Anda di halaman 1dari 6

Nama : Fakhru Rozzi NPM : 2040401057

Lokal : B1 (Manajemen) Angkatan : 2020

MK : Sumber Daya Laut Tropis Dosen : Pak. Dr. Nurul Hidayat, S.E., M.Sc

Tugas 4 : Resume atau Ringkasan Tema : Permasalahan Lingkungan Terkait Sumber Daya
Daerah Laut Tropis

Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut

Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago state) yang memiliki garis pantai
terpanjang di dunia (61.000 km). Kita juga memiliki wilayah laut yang sangat luas di mana
terdapat tiga macam wilayah perairan berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional, yaitu
perairan laut teritonial, zone ekonomi eksklusif (ZEE), dan landas kontinen. Sehingga wajar
apabila sekarang ini wilayah pesisir dan laut Indonesia merupakan sasaran dan harapan baru
dalam memenuhi kesejahteraan rakyatnya.

Pantai (shore atau beach, dalam bahasa Inggris) adalah kenampakan alam yang menjadi batas
antara wilayah yang bersifat daratan dengan wilayah yang bersifat lautan. Wilayah pantai dimulai dari
titik terendah air laut pada saat surut hingga arah ke daratan sampai batas paling jauh gelombang atau
ombak menjangkau daratan.

Tempat pertemuan antara air laut dengan daratan tadi dinamakan dengan garis pantai (shore
line). Garis pantai ini setiap saat berubah-ubah sesuai dengan perubahan pasang-surut air laut. Bentuk
pantai ada yang landai dan ada pula yang terjal (cliff). Sedangkan pantai yang berpasir disebut gisik (sand
beach) dan pantai yang berlumpur disebut (mud beaach). Sementara pesisir adalah suatu wilayah yang
lebih luas dari pada pantai. Wilayahnya mencakup wilayah daratan yang masih mendapat pengaruh laut
(pasang-surut, suara deburan ombak, rembesan air laut di daratan) dan wilayah laut sejauh masih
mendapat pengaruh dari darat (aliran air sungai dan sedimentasi dari darat). Menurut Badan Koordinasi
Survey dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL), batas wilayah pesisir ialah daerah yang masih ada
pengaruh kegiatan bahari dan sejauh konsentrasi permukiman nelayan.

Laut adalah sekumpulan air yang sangat luas di permukaan bumi yang memisahkan atau
menghubungkan suatu benua atau pulau dengan benua atau pulau lainnya. Umumnya perairan laut
merupakan massa air asin dengan kadar garam cukup tinggi (rata-rata 3.45%). Laut merupakan bagian
dari samudera. Samudera adalah bentangan air asin yang menutupi cekungan yang sangat luas.

Wilayah Pesisir & Laut

Wilayah pesisir adalah wilayah pertemuan antara daratan dan laut, ke arah darat meliputi
bagian daratan yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut dan intrusi
garam, sedangkan ke arah laut mencakup bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses alami yang
ada di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar serta daerah yang dipengaruhi oleh kegiatan-
kegiatan manusia di daratan.

Sumber Daya Alam Pesisir dan Pulau Kecil

 Sumber Daya Hayati


Sumber Daya Alam Hayati, adalah sumber daya yang asalnya dari makhluk hidup.
Seperti Ekosistem, Biota (Perikanan & Biodiversitas)/ Biotik berupa : ikan, terumbu karang,
padang lamun, mangrove dan biota laut lain. Sumber Daya Ini dikatakan bisa dapat pulih atau
tidak habis.
 Sumber Daya Non-Hayati
Sumber Daya Non-Hayati, adalah sumber daya yang asalnya dari benda mati (bukan
makhluk hidup). Seperti Bentang Alam, Air, Mineral, Energi. Sumber daya ini ada yang dapat
pulih. Ada yang juga tidak dapat pulih

Penampang Ekosistem Pesisir

Ekosistem mangrove, terumbu karang, dan lamun mempunyai keterkaitan ekologis


(hubungan fungsional), baik dalam nutrisi terlarut, sifat fisik air, partikel organik, maupun
migrasi satwa, dan dampak kegitan manusia. Oleh karena itu apabila salah satu ekosistem
tersebut terganggu, maka ekosistem yang lain juga ikut terganggu. Yang jelas interaksi yang
harmonis antara ketiga ekosistem ini harus dipertahankan agar tercipta sebentuk sinergi
keseimbangan lingkungan. Ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang sangat produktif
dengan produktivitas primernya yang sangat tinggi daripada ekosistem lainnya di perairan.

