumlah Rumah Tangga Perikanan Kota Kupang pada tahun 2009 sebanyak 504 RTP yang terdiri
dari kategori : Rumah Tangga Perikanan Penuh 249 RTP; Rumah Tangga Perikanan Sambilan
Utama 141 RTP dan Rumah Tangga Perikanan Sambilan Tambahan sebanyak 114 RTP.
Sedangkan Rumah Tangga Perikanan Budidaya Bandeng dan Udang sebanyak 1 (satu) RTP).
• Konsumsi Ikan
Konsumsi ikan masyarakaf Kota Kupang selama tahun 2006 sampai dengan tahun 2009
mengalami kenaikan 21,15%, yaitu jumlah pada tahun 2006 sebesar 6.455 ton menjadi 7.089,20
ton dalam tahun 2009, sedangkan konsumsi ikan perkapita penduduk terjadi peningkatan yang
cukup signifikan yaitu 23.43 kg / kapita / tahun pada tahun 2006 menjadi 25,15 kg / kapita /
tahun dalam tahun 2009.
 
Aktivitas penangkapan
• Aktifitas penangkapan yang dilakukan tersebar di seluruh perairan NTT menggunakan berbagai
jenis alat tangkap dengan kapal motor < 30GT, sedangkan kapal motor dengan kapasitas > 30GT
berlabuh pada Pelabuhan Perikanan Pantai Tenau Kupang milik UPTD. Pemerintah Propinsi.
Sarana Prasana
• Prasarana perikanan di Kota Kupang berupa Bengkel Nelayan 2 (dua) unit, di kelurahan Alak
dan Namosain. SPDN 2(dua) unit, Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tenau 1 (satu) unit di
Kelurahan Alak, Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Oeba 1(satu) unit di kelurahan Fatubesi,
Koperasi Nelayan sebanyak 4 (empat) buah: KUD Mina Karota di kelurahan Namosain,
Koperasi Mina Raja Ikan di kelurahan Fatubesi, Koperasi Mina Bahari dan Koperasi Putra
Nelayan di kelurahan Oesapa Timur. Pabrik Es sebanyak 4 (empat) buah: 1(satu) Unit di
Kelurahan Alak (kapasitas 50 ton/hari), 1(satu) Unit di Kelurahan Nunbaun Sabu dengan
kapasitas 30 ton/hari), 1(satu) Unit di Kelurahan Solor dengan kapasitas 30 ton/hari dan 1(satu)
Unit di Kelurahan, 1(satu) Unit di Kelurahan Fatubesi dengan kapasitas 20 ton/hari dan 1(satu)
Unit di Kelurahan, Pasar ikan resmi 1 (satu) unit terletak di Kelurahan Fatubesi.
BAB III
PERUMUSAN MASALAH

• Permasalahan
Masalah yang dihadapai dalam pembangunan Perikanan dan Kelautan di Kota
Kupang adalah sebagai berikut :
• Organisasi nelayan yang masih sangat lemah dalam struktur dan efektifitas
manajemen yang rendah. 
• Kurangnya alat tangkap beserta perlengkapanya baik jumlah maupun kualitas
sehingga mengakibatkan kapasitas penangkapannya rendah.
• Rendahnya pengetahuan teknis yang berkaitan dengan teknologi penangkapan,
budidaya, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan
• Struktur armada masih didominasi oleh armada tradisional.
LANJUTAN

• Terbatasnya sumberdaya finansial dan sumberdaya teknologi untuk


menunjang berbagai keperluan pengembangan pembangunan sektor
perikanan dan kelautan.
• Kurangnya data pendukung yang lengkap dalam menunjang pengelolaan
wilayah pesisir.
• Kurangnya aparat/tenaga teknis dalam memberikan pembinaan dan
penyuluhan.
LANJUTAN

