Anda di halaman 1dari 21

2016

MAKALAH SUMBER DAYA ALAM


“ Sumber Daya Alam Yang Tidak Dapat Diperbarui “

UNIVERSITAS MUSLIM
Nama : Zulpakar hafid
INDONESIA ( UMI ) Nim : 09220150051
Fak / Jurusan : FTI / Tehnik
MAKASSAR kimia

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan kami berbagai macam
nikmat, sehingga aktivitas hidup ini banyak diberikan keberkahan. Dengan kemurahan yang
telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini
dengan baik.

Ucapan terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada dosen dan teman-teman yang banyak
membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari di dalam penyusunan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki, baik dari segi
tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian.

Oleh karena itu kami meminta maaf atas ketidaksempurnaanya dan juga memohon kritik dan
saran untuk kami agar bisa lebih baik lagi dalam membuat karya tulis ini.

Harapan kami mudah-mudahan apa yang kami susun ini bisa memberikan manfaat untuk diri
kami sendiri,teman-teman, serta orang lain.

Makassar, 15 November 2016

Penyusun

( zulpakar hafid )

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar ................................................................................................ i

Daftar isi..........................................................................................................ii

Bab I pendahuluan
A. Latar belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan masalah ......................................................................... 1
C. Tujuan ...................................................................................... 1

Bab II pembahasan

A. Defenisi SDA .............................................................................. 2


B. Defenisi SDA tak terbarukan ........................................................... 2
C. Ketidakpastian dalam pengambilan SDA .............................................. 3
D. Ketidastbilan di pasar Sumber Daya Alam ............................................ 5
E. Ketidakptian dan efisiensi SDA ......................................................... 6
F. Eksplorasi .................................................................................. 6
G. Permasalahan Sumber Daya Alam...................................................... 6
1. Pengambilan sda secara illegal ...................................................... 6
2. Ironi sumber daya alam ............................................................. 9
3. Masalah pengembangan sumber daya alam .................................... 11
4. Pengolahan sumber daya alam .................................................... 12

Bab III peenutup

A . kesimpulan ................................................................................... 15

B . saran ........................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA

ii

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


iii

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumber Daya Alam (SDA) Sumber daya alam
(SDA) adalah potensi sumberdaya yang terkandung dalam bumi (tanah), air, dan
dirgantara yang dapat didayagunakan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan manusia. Jenis
SDA dibagi menjadi dua yaitu SDA yang dapat diperbaharui dan SDA yang tidak dapat
diperbaharui. Dalam hal ini kita akan lebih fuokus untuk membahas sumber daya alam yang
yang tidak diperbaharui.
1. SDA yang dapat diperbaharui meliputi air, tanah, tumbuhan dan hewan. SDA ini
harus kita jagakelestariannya agar tidak merusak keseimbangan ekosistem.
2. SDA yang tidak dapat diperbaharui itu contohnya barang tambang yang ada di dalam perut bumi
seperti minyak bumi, batu bara, timah dan nikel. Kita harus menggunakan SDA ini
seefisienmungkin. Sebab, seperti batu bara, baru akan terbentuk kembali setelah jutaan
tahun kemudian.
Tujuan akhir pengelolaan sumber daya alam adalah kesejahteraan masyarakat (social
welfare) dengan tujuan antara seperti sumber devinisa, pemenuhan kebutuhan manusia,
pelestarian lingkungan, pembangunan daerah, dan pemerataa untuk keperluan tersebut
informasi mengenai ketidakpastian dalam pengambilan sumber daya alam, ketidakstabilan
dipasar sumber daya alam, ketidakpastian dan efesiensi, kegiatan eksplorasi, distribusi dan
keadialan yang sangat diperlukan.

B. Rumusan Masalah
Brdasarkan pada uraian latar belakang di atas maka rumusan makalah ini, adalah sebagai
berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan SDA ?
2. Apakah yang dimaksud dengan sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui?
3. Bagaimanakah pengaruh Ketidakpastian dalam pengambilan Sumber Daya Alam?
4. Bagaimanakah Ketidakstabilan dipasar Sumber Daya Alam?
5. Bagaimanakah Ketidakpastian dan Efesiensi?
6. Apakah pengertian Eksplorasi?
7. Permasalahan sumber daya alam ?

C. Tujuan
Adapun tujuan ini berdasarkan rumusan masalah di atas adalah:
1. Mengetahuai Pengertian SDA dan SDM
2. Mengetahuai Pengertian SDA yang Tak Dapat Diperbaharui
3. Mengetahuai Ketidakpastian Dalam Pengambilan SDA
4. Mengetahuai Ketidakstabilan Dipasar SDA
5. Mengetahuai Ketidakpastian dan Efesiensiss
6. Mengetahuai Eksplorasi
7. Memahami permasalahan sumber daya alam.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Daya Alam

Sumber daya alam adalah keseluruhan kekayaan alam yang ada didalam perut dan
permukaaan bumi. Sumber daya alam meliputi salah satunya sumber daya alam yang tak
dapat diperbaharui. Manusia harus mengelola dan memanfaatkan secara efesien agar
kesediaannya maksimal, sedangkan sumber daya manusia adalah sumber daya faktor
produksi berupa tenaga kerja dan kewirausahaan yang berperan dalam proses produksi, agar
menghasilkan produk bermutu, proses produksi perlu didukung sumber daya manusia yang
berdaya saing tinggi. Sumber daya manusia harus memiliki kemampuan fisik, keahliaan,
keterampilan, dan kepribadian yang berkarater. Peningkatan daya saing bisa dilakukan
melalui kegiatan pendidikan, magang kerja, pelatihan, seminar, dan kursus ( Agung Feryanto:
2011).
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang muncul secara alami yang dapat
digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya. Sumber daya alam mutlak
diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak
tersebar merata dan beberapa negara seperti Indonesia, Brazil, Kongo, Sierra
Leone,Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam hayati atau
nonhayati yang sangat berlimpah. Sebagai contoh, negara di kawasan Timur
Tengahmemiliki persediaan gas alam sebesar sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko
sendiri memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari yang ada di bumi. Akan
tetapi, kekayaan sumber daya alam ini seringkali tidak sejalan dengan perkembangan di
negara-negara tersebut. Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan asset dan
fungsi sebagai modal dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata
(real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi (Ridwana:2009).
Berdasarkan dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sumber daya alam intinya
terletak pada keadaan lingkungan alam yang mempunyai nilai untuk memenuhi kebutuhan
manusia baik didalamnya terdapat sumber daya biotik dan abiotik. Sedangkan sumber daya
manusia intinya semua potensi yang berhubungan dengan data kependudukan yang dimiliki
oleh daerah yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, serta menentukan
suatu pembangunan yang memadai maka selayaknya akan terciptanya suatu karya yang
cukup terpenuhi dengan kreatifitas mereka.

B. Pengertian Sumber Daya Alam yang Tak Dapat Diperbaharui


Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah semua kekuatan alam yang jika
sudah habis sulit diadakan kembali. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui
adalah minyak bumi, gas alam, batu bara, barang tambang mineral dan barang tambang non
mineral.

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


Beberapa contoh pemanfaatan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah
a. Minyak bumi gas alam dan batu bara untuk bahan bakar.
b. Barang tambang logam.

Barang tambang logam dimanfaatkan untuk adalah sebagai berikut:


1) Emas dan perak untuk perhiasan
2) Aluminium untuk peralatan dapur, pembungkus makanan, dan badan pesawat.
3) Besi untuk tiang bangunan, pagar rumah dan lain-lain.
4) Tembaga untuk bahan kawat dan kabel.
5) Nikel untuk membuat bahan campuran logam.
6) Perunggu untuk membuat patung.
c. Barang tambang non logam
Barang tambang non logam dimanfaatkan untuk :
1). Gipsum untuk bahan cat tembok.
2). Intan untuk perhiasan.
3). Belerang untuk bahan obat-obatan.
4). Grafit dan karbon untuk membuat pencil.
5). Asbes untuk atap rumah.
6). Aspal untuk pengeras jalan. ( Zcribed: 2011)

Sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang tidak
dapat kita hasilkan kemballi setelah kita menggunakannya. Sumber daya alam yang tak dapat
diperbaharui ada yang dapat dihasilkan kembali namun membutuhkan waktu yang sangat
lama contohnya antara lain sebagai berikut:
a. Sumber Daya Alam Mineral Logam
Sumber daya alam yang termasuk mineral logam antara lain emas, perak, platina, besi,
timah, nikel, tembaga, aluminium, dan mangaan. Untuk mengambil sumber daya alam ini
dilakukan dengan cara menambang. Oleh karena itu sumber daya alam ini juga disebut
barang tambang.
b. Sumber Daya Alam Bukan Mineral Bukan Logam (Batu-Batuan)
Indonesia juga kaya akan batu-batuan penunjang industri. Misalnya pasir kuarsa, batu
kapur, marmer, kaolin, intan, mika, asbes, batu granit, bentonit atau abu bumi, belerang, tras,
dan fosfat, batu-batu ini dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan, perabot rumah tangga,
kain, korek api, batu baterai dan pupuk.
c. Sumber Daya Energi
Sumber daya energy adalah sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai
penghasil tenaga atau bahan bakar. Sumber daya enenrgi Indonesia meliputi minyak bumi,
gas alam, batu bara, panas bumi, dan tenaga surya. Indonesia merupakan Negara pengekspor
sumber daya energi terutama minyak bumi dan gas alam, untuk mendapatkan minyak bumi,
gas alam dan batu bara dilakukan pengeboran dan pertambangan. ( Tugino Wordpress:2010).
Sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang tidak
dapat dipulihkan kembali setelah habis digunakan. Adapaun sumber daya alam yang tak
dapat diperbaharui antara lain minyak bumi, batu bara, timah, dan tembaga. Sumber daya
tersebut dinamai bahan tambang (bahan galian). Sumber daya alam yang tak dapat
3

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


diperbaharui tidak dapat dimanfaatkan manusia dengan seenaknya, jika manusia mengambil
sumber daya itu secara terus-menerus maka akan habis. Manusia tidak dapat
membudidayakan sumber daya alam itu kembali, oleh sebab itu manusia harus menggunakan
sumber daya alam yang tid k dapat diperbaharui itu dengan sebaik-baiknya dan sehemat-
hematnya (Ali Fais : 2002).
Berdasarkan tiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sumber daya alam yang
tak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang jumlahnya terbatas karena
penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara
terus-menerus akan habis dan juga pada umunya memerlukan waktu dan proses yang sangat
panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas.

C. Ketidakpastian Dalam Pengambilan Sumber Daya Alam

Ketidakpastian tidak akan mempunyai pengaruh apapun terhadap pengambilan


sumber daya alam. Hal ini disebabkan oleh karena pengelola sumber daya alam dapat
menjamin keamanan dirinya apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pada umumnya
ketidakpastian itu dicerminkan oleh tingkat bunga yang lebih tinggi. Semakin tinggi tingkat
bunga akan semakin tinggi pula tingkat kenaikan harga, dan dengan sendirinya semakin cepat
pula tingkat pengambilan sumber daya alam itu.
Pengaruh perubahan tingkat bunga tidak menerangkan peningkatan dalam
pengambilan sumber daya alam, apabila bersama dengan itu terjadi penemuan baru sebagai
hasil ekspolorasi sehingga menambah cadangan sumber daya alam. Pengaruh ketidakpastian
terhadap pengambilan sumber daya alam itu akan diperkirakan dengan tepat bila
pengaruhnya terjadi terhadap permintaan sumber daya alam. Ketidakpastian seperti ini
mempunyai hubungan yang positif dengan jarak waktu pengambilan keputusan untuk
mengambil sumber daya alam. Sipemilik sumber daya akan lebih tidak pasti terhadap
permintaan 20 tahun yang akan datang daripada 2 tahun yang akan datang.
Ketidakpastian tentang saat terjadinya pengantian sumber daya alam dengan sumber
daya alam pengganti yang harganya lebih murah, akan menimbulkan risiko hilangnya pasar,
kalau dianggap pemilik sumber daya alam itu ingin memaksimumkan nilai sekarang dari
sumber daya alam yang dimilikinya, maka ini berarti bahwa ia akan mempercepat
pengambilan sumber daya alam yang dimilikinya (deplesi).
Ketidakpastian disisi penawaran akan terjadi bila ada ketidakpastian terhadap hasil
usaha eksplorasi. Tetapi pada umumya pemilik sumber daya alam khawatir terhadap
ketidakpastian yang berupah kehabisan sumber daya alam yang tidak diketahuai volumennya.
Intuisi kita mengatakan bahwa bila sipemilik itu bersifat tidak berani mengambil risiko, maka
ia akan mengurangi pengambilan sumber daya alam (konservasi) untuk digunakan di masa
yang akan datang. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketidakpastian tidak selalu mendorong
adanya diplisi dan karenanya tidak selalu mencerminkan adanya tingkat bunga yang lebih
tinggi (M. Suparmoko:2008)
Pada umumnya ketidakpastian disini dicerminkan oleh tingkat bunga yang lebih
tinggi. Semakin tinggi tingkat bunga akan semakin tinggi pula tingkat kenaikan harga, dan
dengan sendirinya semakin cepat pula tingkat pengambilan sumberdaya alam itu
Ketidakpastian dapat terjadi pada sisi permintaan maupun pada sisi penawaran dari
4

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


sumerdaya alam. Pengaruh tingkat bunga tidak cukup menerangkan peningkatan dalam
pengambilan sumberdaya alam, apabila bersama dengan itu terjadi penemuan baru sebagai
hasil eksplorasi sehingga menambah persediaan sumberdaya alam Ketidakpastian di sisi
penawaran akan terjadi bila ada ketidakpastian terhadap hasil usaha eksplorasi.
Ketidakpastian tidak selalu mendorong adanya deplisi dan karenanya tidak selalu
mencerminkan adanya tingkat bunga yang lebih tinggi (Speunand:2011)
Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pada umumnya
ketidakpastian itu dicerminkan oleh tingkat bunga yang lebih tinggi. Semakin tinggi tingkat
bunga akan semakin tingi pula tingkat kenaikan harga, dan dengan sendirinya semakin cepat
pula tingkat pengambilan sumber daya alam itu, sehingga hasil ekspolorasi menambah
cadangan persedian sumber daya alam.

D. Ketidakstabilan Di pasar Sumber Daya Alam

Ketidakstabilan di pasar sumber daya alam tidak mudah untuk mengatakan apakah
kepastian akan mempercepat atau memperlambat penggalian sumber daya alam, karena ini
semua tergantung pada sifat ketidakpastian itu sendiri. Namun jelas akan ada ketidakstabilan
dipasar sumber daya alam sehingga pengambilan sumber daya alam akan tidak efesien
sifatnya.
Sumber daya alam membuat harapan mengenai harga sumber daya alam tertentu
dikemudian hari karena tidak ada pengetahuan yang lengkap mengenai pasar sumber daya
alam dikemudian hari, maka ia membuat keputusan atas dasar harapanya beberapa banyak
sumber daya alam yang harus diambil dalm tanah untuk setiap saat, misalkan karena suatu
alasan harga barang sumber daya alam meningkat, kemudian terbentuklah harapan menganai
harga sumber daya alam itu di masa datang yaitu bahwa harga akan lebih tinggi hal ini
membuat harga sekarang menjadi lebih tinggi, karena pemilik SDA akan memutuskan
mengurangi produksi pada saat ini, dan menyimpan sumber daya SDA itu dalam tanah guna
menarik keuntungan-keuntungan dikemudian hari bila harapan harga yang lebih tinggi
dikemudian hari menjadi kenyataan (M. Suparmoko :2008)
Ketidakstabilan di pasar sumber daya alam akan menyebabkan pengambilan
sumberdaya alam tidak efisien sifatnya. Pemilik sumberdaya alam membuat harapan
mengenai harga sumberdaya alam dikemudian hari, karena tidak adanya pengetahuan yang
lengkap mengenai pasar sumber daya alam itu dikemudian hari, maka ia akan membuat
keputusan atas dasar harapanya berapa banyak sumber daya alam harus diambil dari dalam
tanah untuk setiap saat. Harapan dikemudian hari harga sumberdaya alam jauh lebih tinggi
tergantung pada apa yang disebut “ elasticity of expectation” yaitu persentase perubahan di
dalam harga yang diharapkan dibagi dengan persentase perubahan harga sekarang.
Apabilaelasticity of substitution lebih besar dari satu, maka akan terjadi perubahan harga
yang sifatnya eksplosif, sedangkan bila elastisitasnya itu sama dengan atau lebih kecil dari
satu maka akan terdapat harga keseimbangan. Perkembangan permintaan dan biaya produksi
akan menentukan batas harga yang diharapkan dikemudian hari (Speunand:2011).
Berdasarkan dua pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sebuah harapan
akan tentang pengelolaan yang tidak efesien sehingga membuat keputusan atas dasar

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


harapanya harus diambil dari dalam tanah untuk setiap saat dengan tujuan dibagi dengan
persentase perubahan harga sekarang.

E. Ketidakpastian dan Efesiensi

Keputusan masyarakat biasanya lebih tepat didasarkan pada posisi yang netral
terhadap risiko, meskipun para anggota masyarakat itu sendiri bersikap tidak mau
menanggung risiko. Inilah sebabnya sementara ekonom menerima bahwa tingkat bunga
masyarakat (social rate of interest) lebih rendah daripada tingkat bunga yang dikhendaki oleh
perorangan (private rate of interest). Tingkat bunga perorangan mencakup risiko yang dipikul
oleh investor individual, dan harus dilupakan dalam hal keputusan investasi oleh masyarakat.
Pemilik sumber daya alam perorangan, keadaanya agak berbeda yaitu bahwa
maksimasi keuntungan yang diharapkan tidaklah tepat, karena pasar untuk menggeser risiko
itu tidak ada, sehingga pemilik sumber daya alam akan menghindari risiko (risk averter).
Akhirnya dalam membandingkan antara pengelola sumber daya alam yang tak dapat
diperbaharui oleh pemerintah dan oleh individu belum jelas nama yang akan dapat mengelola
dengan baik. Perencanaan pemerintah dilakukan dari segi kemampuanya dalam mengelola.
Walupun tujuannya hanya untuk memaksimumkan kesejahteraan masyarakat, perencanaan
perlu menentukan harapan untuk pasar yang datang. Dalm hal ini belum tentu perencana
tersebut mampu menentukan harga dimasa akan datang dengan tepat dan lebih baik daripada
pengusaha individual (M. suparmoko:2008).

F. Eksplorasi

Eksplorasi adalah kegiantan yang meningkatkan jumlah cadangan sumber daya alam
sehingga akan menurunkan biaya pengambilan sumber daya alam itu.perlu diketahui bahwa
perubahan dalam cadangan sumber daya alam merupakan beda antara hasil penemuan baru
dan jumlah yang diambil, tanpa eksplorasi cadangan sumber daya alam dapat meningkat bila
penemuan baru sumber daya alam lebih tinggi volumenya daripada yang dipakai.
Biaya pengambilan sumber daya alam disamping dipengaruhi oleh banyaknya barang
sumber daya alam yang diambil, juga dipengaruhi oleh volume cadangan sumber daya alam
itu. Selanjutnya besarnya persediaan dipengaruhi oleh hasil eksplorasi, sehingga eksplorasi
itu akhinya mempengaruhi biaya pengambilan barang sumber daya alam (M. Suparmoko :
2008).

G. Permasalahan sumber daya alam

1. Pengambilan Sumberdaya Alam secara Ilegal

Eksploitasi terhadap sumberdaya alam Indonesia yang dilakukan sejak tahun 1960an
telah membawa manfaat ekonomi bagi negara, namun demikian sering terjadi pula kerugian
6

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


bagi lingkungan hidup serta masyarakat di daerah-daerah yang kaya akan sumberdaya alam,
sedemikian rupa sehingga memicu ketegangan sosial dan menimbulkan konflik yang disertai
kekerasan. Indonesia perlu mengelola sumberdaya alamnya dengan cara yang lebih adil dan
berkelanjutan daripada yang telah dilakukannya di masa lalu.

Eksploitasi terhadap sumberdaya seperti kayu dan mineral di masa pemerintahan


Presiden Soeharto didominasi oleh perusahaan-perusahaan yang ada hubungannya dengan
para elit pada rezim yang berkuasa. Meski secara formal merupakan hal yang sah, eksploitasi
tersebut kerap tidak menghiraukan masyarakat serta lingkungan setempat, dan marak dengan
korupsi kedinasan dan pelanggaran-pelanggaran. Hal tersebut menciptakan kondisi bagi
konflik yang disertai kekerasan pada daerah berhutan seperti Kalimantan Tengah, dimana
benturan budaya antara pribumi Dayak dan pendatang asal Madura berakibat pada
pembantaian terhadap lebih 500 orang Madura di awal tahun 2001 dan terusirnya ribuan lagi
dari daerah tersebut.

Saat ini Indonesia memiliki peluang untuk mengembangkan model bagi pengelolaan
sumberdaya yang tidak begitu merusak, akan tetapi malah terjadi peningkatan pesat
pengambilan sumberdaya secara tidak sah di seluruh negara sejak tahun 1998. Bentuk-bentuk
pengambilan ilegal tersebut adalah penebangan kayu, penambangan dan penangkapan ikan,
dan itu dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang melanggar hukum ataupun pelaku “liar”
yang bertindak diluar hukum. Kesemuanya itu berakibat pada pengrusakan terhadap
lingkungan, pengurangan pendapatan negara, serta timbulnya kemungkinan letusan konflik di
masa depan. Dalam kasus penebangan kayu, permasalahannya telah menjadi sedemikian
berat sehingga sebagian besar dari hutan Indonesia terancam musnah dalam kurun waktu satu
dasawarsa.

Industri sumberdaya ilegal dilindungi dan kadangkala bahkan diatur oleh oknum-oknum
korup diantara pegawai negeri sipil, aparat keamanan dan legislatif. Industri tersebut
memanfaatkan kegundahan rakyat miskin yang merasa tidak ikut menikmati sumberdaya
alam di masa Soeharto, akan tetapi sebagaimana pada eksploitasi yang dilegalisir di masa
lalu, pada umumnya yang diuntungkan adalah sebuah kalangan kecil pengusaha dan pejabat
korup. Oleh karenanya hal tersebut bukan saja merupakan permasalahan lingkungan hidup,
melainkan juga menyangkut kepemerintahan dan tindak kejahatan.

Pemerintah Indonesia telah membuat komitmen untuk menanggulangi pengambilan


sumberdaya alam secara ilegal, dan dalam kasus penebangan hutan kini mengalami tekanan
yang besar dari donor dan pemberi pinjaman di luar negeri serta gerakan LSM di dalam
negeri. Meski pejabat yang berwawasan reformasi belum lama berselang telah mencapai
berbagai kemajuan, pemerintah masih harus menempuh jalan yang panjang untuk dapat
membalikkan arus. Hal tersebut dikarenakan skala geografis dan tingkat kerumitan dari
pengambilan sumberdaya yang ilegal, serta terlibatnya banyak pejabat dan anggota legislatif
dalam kegiatan ilegal tersebut.

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


Permasalahannya bersumber pada lembaga negara yang bertanggungjawab untuk
mengatur pemanfaatan sumberdaya. Kendati ada beberapa pejabat yang jujur dan
berdedikasi, korupsi dan rasa apatis masih marak. Dalam hal keterlibatan aparat keamanan,
keuntungan yang diraih dari perdagangan ilegal sumberdaya merupakan sumber utama dana
operasional serta harta pribadi. Koordinasi diantara lembaga negara masih lebih sering buruk,
dan keadaan ini telah diperumit oleh desentralisasi (otonomi daerah), yang mendorong
beberapa pejabat daerah untuk menentang pengarahan dari Jakarta dan bahkan mengenakan
pajak atas penebangan dan penambangan liar. Namun demikian masih terlihat secercah
harapan, terutama pada sikap lebih tegas yang diunjukkan Departemen Kehutanan terhadap
penebang liar.

LSM-LSM dan donor luar negeri telah melakukan kerjasama dengan masyarakat
setempat pada beberapa daerah yang kaya sumberdaya, untuk membujuk mereka agar tidak
ikut serta dalam pengambilan yang tidak berkesinambungan, dengan hasil yang beragam.
Beberapa anggota masyarakat menunjukkan kekhawatiran terhadap dampak negatif yang
ditimbulkan oleh pengambilan semacam itu. Akan tetapi daya tarik untuk meraih keuntungan
dengan cepat terasa sangat kuat dan secara meluas belum ada kesadaran mengenai dampak-
dampak jangka panjang, yang antara lain bisa menimbulkan erosi dan banjir yang
membahayakan dalam hal penebangan, pencemaran yang bersumber dari penambangan, serta
menciutnya persediaan ikan akibat penangkapan ikan. Pengaruh pejabat yang korup serta
kepentingan pengusaha pada tingkat lokal juga sangat kuat, yang berarti perubahan sikap
tidak mungkin terjadi dalam waktu yang singkat.

Selain menindak para pelaku dan pendukung pengambilan sumberdaya secara ilegal,
pemerintah juga perlu memperhatikan sumber-sumber permintaan untuk sumberdaya
tersebut. Dalam hal perkayuan, ini berarti menciutkan industri perkayuan Indonesia, yang
tumbuh sedemikian besar pada peningkatan ekonomi yang terjadi di pertengahan 1990an
sehingga pada saat ini industri itu mengkonsumsi kayu dalam jumlah yang lebih besar dari
yang dapat dipasok hutan-hutan di Indonesia dengan cara yang sah. Lembaga negara yang
melihat industri tersebut semata-mata dari sudut pandang komersial, terutama Departmen
Perdagangan dan Industri serta BPPN, perlu menyadari bahwa apabila industri tersebut tidak
diperkecil skalanya, maka sumber bahan baku yang tersisa yang berasal dari dalam negeri
bisa habis, dengan akibat yang dahsyat.

Negara-negara yang mengkonsumsi sumberdaya asal Indonesia juga sangat


bertanggungjawab untuk mencegah impor komoditas yang pengambilannya dilakukan secara
ilegal. Dalam kasus perkayuan, pemerintah-pemerintah dan perusahaan di Asia Tenggara,
Asia Timur Laut dan dunia Barat kesemuanya harus bertindak lebih banyak lagi. Khususnya
Malaysia perlu mematahkan perdagangan lintas perbatasan menyangkut kayu asal Indonesia
yang di tebang secara ilegal.

Hanya segelintir pakar percaya bahwa mengakhiri pengambilan sumberdaya secara ilegal
di Indonesia merupakan tugas yang mudah ataupun singkat, mengingat skala
permasalahannya serta berakarnya secara mendalam pada korupsi kedinasan dan politik
8

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


patronase. Banyak yang pesimis bahwa arus dapat dibalikkan sebelum terjadi kerusakan yang
tidak dapat diperbaiki terhadap hutan-hutan. Namun demikian, upaya pejabat yang reformis
serta LSM-LSM setempat memberi isyarat bahwa apabila pemerintah mampu menjalankan
kemauan politik yang diperlukan untuk menanggulangi kepentingan terselubung dalam
jajarannya, maka sesungguhnya belum terlambat untuk paling tidak mengendalikan skala
kerusakan dan melindungi sebagian aset alam di Indonesia bagi generasi mendatang.

2. Ironi Sumber Daya Alam

Kalimat sakti yang sering sekali digunakan oleh banyak kalangan ketika dihadapkan
dengan permasalahan kemiskinan dan keterbelakangan bangsa adalah: “Indonesia adalah
negara yang kaya sumber daya alam, tetapi kenapa rakyatnya masih hidup dalam
kemiskinan?” Kalimat ini mungkin bermaksud memberikan harapan kepada masyarakat
dengan mengatakan bahwa yang salah dari negara ini adalah para pemimpin yang tidak becus
mengelola sumber daya alam Indonesia yang melimpah ruah. Tidak mengherankan apabila
kalimat sakti ini paling sering keluar dari mulut orang-orang yang beroposisi terhadap
pemerintah, baik itu partai oposisi ataupun pihak yang tidak suka dengan pemerintah.

Logika dari kalimat ini memang cukup sederhana sehingga cukup mudah dicerna orang
awam sebagai kebenaran mutlak (truism). Minyak bumi, batu bara, gas bumi, emas, timah
serta barang-barang tambang lainnya adalah komoditas yang berharga di pasar internasional
dan perut bumi Indonesia penuh dengan barang-barang tersebut, karenanya secara logika
Indonesia seharusnya menjadi sejahtera. Namun, penulis melihat proposisi ini problematis
setidaknya karena tiga alasan yang akan dijelaskan satu persatu. Pertama, asumsi bahwa
Indonesia adalah negara yang kaya perlu dipertanyakan lebih dalam. Misalnya dilihat dari
komoditas sumber daya alam yang paling lucrative, yakni minyak bumi. Cadangan minyak
bumi Indonesia tidak dapat dikatakan mendekati negara-negara Timur Tengah, Rusia dan
Venezuela. Buktinya, Indonesia hanya mampu memproduksi sekitar 900 ribu barel minyak
per hari (bph) dibandingkan dengan Arab Saudi yang 8 juta bph dan Rusia yang 10 juta bph.
Lagipula, kekayaan suatu negara tidak dilihat dari berapa banyak sumber daya alam yang
dimiliki, tetapi berapa banyak sumber daya alam tersebut dibagi dengan jumlah penduduk.
Indonesia berpenduduk lebih dari 200 juta, bandingkan dengan negara-negara Arab dan
negara-negara lainnya. Adalah sangat konyol jika ada orang-orang di negeri ini yang
memiliki ekspektasi bahwa pemerintah Indonesia seharusnya dapat menyejahterakan
rakyatnya seperti yang terjadi di sebagian negara-negara Timur Tengah hanya karena
Indonesia diduga memiliki kekayaan yang melimpah.

Alasan kedua yang harus diproblematisasi adalah cara berpikir masyarakat tentang
sumber daya alam. Masyarakat somehow percaya bahwa mereka
memilikientitlement terhadap sumber daya alam yang ada di daerah mereka. Karena mereka
sudah turun-temurun sejak nenek moyangnya tinggal di suatu daerah, maka serta-merta
segala isi perut bumi yang ada di daerah tersebut adalah miliki mereka. Sesederhana itu kah?
Setidak adil itu kah Tuhan dengan menganugerahi kekayaan bumi hanya pada orang-orang
9

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


yang kebetulan lahir didekatnya? Mungkin tidak. Apa yang disebut sebagai kekayaan alam
berupa barang tambang hanya memiliki nilai ketika ada orang yang memberikan
usaha/ikhtiar untuk mengeluarkannya dari perut bumi. Minyak bumi, batu bara dan sumber
daya alam lainnya itu tidak bernilai sama sekali jika hanya disimpan di dalam perut bumi.
Karl Marx mengatakan bahwa sumber value (nilai) adalah labor (kerja). Bahkan beberapa
agama mengajarkan manusia agar mengedepankan usaha dan pengetahuan untuk memajukan
masyarakat. Sumber daya alam diberikan hanya kepada mereka yang deserve, yakni orang-
orang yang telah berusaha memberikan nilai terhadap suatu barang melalui kerja. Masyarakat
yang tidak mengeluarkan ikhtiarnya untuk memberi nilai terhadap suatu barang memang
berhak terhadap sebagian nilai dari barang tersebut berupa pajak dan kalau dalam Islam
berupa zakat, but that’s it.

Dalam konteks riil, masyarakat sering berteriak gusar pada perusahaan asing yang
dikatakan mengeruk kekayaan alam Indonesia, bahkan isu nasionalisasi sering dihembuskan.
Pertanyaannya adalah, apakah masyarakat dapat dan mampu menjalankan ekstraksi sumber
daya alamnya sendiri? Pertanyaan ini penting untuk menentukan apakah
masyarakat deserve untuk mendapatkan semua nilai dari sumber daya alam ini. Untuk
mengelola tambang sebesar Freeport, mungkin diperlukan modal triliun-an, belum lagi
kesiapan sumber daya lokalnya. Dengan kata lain, APBN bisa jadi jebol hanya untuk
memuaskan kebencian pada perusahaan asing. Sepertinya tidak perlu dijelaskan panjang
lebar lagi bagaimana dampaknya jika APBN jebol, di antaranya adalah inflasi dan kenaikan
harga-harga serta memburuknya akses pendidikan dan kesehatan. Padahal, kenaikan harga
BBM sebanyak 2000 rupiah saja sudah membuat masyarakat murka (yang kemudian secara
“cerdas” dimanifestasikan dengan membakar fasilitas umum). Intinya, investasi di bidang
pertambangan memerlukan modal besar dan orientasi jangka panjang (mungkin 20 tahun atau
lebih), padahal masyarakat dan politisi Indonesia memiliki orientasi jangka pendek terbukti
dengan kegagalan melihat pentingnya mengurangi subsidi BBM. Jika masyarakat dan elit
politik belum mau berkorban jiwa dan raga, maka sebaiknya buang jauh-jauh ide untuk
mengusir semua perusahaan swasta dari tambang-tambang Indonesia karena
mungkin Indonesia simply does not deserve the natural resources.

Perusahaan-perusahaan yang mengoperasikan tambang di Indonesia adalah pihak-pihak


yang telah memberikan ikhtiar mereka terhadap sumber daya alam Indonesia dengan cara
membantu pemerintah mengambil risiko jangka panjang dari investasi pertambangan melalui
permodalan mereka yang kuat. Oleh karenanya, hak mereka juga harus dihormati. Tentu saja
ini tidak berarti masyarakat tidak boleh kritis terhadap perusahaan-perusahaan tersebut. Jika
ada indikasi perusahaan-perusahaan tersebut berlaku curang, misalnya menghindari pajak
atau merusak lingkungan, maka masyarakat dan pemerintah harus menindaknya.

Hal terakhir yang membuat pernyataan yang disebut di awal itu bermasalah adalah
bagaimana kalimat tersebut mendefinisikan orientasi masyarakat. Dengan mengatakan bahwa
Indonesia kaya sumber daya alam, maka secara implisit yang berbicara menginginkan sumber
daya alam tersebut dijadikan sumber penghidupan bangsa untuk menciptakan kesejahteraan.
Orientasi ini bisa dikatakan anakronistis. Eksploitasi sumber daya alam, terutama sumber
10

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


daya fosil, pada zaman sekarang seharusnya sudah mulai dikurangi, terutama terkait dengan
kerusakan lingkungan dan daya dukung ekosistem. Kerusakan ini tidak hanya dalam bentuk
pemanasan global, tetapi juga dapat berdampak langsung seperti banjir dan pencemaran
lingkungan. Rencana pemerintah untuk mencari sumber energi alternatif ramah lingkungan,
karenanya, merupakan suatu langkah maju yang harus didukung oleh segenap masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, penggunaan energi konvensional harus secara bertahap
dikurangi. Cara yang paling efektif untuk mengurangi konsumsi energi tidak ramah
lingkungan tentu saja adalah dengan penyesuaian harga. Intinya adalah, negara ini harus
secara bertahap mengurangi ketergantungan terhadap sumber daya alam yang pada titik
tertentu akan habis.

Kesimpulannya, ilusi tentang hebatnya sumber daya alam yang dimiliki Indonesia tidak
boleh mengalihkan perhatian masyarakat dari masalah yang lebih penting, yakni peningkatan
potensi lain negeri ini. Pembangunan sumber daya manusia dan pembersihan pemerintah dari
manusia-manusia korup harus menjadi prioritas utama. Industri-industri nonekstraksi harus
menjadi ujung tombak perekonomian bangsa. Sudah saatnya masyarakat membuka mata
bahwa sumber daya alam yang dilimpahkan Tuhan pada Indonesia dapat berubah menjadi
kutukan terhadap bangsa ini jika masyarakatnya take it for granted.

3. Masalah pengembangan sumber daya alam

Potensi sumber daya alam Indonesia seperti sumber daya mineral, sumber daya air,
sumber daya pertanian, sumber, dan juga sumber daya energi. Disoroti juga masalah
pengembangan sumber daya alam yang dihadapi negara berkembang seperti negara
Indonesia, yaitu permasalahan inventarisasi, distribusi, pengumpulan kembali data – data
sumber daya alam, permasalahan latihan dan pendidikan – maupun ilmuwan dan teknologi
sumber daya alam, masalah lingkungan hidup dalam pengelolaan sumber daya alam, ilmu
dan teknologi, perencanaan dan manajemen, peranan modal asing dan pengembangan.

Sumber daya alam adalah bagian keseluruhan jalinan bumi dan tidak berdiri sendiri.
Karenanya, perencanaan dan manajemen setiap sumber hanya akan berhasil jika ia
merupakan bagian skema pengembangan sumber daya yang direncanakan secara teliti fsn
terintegrasi.

Untuk melakukan penyesuaian berbagai faktor diperlukan tingkat fleksibilitas yang


tinggi dalam perencanaan sumber daya. Faktor tersebut meliputi ketidakpastian jumlah dan
mutu sumber daya alam, pengerahan jumlah modal yang besar, teknologi tepat yang dipakai,
kemungkinan pengaruh biaya atas sumber daya alam lain, besarnya manfaat bagi
pembangunan regional, serta tersedianya prasarana yang baik.

Dari aspek internasional, di dunia ini gejala saling tergantung antar-negara untuk
pengadaan sumber daya alam sangatlah menonjol karena tidak ada satu negara pun yang
memiliki semua sumber daya alam pada teritorinya.
11

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


Ketidakmampuan suatu negara untuk mandiri dalam kebutuhan sumber daya alam akan
bertambah parah dengan pesatnya kemajuan sosial ekonomi negara itu karena dalam
perkembangan yang begitu cepat dibutuhkan lebih banyak sumber daya alam.

Gejala saling tergantung akan berkembang terus, merambah pada pemakaiannya dan
merupakan sesuatu yang tidak dapat dikembalikan pada keadaan semula karena dapat
berakibat resesi umum atau keruntuhan ekonomi.

4. Pengelolaan Sumber Daya Alam

Indonesia memiliki wilayah yang kaya akan sumber daya alam, baik jenis maupun
jumlahnya. Menyadari akan hal tersebut, para orang-orang terdahulu telah menerapkan
prinsip dasar pengelolaan sumber daya alam dalam konstitusi Negara yang tetap hingga
sekarang, yaitu: Bumi, air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara
dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Hubungan dalam bidang
pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antar pemerintah dan pemerintah
daerah antara lain:
a. Kewenangan, tanggung jawab, pemanfaatan, pemeliharaan, pengendalian dampak, budidaya
dan pelestarian.
b. Bagi hasil atas pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya.
c. Penyerasian lingkungan dan tata ruang serta rehabilitasi lahan.
Terus menurunnya kondisi hutan. Hutan merupakan salah satu sumber daya yang
penting, tidak hanya dalam menunjang perekonomian nasional tetapi juga dalam menjaga
daya dukung lingkungan terhadap keseimbangan ekosistem dunia. Di Indonesia tiap tahunnya
jumlah hutan diperkirakan berkurang 3-5 % per tahunnya.
Kerusakan DAS (Daerah Aliran Sungai). Praktik penebangan liar dan konversi lahan
menimbulkan dampak yang luas, yaitu kerusakan ekosistem dalam tatanan DAS. Kerusakan
DAS tersebut juga dipacu oleh pengelolaan DAS yang kurang terkoordinasi antara hulu dan
hilir serta kelembagaan yang masih lemah. Hal ini akan mengancam keseimbangan ekosistem
secara luas, khususnya cadangan dan pasokan air yang sangat dibutuhkan untuk
irigasi, pertanian, industri, dan konsumsi rumah tangga.
Habitat ekosistem pesisir dan laut semakin rusak. Kerusakan habitat ekosistem di
wilayah pesisir dan laut semakin meningkat. Rusaknya habitat ekosistem pesisir seperti
deforestasi hutan mangrove telah mengakibatkan erosi pantai dan berkurangnya
keanekaragaman hayati (biodiversity). Erosi ini juga diperburuk oleh perencanaan tata ruang
dan pengembangan wilayah yang kurang tepat. Beberapa kegiatan yang diduga sebagai
penyebab terjadinya erosi pantai, antara lain pengambilan pasir laut untuk reklamasi pantai,
pembangunan hotel, dan kegiatan- kegiatan lain yang bertujuan untuk memanfaatkan pantai
12

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


dan perairannya. Sementara itu, laju sedimentasi yang merusak perairan pesisir juga terus
meningkat.
Citra pertambangan yang merusak lingkungan. Sifat usaha pertambangan, khususnya
tambang terbuka (open pit mining), selalu merubah bentang alam sehingga mempengaruhi
ekosistem dan habitat aslinya. Dalam skala besar akan mengganggu keseimbangan fungsi
lingkungan hidup dan berdampak buruk bagi kehidupan manusia. Dengan citra semacam ini
usaha pertambangan cenderung ditolak masyarakat. Citra ini diperburuk oleh banyaknya
pertambangan tanpa ijin (PETI) yang sangat merusak lingkungan.
Dengan permasalahan - permasalahan di atas, sasaran pembangunan yang ingin dicapai
adalah membaiknya sistem pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup bagi
terciptanya keseimbangan antara aspek pemanfaatan sumber daya alam sebagai modal
pertumbuhan ekonomi (kontribusi sektor perikanan, kehutanan, pertambangan dan mineral
terhadap PDB) dengan aspek perlindungan terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup
sebagai penopang sistem kehidupan secara luas. Seluruh kegiatannya harus dilandasi tiga
pilar pembangunan secara seimbang, yaitu menguntungkan secara ekonomi (economically
viable), diterima secara sosial (socially acceptable) dan ramah lingkungan (environmentally
sound). Prinsip tersebut harus dijabarkan dalam bentuk instrumen kebijakan dan peraturan
perundangan lingkungan yang dapat mendorong investasi pembangunan jangka menengah di
seluruh sektor dan bidang yang terkait dengan sasaran pembangunan sumber daya alam dan
lingkungan hidup.

Sasaran pembangunan kehutanan adalah:

1) Tegaknya hukum, khususnya dalam pemberantasan pembalakan liar (ilegal logging) dan
penyelundupan kayu,
2) Penetapan kawasan hutan dalam tata-ruang provinsi di kabupaten / kota,
3) Penyelesaian penetapan kesatuan pengelolaan hutan
4) Optimalisasi nilai tambah dan manfaat hasil hutan kayu,
5) Meningkatkan hasil hutan non-kayu,
6) Bertambahnya hutan tanaman industri (HTI), sebagai basis pengembangan ekonomi-hutan,
7) Konservasi hutan dan rehabilitasi lahan untuk menjamin pasokan air dan system penopang
kehidupan lainnya,
8) Pengelolaan hutan secara lestari,
9) Penerapan iptek yang inovatif pada sektor kehutanan.

Sasaran pembangunan kelautan adalah:

1) Berkurangnya pelanggaran dan perusakan sumber daya pesisir dan laut,


2) Membaiknya pengelolaan ekosistem pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil yang dilakukan
secara lestari, terpadu, dan berbasis masyarakat,
3) Serasinya peraturan perundangan yang terkait dengan pengelolaan dan pemanfaatan
sumber daya pesisir dan laut,
13

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


4) Terselenggaranya desentralisasi yang mendorong pengelolaan sumber daya pesisir dan laut
yang efisien dan berkelanjutan,
5) Meningkatnya luas kawasan konservasi laut dan meningkatnya jenis / genetik biota laut
langka dan terancan punah,
6) Terintegrasinya pembangunan laut, pesisir, dan daratan dalam satu kesatuan
pengembangan wilayah,
7) Terselenggaranya pemanfaatan ruang laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil secara serasi
sesuai dengan daya dukung lingkungannya,
8) Terwujudnya ekosistem pesisir dan laut yang terjaga kebersihan, kesehatan, dan
produktivitasnya; serta
9) Meningkatnya upaya mitigasi bencana alam laut, dan keselamatan masyarakat yang
bekerja di laut dan yang tinggal di pesisir dan pulau-pulau kecil.

Sasaran pembangunan pertambangan dan sumber daya mineral adalah :

1) Optimalisasi peran migas dalam penerimaan daerah guna menunjang pertumbuhan


ekonomi,
2) Meningkatnya cadangan, produksi, dan ekspormigas,
3) Meningkatnya investasi pertambangan dan sumber daya mineral dengan perluasan
lapangan kerja dan kesempatan berusaha,
4) Meningkatnya produksi dan nilai tambah produk pertambangan,
5) Terjadinya alih teknologi dan kompetensi tenaga kerja,
6) Meningkatnya kualitas industri hilir yang berbasis sumber daya mineral,
7) Meningkatnya keselamatan dan kesehatan
kerja pertambangan,
8) Teridentifikasinya “kawasan rawan bencana geologi”
sebagai upaya pengembangan sistem mitigasi bencana,
9) Berkurangnya kegiatan pertambangan tanpa ijin (PETI) dan usaha-usaha pertambangan
yang merusak dan yang menimbulkan pencemaran;
10) Meningkatnya kesadaran pembangunan berkelanjutan dalam eksploitasi energi dan
sumber daya mineral; dan
11) Dilakukannya usaha pertambangan yang mencegah timbulnya pencemaran dan kerusakan
lingkungan.
Yang terpenting dalam melestarikan sumber daya alam dilakukan eksplorasi yang tidak
merusak lingkungan dan pelaksanaannya dilakukan secara lestari. Semua perbuatan akan
membawa akibat di masa datang. Anugerah yang diberikan harus dijaga untuk kepentingan
generasi berikutnya.

14

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


BABIII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber daya alam intinya terletak pada keadaan lingkungan alam yang mempunyai
nilai untuk memnuhi kebutuhan manusia baik didalamnya terdapat sumber daya biotik dan
abiotik. Sedangkan sumber daya manusia intinya semua potensi yang berhubungan dengan
data kependudukan yang dimiliki oleh daerah yang dapat dipergunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia, serta menentukan suatu pembangunan yang memadai maka selayaknya
akan terciptanya suatu karya yang cukup terpenuhi dengan kreatifitas mereka.
Sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang
jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan
apabila digunakan secara terus-menerus akan habis dan juga pada umunya memerlukan
waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat
terbatas.
Pada umumnya ketidakpastian itu dicerminkan oleh tingkat bunga yang lebih tinggi.
Semakin tinggi tingkat bunga akan semakin tingi pula tingkat kenaikan harga, dan dengan
sendirinya semakin cepat pula tingkat pengambilan sumber daya alam itu, sehingga hasil
Ekspolorasi menambah cadangan persedian sumber daya alam.
Sebuah harapan akan tentang pengelolaan yang tidak efesien sehingga membuat keputusan
atas dasar harapanya harus diambil dari dalam tanah untuk setiap saat dengan tujuan dibagi
dengan persentase perubahan harga sekarang, sedangkan tingkat bunga masyarakat (social
rate of interest) lebih rendah daripada tingkat bunga yang dikhendaki oleh perorangan
(private rate of interest). Tingkat bunga perorangan mencakup risiko yang dipikul oleh
investor individual, dan harus dilupakan dalam hal keputusan investasi oleh masyarakat.

Permasalahan sumber daya alam yang biasanya terjadi di Indonesia diantarannya


adalah : pengambilan sumber daya alam secara ilegal, ironi sumber daya alam di Indonesia,
masalah pengembangan sumber daya alam yang kurang baik, serta pengelolaan sumber daya
alam yang kurang baik oleh masyarakat Indonesia sendiri.

Pengambilan sumber daya alam itu. perlu diketahui bahwa perubahan dalam cadangan
sumber daya alam merupakan beda antara hasil penemuan baru dan jumlah yang diambil,
tanpa eksplorasi cadangan sumber daya alam dapat meningkat bila penemuan baru sumber
daya alam lebih tinggi volumenya daripada yang dipakai. Masalah sekarang ialah bagaimana
menghitung nilai sekarang dari manfaat yang akan diterima oleh generasi yang akan datang.
Intinya dalam kesimpulan ini secara keseluruhan perlu diingat bahwa telah dianggap seolah-
olah dunia ini akan kehabisan sumber daya alam dan bila sumber daya alam habis akan ada
kehancuran dalam kesejahteraan masyarakat.

B. Saran
1. Saran kami bahwa dalam suatu sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui perlu
adanya kerja sama yang baik dalam setiap aktifitasnya supaya dalam suatu sumber
daya alam yang tak diperbaharui dan sumber daya alam yang tak dapat

15

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


diperbaharui dapat berjalan dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan seperti
yang diinginkan dalam suatu pengelolaan sumber daya yang tak dapat diperbaharui.

2. Kita sebagai masyarakat Indonesia seharusnya perduli terhadap sumber daya alam
yang ada di Indonesia. Seharusnya sumber daya alam dapat dikelola dengan baik
oleh masyarakat Indonesia supaya sumber daya alam tetap bermanfaat untuk
kehidupan sehari hari masyarakat Indonesia

3. Seharusnya pemerintah juga memperhatikan keadaan sumber daya alam yang ada di
Indonesia agar dapat dikelola dengan baik oleh masyarakat.

4. Agar sumber daya dapat dikelola dengan baik, Indonesia juga memerlukan tenaga
ahli yang sudah diberikan pendidikan dan keahlian khusus untuk bisa meningkatkan
kualitas dan kuantitas hasil sumber daya alam agar dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat Indonesia.

5. Masyarakat seharusnya menyadari jika penggunaan sumber daya alam tidak


semuanya dapat diperbaharui, maka sebaiknya penggunaan sumber daya alam jangan
terlalu diekspos secara berlebihan.
.

16

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


DAFTAR PUSTAKA

M. Suparmoko. 2008. Ekonomi Sumber Daya Alam Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.

Feryanto Agung. 2011. Ekonomi kelas X. Klaten: Intan pariwara.

Ridwanaz. 2009. Pengertian Sumber Daya Alam Macam dan Jenisnya. Http.

Zcribed. 2011. Sumber Daya Alam Yang Tidak Dapat Diperbaharui. Http.

Wordprees Tugino. 2010. Kebijakan Pemerintah Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam
Yang Berkelanjutan. Http.

Speunand. 2011. Pengelolaan Sumber Daya Alam Yang Tak Dapat Diperbaharui.Http.s

17

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai