Anda di halaman 1dari 16

PENGERTIAN

KONSERVASI,
DEPLISI DAN
PERSEDIAAN
NURUL FITRIA ATIKA MUSDAR
1894041017
KONSERVASI, DEPLISI DAN
PERSEDIAAN
a. Konservasi
Konservasi adalah suatu tindakan untuk mencegah pengurasan sumber daya alam dengan
cara pengambilan yang tidak berlebihan sehingga dalam jangka panjang sumber daya
alam tetap tersedia. Konser Fasih dapat juga diartikan menjaga kelestarian terhadap alam
demi kelangsungan hidup manusia. Tindakan tindakan konservasi dapat berupa beberapa
cara antara lain:
◦ melakukan perencanaan terhadap pengambilan sumber daya alam dengan pengambilan
secara terbatas, dan tindakan yang mengarah pada pengurasan perlu dicegah.
◦ Mengusahakan Eksploitasi sumberdaya alam secara efisien yakni dengan limbah
sesedikit mungkin.
◦ Mengembangkan sumber daya alternatif atau mencari sumber daya pengganti sehingga
Sumber daya alam yang terbatas jumlahnya dapat disubtitusi kan dengan sumber daya
alam jenis yang lain.
Menggunakan unsur unsur teknologi yang sesuai dalam mengeksploitasi sumber daya
alam agar dapat menghemat penggunaan sumberdaya tersebut dan tidak merusak
lingkungan.
◦ Mengurangi membatasi dan mengatasi pencemaran lingkungan karena pencemaran
akan mengakibatkan cadangan sumber daya alam semakin cepat habis karena
kepunahan, seperti ikan, tanah, dan sebagainya.
tindakan konservasi ini amat perlu khususnya bagi sumberdaya alam yang sifatnya tidak
dapat pulih dengan sendirinya. Tindakan konservasi bagi sumber daya alam yang dapat
pulih dapat dilakukan dengan lebih hati-hati, misalnya untuk konservasi hutan dapat
dilakukan dengan berbagai sistem tebang pilih, reboisasi dan penghijauan.
b. Deplisi
Deplisi berasal dari kata “depletion” Yang berarti suatu cara pengambilan sumber daya
alam secara besar besaran, yang biasanya demi memenuhi kebutuhan akan bahan
mentah. Berbagi sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui deplisi berarti
pengurasan sumber daya yang ada sedangkan untuk sumber daya alam yang dapat
pulih deplisi maupun dapat diimbangi dengan usaha konservasi, namun dampaknya
terhadap lingkungan hidup masih akan tetap membekas dan membutuhkan waktu lama
untuk pemulihannya.
c. Persediaan atau Cadangan
Cadangan sumber daya alam merupakan sumber daya alam yang sudah kita ketahui
dan bernilai ekonomis. Cadangan ini sudah kita ketahui baik dari segi jumlah atau
besarnya day posit yang diukur dalam satuan seperti ton, dan telah diketahui pula
manfaatnya serta langkah adanya.
Jadi meskipun secara teori this sumber daya alam itu telah ditemukan, tetapi karena
belum dapat diidentifikasi secara Gio logis dan belum diketahui penggunaan nya
serta masih berlimpah adanya, maka ini belum tergolong dalam Persediaan
Dengan kata lain sumber daya alam itu baru diketahui persediaannya setelah
menjadi kepentingan manusia. Cadangan sumber daya akan meningkat bila terjadi
penemuan baru, peningkatan cadangan yang telah terbukti dan revisi sebagai akibat
kebutuhan informasi mengenai kondisi pasar dan teknologi baru
PESIMISME DAN OPTIMISME
TERHADAPA SUMBERDAYA ALAM
Mengenai sejauh mana sumber daya alam itu dapat melayani kebutuhan manusia
ada dua kelompok pemikiran yang masing-masing berbeda pendapat. Kelompok
pesimis menyatakan bahwa sumber daya alam itu terbatas adanya, sehingga apabila
terus menerus diambil atau di olah, maka persediaannya makin lama akan semakin
berkurang dan sampai pada saatnya nanti akan habis. Pemikiran yang pesimis ini
sudah diawali oleh toko ekonomi terkenal seperti Adam Smith dan David Ricardo.
Kelompok pesimis khawatir akan adanya kelangkaan sumberdaya alam yang dari hari
ke hari semakin berat dirasakan. Peranan perkembangan teknologi dan transportasi
telah dilupakan oleh kelompok pesimis ini, bahkan mereka mengira bahwa
perkembangan teknologi justru akan semakin menguras adanya sumber daya alam
yang ada di bumi ini.
Pendapat kelompok pesimis ini dapat kita sederhanakan sebagai berikut:
a. dunia ini terbatas adanya, sehingga terbatas pulalah sumber daya alam yang ada,
dan ini membatasi pula tersedianya barang-barang produksi kebutuhan manusia.
b. Hampir semua kegiatan produksi saat ini pertumbuhannya bersifat eksponensial.
c. Produksi barang dan jasa pasti akan berhenti bila batas persedian sumber daya
alam itu sudah tercapai.
d. Batas persedian itu akan segera tercapai.
e. Dampak dalam proses menuju batas tersebut bersifat kehancuran.
f. Akhirnya kita harus berusaha untuk mengubah tendensi pertumbuhan yang
sifatnya eksponensial itu dan membatasi kegiatan manusia sesuai dengan
batasan-batasan alamiah.