Dengan berbagai permasalahan di atas, diperlukan sentuhan dan perlakuan dari


berbagai pihak baik itu berupa bantuan dana/modal usaha, sarana dan prasarana
maupun upaya peningkatan sumberdaya Manusia, demi memberdayakan ekonomi
masyarakat Kota Kupang khususnya masyarakat pesisir/nelayan dan pembudidaya.
BAB IV.
PENETAPAN TUJUAN
Tujuan Pembangunan Perikanan di Kota Kupang
• Pengembangan infrastuktur kelautan dan perikanan
• Penguatan kelembagaan, sumber daya manusia, iptek dan pemberdayaan masyarakat
• Peningkatan produksi perikanan (tangkap dan budidaya)
• Peningkatan ketersediaan ikan, distribusi, akses, mutu keamanan pangan dan
pengembangan usaha serta investasi
• Percepatan rehabilitasi ekosistem dan cadangan SDA
• Menciptakan kerjasama yang sinergis dengan instansi terkait
BAB V.
PENETAPAN CARA MENCAPAI TUJUAN

• TABEL RENCANA KEGIATAN


NO. MASALAH KEGIATAN TUJUAN SASARAN METODE LOKASI PELAKSANA
KEGIATAN
1. Kurangnya daya Melakukan Menambah minat Masyarakat Diskusi Daerah Penyuluh
Tarik profesi nelayan sosialisasi masyarakat nelayan penyuluhan
sebagai mata (wilayah kota
pencarian kupang)

2. Kurangnya data Penetapan wilayah Percepatan rehabilitasi Masyarakat Diskusi dan Daerah Penyuluh
pendukung yang konservasi pesisir ekosistem dan nelayan praktek penyuluhan
lengkap dalam cadangan SDA (wilayah kota
menunjang kupang)
pengelolaan wilayah
pesisir
 
3. Semakin Program budidaya Pengembangan Masyarakat Praktek Daerah Penyuluh
berkurangnya lahan perikanan insfastruktur kelautan nelayan penyuluhan
budidaya perikanan dan perikanan, (wilayah kota
peningkatan produksi kupang)
perikanan
4. Rendahnya Pengenalan Memperkenalkan Masyarakat Praktek Daerah Penyuluh, Dinas
pengetahuan teknis teknologi, teknologi, budidaya, nelayan penyuluhan KLP
yang berkaitan pengenalan pengelolaan dan (wilayah kota
dengan teknologi budidaya, pemasaran kupang)
penangkapan, pengelolaan dan
budidaya, pemasaran
pengolahan dan
pemasaran hasil
perikanan
BAB VI
PENUTUP
• Demikian uraian singkat kondisi daerah, permasalahan dan tantangan yang dihadapi
dalam pembangunan sektor perikanan dan kelautan di Kota Kupang.
• Kebijakan pembangunan perikanan merupakan bagian integral dari Pembangunan
daerah Kota Kupang untuk mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah secara nyata
dan bertanggung jawab, memantapkan posisi Kota Kupang sebagai Centre Of Growth
dan Supporting area bagi kawasan sekitarnya serta menjadikan Kota Kupang sebagai
lingkungan hunian yang aman dan nyaman bagi warganya, dengan sasaran terbina
kemampuan aparatur untuk menyelenggarakan pemerintahan yang baik dan benar
(Good Urban Governance), terselenggaranya praktek pemerintahan yang bebas KKN,
tertatanya lingkungan fisik kota Kupang secara seimbang untuk mengakomodasi
berbagai kebutuhan warganya saat ini dan akan datang.
DAFTAR LAMPIRAN
RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN KELAUTAN PERIKANAN (sumber internet)
No RENCANA PROGRAM TAHUN 2017 RENCANA ANGGARAN (Rp)

1. Program pelayanan administrasi perkantoran 3.800.100.000

2. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur 13.413.100.000

3. Program peningkatan pengembangan system pelaporan pencapaian kerja 481.500.000


dan keuangan

4. Program pengembangan budidaya perikanan 9.898.000

5. Program pengembangan perikanan tangkap 13.010.375.636

6. Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan 2.490.000.000

7. Program peningkatan kualitas SDM dan kelembagaan perikanan dan 1.032.250.000


kelautan

Anda mungkin juga menyukai