Beberapa Ekosistem Penting di Pesisir dan Laut:

 Lamun
 Mangrove
 Terumbu karang
 Laut terbuka
 Pulau kecil

Mengapa Sumber Daya Alam Perlu Dikelola?

 Karena sumberdaya hayati memerlukan habitat/kawasan yang menyangga kehidupan semua


spesies, serta mempunyai pola-pola penyebaran ekologis yang menopang keanekaragaman
sumber daya.
 Karena Alam memerlukan kondisi yang seimbang agar sistem kehidupan dan lingkungan dapat
dipertahankan
 Karena Alam mendapat tekanan langsung dari kegiatan manusia melalui aktifitas ekonomi dan
pembangunan.
Pendekatan Pengelolaan

Ekosistem Kawasan Wilayah

Ekosistem Komunitas Individu

Dari Ekosistem ke kawasan dan wilayah maksudnya, ekosistem itu atau sumber daya tersebut
tersebar ke kawasan dan wilayah yang ada. Lalu ekosistem ke komunitas dan individu, disini ekosistem
atau sumber daya itu dimanfaatkan oleh komunitas atau individu sebagai pengguna/konsumen.

Pengelolaan Sumber Daya

Dipengaruhi oleh sosial dan ekologi, yang menyebabkan adanya pencemaran dan kerusakan
pemanfaatan langsung. Pelaku dari pencemaran biasa tidak memikirkan kemungkinan kerusakan yang
terjadi. Pengelolaan ini hanya menguntungkan Ekonomi bagi beberapa pihak.

Gangguan dan Kerusakan Sumber Daya yang Didapat Terpengaruh

 ➢ KEHIDUPAN ➢ KESEIMBANGAN
 ➢ KENORMALAN ➢ PERTUMBUHAN
 ➢ INTERAKSI EKOLOGI

Hal yang Dapat Terjadi

 Penurunan populasi dan spesies


 Degradasi dan kerusakan ekosistem/kawasan
 Penurunan Daya Dukung Habitat
 Pencemaran Perairan

Beberapa Kegiatan Manusia yang Menimbulkan Dampak dan Ancaman Bagi Sumber Daya

dan Lingkungan Pesisir

 Pengeboman karang dan panambangan karang


Menyebabkan : Kerusakan habitat terumbu, Abrasi pantai, Penurunan populasi ikan
 Penebangan mangrove dan konversi lahan
Menyebabkan : Kerusakan habitat mangrove, Abrasi pantai, Penurunan populasi ikan
 Industri, pelabuhan, transportasi
Menyebabkan : Pencemaran perairan, Reklamasi
 Penebangan hutan di hulu
Menyebabkan : Penurunan kualitas lingkungan di daerah pesisir, Penurunan daya
dukung perikanan, Peningkatan sedimentasi
Komplesitas Permasalahan di Wilayah Pesisir

Banyak aktifitas di darat maupun di laut yang mempengaruhi terhadap pesisir. Tidak melarang
hal tersebut akan tetapi, seharusnya mereka harus mempertimbangkan dampak yang terjadi. Tidak di
butakan oleh keutungan semata sehingga merusak sumber daya yang ada di daerah tersebut.

Seperti Penangkapan ikan menggunakan bom, hal ini menyebabkan bukan hanya ikan dewasa
yang mati, tetapi ikan yang masih kecil juga akan ikut terbunuh. Ini bisa menyebabkan punahnya
populasi ikan-ikan tersebut. Dan juga bukan hanya ikan, tetapi terumbu karang dll bisa terkena
dampaknya.

Pelakuan terhadap sumber daya alam

Pemanfaatan, maksimal atau optimal sangat melekat dengan ekonomi. Perlindungan, yang
boleh atau tidak boleh digunakan melekat dengan konservasi. Evaluasi ekonomi sumber daya,
mempertimbangkan nilai ekonomi yang berbasis pada nilai optimal bukan maksimal. Konservasi boleh
dimanfaatkan sesuai dengan kapasitas agar pemanfaatan optimal bukan menghambat.

Apakah Ekonomi Menentukan Sumber Daya Alam atau Sebaiknya

Ekonomi tidak dapat menentukan sumber daya alam, karena tidak seperti ekonomi yang
diciptakan oleh manusia. Sumber daya alam diciptakan oleh Tuhan yang Maha Esa. Kita sebagai manusia
hanya bisa memakainya.

Tujuan Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut

Secara Ekonomi :

 Sumberdaya alam dapat dimanfaatkan


 Sumberdaya alam tersedia terus menerus
 Keseimbangan alam terjadi
 Pemanfaatan terus menerus

Lima Prinsip Dasar Pengelolaan Terpadu

Ekologi :

 Proses ekologis seharusnya dapat dikontrol


 Tujuan dan sasaran pengelolaan hendaknya dibuat dari sistem pemahaman ekologi.

Eksternal :

 Ancaman luar hendaknya dapat diminimalkan dan manfaat dari luar dapat dimaksimalkan
Manajemen :

 Perubahan-perubahan hendaknya menuju suatu keseimbangan


 Pengelolaan hedaknya bersifat adaptif dan meminimalkan kerusakan Sumber daya alam dan
lingkungan

Prinsip dasar pengelolaan konservasi

“Ekologi terapan itu sulit, tetapi bukan tidak mungkin. Tindakan harus diambil, tetapi masalah
tidak dapat diselesaikan dengan jawaban langsung. Solusi akan membutuhkan kedalaman intelektual
dan empiris jauh melampaui apa yang sekarang tersedia, serta komitmen, uang, organisasi dan
pekerjaan. Yang paling signifikan, ekologi terapan memerlukan pemikiran ulang dasar bagaimana
masalah ekologi dan solusinya didekati. Sudah hampir terlambat untuk memulai, tapi besok bahkan
lebih lambat. “L. B Slobodkin dan D. E. Dykhuizen, 1991.

Sumber daya indonesia berlimbah akan tetapi tidak dikelola dengan baik berbeda singapura
yang tidak mempunyai sumber daya tapi mampu mengatasi masalah tersebut.

Hal-hal yang Harus Dipertimbangkan Dalam Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut :

 Keterkaitan pemanfaatan sumber daya alam hayati dan non hayati lainnya
 Keterpaduan dengan sektor–sektor lain yang terkait
 Karakteristik ekosistem yang terkait dengan perikanan tidak mengenal batas-batas administratif
wilayah kabupaten, propinsi dan negara.

Konsep Konservasi

Konservasi adalah upaya yang dilakukan manusia untuk melestarikan atau melindungi alam.
Konservasi (conservation) adalah pelestarian atau perlindungan. Secara harfiah, konservasi berasal dari
bahasa Inggris conservation, yang artinya pelestarian atau perlindungan.

Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi di mana konservasi dari segi
ekonomi berarti mencoba mengalokasikan sumber daya alam untuk sekarang, sedangkan dari segi
ekologi, konservasi merupakan alokasi sumber daya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang.

Secara keseluruhan, Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan (KSDAL) adalah pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin
kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan
keanekaragamannya.

Falsafah Konservasi

Kehidupan dan kematian harus seimbang. Berapa yang harus mati dan berapa yang harus hidup.
Pemanfaatan dan daya dukung. Boleh kita manfaatkan akan tetapi harus menservis sumber daya alam.
Sebenarnya dengan daya dukung kita sudah mempersiapkan SDA agar dapat terbaiki dengan sendirinya.
Bukti keuntungan Jangka Panjang Penerapan KKL

Konservasi ini posisi sebagai wasit pemanfaatan SD. Ketika semua seimbang maka ekonomi akan
optimal Contoh dari perikanan tangkap, kontribusi konservasi terhadap populasi ikan itu positif.

REHABILITASI

Memperbaiki sumber daya , ekosistem dan lingkungan yang telah mengalami kerusakan atau
degradasi sehingga dapat meningkatkan populasi, fungsi ekologi dan daya dukung lingkungan

Perubahan Paradigma Konservasi yang Diharapkan

Arti dan Fungsi Konservasi

Dari Semata-mata sebagai kawasan perlindungan keanekaragaman hayati/laut

Menjadi Kawasan perlindungan keanekaragaman hayati laut yang memiliki fungsi sosial -
ekonomi - budaya guna mendukung pembangunan

Beban Pembiayaan

Dari Ditanggung oleh pemerintah

Menjadi Beban bersama antara pemerintah dan penerima manfaat

Pengelolaan

Dari Pengelolaan berbasis pemerintah (state-based management)

Menjadi Pengelolaan kolaboratif antar semua pihak yang berkepentingan (co


management)

Anda mungkin juga menyukai