Disisi lain terdapat kelompok yang optimis dalam hal sumber daya alam. Mereka
berpendapat bahwa sumber daya alam itu tersedia melimpah dan tidak akan pernah
habis, lebih-lebih untuk sumber daya yang dapat diperbaharui. Kelompok optimis
belum melihat tanda-tanda akan menipisnya Persediaan sumberdaya alam, bahkan
sebaliknya persedian sumber daya alam itu dikatakan masih cukup banyak.
Kelompok optimis menyatakan bahwa perkembangan teknologi tidak menguras
sumber daya alam, namun sesungguhnya justru cenderung mengurangi pengurasan
sumber daya alam dengan memberikan penjelasan sebagai berikut:
◦ Perkembangan teknologi dalam bentuk penemuan cara-cara produksi baru dapat
berupa penghematan penggunaan barang-barang sumber daya alam sebagai
masukan dalam proses produksi dengan jumlah faktor produksi lain tetap.
Dengan teknologi baru sumber daya alam itu dapat digunakan berulang kali lewat
proses pengolahan kembali limbah produksi.
◦ Dengan teknologi baru akan lebih mudah diketemukan cadangan sumber daya
alam baru, sehingga meningkatkan jumlah persedian sumber daya alam.
◦ Dengan teknologi baru akan lebih dimungkinkan untuk menemukan sumber daya
alam pengganti atau sumber daya alam alternatif, sehingga dimungkinkan adanya
konservasi sumber daya alam.
lebih lanjut dikatakan bahwa tanpa adanya teknologi baru, maka sumber daya alam
yang ada tidak lebih dari barang rongsokan saja. Akhirnya kelompok optimis
menyarankan agar sumber daya alam diusahakan dengan cara yang lebih efisien,
yaitu dengan tingkat produksi tertentu digunakan sumber daya alam yang sesedikit
mungkin dan juga derajat pencemaran lingkungan yang minimal.
GERAKAN KONSERVASI DI
AMERIKA SERIKAT
Konser Fasih berarti penggunaan sumberdaya alam secara paling bermanfaat bagi
jumlah orang yang sebanyak mungkin dan untuk waktu yang paling lama dan
konservasi itu berarti pembangunan dan sekaligus perlindungan terhadap sumber
daya alam.
Dalam tubuh gerakan konservasi itu sendiri terdapat pertentangan pendapat,
khususnya yang berhubungan dengan masalah pembangunan dan Pelestarian
sumberdaya alam. Pembangunan dapat diartikan sebagai pengelolaan sumber daya
alam secara ilmiah atas dasar produksi yang dapat dipertahankan terus menerus.
Sedangkan Pelestarian diartikan sebagai sedikit atau tanpa campur tangan manusia
terhadap alam.
Kelompok yang ingin melestarikan alam telah banyak mengkritik Dinas Taman
Nasional yang telah mengijinkan pengembangan dan komersialisasi taman nasional.
Sekarang ini banyak daerah liar yang dibiarkan begitu saja oleh Dinas Taman Nasional,
namun juga mendapat kritikan dari banyak golongan terhadap keputusan itu.
Ketergantungan manusia terhadap alam tidak hanya dikaitkan dengan kebutuhan
pangan dan mineral saja, tetapi saling bergantung dan berinteraksi dalam bidang
materi maupun dan materi. Namun manusia di mana pun juga selalu merupakan
agen perusak. Pendapat ini kemudian menjadi bagian penting dari pendapat kaum
pencinta konservasi.
Suatu perkembangan terakhir dalam usaha konservasi adalah apa yang disebut
“Pelestarian ilmiah” sebagai suatu usaha yang menggabungkan pendekatan ilmiah
dengan usaha Pelestarian lingkungan pembangunan, agar dilaksanakan observasi
secara hati-hati.
Akhirnya gerakan konservasi ilmiah merupakan gerakan kaum Elit yang
menghendaki penggunaan metode teknis maupun ilmiah untuk memutuskan dan
menggunakan kebijakan sumber daya alam melalui lembaga pemerintah.
Akhirnya terbentuk lah kelompok yang benar-benar ingin menerapkan pengelolaan
sumber daya alam secara ilmiah kelompok ini merupakan kelompok konservasi
disamping ada pula kelompok yang menghendaki adanya Pelestarian sumberdaya
alam.Gerakan konservasi ilmiah ini merupakan gerakan yang cukup elit yang
bermaksud untuk menggunakan metode ilmiah dalam mengambil keputusan dan
mengatur penggunaan sumberdaya alam melalui lembaga pemerintahan pusat.
Gerakan konservasi di Indonesia belum tampak dengan jelas sampai dengan
permulaan Repelita satu tahun 1969. Masalah lingkungan hidup belum banyak
dikenal ketika itu, lebih-lebih dalam hubungannya dengan proses pembangunan,
sehingga masih banyak timbul berbagai kerusakan lingkungan. Lingkungan hidup
dalam kaitannya dengan pembangunan baru mulai dikenal pula di kalangan
pemerintah di dunia pada tahun 1972 mulai saat Itu dirintis lah berbagai langkah
pengembangan pola pembangunan yang tidak merusak lingkungan Indonesia secara
tegas baru mau masukan dimensi lingkungan dalam pembangunan mulai Repelita
kedua 1979 sampai 1983.
KONSERVASI DAN INVESTASI
Seringkali investasi menghasilkan adanya deplisi dan disinvestasi menghasilkan
konservasi. Sebagai misal karena adanya perubahan teknik produksi maka terjadi
investasi yang bersifat meningkatkan produksi sehingga semakin banyak menguras
sumber daya alam. Demikian pula misalnya tindakan untuk menggantikan tanaman
ubi kayu dengan tanaman rumput gajah di proyek bangun desa Yogyakarta akan
bersifat konservasi.
Penurunan nilai atau harga suatu barang sumber daya alam tertentu dapat
cenderung menyebabkan terjadinya suatu disinvestasi, dan selanjutnya justru akan
terjadi konservasi dalam rencana pemanfaatan sumber daya alam. Sebaliknya suatu
kenaikan harga barang sumber daya alam akan berakibat mendorong investasi dan
selanjutnya mengakibatkan adanya deplisi sumber daya alam.
PENGGUNAAN LESTARI SEBAGAI
TUJUAN EKONOMI
Penggunaan sumberdaya alam secara maksimum dan Lestari kadang kadang dianggap
sebagai suatu tujuan dalam usaha konservasi sumber daya alam oleh swasta maupun
oleh pemerintah. Tetapi konsep penggunaan sumberdaya alam yang lestari dan
maksimum itu berlaku, misalnya untuk sumberdaya ikan, hanya dibawa tiga asumsi
berikut ini:
1. harus ada panenan maksimum yang dapat dilaksanakan secara Periodik tanpa
mempengaruhi pertumbuhan alamiah.
2. Tidaklah ekonomis untuk meningkatkan atau menstabilkan pertumbuhan alamiah
beserta pemanenan nya dengan cara-cara tertentu, misalnya dengan menggunakan
perbaikan lingkungan hidup, pemberian makan, penyebaran Serangga untuk
memakan serangga lain.
3. Biaya untuk panen dan permintaan terhadap produk tidak ekonomis sifatnya bila
dilaksanakan di bawah jumlah panenan maksimum menurut kondisi alamiah.
STANDAR MINIMUM YANG AMAN
UNTUK KONSERVASI
Standar minimum yang aman bagi konservasi dapat dicapai dengan menghindari
daerah kritis, yaitu kondisi fisik yang karena ulah manusia akan berakibat tidak
ekonomis untuk menghentikan atau membalik tindakan deplisi. Atau dengan kata
lain daerah kritis ini di rumuskan sebagai tingkatan di bawah mana suatu penurunan
dalam aliran tidak dapat lagi dikembalikan secara ekonomis atas dasar kondisi yang
dapat dimengerti sekarang ini. Suatu standar minimum yang aman sesungguhnya
merupakan suatu peningkatan fleksibilitas dalam melanjutkan pembangunan dalam
masyarakat.
Kebijaksanaan konservasi sangat dikaitkan dengan kelompok sumber daya alam
yang memiliki daerah kritis, yaitu bila dengan dihancurkannya lingkungan habitat
sumber daya alam itu akan Punah, seperti pada ikan, tumbuh tumbuhan, air dan
sebagainya. Oleh karena itu suatu standar minimum yang aman sangat berarti bagi
kebijaksanaan konservasi khususnya bagi sumberdaya alam yang memiliki daerah
kritis
Biaya untuk mempertahankan standar minimum yang aman itu sangatlah rendah
apabila ada tindakan yang tepat yang dilakukan dalam waktu serta menggunakan alat
kebijaksanaan yang tepat pula dengan adanya standar minimum yang aman memang
ada kerugian yang berupa penggunaan yang hilang, tetapi dapat pula terjadi tanpa
adanya penggunaan yang hilang, karena hanya menyangkut suatu perubahan dalam
cara penggunaan.
Perubahan cara penggunaan ini dapat memerlukan biaya tetapi dapat pula tidak
memerlukan biaya. Apalagi bila dibandingkan dengan kerugian yang dapat timbul
yang berupa menurunnya fleksibilitas dalam melestarikan pembangunan seandainya
tidak ada usaha standar minimum yang aman itu, maka biaya yang dikeluarkan untuk
nya tidaklah berarti sama sekali.
Manfaat dari penentuan standar minimum adalah adanya tingkat adapatasi yang
tinggi terlebih serta adanya kemudahan dalam Pemahaman sumber daya alam
sayangnya tidak begitu derajat adanya daerah kritis bagi suatu sumber daya tertentu.
Selanjutnya pelaksanaan dari standar minimum yang aman harus dilaksanakan
dengan biaya sosial yang seminimal mungkin
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai